ANATOMIA EMBRYOLOGIA

Bernard SM Hutabarat, dr, PAK

Bagian Anatomi FK UKI / FK UPN VETERAN
JAKARTA

DEFINISI:

BAGIAN DARI ANATOMI YG MEMPELAJARI EMBRYO ; PERKEMBANGANNYA

SELAMA KEHIDUPAN INTRAUTERINA, SEJAK FERTILISATIO-PARTUS,BAHKAN
SESUDAH KELAHIRAN.
EMBRYOLOGIA - FERTILISATIO
- DIFFERENSIATIO
- PERKEMBANGAN HASIL
DIFFERENSIATIO.

KEHIDUPAN INTRAUTERINA, PARTUS DAN

KEJADIAN SETELAH PARTUS

ILMU PERKEMBANGAN
 SKEMA PERKEMBANGAN
1. PRENATAL :
1.1. ZYGOTE : 0 2 MGU
1.2. EMBRYO : 2 8 MGU
1.3. FOETUS : 8 40 MGU
--------- KELAHIRAN ---------
2. POSTNATAL :
2.1. NEWBORN : 2 MGU I
2.2. INFANCY : MGU-3 AKHIR TH-I
2.3. CHILDHOOD :
- EARLY : 2 6 THN
- MIDDLE : 7 9 10 THN
- LATER (PREPUBERTAL PERIOD) :
: 13 16 THN
: 9 10 12 15 THN
 SKEMA PERKEMBANGAN
..PUBERTAS
3. ADOLESCENCE : 6 TH SETELAH 3
4. ADULTS :
- PRIME & TRANSIT : 20 60 THN
- OLD AGE & SENESCENCE : >60 THN

------ REQUISCAT IM PACE -------

 Will you marry me?

EMBRYOLOGIA GENERALIS

CYCLUS REPRODUKTIVA
SIKLUS REPRODUKSI : KERJASAMA FUNGSIONAL
ORGANAE ( ALAT-ALAT ) TUBUH PEREMPUAN .
1. HYPOTHALAMUS : R.F.H.
2. HYPOPHYSIS C E R E B R I:
2.1. LOBUS ANTERIOR
= G.H.; T.S.H; A.C.T.H.
- M.S.H.; FAT MOBIL.H.
- *F.S.H., L.H., L.T.H.*
2.2. LOBUS POSTERIOR
-PITUITRIN ; A.D.H.
-PITRESSIN

6. GLD. MAMMAE

4. UTERUS &
TUBA UTERINA FALLOPII

3. OVARIUM * GONADOTROPIC HORMONE *

5. VAGINA (7,5 9 CM)
 SIKLUS REPRODUKSI
1. SIKLUS OVARIUM
2. SIKLUS UTERINUS

SIKLUS OVARIUM :DI CORTEX OVARII JANIN

1. FASE I : PEMATANGAN FOLLIKEL
2. FASE II : OVULASI
3. FASE III: PBKAN CORPUS LUTEUM

- PERTUMB. & DIFF.OOSIT PRIMER

- PROLIFERASI SEL2 FOLLIKULER
- PBKAN ZONA PELLUCIDA
- PBKAN THECA FOLLICULI
 SEL EPITELIAL

OOSIT PRIMER

FOLLIKEL PRIMER
SEL FOLLIKEL BERBENTUK
KUBUS.

AWAL PEMBENTUKAN
ZONA PELLUCIDA.

PROLIFERASI SEL
(BERLAPIS2)

ZONA PELLUCIDA
FOLLIKEL SEKUNDER

ANTRUM FOLLICULI

MBR. GRANULOSA

FOLLIKEL
DE GRAFF
CUMULUS OOPHORUS
OVUM

THECA EXT.
THECA FOLLICULI
THECA INT.
FASE II : OVULASI
CORPUS
RUBRUM

CORPUS LUTEUM
OVULASI (FASE III)

OVUM & SEL-SEL CUMULUS

OOPHORUS

KELUARNYA OOCYTE BESERTA SEL-SEL

CUMULUS OOPHORUS-NYA.
= SIKLUS MENSTRUASI =
(DAUR HAID)

MENSTRUASI : FISIOLOGI,
PERIODIK DARI MUKOSA
UTERUS, 4MGU SKL, VAGINA.
LAMINA FUNGSIONAL ENDO-
METRIUM.

DARAH MENTRUASI : DARAH,

EPITEL, DEDRITUS, TIDAK
BEKU, 50 60 cc; BAG.
KRANIAL O.U.I
= SIKLUS MENSTRUASI =
(DAUR HAID)
MENSTRUASI : FISIOLOGI,
PERIODIK DARI MUKOSA
UTERUS, 4MGU SKL, VAGINA.
LAMINA FUNGSIONAL ENDO-
METRIUM.

DARAH MENTRUASI : DARAH,

EPITEL, DEDRITUS, TIDAK
BEKU, 50 60 cc; BAG.
KRANIAL O.U.I
 PENENTUAN SAAT OVULASI

1. LIFE SPAN TERBATAS :

1.1. OVUM IN VITRO : 2 X 24 JAM
1.2. SPERMATOZOA : 4 X 24 JAM ;
2 X 24 JAM : PENETRASI

2. MENGATUR COITUS

3. PERTENGAHAN SIKLUS
CARA :
1. BTC ( BASAL TEMPERATURE CURVE )

2. MITTEL SCHMERZ
3. BIOPSI ENDOMETRIUM
4. PENDARAHAN RINGAN
5. KADAR PROGESTERON
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
OVULASI

1. UMUR
ANOVULATOIR BLEEDING
PUBERTAS 18 TH > 35 TH

2. KEHAMILAN

3. LAKTASI
4. PENYAKIT :
4.1. MALNUTRITIO
4.2. OBESITAS BERAT.
B.B. IDEAL :
- : (TB 100) 10 % (TB 100)
- : (TB 100) 15 20 % (TB 100)
OVERWEIGHT : 10%
OBESITAS : 20%
4.3. PENYAKIT PADA ALAT YBS.

5. EMOSI & LINGKUNGAN :

INTERNAAT AMENORRHOEA
BATASAN :
MENARCHE : 12 13 TAHUN ; MENSTRUATIO
PRAECOX : < 9 TAHUN.

PREMENSTRUAL TENSION DYSMENORRHOEA.

METRORRHAGIA : WAKTU ANTARA 2 HAID TIDAK

TETAP,PENDARAHANNYA TIDAK TERATUR.

MENORRHAGIA : HAID BANYAK DAN BERUBAH

UBAH (LEBIH PANJANG & LEBIH LAMA).

CLIMACTERIUM MENOPAUSE (45 50 TH) :

AMENORRHOEA.

Daur Haid Spermatogenesis

Ovum Spermatozoa

Fertilisatio
 FERTILISATIO
(FECUNDATIO ; PEMBUAHAN)

BATASAN.
FERTILISATIO : BERSATUNYA SPERMATOZOON DAN
OVUM.
LOKASI.
PARS AMPULLARIS TUBAE UTERINAE (AMPULLA
TUBAE UTERINAE) ATAU 1/3 DISTAL TUBA UTERINA.

FERTILISATIO DIDAHULUI OLEH

COITUS ORGASMUS EJACULATIO
EJACULATIO : 3 cc LIQUOR SEMINALIS

( SEMINAL FLUID; SEMEN : DARI TESTES; GLD.

VESICULOSA & GLD. PROSTATICA ) :

200 JUTA 300 JUTA SPERMATOZOA

OSTIUM UTERI TUBA UTERINA FALLOPII.

ORGANA GENITALIA MASCULINA
ORGANA GENITALIA FEMININAE
ORGANA GENITALIA FEMININAE
 ORGANA GENITALIA FEMININAE

VIRGIN : OSTIUM VAGINALIS : HYMEN

COITUS
CARUNCULAE HYMENALIS
Anterior head cap
 ZONA
PELLUCIDA

= MORULA =

PEMBENTUKAN BLASTOCYSTA
 RONGGA
INTER SELLULER

PEMBENTUKAN BLASTOCYSTA
OUTER CELL-MASS
(TROPHOBLAST)

INNER-CELL-MASS
(EMBRYOBLAST)

BLASTOCYST-
CAVITY

PEMBENTUKAN BLASTOCYSTA

MASSA SEL DALAM :

1. ECTODERMAL-GERM-LAYER DISCUS EMBRYONALIS
2. ENTODERMAL-GERM-LAYER BILAMINARIS
 IMPLANTATIO
(N I D A T I O)

HARI KE 5 6 S/D 11 12, 3 FASE.

1. MUSCULAR MECHANISM.
2. ADHESIVE MECHANISM

OUTER CELL MASS

(TROPHOBLAST)

INNER CELL MASS

(EMBRYOBLAST)

BLASTOCYST CAVITY
2. ADHESIVE MECHANISM
3. INVASIVE MECHANISM
2. ADHESIVE MECHANISM
3. INVASIVE MECHANISM

FIBRIN COAGULUM
(DEFEK PERMUKAAN
SEMBUH SEMPURNA
HARI KE-13)

IMPLANTED CONCEPTUS
BERDASARKAN HUBUNGAN DENGAN
CAVUM UTERI : IMPLANTATIO :

1. CENTRALIS : BLASTOKISTA TETAP

DI CAV. UT : CARNIVORA.

2. ECCENTRIC : PADA LEKUKAN

ENDOMETRIUM : TIKUS.

3. INTERSTITIALIS : DI DALAM STROMA

ENDOMET. : MANUSIA, CHIMPANZE &
BABI.
 GRAVIDITAS ECTOPIA
(GRAVIDITAS EXTRAUTERINA)
1. RONGGA ABDOMEN
(CAVUM DOGLASI)

2. AMPULLA TUBAE
UTERINA.

3. TUBA UTERINA
(TUBAL IMPLANTATION)

4. INTERSTITIAL IMPLANTATION

5. OSTIUM UTERI INTERNUM PLACENTA PRAEVIA

6. OVARIAN IMPLANTATION.

TUBAL IMPLANTATION RUPTURA TUBAL ABORTUS:KEHAMILAN

EKTOPIK TERGANGGU ( KET )
 PEMBENTUKAN LAPIS BENIH

P.E
OUTER CELL MASS TROPHOBLAST

INNER CELL MASS EMBRYIOBLAST

BLASTOCYST CAVITY

P.A
POLUS EMBRYONALIS
= BLASTOCYSTA =
POLUS ABEMBRYONALIS
 HARI KE-8 : TROPHOBLAST

SYNCYTIOTROPHOBLAST CYTOTROPHOBLAST
( SYNCYTIUM ) ( SEL LANGHANS )
- Multinucleated Cells - Mononucleated
- Tidak ada mitosis - Mitosis
- Batas sel tidak jelas - Batas sel jelas
- Di bagian luar - Di bagian dalam
 CAVUM BLASTOCYSTA
ENTODERM

EMBRYOB
RONGGA AMNION

ECTODERM
AMNIOBLAST
CYTOTROPHOBLAST
SYNCYTIOTROPOBLAST

ENTODERM : SEL KUBUS

ECTODERM : SEL KOLUMNER

 HARI KE 9 : - BLASTOCYST MAKIN TERTANAM
- FIBRIN COAGULUM TBTK.
LACUNAE TROPHO-
SYNCYTIOTROPH
BLASTICAE (POLUS
EMBRYONALIS)
CYTOTROPH

RONGGA AMNION

ECTODERM
MBR. HEUSER
ENTODERM

FIBRIN COAGULUM EXOCOELOMIC CAVITY

(PRIMITIVE YOLK SAN)
 REAKSI DECIDUA
SINUSOID (MATERNALIS)
CIRCULATIO UTEROPLAC

LACUNAE TROPHOBLASTICAE

ECTODERM

ENTODERM
MESODERMINTRAEMBR.
COELOMA EXTRA EMBRYONALIS
FIBRIN COAGULUM
MEMBRANA HEUSER

CYTOTROPHOBLAST
SEL 2 ENDOMETRIUM :
POLIHIDRAL DAN BANYAK MENGANDUNG GLIKOGEN
SERTA LEMAK
 REAKSI DECIDUA : PERUBAHAN/REAKSI ENDOTERIUM
AKIBAT BERSARANGNYA BLASTOKISTA.

DECIDUA : ENDOMETRIUM YANG TELAH BERUBAH

SIFATNYA AKIBAT IMPLANTATIO.
2. DECIDUA CAPSULARIS
(DECID REFLEXA) 1. DECIDUA BASALIS
(DECID. SEROTINA)

RONGGA AMNION YOLK - SAC

3. DECIDUA PARIETALIS
(DECID. VERA)

DECIDUA : SAMPAI BULAN KE 4

BENTUK LUAR MUDIGAH BULAN KE-2

MINGGU KE- 4 8 : PERIODE ORGANOGENESIS ; PERIODE

EMBRIONAL ; CRITICAL PERIOD.

AKHIR MINGGU KE 4 : 28PS. SOMITE PENENTUAN UMUR

BULAN KE 2 SUKAR.

C R LENGTH
(CROWN - RUMP LENGTH)

VERTEX CRANII TITIK

TENGAH UJUNG PANTAT (mm)
KEPALA SEMAKIN BESAR

ANGGOTA GERAK SDH TBTK

(MULAI AWAL MGU KE 5)
- C R LENGTH : 30 mm
 SELAPUT JANIN
(MEMBRANA FOETALIS ; FETAL MBR)

MBR FOETALIS (EMBRYONALIS) : JARINGAN / STRUKTUR

YG BERKEMBANG DARI ZYGOTE TETAPI TIDAK TURUT
MEMBENTUK BAGIAN DARI FOETUS. TERDIRI ATAS :
1. TROPHOBLAST
2. YOLK - SAC MEMBRANAE
3. AMNION FOETALES
4. PENDUNCULUS VENTRALIS PRIMARIAE
5. CHORION
6. ALLANTOIS
7. CHORDA UMBILICALIS TIDAK BERWUJUD
8. PLACENTA SELAPUT
YANG PERTAMA TERBENTUK: TROPHOBLAST
MENJELANG AWAL BULAN KE-2 :
TROPHOBLAST DITANDAI JONJOT-JONJOT SEKUNDER :
MIRIP BOLA BERSERABUT LEBAT; T.A:
1. KUTUB EMBRYONAL : CHORION FRONDOSUM
2. ABEMBRYONAL : DEGENERASI MENJELANG
LICIN : CHORION LAEVE. BULAN KE - 3

DECIDUA BASALIS T.A. LAPISAN ENDOMETRIUM PADAT

YANG KAYA AKAN LEMAK & GLIKOGEN :
DECIDUAL PLATE YANG MELEKAT ERAT DENGAN
CHORION.
 PEMBENTUKAN PLACENTA

PENYEDIAAN NUTRISI :
1. SELAMA IMPLANTATIO : DARAH IBU DICURAHKAN
KE DALAM LACUNAE TROPHOBLASTICAE.
2. SESUDAH IMPLANTATIO ( HARI KE-20 ) :
SIRKULASI SEDERHANA DI DALAM EMBRYO,
YOLK-SAC, PEDUNC. VENTR. DAN CHORION.

DENGAN BERTAMBAHNYA USIA KEHAMILAN EMBRYO

PUN MAKIN TUMBUH KEMBANG PENYEDIAAN
NUTRISI SECARA DIFFUSI TIDAK MEMADAI
PLACENTA
 COELOMA EX- DECIDUA BASALIS
TRAEMBR.
CHORION FRONDOSUM
CHORION
RONGGA AMNIO & EMBRYO
DECIDUA CAP_
YOLK-- SAC
SULARIS
CAVUM UTERI
DECIDUA PARIETALIS CERVIX UTERI

VAGINA
SPATIUM INTERVILLOUS
SEPTUM DECIDUALIS
PLACENTA (4 1/2 BLN)

CAVUM AMNION
 STRUKTUR PLACENTA
1. PARS FOETALIS : CHORION FRONDOSUM
2. PARS MATERNALIS : DECIDUA BASALIS

SEPTA DECIDUALES MEMBAGI PLACENTA ATAS : 15 - 20

CHORDA UMBILICALIS COTYLEDON

AMNION

FACIES FOETALIS
FACIES MATERNALIS
UKURAN PLACENTA
1. DIAMETER : 15 25 CM.
2. TEBAL : 2,5 3,5 (RATA2 : 3 CM)
3. BERAT : 500 600 GRAM
FUNGSI PLACENTA

1. ALAT PERTUKARAN ZAT.

1.1. NUTRITIF.
1.2. EXCRETIO
1.3. RESPIRATIO (CELLULARIA)
1.4. MENYALURKAN ANTIBODY KE JANIN :
CAMPAK, DIPHTHERY, VARIOLA.

2. ALAT PEMBUAT HORMON:

2.1. PROGESTERON &OESTROGEN
2.2. (HUMAN) CHORIONIC GONADOTROPIN.
 TRANSMISI TRANSPLACENTAL :

1. RHESUS INCOMPATIBILITY :
* IBU : Rh+; JANIN : Rh-; TUBUH IBU :
ANTIBODY Rh + : HEMOLISIS DARAH
JANIN : ERYTHROBLASTOSIS FOETALIS.

2. ABO - INCOMPATIBILITY.
* IBU : O, FOETUS : BUKAN O (A/B).
Rh - INCOMPATIBILITY : BAYI I BIASANYA
BELUM MENDERITANYA.
ABO - INCOMPATIBILITY : BAYI I SUDAH
MENDERITANYA.
 PLACENTA BARRIERE
(SAWAR URI)

BERASAL DARI CHORION, MEMISAHKAN DARAH

IBU & JANIN. MULA2 4 LAPIS :
1. ENDOTEL : MEMBATASI PEMBULUH DARAH
FOETUS.
2. JAR. PENYAMB. DI DALAM VILLI*
3. JAR./LAPISAN CYTOTROPHOBLAST*
4. SYNCYTIUM : PEMBUNGKUS.

* MULAI BULAN KE-4 LENYAP.

JENIS PLACENTA
1. BERDASARKAN PERBANDINGAN ANTARA DARAH
IBU DAN JANIN :
1.1. PLACENTA EPITHELIO-CHORIALIS.
1.2. PLACENTA SYNDESMO-CHORIALIS.
1.3. PLACENTA ENDOTHELIO-CHORIALIS.
1.4. PLACENTA HAEMO-CHORIALIS.
1.5. PLACENTA HAEMO-ENDOTHELIALIS.

2. BERDASARKAN INSERTIO TALIPUSAT :

2.1. PLACENTA CENTRALIS
2.2. PLACENTA PARACETRALIS
2.3. PLACENTA LATERALIS
2.4. PLACENTA MARGINALIS
2.5. PLACENTA VELAMENTOSA.
2.6. PLACENTA SUCCENTURIATA.
3. BERDASARKAN TPT LKT.NYA PADA UTERUS :
3.1. PADA FUNDUS UTERI
3.2. PADA DD POST. UTERUS.
3.3. PADA DD ANT. UTERUS
3.4. PLACENTA PRAEVIA :
3.4.1. PLACENTA PRAEVIA TOTALIS
3.4.2. PLACENTA PRAEVIA LAT. (PARTIALIS)
3.4.3. PLACENTA PRAEVIA MARGINALIS.
3.4.4. PLACENTA LETAK RENDAH.

4. BERDASARKAN BENTUK :
4.1. PLACENTA DIFFUSA.
4.2. PLACENTA COTYLEDONARIS.
4.3. PLACENTA ZONARIS
4.4. PLACENTA DISCOIDES.
 BERDASARKAN PEBANDINGAN DARAH

FOETAL

MATERNAL

- EPHITELIOCHOR. - SYNDESMO *ENDOTHELIO

- CHORION TDK CHORIALIS. -HAEMOCHORI- *HEMOENDOTH.
CHORIALIS. ALIS
MERUS. DECID. - CHORION - CHORION - PEMB. DRH
- SEL-SEL DECIDUA MERUS.EPIT. -SELUR. DD FOET. & IBU
MERUS. DD PEMB. DRH
UTUH. DECID. PEMB. DARAH RUSAK.
- BABI, KUDA - JAR. IKAT IBU RUSAK. - DRH IBU BER-
- ANJING -DRH IBU
DECID. UTUH BERHADAPAN
- SAPI & KERBAU BERHADAPAN DGN ENDOTEL
LANGSUNG - KELINCI
DGN CHORION
- MANUSIA
BERDASARKAN INSERTIO TALI PUSAT

LOBUS. ACCESSORIUS

AMNION

PLAC.SUCC.VERAE
PLAC.SUCC.SPURIAE
BERDASARKAN INSERTIO PADA UTERUS
BERDASARKAN INSERTIO PADA UTERUS
 BERDASARKAN BENTUKNYA

PLAC. DIFFUSA PLAC. COTYLED . PLAC. ZONARIS PLAC. DISCOIDES

- VILLI TERSEBAR - VILLI DLM KELOMP. - VILLI BERKELOMP. - VILLI BERKELOMPOK
DISELURUH CHO_ KECIL. DITENGAH. BERBENTUK CAKRAM.
RION. - SAPI, RUSA, - KUCINIG - KELELAWAR, TIKUS &
- BABI. DOMBA PRIMATA.
 PEMBENTUKAN CHORDA UMBILICALIS

CHORION
AMNION
YOLK-SAC & VASA VITELLINA

PEDUNCULUS VENTRALIS

RONGGA CHORION :
CEPHALO-CAUDAL FOLDING
RONGGA AMNION
ANNULUS UMBILICALIS JUNCTURA AMNIO ECTODER-
PRIMITIVA : MGU KE-5; [MAL (OVAL).
- PEDUNCULUS VENTRALIS
- YOLK SAC STALK & VASA VITELLINA
- SALURAN PENGHUBUNG COELOMAE INTRA et
EXTRAEMBRYONALES.
MINGGU KE SEPULUH :
CHORION
YOLC_SAC

A/V UMBILICALES
JERAT USUS
(SEJAK MGU-6)
AMNION

ANNULUS UMBILICALIS PRIMITIVA MENCIUT & PEMBESARAN

RONGGA AMNION CHORDA UMBILICALIS PRIMITIVA :
- DUCT.VITELLINUS*
- A/V UMBILICALIS
- SISA ALLANTOIS *
CHORDA UMBILICALIS :
- JELLY OF WHARTON
- PANJANG : 50 60 CM
- DIAMETER : 2 CM
- BERKELOK-KELOK; FALSE KNOTS
LIQUOR AMNII (AIR KETUBAN), FUNGSINYA :
1. SHOCK-ABSORBER
2. MENCEGAH PERLEKATAN JANIN KE AMNION
3. MEMUNGKINKAN FOETUS BERGERAK
4. MELINDUNGI SUHU TUBUH JANIN
5. MEMBUKA JALAN LAHIR
6. MEMBERSIHKAN JALAN LAHIR
AWAL BULAN KE-5 FOETUS MENELAN
LIQUOR AMNII 400 CC/HARI

VOLUME : 1 LITER
< 1 LITER : OLIGOAMNION
> 1 LITER : HYDRAMNION
 PERKEMBANGAN JANIN

FOETAL-PERIOD : BULAN KE-3 SAMPAI BULAN

KE-10 .
MASA KEHAMILAN (GESTATION PERIOD) :
280 HARI (40 MINGGU); MULAI DARI SAAT
MENSTRUASI TERAKHIR.
T.P(EDC):RUMUS NAEGELE = HARI +7 ; BULAN -3

AKHIR BULAN KE 2 :
1. COR : BERDENYUT KUAT
2. DIFFERENSIASI KELAMIN
3. METANEPHROS
4. RUPTURA MBR ANALIS ANUS
BULAN KE 3 :
1. M A T A : VENTRAL
2. JENIS KELAMIN SUDAH DAPAT DITENTUKAN
3. AKTIVITAS OTOT , BELUM DIRASAKAN
OLEH IBU.
4. ANGGOTA ATAS

BULAN KE - 4 & 5
1. LANUGO :
2. QUICKENING :
3. SUPERCILIA (ALIS) :
4. CAPILLI (RAMBUT) :
BULAN KE 6 :
1. KULIT BERKERUT & KEMERAH MERAHAN.
2. VIABILITAS .

BULAN KE 7 :
1. KULIT TIDAK BERKERUT
2. VIABLE

BULAN KE 8 :
1. VERNIX CASEOSA
2. TESTIS SINISTRA SUDAH TURUN.
BULAN KE 10 :
1. LANUGO LENYAP; KEC. DI SCAPULA
2. KEPALA : LINGKARAN TERBESAR.

SAAT LAHIR :
- B.B. : 3000 3500 GRAM
- C-R LENGTH : 36 CM
- CROWN-HEEL LENGTH : 50 CM
 TERATOLOGIA
TERAS = MONSTER
TENTANG PERKEMB. ABN0RMAL TERMASUK
HASIL AKHIRNYA.

MALFORMATIO CONGENITALIA

DEFEK (KELAINAN BENTUK) / CACAT YANG NYATA

& TAMPAK SAAT LAHIR.
TERMINOLOGIA

1. TERATOGENESIS : BAGAIMANA TERJADINYA

CACAT BAWAAN.

2. VARIATIO : BIASA, GANGGUAN FISIOLOGIK

3. ANOMALIA : PENYIMPANGAN YANG

BERBEDA DARI NORMAL.

4. MONSTER : SANGAT BERBEDA DARI NORMAL,

NON-VIABLE.
ETIOLOGI
1940 : FAKTOR HEREDITER
GREGG : WAKTU HAMIL : GERMAN MEASLES
(RUBELLA ) CACAT.
1. LINGKUNGAN : 10%
2. GENETIK & KROMOSOM : 10%
3. KOMBINASI 1 & 2 : 80%

MEKANISME.
1. HAMBATAN :
1.1. AGENESIS : AGENESIS RENALIS.
1.2. TERHENTI PADA TKT TTT:
- HERNIA UMBIL. CONG.
- PALATOSCHIZIS
1.3. DIFFERENSIASI ATIPIK : TUMOR-TUMOR
KONGENITAL.
MEKANISME

2. PROGRESSIF :
2.1. PEMBENTUKAN BERLEBIHAN :
- GEMELLI
- GIGANTISMUS
- POLYDACTILIA
2.2. SALAH PINDAH :ECTOPIA TESTIS.
2.3. SALAH TEMPAT : DEXTROCARDIA.
2.4. MENJADI SATU : REN UNGUIS.
2.5. TERBELAH DUA : URETER BIFIDA

3. REGRESSIF :
3.1. PEMBELAHAN GAGAL : CYCLOPIA
3.2. TIDAK LENYAP : MBR. ANALIS PERSISTENT
3.3. TIDAK MENYATU : LIEN ACCESSORIUS.
 ENVIRONMENTAL FACTORS

1. INFECTIOUS AGENTS
1.1. TORCH VIRUS
1.2. GERMAN MEASLES :
- 6 MGU : CATARACTA CONG.
- 9 MGU : CONG. DEAFNESS
- 5 10 MGU : KELAINAN JANTUNG
1.3. SYPHILIS :
- LABIO/PALATO-SCHIZIS
- SPINA BIFIDA
- CONG. DEAFNESS
- RETARDATIO MENTALIS.

2. RADIASI : MICROCEPHALUS, KELAINAN TENGKORAK

& SPINA BIFIDA.
HIROSHIMA & NAGASAKI : KELAINAN S.S.P DAN
RETARDATIO MENTALIS.
3. CHEMICALS :
3.1. DRUGS : THALIDOMIDE, ANOREXOGENIC DRUGS.
3.2. ALKOHOL : MULTIPLE MALFORM.
3.3. ROKOK : BIRTH OF SMALL BABIES

4. HORMON :
4.1. PROGESTIN : ANDROGENIK MASKULINISASI
GENITALIA.
4.2. MATERNAL DIABETES.

5. DEFIC. MAKANAN E.G. VIT.

6. HYPOXIA

7. ENVIRONMENTAL -CHEMICAL : MINAMATA BAY

DISEASE CEREBRAL PALSY.
 CHROMOSOMAL & GENETICS FACTOR

CHROMOSOME : 46 (22 PASANG AUTOSOME &

1 PASANG SEX CHROMOSOME)
: 22 PS, XX : 22 PS, XY
(HOMOGAMET) (HETEROGAMET)

CACAT BAWAAN : KELAINAN PADA :

1. AUTOSOME

2. SEX CHROMOSOME.
 KELAINAN AUTOSOME

1. MONOSOMY : 1 CHROMOSOME , JARANG

2. TRISOMY : 1 CHROMOSOME EXTRA; SERING:

2.1. TRISOMY-21 (DOWNS SYNDR. MONGOLISM):
- WAJAH LEBAR, AGAK GEPENG.
- EPICANTHUS.
- TANGAN LEBAR, 1 GARIS TELAPAK
MELINTANG.
- MATA SIPIT.
- HYPERTELORISMUS.
- RETARDATIO MENTALIS.
2.2. TRISOMY 17 18 : + (2 BLN)
2.3. TRISOMY 13 - 15 : + (3 BLN)
 KELAINAN SEX-CHROMOSOME

1. KLINEFELTERS SYNDROME :
- ; 47,XXY ; BARR BODY (80%)
- ATROPHY TESTIS STERIL
- MENTAL RETARDATIO
- GYNAECOMASTIA
- 1 : 500 POPULATIONS.

2. TURNERS SYNDROME :
- ; 45,XO ; BARR-BODY
- DYSGENESIA GONADE
- WEBBED NECK
- RETARDATIO MENTALIS
- 97% +
- 2 : 3000 POPULATIONS.
3. TRIPLE-X SYNDROME :
- ; 47,XO ; XXX.
- RETARDATIO MENTALIS
- INFANTIL
- BENTUK TUBUH NORMAL
- HAID SEDIKIT.
 G E M E L L I
KEHAMILAN & KELAHIRAN 2 JANIN DARI 1 IBU
PADA SAAT YANG HAMPIR BERSAMAAN.

BANGSA, HEREDITAS, UMUR, PARITAS

MAMMALIA :
1. MONOVULATORIA : PRIMATA.
2. DIOVULATORIA : 2 OVA TIAP SIKLUS; DIZYGOTIC :
MARMOSET.
3. POLYOVULATORIA : > 2 OVA TIAP SIKLUS : CARNIVORA,
RODENTIA & INSECTIVORA.
KADANG-KADANG : 1 0VUM 4 EMBRYO : POLYEMBRYONIA;
IDENTICAL.
PEMBAGIANNYA :
1. GEMINI (KEMBAR BEBAS) :
1.1. GEMINI AEQUALES :
MONOZYGOTIC & DIZYGOTIC
1.2. GEMINI ANAEQUALES.
2. CONJOINED TWIN (SALING BERHUBUNGAN) :
2.1. SYMETRICAL CONJOINED TWIN :
2.1.1. VENTRAL UNION :
- CEPHALOTHORACOPAGUS (JANICEPS)
- THORACOPAGUS
- XIPHOPAGUS.

JANICEPS THORACOPAGUS
2.1.2. DORSAL UNION :

- CRANIOPAGUS - PYGOPAGUS
2.2. ASYMETRICAL CONJOINED TWIN :
(1 PARASIT MELEKAT PADA AUTOSIT).
2.2.1. EPIGNATHUS : PADA PALATUM.

2.2.2. THORACOPAGUS PARASITICUS

2.2.3. EPIGASTRICUS PARASITICUS

2.2.4. PADA BOKONG

 MONOZYGOTIC TWIN
(KEMBAR TELUR TUNGGAL, IDENTICAL T)
PEMISAHAN PADA TINGKAT PERKEMBANGAN LANJUT :
PEMISAH AB- DISC. EMBR. CONJOINED-TWIN.
INSIDENS : 25 30 % GEMELLI, HEREDITER.

KARAKTERISTIK.
1. PEREDARAN DARAH SEKUTU

2. KELAMIN SELALU SAMA

3. RUPA & SIFAT SAMA

4. GOLONGAN DARAH SAMA

KARAKTERISTIK.
5. SIDIK JARI (FINGER PRINTS) MIRIP.

6. SELAPUT JANIN : 2/3 MONO ZIG. 1/3.

6.1. AMNION : 1 & 2 2.
6.2. CHORION : 1 2.
6.3. PLACENTA : 1 2 TL.PUS 2.

MONOAMNIOTIC : FREKUENSI KE - + - AN TINGGI

(LILITAN TALI PUSAT)
SIAMESE TWIN : KEDUA JANIN DIHUB. S.S.L. OLEH
KULIT / HEPAR SEKUTU.
MEKANISME.
SPEMATOZOON + OVUM ZYGOTE MENGALAMI
SEPARASI PADA TINGKAT TTT (DINI : 2 SEL); MASING2
TUMBUH BERKEMBANG.

A : TKT 2 SEL
B : TKT INNER CELL-MASS
C : TKT INNER CELL-MASS
LANJUT.
 DIZYGOTIC TWIN
(FRATERNAL TWIN)

INSIDENS : 2/3 GEMELLI, BERASAL DARI 2 OVA +2

SPERMATOA YANG BERBEDA.

KARAKTERISTIK
1. PEREDARAN DARAH TERPISAH.
2. KELAMIN TIDAK TENTU.
3. RUPA & SIFAT BERBEDA TETAPI MIRIP.
4. GOLONGAN DARAH TIDAK SELALU SAMA
5. SIDIK JARI BERBEDA.
6. SELAPUT JANIN :
6.1. AMNION : 2
6.2. CHORION : 2
6.3. PLACENTA : 2
 GEMINI ANAEQUALIS

MEKANISME.
GANGUAN GANGGUAN SIRKULASI TINGKAT
MUDIGAH DINI PERKEMBANGAN KEDUA MUDIGAH
TIDAK SAMA.
JANTUNG RUDIMENTER (HEMICARDIUS) ATAU TIDAK
TERBENTUK (ACARDIUS / HOLOCARDIUS).
PADA HOLOCARDIUS TIDAK SEMPURNA / TIDAK TERBENTUK
MONSTER :
1. HOLOCARDIUS ACEPHALUS.

2. HOLOCARDIUS ACORNUS.

3. HOLOCARDIUS AMORPHUS.
CAVE GEMELLI :
1. BESAR UTERUS TIDAK AMENORRH.

2. PEMBESARAN UTERUS LEBIH CEPAT.

3. B.B. MENCOLOK BKN OEDEMA / OBESITY

4. BANYAK BAGIAN KECIL JANIN.

5. TERABA TIGA BAGIAN BESAR JANIN.

6. TERABA 2 BALLOTTEMENT.
KEHAMILAN GANDA PREMATURUS.
PRIMIGRAVIDA KEMBAR : 3 5 KALI LEBIH BESAR
KEMUNGKINAN GEMELLI.

SUPERFECUNDATIO : PEMBUAHAN 2 OVA

OVULASI SAMA PADA 2 COITUS BERANTARA
WAKTU PENDEK : ANJING, BABI, DOMBA.

SUPERFETATIO : KEHAMILAN KEDUA BEBERAPA

MINGGU/BULAN SETELAH KEHAMILAN PERTAMA