Oleh :
Faisal Afghaniy
(J510170027)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RSUD HARJONO PONOROGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 47 tahun
Alamat : Jambon, Ponorogo
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tanggal masuk RS : 22 Mei 2017
Tanggal pemeriksaan : 24 Mei 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri pada paha kiri dan kedua kaki tidak sama
panjang ketika berjalan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien laki-laki 47 tahun datang ke Poliklinik
Orthopedi RSUD Dr. Harjono Ponorogo pada
tanggal 22 Mei 2017 dengan keluhan nyeri pada
paha kiri dan kedua kaki tidak sama panjang
ketika berjalan.
Nyeri dirasakan sejak 40 hari yang lalu setelah
pasien terjatuh dari pohon setinggi 3 meter.
Pasien terjatuh dengan posisi kaki kiri sebagai
bagian paling bawah tubuh yang pertama kali
membentur permukaan tanah.
Nyeri dirasakan cekot-cekot, tidak menjalar,
memberat saat digerakkan, dan nyeri berkurang
saat istirahat.
Pasien mengaku setelah terjatuh, pasien dalam
keadaan pingsan dan kembali sadar ketika berada di
praktik sangkal putung. Pasien tidak dapat berdiri
dengan kedua kakinya. Pada lokasi nyeri tidak
terdapat luka dan bengkak.
Pasien tidak mengeluh tentang adanya nyeri
dibagian tubuh yang lain, pingsan (+), pusing (-),
demam (-), mual (-), muntah (-), sesak napas (-),
nyeri dada (-), nyeri perut (-), BAK & BAB normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keadaan Baik
Umum
Compos Mentis
Kesadaran E4 V5 M6
Inspeksi : Bentuk dada simetris, gerak napas tertinggal (-), jejas (-)
Palpasi : fremitus (+/+), ictus cordis (+)
Perkusi : sonor seluruh lapang paru (+/+)
Thoraks Auskultasi : ves (+/+), Rh (-/-), wh (-/-)
Ekstremitas atas edem (-/-), akral dingin (-/-), CRT <2 detik (+/+), deformitas (-
/-)
Ekstremitas bawah edem (-/-), akral dingin (-/-), CRT <2 detik (+/+),
Ekstremitas deformitas (-/+)
STATUS LOKALIS
Diagnosis
Close fracture femur
sinistra
PLANNING
Cedera langsung,
Cedera tidak langsung,
Fraktur yang disebabkan kontraksi keras dari otot yang kuat.
2. FRAKTUR PATOLOGIK
Arteri femoralis
femoralis merupakan pemasok darah utama bagian tungkai, berjalan
menurun hampir bertemu ke tuberculum adductor femoralis dan
berakhir pada lubang otot magnus dengan memasuki spatica poplitea
sebagai arteria poplitea.
Arteria profunda femoralis
Merupakan arteri besar yang timbul dari sisi lateral arteri femoralis
dari trigonum femorale. Ia keluar dari anterior paha melalui bagian
belakang otot adductor, ia berjalan turun diantara otot adductor brevis
dan kemudian teletak pada otot adduktor magnus.
Arteria obturatoria
Merupakan cabang arteri illiaca interna, ia berjalan ke
bawah dan ke depan pada dinding lateral pelvis dan
mengiringi nervus obturatoria melalui canalis obturatorius,
yaitu bagian atas foramen obturatum.
Arteri poplitea
Arteri poplitea berjalan melalui canalis adduktorius masuk
ke fossa bercabang menjadi arteri tibialis posterior terletak
dalam fossa poplitea dari fossa lateral ke medial adalah
nervus tibialis, vena poplitea, arteri poplitea.
Vena femoralis
Vena femoralis memasuki paha melalui lubang pada otot
adduktor magnus sebagai lanjutan dari vena poplitea, ia menaiki
paha mula-mula pada sisi lateral dari arteri. Kemudian posterior
darinya, dan akhirnya pada sisi medialnya. Ia meninggalkan paha
dalam ruang medial dari selubung femoral dan berjalan dibelakang
ligamentum inguinale menjadi vena iliaca externa.
Vena profunda femoralis
Vena profunda femoris menampung cabang yang dapat
disamakan dengan cabang-cabang arterinya, ia mengalir ke dalam
vena femoralis.
Vena obturatoria
Vena obturatoria menampung cabang-cabang yang dapat
disamakan dengan cabang-cabang arterinya, dimana
mencurahkan isinya ke dalam vena illiaca internal.
Vena saphena magna
Mengangkut perjalanan darah dari ujung medial arcus
venosum dorsalis pedis dan berjalan naik tepat di dalam
malleolus medialis, venosum dorsalin vena ini berjalan di
belakang lutut, melengkung ke depan melalui sisi medial
paha. Ia bejalan melalui bagian bawah n. saphensus pada
fascia profunda dan bergabung dengan vena femoralis.
DIAGNOSIS