Anda di halaman 1dari 24

CAPITAL BUDGETING

(PENGANGGARAN MODAL)

LOGO
DR. (C.) AGUS TONY POPUTRA,SE.,MM.,MA.,Ak.
LOGO UMUM
Definisi Capital Budgeting (CB)
CB meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang
dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka
waktu lebih dari 1 tahun.
Pentingnya CB
1. Keputusan CB nantinya akan mempengaruhi semua bidang dalam
perusahaan sehingga semua eksekutif harus menyadari
bagaimana proses keputusan tersebut diambil.
2. Keputusan CB memiliki pengaruh jangka panjang (long-term effect)
sehingga:
a. Perlu kewaspadaan mengenai jumlah yang diinvestasikan.
b. Perlunya pengaturan ketepatan ketersediaan barang modal sesuai
dengan permintaan.
3. Perluasan investasi akan melibatkan pengeluaran yang cukup
besar. CB yang baik dapat membantu perusahaan dalam
pengaturan pembiayaan investasi.
LOGO TINJAUAN TENTANG CB
CB pada hakekatnya adalah penerapan konsep maksimisasi
pada teori ekonomi klasik, yaitu:
Marginal Revenue (MR) = Marginal Cost (MC)
Dalam CB, MR diwakili oleh rate of return on investment (tingkat
pengembalian investasi), sedangkan MC diwakili oleh marginal
cost of capital (biaya modal marjinal).
Tahap awal proses CB adalah menyusun daftar usulan investasi
disertai data yang diperlukan untuk penilaian. Usulan investasi
biasa dikelompokan ke dalam 4 golongan:
1. Investasi penggantian (replacement investment)
2. Investasi perluasan (expansion investment), yaitu menambah
kapasitas untuk lini yang telah ada.
3. Investasi pertumbuhan (growth), yaitu menambah lini produk
baru.
4. Investasi lain-lain (other investment), misalnya investasi pada alat
pengendali pencemaran, merger dan lain-lain.
Aspek administrasi juga penting dalam CB, diantaranya berkaitan
dengan otorisasi atas investasi.
LOGO PEMILIHAN USULAN ALTERNATIF
Umumnya usulan investasi lebih banyak dari kemauan dan
kemampuan perusahaan.
Ada usulan investasi yang menguntungkan ada yang tidak,
maka perlu metode untuk membuat penilaian. Penilaian
dilakukan untuk pembuatan ranking alternatif investasi dan
penentuan batas antara investasi yang menguntungkan dan
tidak menguntungkan.
Sifat-sifat alternatif usulan investasi:
1. Alternatif mutually exclusive (alternatif yang fungsinya sama
sehingga saling meniadakan). Jika beberapa alternatif usulan
memiliki sifat ini maka jumlah alternatif usulan bisa
berkurang.
2. Alternatif usulan investasi yang independen, yaitu tiap
alternatif memiliki fungsi yang berbeda.
3. Alternatif investasi yang bersyarat (contingent), yaitu
alternatif investasi yang perlu dipertimbangkan bersama
dengan alternatif investasi yang lain.
LOGO UKURAN ARUS KAS UNTUK CB
Arus kas atau cash flow (CF) untuk tujuan CB didefinisikan
sebagai CF atas semua modal perusahaan. Formula CF disini
adalah:
DCF = DEBIT T(DEBIT) + DD
DCF =(1-T) DEBIT + DD
dimana:
EBIT = earnings before interest and taxes (laba sebelum
bunga dan pajak)
T = Tarip pajak; D = depresiasi
Formula CF di atas memisahkan keputusan investasi dan
keputusan pembiayaan.
Dalam prosedur CB, tidak ada yang lebih penting dari estimasi
penghematan biaya atau kenaikan pendapatan yang dapat
diandalkan yang diperoleh dari pengeluaran investasi.
PENYUSUNAN RANKING USULAN
LOGO
INVESTASI
Proses CB dirancang untuk menjawab 2 pertanyaan, yaitu:
a. Usulan investasi mana yang dipilih dari beberapa usulan investasi yang
bersifat mutually exclusive?
b. Berapa nilai dan jumlah investasi/proyek yang sebaiknya diterima?
Terdapat beberapa metode untuk menyusun usulan investasi, yaitu:
1. Metode jangka waktu pengembalian (payback period), yaitu jumlah tahun
yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi semula.
2. Hasil pengembalian aktiva (return on assets-ROA) atau hasil
pengembalian investasi (return on investment-ROI), yaitu rerata tingkat
pengembalian atas aktiva yg digunakan/investasi yg dikeluarkan.
3. Metode manfaat-biaya (benefit-cost), yaitu perbandingan manfaat-biaya.
4. Metode nilai sekarang bersih (net present value-NPV), yaitu nilai saat ini
dari CF yang diharapkan dimana CF didiskonto dengan menggunakan
biaya modal yang sesuai, dikurang nilai investasi (outlays).
5. Metode tingkat hasil pengembalian internal (internal rate of return-IRR),
yaitu tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari CF dengan
pengeluaran investasi.
PRINSIP-PRINSIP UMUM DALAM
LOGO
KEPUTUSAN CB
Pemilihan satu proyek dari sekelompok proyek saling
meniadakan (mutually exclusive) harus memaksimalkan
kekayaan para pemegang saham.
Pertimbangan atas semua CF yang tepat.
Pendiskontoan CF menggunakan biaya modal yang
sesuai, yaitu biaya kesempatan (opportunity cost) atas
modal yang ditentukan pasar.
Memungkinkan para manajer mempertimbangkan setiap
proyek secara independen dari proyek-proyek lain.
Prinsip ini disebut Prinsip Penmbahan Nilai (Value
Additivity Principle).
LOGO CONTOH CASH FLOW (CF)

Tabel 1: Cash Flow untuk Empat Proyek


yang Bersifat Mutually Exclusive

Arus Kas (Casf Flow) Proyek : PVIF pada 10%


Tahun
A B C D = 1/(1+0,1)n
0 -1.500 -1500 -1.500 -1.500 1,000
1 150 0 150 300 0,909
2 1.350 0 300 450 0,826
3 150 450 450 750 0,751
4 -150 1.050 600 750 0,683
5 -600 1.950 1.875 900 0,621
PENILAIAN DENGAN METODE
LOGO
PAYBACK PERIOD
Menggunakan data Tabel 1, maka payback period tiap proyek sbb:
a. Proyek A : CF tahun 1 dan 2 = 150+1350 = 1500. Karena total CF 2
tahun = nilai investasi, maka payback period = 2 tahun
b. Proyek B : CF tahun 1 sampai 4 = 0+0+450+ 1050 = 1500. Karena
total CF 4 tahun = nilai investasi, maka payback period = 4 tahun.
c. Proyek C: CF tahun 1 sampai 4 = 150+300+450+ 600 = 1500.
Karena total CF 4 tahun = nilai investasi, maka payback period = 4
tahun.
d. Proyek D : CF tahun 1 sampai 3 = 300+450+750= 1500. Karena total
CF 3 tahun = nilai investasi, maka payback period = 3 tahun.
Hasil penilaian menurut metode payback period, proyek A yang dipilih
karena payback period paling cepat.
Keunggulan metode payback period adalah mudah dan sederhana
sedangkan kelemahannya adalah tidak mempertimbangkan time value of
Money dan seluruh CF.
LOGO PENILAIAN DENGAN METODE ROA
Formula :
n
Cash flowt / n
ROA t 0
I0
Dimana I0 = pengeluaran awal (investasi)
n = umur proyek
Contoh menggunakan Tabel 1 untuk Proyek B diperoleh:
ROA B = [(-1.500 + 0 + 0 + 450 + 1.050 + 1.950)/5]/1.500 = 26%.
Dengan hitungan yang sama untuk Proyek A, C, dan D diperoleh
semuanya:
ROA A = -8%; ROA B = 26%; ROA C = 25%; ROA D = 22%
Dari hasil di atas, Proyek B yang dipilih karena ROA-nya paling tinggi.
Keunggulan metode ini adalah mudah perhitungannya, sedangkan
kelemahannya adalah tidak mempertimbangkan time value of money
LOGO PENILAIAN DENGAN METODE NPV--1
Dengan menggunakan contoh pada Tabel 1, cash flow tiap proyek
tiap tahun dikalikan dengan PVIF (diskontonya) pada kolom
terakhir tabel tersebut. Contoh perhitungan NPV Proyek C:
Tabel 2

Tahun Cash Flow PVIF 10% Present Value (PV)


0 -1.500 1,000 -1.500,00
1 150 0,909 136,35
2 300 0,826 247,80
3 450 0,751 337,95
4 600 0,683 409,80
5 1.875 0,621 1.164,38
NPV 796,28
LOGO PENILAIAN DENGAN METODE NPV--2
Dengan menggunakan cara yang sama untuk proyek
yang lain, maka diperoleh NPV seluruh proyek:
a. Proyek A : NPV = -610,95
b. Proyek B : NPV = 766,05
c. Proyek C : NPV = 796,28
d. Proyek D : NPV = 778,80
Dari keempat proyek tersebut, yang dipilih adalah proyek C
karena NPV-nya paling tinggi.

Keunggulan metode NPV : Mempertimbangkan time value


of money
Kelemahan metode NPV : relatif agak rumit
LOGO PENILAIAN DENGAN METODE NPV--3
NPV dari suatu proyek adalah tepat sama dengan kenaikan
kekayaan pemegang saham.
Pada NPV sama dengan nol berarti:
a. Arus kas yang dihasilkan mampu membayar lunas seluruh
bunga kepada pemberi pinjaman yang telah menyediakan
dana untuk membiayai proyek.
b. Membayar semua imbalan yang diharapkan (dividen dan
keuntungan modal) kepada pemegang saham yang telah
menanamkan modalnya pada proyek.
c. Membayar kembali pokok investasi (I0) yang ditanamkan di
proyek.
Dengan demikian bila NPV lebih besar dari nol, maka
kelebihan tersebut merupakan kenaikan kekayaan
pemegang saham.
METODE PENILAIAN DENGAN INTERNAL
LOGO RATE OF RETURN (IRR) --1
IRR (tingkat pengembalian internal) merupakan tingkat bunga yang
menyamakan nilai PV dari CF yang diharapkan di masa depan
dengan pengeluaran investasi awal (outlays). Dengan kata lain, IRR
adalah tingkat diskonto pada NPV = 0.
Cara menemukan IRR adalah dengan metode Trial and Error (coba-
coba).
Menggunakan data Proyek D pada Tabel 1 dihitung nilai IRR
dengan Tabel berikut.
Pada Tabel berikut, bila PVIF = 10%, nilai NPV = 778,80. Nilai NPV
tersebut masih lebih besar dari nol, maka untuk membuat NPV = 0,
maka PVIF harus dinaikan, misalkan menjadi 25%. NPV pada PVIF
= 25% masih positif (14,70), maka PVIF harus dinaikan agar
diperoleh NPV <0 atau negatif, kemudian diinterpolasi sehingga
menjadi NPV = 0.
Bila dinaikan PVIF menjadi 26% diperoleh NPV negatif (-22,57).
Karena ada satu positif dan satu negatif, maka dapat diinterpolasi.
METODE PENILAIAN DENGAN
LOGO
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) --2
Pada PVIF = 25%, NPV = 14,70 PROYEK D
Pada PVIF = 26%, NPV = -22,57 (-)
Selisih 37,27
IRR = 25% + (14,70/37,27)x 1% = 25,4%

Tahun Cash PVIF 10% PVIF 25% PVIF 26%


Flow
0 -1.500 1,000 -1.500,00 1,000 -1.500,00 1,000 -1.500,00
1 300 0,909 272,70 0,800 240,00 0,794 238,09
2 450 0,826 371,70 0,640 288,00 0,629 283,44
3 750 0,751 563,25 0,512 284,00 0,499 374,93
4 750 0,683 515,25 0,410 307,50 0,397 297,56
5 900 0,621 558,90 0,328 295,20 0,314 283,39
NPV 778,80 14,70 -22,57
METODE PENILAIAN DENGAN
LOGO
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR) --3
Dengan menggunakan cara yang sama pada Proyek
yang lain diperoleh IRR untuk tiap proyek tersebut:
IRR Proyek A = -200%
IRR Proyek B = 20,9%
IRR Proyek C = 22,8%
IRR Proyek D = 25,4%
Dari keempat proyek tersebut, Proyek D yang terbaik
karena nilai IRR paling tinggi.
Keunggulan metode IRR : Mempertimbangkan time
value of money
Kelemahan metode IRR : relatif agak rumit
PERBANDINGAN ANTAR METODE
LOGO
PENILAIAN--1
Metode Payback Period dan ROA dapat diabaikan karena
tidak mempertimbangkan time value of money.
Hasil penelitian NPV dan IRR memiliki persamaan yaitu bila
suatu proyek dikatakan layak menurut NPV, pasti layak juga
menurut hasil penilaian IRR. Namun demikian, ranking
proyek menurut hasil perhitungan NPV tidak sama dengan
ranking hasil perhitungan IRR.
Bila membandingkan metode NPV dan IRR, maka metode
NPV lebih baik karena selalu konsisten dengan maksimisasi
kekayaan pemegang saham.
IRR memiliki kelemahan dibanding NPV karena:
a. Metode IRR melakukan asumsi tingkat investasi kembali
yang kurang tepat.
b. Melanggar prinsip penambahan nilai.
c. Dapat menghasilkan IRR berganda untuk proyek yang sama.
PERBANDINGAN ANTAR METODE
LOGO
PENILAIAN--2
Pada tabel di bawah tiap metode menunjukan proyek terbaik
berbeda-beda. Metode payback period menunjuk Proyek A sebagai
proyek terbai, metode ROA menunjukan Proyek B yang terbaik.
Metode NPV menunjuk Proyek C yang terbaik, sedangkan metode
IRR menunjuk Proyek D yang terbaik. Merujuk pada keunggulan
NPV atas 3 metode yang lain maka Proyek C yang semestinya
dipilih.

Kriteria Proyek A Proyek B Proyek C Proyek D


Payback period 2 tahun 4 tahun 4 tahun 3 tahun
ROA -8% 26% 25% 22%
NPV -Rp610,95 Rp 766,05 Rp 796,28 Rp 778,80
IRR -200% 20,9% 22,8% 25,4%
LOGO PROYEK DENGAN UMUR BERBEDA--1
Proyek A dan B berikut bersifat saling meniadakan (mutually
exclusive). Proyek A umurnya lebih pendek dari Proyek B.

Tahun Proyek A Proyek B


0 -17.500 -17.500
1 10.500 7.000
2 10.500 7.000
3 - 8.313
Pada PVIF atau cost of capital = 10%, NPV kedua proyek
adalah:
NPV proyek A = 723,140
NPV proyek B = 894,440
Akan tetapi jika kedua proyek tersbut dapat dibuat dalam
skala konstan, maka proyek A justru lebih besar NPV-nya
dibanding B karena menghasilkan CF lebih cepat.
LOGO PROYEK DENGAN UMUR BERBEDA--2
Untuk membuat 2 proyek tersebut mempunyai basis sama adalah
dengan mengulang proyek tersebut sehingga keduanya mempunyai
masa akhir yang sama.
Perhitungan NPV kasus ini adalah dengan mengalikan 3 atas
periode proyek A dan mengalikan 2 atas periode proyek B.
NPV (A) = 723,140+723,140/(1,1)2+723,140/(1,1)4
= Rp 1.814,690
NPV (B) = 894,440+894,440/(1,1)3
= Rp 1.341,575
Jadi proyek A lebih baik dibanding proyek B bila umur proyek dibuat
sama.
LOGO PROYEK DENGAN SKALA BERBEDA--1
Proyek-proyek dengan skala berbeda adalah proyek-
proyek dengan nilai pengeluaran investasi yang
berbeda satu dengan yang lain.
Apabila perusahaan memiliki dana terbatas namun ingin
membuat beberapa proyek, maka perusahaan perlu
membuat Capital Rationing, yaitu memilih beberapa
proyek yang memberikan NPV total tertinggi sesuai
dengan dana yang dimiliki perusahaan.
Dasar pemilihan:
a. Proyek yang dipilih harus memiliki NPV positif.
b. Perhatikan proyek yang bersifat kontijen.
c. Pilih kombinasi proyek yang total NPV paling besar
dengan nilai investasi yang cukup didanai oleh kendala
dana perusahaan.
Tabel berikut ini menunjukan proyek dengan skala
berbeda.
LOGO PROYEK DENGAN SKALA BERBEDA--2

Proyek Investasi CF PV dengan NPV IRR PI


PVIF = 10%
A 400.000 121.347 460.000 60.000 15,7% 1,15
B 250.000 74.523 282.500 32.500 14,9% 1,13
C 350.000 102.485 388.500 38.500 14,2% 1,11
D 300.000 85.470 324.000 24.000 13,1% 1,08
E 100.000 23.742 90.000 -10.000 6,0% 0,90

Anggaran yang dimiliki perusahaan adalah Rp 600.000 dan


semua proyek independent
LOGO PROYEK DENGAN SKALA BERBEDA--3
Untuk membantu dalam memilih kombinasi proyek sesuai
kemampuan dana perusahaan, maka dapat menggunakan
Profitability Index (PI), yaitu :
PV penerimaan/PV pengeluaran.
Proyek yang digabung dihitung PI tertimbang, yaitu investasi
tiap proyek dibagi dana yang tersedia, kemudian dikalikan
dengan PI tiap proyek.
Contoh dari data pada Tabel sebelumnya. Jika proyek B dan
C dipilih, maka PI tertimbang :
PI = (250.000/600000)x1.13+ (350.000/600000)x1.11
= 1,1183
www.themegallery.com

LOGO

Anda mungkin juga menyukai