Anda di halaman 1dari 8

Efek Kondisi Kritis terhadap Pasiendan Keluarga,

dan Psikososial Issue end of life keperawatan kritis,


dan psikososial aspek dari keperawatan kritis

KELOMPOK III :
DENI SETIAWAN
DIAN LINDARTI
DIAN RATNA
DWI AYUNAWATI
ELIANA
ICU (Intensife care unit)??

Merupakan tempat perawatan pasien kritis, gawat atau pasien yang


mempunyai resiko tinggi terjadinya kegawatan, dengan sifat yang
reversible, dengan penetapan terapi agesif, tehnologi canggih,
monitoring invasive dan penggunaan obat-obat paten (Tri Peni, 2014).
Ruang ICU mempunyai dampak psikologis
yang berupa kecemasan, bagi pasien
maupun keluarga.
Terdapat beberapa penyebab Isolasi
terjadiya cemas keluarga pasien,
diantaranya (Tri Peni, 2014): Pasien merasa terpisah secara fisik dari
keluarganya dan teman-temannya.
Takut kematian atau kecacatan tubuh
terjadi pada keluarga yang sedang
dirawat. Lingkungan ICU atau ruangan yang
Tarif ICU yang mahal penuh dengan peralatan canngih, bunyi
alarm, banyaknya selang yang
Masalah keuangan. Terutama jika pasien terpasang di tubuh pasien. Jika pasien
adalah satu-satunya pencari nafkah diintubasi atau ada gangguan
dalam keluarga kesadaran sulit atau tidak bisa
berkomunikasi diantara pasien dengan
Penyakit kritis keluarganya dapat meningkatkan stress
Imobilisasi pada keluarga. Jam besuk yang
dibatasi, ruangan ICU yang sibuk, dan
Karena penyakitnya sehingga pasien suasananya yang serba cepat membuat
tidak mampu menggerakkan tubuhnya keluarga merasa tidak disambut atau
atau karena gelisahnya pasien di restrain dilayani dengan baik
(diikat).
Isu end of life di keperawatan kritis

Kematian yang tenang, damai dan bermartabat yaitu ketika


pasien bebas dari penderitaan fisik dan terpenuhi apa yang menjadi
hak-haknya.
Perawat perawatan kritis di unit perawatan intensif yang
menyatakan bahwa membantu memfasilitasi kematian yang
bermartabat dan damai adalah satu tujuan untuk meningkatkan
perawatan akhir hidup (Enggune dkk, 2014).
Sejalan dengan tujuan dari perawatan paliatif, peran perawat
dalam mempersiapkan pasien menjelang ajal adalah pembimbing
spiritual pasien, komunikator, fasilitator, dan pemberi dukungan
emosional keluarga. Bimbingan spiritual yang dimaksudkan adalah
bimbingan rohani.
Isu end of life di keperawatan kritis

Lingkungan fisik dari ruang perawatan intensif memiliki dampak


yang besar pada kemampuan perawat untuk menyediakan
perawatan akhir hidup yang bermartabat bagi pasien sekarat dan
keluarga mereka.
Psikososial aspek dari
keperawatan kritis
Pasien membutuhkan dukungan psikososial dari keluarga karena
hal ini berdampak pada kesembuhan pasien. Keluarga sebagai
anggota yang sehat harus bisa memberikan respons psikososial yang
baik kepada anggota keluarganya yang sakit sehingga akan bisa
mensupport atau memberi dukungan kepada pasien yang sakit.
Sehingga harapannya waktu penyembuhan pasien akan lebih
singkat, hari perawatan dan biaya perawatan menurun.
Salah satu cara agar respons
psikososial menjadi positif yaitu
memberikan penyuluhan
kepada keluarga pasien agar
ada peningkatan kognisi dan
emosi. Sehingga persepsi
keluarga meningkat kemudian
keluarga dapat mengambil
suatu keputusan dan bertindak.
Ini akan menimbulkan koping
keluarga yang positif dan
menjadikan respons psikososial
keluarga positif pula.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai