Anda di halaman 1dari 39

EPIDEMIOLOGI BENCANA BANJIR

BY:
TRYANI WALNIZAM J. 121000144
LANNI SARI HASIBUAN 121000056
ZAKIA IBHAN LUBIS 121000077

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
PEMBAHASAN

UPAYA
UPAYA
PENGERTIAN PENANGGULANG
PENCEGAHAN
AN

DISTRIBUSI
PENYEBAB DAMPAK
KEJADIAN BANJIR

JENIS ALAT PEMANTAU


PENGERTIAN
Adalah Peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daratan.

Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman


sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.

Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya
pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air
seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan
sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Penyebab Terjadinya Banjir
1. Faktor Alamiah

Kapasitas tampang sungai yang berkurang

Pendangkalan sungai SEDIMENTASI


Penciutan alur atau bantaran sungai
Hambatan atau penutupan muara sungaI
Hambatan di alur Hambatan di
bantaran
Lidah pasir di muara Pasang air laut
Penyebab Terjadinya Banjir (lanj..)

Peningkatan debit sungai

hujan bertambah besar atau lama


Perubahan klimatologis yang
mengakibatkan peningkatan intensitas hujan
Peningkatan volume aliran permukaan
Hujan bertambah cepat sampai kesungai

Respon DAS terhadap hujan berubah


Penyebab Terjadinya Banjir (lanj..)

2. Faktor Manusia

perubahan tata guna lahan di DAS


Dataran banjir berkurang
Kawasan retensi banjir berubah fungsi

Land subsidence
Penurunan permukaan tanah
JENIS BANJIR

1. Sungai

Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat


melebihi kapasitas saluran sungai.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan
konvektif (badai petir besar) atau pelepasan
mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang
bendungan, tanah longsor, atau gletser.
Cont...

2. DANAU 3. Banjir
Laut pasang

Terjadi karena air Terjadi antara


danau meluap
atau bendungannya j lain akibat
ebol. Contoh banjir adanya badai d
danau adalah banjir an gempa
ketika situ gintung
pada tahun 2009. bumi
ALAT PEMANTAU

Early warning system (EWS) atau Sistem


Peringatan Dini

sebuah tatanan penyampaian informasi hasil prediksi


terhadap sebuah ancaman kepada masyarakat
sebelum terjadinya sebuah peristiwa yang dapat
menimbulkan risiko. .
CONT...
untuk memberikan peringatan agar
penerima informasi dapat segera siap siaga
Tujuan dan bertindak sesuai kondisi, situasi dan
waktu yang tepat.

Prinsip memberikan informasi cepat, akurat, tepat


sasaran, mudah diterima, mudah dipahami,
utama terpercaya dan berkelanjutan

1. Otomatis: Sirine, HT, kamera (CCTV). Pemberian EWS


yang berteknologi kepada masyarakat ini harus disertai
Jenis edukasi dan pemeliharaan.
2. Kemasyarakatan ; yakni bersifat dirancang sendiri
oleh masyarakat.
1. Prediksi : harus dilakukan dengan
ketepatan dan diperlukan pengalaman
Komponen 2. Interpretasi : menerjemahkan hasil
dalam pengamatan
3. Respon dan pengambilan
EWS keputusan: siapa yang akan
bertanggungjawab untuk mengambil
adalah: keputusan karena keputusan tersebut
akan mempengaruhi dampak.
Cont..

MONIKA (Monitoring
Informasi Ketinggian Air
memasang sirene, memasang
papan pengumuman dan
sensor air.
Dampak

DAMPAK DAMPAK DAMPAK


PRIMER SEKUNDER TERSIER
CONT...
Dampak primer

Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur,


termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan
bawah tanah, jalan raya, dankanal

Dampak sekunder

Persediaan air Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.


Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat
sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi
menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak
bisa bernapas.
Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
CONT...

Dampak tersier/jangka panjang

Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena


penurunan jumlah wisatawan, biaya
pembangunan kembali, kelangkaan
makanan yang mendorong kenaikan
harga, dll.
Penyakit dan Luka-luka yang
Diasosiasikan Dengan Banjir
Air banjir mengandung bahan penyebab infeksi yang bisa
menyebabkan beragam macam penyakit, terutama kulit dan
pencernaan.Tifus perut (Typhoid fever)
Disenteri (Salmonella, Shigellosis, Campylobacter)
Hepatitis-A
Kolera
Penyakit dan infeksi kulit
Penyakit mata
Luka atau memar yang disebabkan barang tajam atau lubang
dibawah air
Setruman listrik
Gigitan atau sengatan dari tikus atau serangga
Gigitan dari binatang peliharaan yang terkena stres
Infeksi saluran pernafasan
UPAYA PENANGGULANGAN
Persiapan Menghadapi Banjir
Kenali wilayah tempat tinggal, sebab banjir biasanya terjadi di
daerah yang sebelumnya sudah mengalami bencana tersebut.
Buat Perencanaan dan tindakan antisipasi ;langkah-langkah
evakuasi dan menetapkan lokasi yang aman untuk mengungsi.
Pindahkan sampah dan bahan-bahan kimia berbahaya agar tidak
terbawa arus banjir.
Pindahkan furniture dan tempat tidur ke tempat yang dianggap
aman.
Tempatkan karung pasir diatas lubang toilet agar kotoran tidak
naik ke permukaan.
Laporkan kepada petugas keamanan, RT, RW atau Pos Polisi
terdekat, jika rumah akan ditinggalkan atau mengungsi.
Pantau Kondisi jika akan terjadi banjir melalui :

Persiapkan barang yang sangat penting dan


masukkan kedalam tas :
Selama Terjadi Banjir
Menyelamatkan diri ke tempat yang aman.
Siapkan radio, senter, baterai, lilin dan pemantik
api yang tahan air.
Siapkan bahan makanan yang tahan air (dalam
kemasan plastik atau kaleng), sepatu karet dan
sarung tangan.
Siapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama.
Tas anti air dan catatan penting berisi alamat
untuk menghubungi otoritas yang berwenang
(satkorlak).
Tindakan Pasca Banjir
Pastikan peralatan kebutuhan emergency tetap kering. Jangan
makan dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi
dengan air banjir. Sterilkan peralatan makanan dengan
menggunakan air panas.
Jangan menggunakan peralatan listrik yang terendam banjir.
Hati-hati dengan ular, kalajengking atau binatang berbisa
lainnya yang masuk ke dalam rumah.
Masuk ke dalam rumah dengan menggunakan sepatu
karet/boot dan sarung tangan.
Bersihkan sisa lumpur yang berada di lantai atau menempel di
dinding sesegera mungkin. Sisa lumpur yang kering akan
menimbulkan debu dan dapat mengganggu kesehatan
(menggangu saluran pernapasan, iritasi mata dan gatal-gatal).
Mitigasi
Mitigasi ancaman bahaya banjir dilakukan agar
keadaan darurat yang ditimbulkan oleh
bahaya banjir dapat diringankan atau
dijinakan efeknya melalui:
a. Pengoperasian dan pemeliharaan sarana
dan prasarana pengendalian banjir.
b. Perlindungan sumberdaya air dan
lingkungan.
Tanggap Darurat
Tanggap darurat ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan mengatasi keadaan darurat akibat
banjir, dilakukan dengan cara:
a. mengerahkan sumber daya, seperti: personil,
bahan banjiran, peralatan, dana dan bantuan
darurat;
b. menggerakkan masyarakat dan petugas satuan
tugas penanggulangan bencana banjir;
c. mengamankan secara darurat sarana dan
prasarana pengendali banjir yang berada dalam
kondisi kritis; dan
d. mengevakuasi penduduk dan harta benda.
Pemulihan
Pemulihan dilakukan terhadap sarana dan prasarana
sumber daya air serta lingkungan akibat bencana
banjir kepada fungsi semula, melalui:
a. inventarisasi dan dokumentasi kerusakan sarana
dan prasarana sumber daya air, kerusakan
lingkungan, korban jiwa, dan perkiraan kerugian
yang ditimbulkan
b. merencanakan dan melaksanakan program
pemulihan, berupa: rehabilitasi, rekonstruksi
atau pembangunan baru sarana dan prasarana
sumberdaya air
c. penataan kembali kondisi sosial ekonomi
masyarakat yang terkena bencana banjir.
Mekanisme Koordinasi
Koordinasi dalam pengendalian banjir dilakukan secara
bertahap melalui BPBD kabupaten (Satlak PB)
BNPB.
Dalam forum koordinasi tersebut, dilakukan
musyawarah untuk memutuskan sesuatu yang
sebelumnya mendengarkan pendapat dari anggota
yang mewakili instansi terkait.
Sistem Pelaporan
Dinas/Instansi/Badan hukum pengelola wilayah sungai melaporkan
hal-hal sebagai berikut:
1. karakteristik banjir (antara lain: hidrologi banjir, peta daerah rawan
banjir, banjir bandang);
2. kejadian banjir (antara lain: waktu, lokasi, lama dan luas genangan
banjir);
3. kerugian akibat banjir (antara lain: korban jiwa, harta benda, sosial
ekonomi);
4. kerusakan (antara lain: sarana dan prasarana, permukiman,
pertanian, perikanan, lingkungan);
5. penanggulangan darurat; dan
6. Susulan program pemulihan secara menyeluruh.
Laporan tersebut di atas disampaikan kepada
Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri sesuai dengan jenis dan
tingkatannya.
Pencegahan banjir

Menjaga Kebersihan Buat Lubang Biopori

Menjaga Kelestarian Alam


Melestarikan hutan di hulu sungai.
Tidak membuang sampah ke
sungai
Tidak membuang limbah rumah
tangga dan industri di sungai.
Daerah rawan banjir di Indonesia
2010
DISTRIBUSI BENCANA TAHUN 1825-2014
DISTRIBUSI TIPE BENCANA DAN KORBAN MENINGGAL
PER TIPE BENCANA TAHUN 1825-2014
Daerah rawan banjir di Sumatera Utara
Peristiwa Banjir di Dunia
Kematian Peristiwa Letak Tanggal

2.500.0003.700.000[21] Banjir Cina 1931 Cina 1931

Banjir Sungai Kuning (Huang


900.0002.000.000 China 1887
He) 1887

Banjir Sungai Kuning (Huang


500.000700.000 China 1938
He) 1938

Kegagalan Bendungan
Banqiao akibat Taifun Nina.
231.000 Sekitar 86.000 tewas karena Cina 1975
banjir dan 145.000 lainnya
karena penyakit akibat banjir.

230.000 Tsunami Samudra Hindia Indonesia 2004

145.000 Banjir Sungai Yangtze 1935 Cina 1935

100.000+ Banjir St. Felix, banjir badai Belanda 1530

Banjir Hanoi dan Delta Sungai


100.000 Vietnam Utara 1971
Merah

100.000 Banjir Sungai Yangtze 1911 Cina 1911


CONT...
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat
sebanyak 137 orang tewas dan 1,1 juta lainnya mengungsi
akibat bencana yang terjadi di Indonesia sejak awal Januari
2014
Jumlah korban akibat bencana di Indonesia khususnya
bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan puting
beliung sejak 1 Januari sampai dengan hari ini tercatat 137
orang tewas dan 1,1 juta jiwa mengungsi dan menderita.
Juga menimbulkan kerusakan tercatat 1.234 rumah rusak
berat, 273 rumah rusak sedang, dan 2.586 rumah rusak
ringan serta kerusakan infrastruktur yang lainnya, seperti
jalan, saluran irigasi lahan pertanian, dan lainnya

Anda mungkin juga menyukai