Anda di halaman 1dari 23

BUTA WARNA

PENDAHULUAN

Penyakit genetik atau kelainan genetik adalah


sebuah kondisi yang disebabkan oleh kelainan
oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan
sebuah kondisi fenotipe klinis dan
mempengaruhi satu orang dalam setiap
beberapa ribu atau jutaan orang .
KELAINAN KROMOSOM SEKS
Setiap manusia normal memiliki konstitusi
kromosom normal yang bermanifestasi dengan
kemunculan fenotip yang normal. Kromosom
autosom maupun seks berperan penting.
Kelainan dapat terjadi berupa kelainan jumlah
maupun struktur. Umumnya tingkat kelainan
fenotip berkaitan dengan jenis kelainan
kromosom. Pemeriksaan fisik dapat
mengidentifikasi kondisi dismorfik yang dapat
mengarahkan pada kelainan kromosom seks.
BUTA WARNA
Buta warna adalah suatu kelainan
yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut
mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu akibat
faktor genetis.
PENYEBAB

Buta warna disebabkan oleh kelainan genetik


atau bawaan yang diturunkan dari orang tua
kepada anaknya, kelainan ini sering juga disebut
sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh
kromosom X. Artinya kromosom Y tidak
membawa faktor buta warna.
PERBEDAAN BUTA WARNA PADA PRIA DAN
WANITA
Seorang wanita terdapat istilah 'pembawa sifat' hal ini
menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat
buta warna.
Wanita dengan pembawa sifat, secara fisik tidak
mengalami kelainan buta warna sebagaimana wanita
normal pada umumnya. Tetapi wanita dengan
pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor buta
warna kepada anaknya kelak.
Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor
buta warna maka seorang wanita tersebut menderita
buta warna.
Saraf sel di retina terdiri atas sel batang yang
peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut
yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna
terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina
mengalami perubahan, terutama sel kerucut.

PERUBAHAN MATA SAAT BUTA WARNA


KLASIFIKASI BUTA WARNA
Trikomasi Monokromasi

Dikromasi
TRIKROMASI
Mata mengalami perubahan tingkat sensitivitas warna dari
satu atau lebih sel kerucut pada retina.
Jenis buta warna inilah yang sering dialami oleh orang-
orang.
Ada tiga klasifikasi turunan pada trikomasi :
Protanomali, seorang buta warna lemah mengenal
merah
Deuteromali, warna hijau akan sulit dikenali oleh
penderita
Trinomali (low blue), kondisi di mana warna biru sulit
dikenali penderita.
DIKROMASI

Keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada.


Ada tiga klasifikasi turunan :
Protanopia, sel kerucut warna merah tidak ada
sehingga tingkat kecerahan warna merah atau
perpaduannya kurang
Deuteranopia, retina tidak memiliki sel kerucut
yang peka terhadap warna hijau
Tritanopia, sel kerucut warna biru tidak ditemukan
MONOKROMASI

Monokromasi sebenarnya sering dianggap


sebagai buta warna oleh orang umum. Kondisi ini
ditandai dengan retina mata mengalami
kerusakan total dalam merespon warna. Hanya
warna hitam dan putih yang mampu diterima
retina.
Tanda seorang mengalami buta warna
TANDA DAN GEJALA
tergandung pada beberapa factor; apakah
kondisinya disebabkan factor genetik,
penyakit, dan tingkat buta warnanya : sebagian
atau total.
Gejala umumnya adalah kesulitan
membedakan warna merah dan hijau (yang
paling sering terjadi), atau kesulitan
membedakan warna biru dan hijau (jarang
ditemukan).Gejala untuk kasus yang lebih
serius berupa; objek terlihat dalam bentuk
bayangan abu-abu (kondisi ini sangat jarang
ditemukan), dan penglihatan berkurang.
Gangguan persepsi warna dapat dideteksi
dengan menggunakan table warna khusus
yang disebut dengan Ishuhara Test Plate.
Pada setiap gambar terdapat angka yang
dibentuk dari titik-titik berwarna. Gambar
digantung di bawah pencahayaan yang baik
dan pasien diminta untuk mengidentifikasi
angka yang ada pada gambar tersebut.
Ketika pada tahap ini ditemukan adanya
kelainan, test yang lebih detail laggi akan
diberikan.
CARA MENDETEKSI PENYAKIT BUTA WARNA

Buta warna dapat didiagnosa, pemeriksaan yang


sering dilakukan adalah uji Pseudoisochromatic.
Pada pemeriksaan ini, penderita diminta melihat
rangakaian titik-titik berwarna yang mempunya
pola tertentu. Dapat juga dengan memintanya
melihat rangkaian titik-titik berwarna lantas
menyebutkan angka maupun huruf yang
tersembunyi di antara titik-titik tersebut.
Oftalmoskop
Suatu alat dengan system pencahayaan
khusus, untuk melihat bagian dalam mata
terutama retina dan struktur terkaitnya
Tes sensitivitas kontras

Adalah kesanggupan mata melihat perbedaan


kontras yang halus, dimana pada pasien
dengan gangguan pada retina, nervus optikus
atau kekeruhan media mata tidak sanggup
melihat perbedaan kontras tersebut
Tes elektrofisiologik
a. elektroletingrafi (ERG)
untuk mengukur respon listrik retina terhadap
kilatan cahaya bagian awal respon flash ERG
mencerminkan fungsi fotoreseptor sel krucut
dan sel batang
b. elektro okulografi (EOG)
untuk mengukur potensial korneoretina tetap.
Kelainan EOG terutama terjadi pada penyakit
secara dipus mempengaruhi epitel pigmen
retina dan fotoreseptor
FAKTA BUTA WARNA

Buta warna lebih sering terjadi pada seseorang


berjenis kelamin lelaki dibandingkan
perempuan. Sebanyak 99% seorang buta
warna tidak mampu membedakan antara
warna hijau dan merah. Juga ditemukan kasus
penderita yang tak bisa mengenali perbedaan
antara warna merah dan hijau.
Cacat mata ini merupakan kelainan genetik
yang diturunkan oleh ayah atau ibu.
Belum dapat dipastikan berkaitan jumlah
penderita, akan tetapi sebuah penelitian
menyebutkan sebesar 8 -12% lelaki Eropa
adalah pengidap buta warna. Sementara
persentase perempuan Eropa yang buta
warna adalah 0,5 -1%. Tingkat buta warna di
benua lain tentu bervariasi.
Setiap orang yang buta warna,sudah terlahir
dengan buta warna (dari umur 0 tahun
sudah buta warna).
Tidak ada cara untuk mengobati buta warna,
karena ia bukan penyakit melainkan cacat
mata. Bisa jadi seorang buta warna akan
merasa tersiksa dengan keadaan ini.
Sebagian perusahaan menetapkan syarat
bahwa pekerjanya harus tidak buta warna.
Untuk mengetahui apakah seseorang
menderita buta warna, dilakukan tes dengan
menggunakan plat bernama Ishihara.
Banteng ternyata buta warna. Kesan yang
ditimbulkan warna merah mengakibatkan
binatang tersebut melonjak emosinya,
bukan akibat warna merah itu sendiri.
Pada Perang Dunia II, serdadu yang buta
warna dikirim untuk melakukan misi
tertentu. Ketidakmampuan mereka untuk
melihat warna hijau dialihfungsikan untuk
mendeteksi adanya kamuflase yang
dilakukan pihak lawan.
TEST BUTA WARNA

Kesimpulan : Orang yang


mengalami penyakit buta
warna maka tidak dapat
melihat gambar gambar
tersebut.
CARA MEMBANTU PENDERITA BUTA WARNA
Cara untuk membantu penderitanya. Cara tersebut antara lain
adalah :
1. Menggunakan kacamata lensa warna. Tujuannya, agar
penderita dapat membedakan warna dengan lebih mudah.
Cara ini terbuktif efektif pada beberapa penderita.
2. Menggunakan kacamata dengan lensa yang dapat
mengurangi cahaya silau. Biasanya penderita buta warna
dapat membedakan warna lebih jelas jika cahaya tidak terlalu
terang atau menyilaukan.
3. Jika tidak dapat melihat warna sama sekali (buta warna
total), penderita dianjurkan menggunakan kacamata lensa
gelap dan mempunyai pelindung cahaya pada sisinya. Suasana
lebih gelap diperlukan karena sel rod, yaitu sel yang hanya bisa
membedakan warna hitam, putih, dan abu-abu, bekerja
dengan lebih baik pada kondisi cahaya yang suram.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Wassalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai