Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 6
Outline Pengolahan Data Percobaan
Tujuan Praktikum
Teori Dasar
Alat dan Bahan
Prosedur
Pengolahan Data Percobaan 1
Pengolahan Data Percobaan 2
Perhitungan Percobaan 1
Perhitungan Percobaan 2
Tujuan Praktikum
Pengadukan
Proses yang menunjukkan gerakan terinduksi pada suatu bahan dalam
bejana dimana gerakan tersebut memiliki pola sirkulasi
Faktor yang mempengaruhi
Pencampuran dan Pengadukan
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.49 2.45 297.6 320.8 331.9 33.15 317.85 15 330557.4 turbulen 0.00672
7 0.55 3.3 531.9 549 557 57.14 1627.41 11 569735.9 turbulen 0.00177
9 0.68 4.76 758.5 766.2 765.5 79.9 4448.94 6 796635.4 turbulen 0.00093
Sharp Blade Trapesium (kecil)
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.52 2.6 328 342 333 34.99 29.06 6 125600 turbulen 0.07803
7 0.55 3.85 432 476 490 48.77 78.69 5 175063.6 turbulen 0.04267
9 0.59 5.31 570 680 710 68.38 216.85 4 245439.7 turbulen 0.02135
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Daya (watt)
Daya (watt)
Waktu t (s)
Waktu t (s)
y = -0.0062x + 8.0074 10 3
4 vs t vs t
R = 0.99 3 8 2.5
3 vs P y = -0.0201x + 21.576 2 vs P
6 R = 0.9937
2 1.5
2 4
Linear ( 1 Linear (
1 1 vs t) vs t)
2 0.5
0 0 0 0
0 200 400 600 800 0 500 1000
(rpm) (rpm)
Korelasi
Bilangan Reynolds dengan Bilangan Power
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.52 2.6 328 342 333 34.99 29.06 12 125600 turbulen 0.07803
7 0.55 3.85 432 476 490 48.77 78.69 9 175063.6 turbulen 0.04267
9 0.59 5.31 570 680 710 68.38 216.85 6 245439.7 turbulen 0.02135
Sharp Blade Trapesium (kecil) sumbu 30
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.54 2.7 437 462 455 47.24 71.5 8 169553.7 turbulen 0.0329
7 0.65 4.55 587 577 590 61.19 155.4 6 219643.5 turbulen 0.0255
9 0.77 6.93 732 710 733 75.88 296.3 5 272362.9 turbulen 0.0204
Sharp Blade Kotak sumbu 0
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.34 1.7 328.2 328.2 328.2 34.35 27.49 12 123418.9 turbulen 0.0539
7 0.36 2.52 570 554.1 560.1 58.76 137.58 9 211113.29 turbulen 0.016
9 0.74 6.66 808 808 801 84.32 406.65 6 302969 turbulen 0.0143
Sharp Blade Kotak sumbu 30
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.33 1.65 332.4 326.4 322.4 34.23 27.2 10 122992.7 turbulen 0.0529
7 0.43 3.01 610.8 604.5 741.5 68.27 215.8 7 245283.5 turbulen 0.0122
9 0.45 4.05 835.6 822 824.6 86.6 440.45 5 311142.04 turbulen 0.008
Impeller sumbu 0
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.34 1.7 380.3 370.1 372.2 39.16 40.74 10 140717.13 turbulen 0.0364
7 0.47 3.29 531.1 545.3 528.1 55.97 118.96 7 201122.95 turbulen 0.0241
9 0.48 4.32 829.5 832.8 831.7 87.03 446.76 5 312621.16 turbulen 0.0084
Impeller sumbu 30
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.37 1.85 449.2 459.1 450.6 47.41 72.27 8 170337.17 turbulen 0.0223
7 0.44 3.08 621.5 616.9 610.4 64.5 181.99 6 231.745.8 turbulen 0.0148
9 0.53 4.77 874.5 873.9 879.9 91.69 522.89 4.5 329455.6 turbulen 0.008
Turbine sumbu 0
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.46 2.3 333.6 333.5 340.9 28.26 15.3 8 101431.7 turbulen 0.1311
7 0.48 3.36 631.9 621.6 667 61.02 154.08 5 219017.35 turbulen 0.019
9 0.52 4.68 851 866 875 74.21 277.14 4 266352.1 turbulen 0.0147
Turbine sumbu 30
P
V I (A)
(watt) (rpm) (rpm) (rpm) (rad/s)
Daya Aliran
5 0.58 2.9 285 290 278 23.97 9.34 12 86029.11 turbulen 0.2708
7 0.89 6.23 487 467 472 41.55 48.65 9 149142.17 turbulen 0.1117
9 0.59 5.31 570 680 710 68.38 99.55 6 189339.2 turbulen 0.0978
Perbandingan Pengaduk dan jenisnya
pada sumbu lurus 0
Np Nre
V
Trapesium Turbine Kotak Impeller Trapesium Turbine Kotak Impeller
Grafik
Semua pengaduk 0 derajat
0.1400
0.1200
0.1000
Bilangan Daya (Np)e
0.0800
Trapesium
Turbin Kecil
0.0600
Kotak
Impeller
0.0400
0.0200
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Bilangan Reynold (Re)
Perbandingan Pengaduk dan jenisnya
pada sumbu lurus 30
Np Nre
V
Trapesium Turbine Kotak Impeller Trapesium Turbine Kotak Impeller
0.2500
Bilangan Daya (Np)
0.2000
Trapesium
0.1500
Turbin Kecil
Kotak
0.1000 Impeller
0.0500
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Bilangan Reynold (Re)
Perbandingan Sumbu Pengaduk
pada Sharp Blade Trapesium
Np Nre
V
0 30 0 30
Grafik
Trapesium
0.0900
0.0800
Bilangan Daya (Np)e
0.0700
0.0600
0.0500
0.0400 Trapesium 0
0.0300 Trapesium 30
0.0200
0.0100
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000
Bilangan Reynold (Re)
Perbandingan Sumbu Pengaduk
pada Sharp Blade Kotak
Np Nre
V
0 30 0 30
Grafik
Kotak
0.3000
0.2500
Bilangan Daya (Np)e
0.2000
0.1500
Kotak 0
0.1000 Kotak 30
0.0500
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Bilangan Reynold (Re)
Perbandingan Sumbu Pengaduk
pada Impeller
Np Nre
V
0 30 0 30
Grafik
Impeller
0.0400
0.0350
0.0300
Bilangan Daya (Np)e
0.0250
0.0200
Impeller 0
0.0150 Impeller 30
0.0100
0.0050
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000
Bilangan Reynold (Re)
Perbandingan Sumbu Pengaduk
pada Turbine
Np Nre
V
0 30 0 30
Grafik
Turbine
0.3000
0.2500
Bilangan Daya (Np)e
0.2000
0.1500
Turbin Kecil 0
Turbin Kecil 30
0.1000
0.0500
0.0000
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000
Bilangan Reynold (Re)
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Axis Title
Axis Title
Waktu
4 4
Daya
5 5
3 3 vs t 4 4 vs t
vs P 3 3 vs P
2 2
y = 0.0084x - 0.1734 2 y = 0.0155x - 4.3542 2
1 R = 0.9969 1 1 R = 0.9967 1
0 0 0 0
0.0000 200.0000 400.0000 600.0000 800.0000 0.0000 200.0000 400.0000 600.0000 800.0000
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
12 12 y = -0.0099x + 13.293
10R = 0.9968 10
y = -0.0126x + 16.1
10R = 0.9998 10
8 8
Waktu
Waktu
8 8
Daya
Daya
6 6 vs t
6 6 vs t y = 0.0047x + 0.0612 vs P
vs P 4R = 0.9911 4
4 4 Linear ( vs t)
2 y = 0.0104x - 2.2729 2 2 2
R = 0.8789
0 0 0 0
0.0000200.0000
400.0000
600.0000
800.0000
1000.0000 0.0000 500.0000 1000.0000
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Impeller 0 Impeller 30
Impeller, 0 derajat Impeller, 30 derajat
12 12 9 9
y = -0.0104x + 13.375 8 8
10 R = 0.921 10 y = -0.008x + 11.382
7 7
R = 0.9552
8 8 6 6
Waktu
Waktu
Daya
Daya
5 5
6 6
vs t 4 4 vs t
4 4 vs P 3 3 vs P
2 y = 0.0069x - 1.2179 2
2 y = 0.0054x - 0.0581 2
R = 0.9167 1 R = 0.9984 1
0 0 0 0
0.0000200.0000
400.0000
600.0000
800.0000
1000.0000 0.0000200.0000
400.0000
600.0000
800.0000
1000.0000
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Turbine 0 Turbine 30
Turbin Kecil, 0 derajat Turbin Kecil, 30 derajat
9 9 14 12
8 8 y =12-0.0215x + 17.086 10
y = -0.0092x
7 + 10.458 7 R = 0.9839
10
6R = 0.9984 6 8
Waktu
8
Daya
Waktu
5 5
Daya
6
4 4 vs t 6 vs t
3 3 4 vs P
vs P 4
y = 0.005x + 0.8262 y = 0.0291x - 4.2084
2 2 2
R = 0.9103 2 R = 0.9441
1 1
0 0 0 0
0.0000 200.0000 400.0000 600.0000 800.0000 0.0000 200.0000 400.0000 600.0000
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Waktu
Waktu
Daya
Daya
5 5
vs P 0 6 6
4 4 vs P 0
vs P 30 4 4
3 3
2 2 vs t 30 vs t 0
2 2
1 1 Linear ( vs t 0)
0 0 0 0 Linear ( vs t
0.0000 500.0000 1000.0000 0.0000 500.0000 1000.0000 30)
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar blade
Impeller Turbine
Impeller Turbine
12 12 9 9
8 8
10 10
7 7
8 8 6 6
vs t 0 vs t 0
Waktu
Waktu
Daya
5 5
Daya
6 6 vs P 0 vs P 0
4 4
vs P 30 vs P 30
4 4 3 3
vs t 30 2 2 vs t 30
2 2 Linear ( vs t 0)
Linear ( vs t 0) 1 1
0 0 0 0
0.0000 500.0000 1000.0000 0.0000 500.0000 1000.0000
Kecepatan Putaran Kecepatan Putaran
Perhitungan
Perhitungan
Menggunakan Goalseek
Sharp Blade Trapesium (kecil) Sharp Blade Trapesium (besar)
= 560.3288 = 824.8617
= = 4.5334 = = 4.9963
Percobaan 2
Jenis blade yang sama berbeda diameter yang sama
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar Sharp Blade Trapesium
Sumbu 0
0.0062 + 8.0074 = 0.0084 0.1734
Sumbu 30
Menggunakan Goalseek
Sumbu 0 Sumbu 30
= 560.3288 = 647.8106
= = 4.5334 = = 5.6869
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar Sharp Blade Kotak
Sumbu 0
0.0126 + 16.1 = 0.0104 2.2729
Sumbu 30
Menggunakan Goalseek
Sumbu 0 Sumbu 30
= 798.8217 = 906.2877
= = 6.0348 = = 4.3207
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar Impeller
Sumbu 0
0.0104 + 13.375 = 0.0054 0.0581
Sumbu 30
Menggunakan Goalseek
Sumbu 0 Sumbu 30
= 850.1962 = 845.6309
= = 4.5329 = = 4.6169
Korelasi
Waktu, daya, dengan kecepatan putar Turbine
Sumbu 0
0.0092 + 10.458 = 0.005 + 0.8262
Sumbu 30
Menggunakan Goalseek
Sumbu 0 Sumbu 30
= 678.2958 = 420.8279
= = 4.2177 = = 8.0379
Analisis Percobaan dan Alat Bahan
Analisis Percobaan
Percobaan ini membandingkan efektivitas pengaduk yang dipakai
(impeller, propeller, dan turbin), serta posisi pengaduk (0O dan 30O ) dan
voltase (5, 7, dan 9 V) dengan membandingkan daya dengan waktu
proses pengadukan
Pengaduk impeller dan propeller menghasilkan aliran aksial
berkecepatan tinggi sehingga dapat membentuk vorteks. Pengaduk
turbin menghasilkan aliran aksial dan tangensial dengan kecepatan lebih
rendah dibandingkan impeller dan propeller.
Posisi center membentuk vortex, sehingga hasil pencampuran lebih rata
dan aliran yang dihasilkan lebih bervolume. Posisi incline tidak terlalu
membentuk vortex, sehingga hasil pencampuran yang dihasilkan tidak
terlalu rata.
Analisis Percobaan
Perbedaan voltase ini membuat besar arus yang dibutuhkan semakin besar sehingga
menghasilkan kecepatan putaran yang semakin tinggi seiring dengan peningkatan
besar voltase
Menentukan banyak putaran per menit (RPM) digunakan untuk menghitung nilai
bilangan power (Np) dan Reynold (Re) untuk setiap posisi dan jenis pengaduk.
Dari nilai-nilai tersebut dapat diketahui posisi maupun jenis pengaduk yang
menghasilkan kebutuhan daya paling efisien (menghasilkan pengadukan paling
optimum dengan kebutuhan daya paling minimum).
Data yang akan diamati dan diukur adalah :
1. arus listrik (ampere) yang dihasilkan
2. kecepatan putaran pengaduk (rpm)
3. waktu (sekon) yang dibutuhkan untuk membentuk campuran yang homogen
di mana data arus listrik (I) dan waktu (t) di ambil masing-masing satu kali untuk tiap
percobaan, sementara data kecepatan putaran pengaduk () di ambil sebanyak tiga kali.
Analisis Percobaan
Bahan yang digunakan pada pencampuran adalah cat air warna
primer, yaitu cat air berwarna biru dan kuning yang diencerkan
terlebih dahulu.
Pengenceran dilakukan dengan menimbang 10 gr cat warna
primer dan mengencerkannya dengan air hingga volumenya 2
liter. Pengenceran bertujuan untuk mengubah viskositas & agar
volume cairan yang digunakan dapat diaduk..
Cat warna primer yang telah diencerkan kemudian disiapkan
masing-masing 2 L kemudian diambil sebagian cat primer untuk
dicampurkan pada percobaan.
Analisis Percobaan
Kedua warna primer yang dicampur akan menghasilkan warna sekunder
yang akan menandakan bahwa campuran yang terbentuk sudah
homogen.
Proses pengambilan data berupa waktu (t) diambil dengan menggunakan
stopwatch dimulai dari ketika cat warna primer pertama kali dituang
bersama-sama ke dalam tangki hingga menghasilkan warna sekunder
yang homogen.
Sementara arus (I) dan kecepatan putaran pengaduk () diambil
ketika putaran pengaduk sudah mulai stabil. Di mana data arus diambil
dengan menggunakan amperemeter sedangkan data kecepatan putaran
pengaduk ( ) diambil dengan menggunakan tachometer dengan
mengarahkan sensor inframerah pada alat ke poros batang pengaduk
yang sedang beroperasi.
Analisis Alat & Bahan
Pengaduk (Turbin /Impeller) : digunakan untuk
membantu membuat 2 larutan cat saling bercampur dan
mencapai keadaan homogen. Pengaduk ini apabila berputar
membentuk pola aliran fluida tertentu dan terbentuk
berbeda-beda untuk setiap jenis pengaduk.
Motor Penggerak : Motor penggerak digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik sehingga
dapat memutar pengaduk
Gelas Kimia 2L (Tangki) : gelas kimia dalam percobaan ini
digunakan sebagai tangki tempat terjadinya proses
pencampuran dan pengadukan.
Analisis Alat & Bahan
Potensio : digunakan untuk menghasilkan listrik untuk
disuplai menuju motor penggerak sehingga dapat memutar
pengaduk dan digunakan juga untuk mengatur voltase yang
diinginkan.
Voltmeter & Amperemeter : Digunakan untuk membaca
tegangan listrik dan arus listrik yang digunakan untuk
memutar pengaduk sehingga nanti didapatkan nilai daya
yang dibutuhkan
Tachometer : digunakan untuk mengukur kecepatan
putaran pengaduk. Alat ini bisa menghasilkan data dalam
rpm ataupun jumlah putaran. Pengambilan data kecepatan
putaran dilakukan sebanyak 3 kali.
Analisis Alat & Bahan
Timbangan : digunakan untuk mengukur 10 gram massa
cat yang akan dicampurkan dengan air.
Busur : digunakan untuk mengukur kemiringan sumbu
pengaduk terhadap porosnya
Cat : sebagai bahan utama dalam proses pencampuran.
Cat yang digunakan ada 2 warna, yaitu merah dan kuning.
Kedua warna cat tersebut merupakan warna primer
sehingga ketika dicampurkan, akan dapat dengan mudah
melihat perubahan warnanya saat mencapai homogen.
Analisis Hasil dan
Perhitungan
Hasil yang didapatkan
Waktu pengadukan (t) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
homogenisasi atau pencampuran sempurna
Arus listrik (I) Data ini diambil praktikan dari amperemeter yang
akan menunjukkan daya pengadukan
Faktor yang Mempengaruhi Mixing
Parameter Pengertian dan Analisis Percobaan
Viskositas Friksi fluida internal. Properti dari Di dalam percobaan
cairan () fluida yang menjadikan fluida bisa karena sama-sama
berkembang dan menjaga shear menggunakan air,
stress yang diterima bergantung keduanya memiliki
pada kecepatan aliran, serta viskositas sama.
berhubungan dengan resistansi
terhadap aliran.
Densitas cairan Perbandingan massa dengan Di dalam percobaan
() volume; di dalam percobaan, jika menggunakan fluida yang
ada cairan yang densitasnya lebih memiliki densitas sama
tinggi maka berada di bawah dan yaitu air
yang lebih rendah di bagian atas,
mempengaruhi hasil yang berbeda.
Oleh karena di dalam percobaan batch mixing kedua cairan
memiliki densitas dan viskositas sama, maka pengaruh mixing
terletak pada aspek rasio geometri serta bilangan Reynolds:
Diameter Salah satu dari faktor aspek Aspek rasio geometri lainnya tidak terlalu
Pengaduk (D) rasio geometri. Diameter dari diperhatikan, karena tangki pencampuran
pengaduk yang digunakan selalu sama, tidak ada baffle, tidak ada
akan mempengaruhi jenis pengendali suhu. Diameter pengaduk
aliran yang ditimbulkan. berbeda-beda karena pengaduk yang
digunakan di dalam percobaan ada 4 jenis,
yaitu sharp blade trapesium,turbin kecil,sharp
blade kotak dan impeller
Menentukan
kecepatan rata-rata Konversi ke Menentukan
Menentukan Daya Menentukan
angular pengadukan Bilangan Reynolds
satuan rad/s pengadukan (P) Bilangan Daya (Np)
( ) (Re)
+ +3 = =
= 1 2 () 2 = . =
3
. 3 5
[RPM] 60
=
[rad/s]
Analisis Hasil
Hubungan terhadap waktu Grafik terhadap t
16
14 Trapesium Besar
12 Trapesium Kecil 0
10 Trapesium Kecil 30
t (detik)
8 Kotak 0
6 Kotak 30
4 Impeller 0
2 Impeller 30
0 Turbin 0
0 20 40 60 80 100 Turbin 30
(rad/s)
Pengaduk kecil (impeller, propeller, dan turbine) memiliki gradien yang kecil pada V= 5, 7, dan 9 Volt yang
menandakan kecepatan angular dari sistem yang dihasilkan cukup besar.
Pengaduk yang besar (propeller trapesium besar), gradien yang dihasilkan lebih besar pada V = 5, 7, dan 9 Volt
yang menandakan kecepatan angular sistem yang dihasilkan tidak terlalu besar.
Pada posisi 30, gradient yang dihasilkan seharusnya lebih kecil dibandingkan gradient yang dihasilkan oleh
posisi 0 (pada percobaan, hanya dihasilkan pada propeller kotak dan impeller). Hal ini dikarenakan pola aliran
acak yang dihasilkan pada posisi incline lebih cepat menghomogenkan larutan dibandingkan pola aliran teratur
yang dihasilkan pada posisi center.
Analisis Hasil
Hubungan terhadap P
Grafik terhadap P
12
Trapesium Besar
10
Trapesium Kecil 0
8
Trapesium Kecil 30
P (Watt)
6 Kotak 0
Kotak 30
4
Impeller 0
2
Impeller 30
0 Turbin 0
0 50 100
Turbin 30
(rad/s)
Dapat dilihat bahwa saat kecepatan angular naik, maka nilai P juga naik atau saling berbanding
lurus.
Hal ini dikarenakan untuk menghasilkan kecepatan putaran yang semakin besar, pasti
membutuhkan daya operasi pengaduk yang semakin besar.
Analisis Hasil
Pada sumbu 0 untuk setiap jenis pengaduk
Dapat dilihat dari grafik, impeller dan propeller Semua pengaduk 0 derajat
trapesium-kotak pada saat Re-nya semakin besar,
nilai Np semakin kecil untuk kondisi operasi yang
0.1400
Grafik
Dapat dilihat dari grafik, bila dibandingkan dengan Semua pengaduk 30 derajat
posisi 0, hanya turbine membutuhkan daya yang 0.3000
0.0000
0 100000 200000 300000 400000
Bilangan Reynold (Re)
Analisis Kesalahan
Analisis Kesalahan
Kepekatan dari larutan cat yang tidak sama pada percobaan yang
dilakukan mempengaruhi waktu pencampuran.
Ketidaktepatan praktikan dalam menghitung waktu yang seharusnya
dilakukan bersamaan dengan penuangan larutan cat mempengaruhi
waktu homogenitas yang tercatat.
Penggunaan Tachometer yang kurang tepat.
Pengukuran volume cat yang digunakan dan juga banyak nya deposit
yang mengental pada beaker glass sehingga mempengaruhi jumlah
volume dan pencampuran yang kurang baik.
Kesalahan dalam penempatan posisi pengaduk. Kurang tepat dalam
pengukuran sudut dalam variasi posisi pengaduk
Kesimpulan
Kesimpulan
Daya pengadukan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu: dimensi
tangki, jenis pengaduk, posisi sumbu pengaduk, kecepatan
pengadukan, dan sifat fisik fluida.
Untuk semua jenis pengaduk, didapatkan bahwa semakin besar
kecepatan putar pengaduk, maka daya yang dibutuhkan pun semakin
besar.
Semakin besar diameter pengaduk, maka akan semakin besar pula
daya yang dibutuhkan untuk mengaduk.
Kondisi operasi yang turbulen adalah kondisi yang terbaik, karena
dengan aliran turbulen, profil konsentrasi akan lebih merata, dan
pencampuran pun dapat terjadi dengan lebih cepat dan mudah.
Semakin besar (kecepatan angular pengaduk), akan meningkatkan
nilai Re (bilangan Reynold), dan mengecilkan nilai NP (bilangan daya).
SELESAI!
Ada pertanyaan?