KETOASIDOSIS DIABETIK
Disusun oleh :
Charlie Antoni
B. Renny YS
Aniesa Muarandari
Tigris Thursina
Ony
Luhur Anggoro
Keluhan tambahan :
Pusing, tubuh gemetar, penglihatan kabur, terdapat luka pada
tangan kiri dan ekstremitas bawah terasa baal, BAK sering,
BAB dbn, riwayat DM tak terkontrol sejak 6 tahun yll
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
TANDA VITAL
Tensi (tekanan darah) : 80/palpasi
Nadi : 110 cepat lemah
Respirasi : x/m
Suhu : 36,3C
Kepala : bentuk normal simetris, mesosepal
Rambut : dominan hitam tidak mudah rontok
Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva anemis -/-, tampak
kekeruhan pada sklera dan lensa, refleks pupil +/+ ,
pupil isokor
Hidung : bentuk normal, tidak terdapat deformitas, Nafas kusmaul
(+), discarge (-)
Telinga : normal, tidak terdapat deformitas ,pendengaran baik
Mulut : Bentuk normal, lidah tidak kotor, tidak hiperemis
Leher :JVP tidak meningkat,kelenjar tiroid tidak
membesar,trachea tidak deviasi
Thorax
Paru-paru :
inspeksi : simetris kanan kiri, tidak terdapat retraksi, tidak ada sikatrik
Palpasi : vocal fremitus tidak dilakukan
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru, batas paru hepar pada SIC VI LMC
dextra
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : ictus kordis teraba di ICS V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan ICS V linea sternalis dextra
Batas jantung kiri ICS V linea midclaviculla sinistra
Batas jantung atas ICS III linea parasternalis sinistra
Auskultasi : S1- S2 reguler, murmur -/-, gallop -/-
Abdomen :
Inspeksi : dinding perut sejajar dengan dinding dada, tanda
peradangan tidaka ada
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : timpani, undulasi ( + ), nyeri ketok costovertebrata ( - )
Palpasi : supel ( + ), defans muscular ( - ), nyeri tekan ( - ),
hepatosplenomegali ( - )
EXTREMITAS
Pemeriksaan Superior Interior
dextra/sinistra dextra/sinistra
- Perfusi akral dingin dingin
- Pulsasi a. brachialis +/
+ , lemah cepat
- Clubbing finger -/
-
-/
-
- Kuku sendok -/
-
-/
-
PENUNJANG TGL 19/08/2014
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL UNIT
HEMATOLOGY AUTOMATIC
Hematokrit 41 37-47 %
Planning :
Pemeriksaan penunjang :
- Rontgen Thorax
- Laboratorium : Kadar glukosa darah, elektrolit, ureum, kreatinin,
urin rutin, analisis gas darah
- EKG
PENATALAKSANAAN IGD
GDS: Jam
11.30 485 (N-1)
17.30 418 (N-1)
20.30 202
Tgl/Jam S O A P
TGL MUNTA KU : DM TIPE 2 NO CO DR. JAGA advice :
20/08/14 H HITAM CUKUP DG posisikan kepala 30, cek
PUKUL BERKUR CM KOMPLIKASI, urine dan DR ulang
05:30 ANG TD: KAD, ULKUS Infus RL 30 tpm,
102/66 MANUS SINISTRA Ceftriaxzone 2 x 5 gr
mmHG Metro infus 2 x 500 mg
HR : 173 Gentamicin 2 x 80 mg
x/mnt Raniitidine 2 x1
RR : 22 DM, KOMA Ondancetron 2 x 1
x/mnt HIPERGLIKEMI, Insulin 4 Ui
ULKUS DM Jika muntah tidak produktif
NGT Aff, boleh Diit
HASIL LAB 20/08/14
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL UNIT
HEMATOLOGY AUTOMATIC
Hematokrit 32 37-47 %
Leukosit ( 2-5 ) / LP ( 0 6 ) / LP
Eritrosit ( 2-4 ) / LP ( 0 - 3 ) / LP
28/08/14
PUKUL LEMAS, PENKES HIPOGLIKEMIK KONSUL DR. JAGA. ADVICE
19 : 00 SYOK GDS 52 DM TIPE II NO D 40N% II FLASH
MG/DL ULKUS DM 1 JAM CEK ULANG
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Ketoasidosis diabetikum (KAD) menurut American
Diabetes Association yakni KAD dicirikan dengan
asidosis metabolik (pH <7,3), bikarbonat plasma <15
mmol/L, glukosa plasma >250 mg/dL dan hasil carik
celup plasma ( +) atau urin (++).
American Diabetes Association (ADA)
mendefinisikan KAD sebagai suatu trias yang terdiri
dari ketonemia, hiperglikemia dan asidosis
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
MANIFESTASI KLINIS
1. Mual, muntah
2. Nyeri abdomen
3. pernapasan cepat dan dalam (Kussmaul).
4. Penurunan kesadaran
5. Napas seperti buah atau pembersih kuteks (aseton)
6. Tanda-tanda dehidrasi seperti kehilangan turgor kulit,
mukosa membran yang kering, takikardia dan
hipotensi
7. Status mental dapat bervariasi mulai dari kesadaran
penuh sampai letargi yang berat
a.
b.
Sesak nafas
Dehidrasi GEJALA KLINIS
c. Hipovolemi syok
d. Nyeri perut
e. Anoreksia,mual,muntah
f. Derajat kesadaran (
composmentis-koma)
g. Kadar gula darah tinggi (> 240
mg/dl)
h. Terdapat keton di urin
i. Nafas berbau aseton
j. Badan lemas
k. Bisa terjadi ileus sekunder akibat
hilangnya K+ karena diuresis
osmotic
l. Kulit kering
m. Keringat <<<
n. Kussmaul ( cepat, dalam ) karena
asidosis metabolik
DIAGNOSIS
Farmakologis :
Rehidrasi PZ (Phisiological zouth) 2L/ 2jam
Insulin R 10 unit bolus
Ceftriaxone 2x1 gr
Ranitidine 2x1 ampul
Insulin 50 unit dalam infus 500 cc 20 tpm mikro
Pengobatan KAD pakai rumus 2-4-18-24
menurut (Surabaya Diabetes Workshop VII: Insulin in Daily Practice : 2012)
2 jam pertama pakai 2 liter cairan PZ/RL tapi lihat fungsi jantung
apakah ada dekompensasi
4 jam 80 tetes /menit
18 jam 30 tts/mnt
24 jam 20 tts/menit
EKG
Pemantauan EKG kontinu direkomendasikan oleh
karena adanya risiko hipo atau hiperkalemia dan aritmia
yang disebabkannya.
Koreksi asidosis metabolik
Tatalaksana pasien dewasa dengan pH <7,0
menggunakan 100 mmol natrium bikarbonat diencerkan
dengan 400 ml aqua bidestilata dan dan diberikan dengan
laju 200 ml/jam. Pada pasien dengan pH 6,9 sampai 7,0,
maka 50 mmol natrium bikarbonat dapat diberikan setelah
diencerkan dengan 200 ml aqua bidestilata dan diinfus
dengan laju 200 ml/jam. Pada pasien dengan pH di atas 7,0
maka tidak diperlukan pemberian natrium bikarbonat.
FARMAKOTERAPI
Insulin
Pada kasus ini diberikan insulin menggunakan rumus N-1
Insulin 4 unit tiap jam sampai 5 x kemudian cek ulang GDS
KAD sebagai suatu trias yang terdiri dari ketonemia, hiperglikemia dan
asidosis
Pada kasus ini penegakan diagnosis awal sudah tepat akan tetapi
pada penatalaksanaan di igd kurang sesuai dengan protap kad
dikarenakan pemeriksaan urin rutin, analisis gas darah, elektrolit belum
dilakukan di igd.
Penanganan KAD, Hiperglikemik, Hipoglikemik memiliki penanganan
yang ketat serta management yang tepat dan akurat
Peran Dokter Umum
Pencegahan terjadinya Hiperglikemia
dengan mengelola DM sebaik-baiknya
mencegah komplikasi kronik
mencegah komplikasi akut DKA
menghindari komplikasi hipoglikemia
TERIMA KASIH