Anda di halaman 1dari 42

Reaksi Reduksi

By: dr Marisa
dr Febrika
Introduction
Dalam setiap reaksi biokimia selalu
dikeluarkan panas
Panas suatu bentuk energi

Energi yang dapat dipakai oleh


tubuh energi kimia (ATP)
Panas dapat digunakan tubuh untuk
mempertahankan suhu badan
Introduction
Dalam sistem biologis, reaksi yang
menghasilkan panas eksotermik
Panas dapat digunakan langsung
seperti sebuah kapal uap
Introduction
Reaksi yang memerlukan panas
endotermik
Pada sistem biologi:
Eksotermikexergonik
Endotermikendergonik
Introduction
Reaksi dalam tubuh umumnya merupakan
gabungan dari proses
katabolisme (exergonik)
anabolisme (endergonik)
Karena reaksi exergonik terangkai dengan
reaksi endergonik maka harus ada molekul
perantara yang dapat mengemban/
menangkap energi kimia agar tidak hilang/
dapat dimanfaatkan
Introduction
Berbagai reaksi exergonik yang
merupakan sumber utama
penghasil/penangkapan energi dalam
tubuh antara lain:
Glikolisis
Fosforilasi oksidatif
Siklus asam sitrat/siklus krebs
Introduction
Reaksi endergonik antara lain adalah:
Biosintesis
Kontraksi otot
Eksitasi syaraf
Transport antar membran
Molekul perantara sebagai pembawa
fosfat energi tinggi ada bermacam-
macam yaitu
Fosfoenol piruvat,
Karbamoil fosfat,
1,3 bifosfogliserat,
Kreatin fosfat
Adenosin Trifosfat
Senyawa berenergi tinggi yang lain:
Tiolester (seperti Ko-A)
Protein pembawa asil
S-adenosil metionin
Uridin difosfoglukosa
5-Fosforibosil 1 pirofosfat (PRPP)
Senyawa fosfat energi rendah adalah:
Adenosin difosfat
Pirofosfat
Glukosa 1 fosfat
Fruktosa 6 fosfat
Adenosin Monofosfat
Glukosa 6 fosfat
Gliserol 3 fosfat
Oksidasi Biologis
Teori lama:
Oksidasi adalah reaksi suatu senyawa
dengan oksigen
Teori Baru
Oksidasi adalah reaksi pelepasan
elektron, dan
Reduksi adalah penerimaan elektron
Oksidasi
Ion fero yang melepas satu elektron
berubah menjadi ion feri
Fe 2+ Fe 3+ + elektron
Reduksi

Ion feri bila menerima satu elektron


menjadi ion fero
Fe 3+ + elektron Fe 2+
Dalam reaksi sistem biologis
umumnya bila suatu senyawa
teroksidasi maka ada senyawa yang
tereduksi
Dalam proses penerimaan/pelepasan
elektron ini diikuti oleh pertukaran
energi bebas tinggi
Besarnya energi bebas ini dapat
diukur melalui potensiometer
Pada sistem biologik energi bebas
diwujudkan dalam potensial redoks
yang diukur pada pH 7,0 besarnya
adalah 0,42
Beberapa potensial redoks yang telah
terukur yaitu:
Ion H -0,42
NAD/NADPH -0,32
Lipoat -0,29
Asetoasetat -0,27
Piruvat/laktat -0,19
Oxaloasetat/malat-0,17
Fumarat/suksinat +0,03
Sitokrom B +0,08
Ubiquinon +0,10
Sitokrom C +0,22
Sitokrom a1 +0,29
Oksigen/air +0,82
Pada suatu reaksi oksidasi-reduksi
yang berantai maka elektron akan
mengalir dari sistem yang
elektronegatif (ion H) ke arah sistem
yang lebih elektropositif yaitu
oksigen/air.
Elektronegatif elektropositif
Dalam setiap loncatan elektron terjadi
pelepasan energi bebas.
Pada rantai respirasi, energi ini akan
ditangkap utuk proses fosforilasi ADP
menjadi ATP
Oksidase
Oksidase adalah
kelompok enzim yang memerlukan
oksigen sebagai akseptor hidrogen
(elektron)
AH2 H2O2
Oksidase

A H2O
Enzim oksidase yang banyak terdapat
di jaringan adalah sitokrom oksidase.
Enzim ini mengandung besi sehingga
disebut hemoprotein, juga mengandung
Cu.
Sitokrom oksidase disebut juga
sitokrom a3 atau aaa 3, merupakan
komponen terakhir rantai respirasi
yang berperan melepaskan hidrogen
(elektron) dan diberikan kepada
oksigen sehingga terbentuk air
Aktivitas enzim ini dapat dihambat oleh
sianida, hidrogen sulfida dan
karbonmonoksida oksidasi
terhenti mati
Yang termasuk oksidase Flavoprotein
yang mengandung FAD dan FMN
Banyak flavin mengandung logam
disebut metaloflavoprotein
(metaloenzim)
Oksidase yang memerlukan FMN
antara lain L amino Oksidase di ren
untuk deaminasi oksidatif L amino dan
xantin oksidase di usus, air susu, ren
dan hepar yang dapat mengubah purin
menjadi asam urat
Enzim xantin oksidase mengandung
molibdenum dan penting pada
hiperurisemia (Kadar asam urat dalam
darah yang tinggi yang memberikan
gejala artritis rheumatoid=GOUT)
Oksidase yang memerlukan FAD
adalah aldehid dehidrogenase
Glukosa oksidase juga memerlukan
FAD, penting dalam pemeriksaan lab
(untuk penentuan kadar glukosa
darah) dapat mengoksidasi glukosa
Dehidrogenase
Enzim ini berperan dalam pemindahan
hidrogen (elektron) tetapi tidak
menggunakan oksigen sebagai
akseptornya
Ada 2 jenis:
Dehidrogenase anggota rantai respirasi
Non rantai respirasi
Sebagai enzim anggota rantai
respirasi:
Berperan untuk transfer hidrogen
dalam reaksi berantai dari suatu
substrat ke substrat lain yang akhirnya
sampai ke oksigen.
Umumnya memerlukan koenzim NAD
atau NADP dan Zn.
Reaksi bersifat reversibel
Karena tidak memerlukan oksigen
maka dapat bekerja pada keadaan
anaerob (Glikolisis anaerobik)
Yang memerlukan NAD banyak terlibat
pada proses glikolisis, siklus as sitrat
(siklus Krebs), dan rantai respirasi
Yang memerlukan NADP: berperan pada
reaksi sintesis reduktif seperti sintesa
asam lemak dan steroid
Dehidrogenase lain ada yang memerlukan
riboflavin seperti FMN dan FAD dan
umumnya berperan dalam transfer elektron
Contoh: Suksinat dehidrogenase, asil Ko-a
dehidrogenase, dehidrogenase gliserol 3 P
dalam mitokondria
Peranan lain dehidrogenase ini adalah pada
proses dehidrogenase lipoat tereduksi yang
terlibat pada dekarboksilasi oksidatif piruvat
menjadi alfa ketoglutarat
Pada umumnya enzim sitokrom
kecuali sitokrom oksidase merupakan
enzim yang bekerja pada proses
dehidrogenasi (merupakan enzim
dehidrogenase)
Enzim peroksidase terdapat dalam air
susu, leukosit dan trombosit juga
bekerja dalam proses reduksi
peroksida dan memerlukan senyawa
lain sebagai akseptor elektron yaitu vit
C, sitokrom C dan Quinon
Di dalam eritrosit ada enzim khusus
yaitu glutation peroksidase yang
mengandung selenium (Se) sebagai
gugus prostetik.
Enzim tsb dapat menghilangkan
hidrogen peroksida dan senyawa
peroksida lipid lain sehingga
melindungi kerusakan oksidatif
membran sel eritrosit
H2O + AH2 2 H2O + A
Peroksidase
Termasuk peroksidase lain adalah
katalase yang berperan memecah
hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen
Dalam reaksinya diperlukan 2 molekul
hidrogen peroksida, dimana satu
molekul untuk donor elektron dan
molekul lain sebagai akseptor elektron.
Enzim ini terdapat dalam darah
sumsum tulang, mukosa dan ren
H2O2 + H2O2 2H2O + O2

Katalase
Rantai respirasi dan
fosforilasi oksidatif
Rantai respirasi, merupakan kumpulan
enzim dengan koenzimnya yang
terangkai berurutan untuk reaksi
transfer equivalen pereduksi (H-
elektron) sampai terjadi pembentukan
air (H2O).
Proses oksidasi dalam rantai respirasi
terangkai (coupled) dengan proses
fosforilasi oksidatif ADP menjadi ATP.
Proses ini berlangsung dalam mitokondria
dan merupakan penghasil energi terbanyak
dalam tubuh power house
Elektron/hidrogen yang dikeluarkan pada
oksidasi mengalir dalam rantai respirasi dari
komponen yang paling elektronegatif ke
arah yang paling elektro positif dan diikuti
kenaikan potensial redoksnya.
Rantai Respirasi &
Fosforilasi Oksidatif
Kompleks II

FAD
Suksinat
FeS
Kompleks IV
Kompleks I Kompleks III
Sit a Sit a3
NADH FMN, FeS Q Sit b, FeS, Sit c1 Sit c Cu Cu O2

ADP+Pi ATP ADP+Pi ATP ADP+Pi ATP


Inhibitor rantai
respirasi
Ada beberapa senyawa yang dapat:
menghambat oksidasi dalam rantai
respirasi
menghambat terangkainya dejngan
fosforilasi
Secara total menghambat rantai respirasi
dan fosforilasi, akibatnya fosforiloasi
oksidatif tidak terjadi dan tidak ada energi
yang terbentuk.
Senyawa tersebut punya titik kerja
yang berbeda.
Mis: Obat tidur barbiturat, antibiotik
pierisidin A dan racun ikan rotenon
menghambat kerja dehidrogenase
yang tergantung NAD yaitu
menghambat transfer elektron dari
FMN atau FeS ke koenzim Q
Senyawa lain: Dimerkaprol dan
antimisin A menghambat transfer
elektron antara sitokrom b ke
sitokrom c.
Senyawa racun hidrogen
disulfida,sianida dan karbonmonoksida
menghambat kerja sitokrom aa3
Oligomisin dapat menghambat total
semua proses oksidasi dan fosforilasi,
tetapi dinitrofenol bekerja memisahkan
rangkaian oksidasi dan fosforilasi,
disini oksidasi rantai respirasi tetap
berlangsung tetapi tidak menghasilkan
ATP
Rantai Respirasi &
Fosforilasi Oksidatif
Malonat Kompleks II H2S
FAD CO
Suksinat Karboksin CN-
FeS
TTFA BAL
Antimisin A Kompleks IV
Kompleks I Kompleks III
Sit a Sit a3
NADH FMN, FeS Q Sit b, FeS, Sit c1 Sit c Cu Cu O2

Pterisidin A
Pemutus
Amobarbital Pemutus Rantai
Rantai
Rotenon

Oligomisin Oligomisin

ADP+Pi ATP ADP+Pi ATP ADP+Pi ATP

Anda mungkin juga menyukai