Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

KELOMPOK.

III
1. Surahmilah Bahar
2. Andani Mulya Dewi
3. Karmila
4. Ilfiani s nuhun
5. Risna Chairunnisa
6. Risa Risnawati
7. Winda Julifah Sari
1. Definisi
Kejang pada bayi baru lahir ialah kejang yang timbul masa
neonatus atau dalam 28 hari sesudah lahir (Buku Kesehatan
Anak).
Menurut Brown (1974) kejang adalah suatu aritma serebral.
Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi
neurology baik fungsi motorik maupun fungsi otonomik
karena kelebihan pancaran listrik pada otak (Buku Pelayanan
Obstetric Neonatal Emergensi Dasar).
Kejang bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan gejala
dari gangguan saraf pusat, lokal atau sistemik. Kejang ini
merupakan gejala gangguan syaraf dan tanda penting akan
adanya penyakit lain sebagai penyebab kejang tersebut, yang
dapat mengakibatkan gejala sisa yang menetap di kemudian
hari.
2. Patogenesis
Kejang pada neonatus seringkali tidak dikenali kerena
bentuknya yang berbeda dengan kejang orang dewasa dan
anak-anak. Penyelidikan sinemotografi dan EEG
menunjukkan bahwa kelainan pada EGG sesuai dengan
twitching dari muka, kedipan muka, menguap, kaku tiba-
tiba dan sebagainya. Oleh karena itu, kejang pada bayi baru
lahir tidak spesifikasi dan lebih banyak digunakan istilah
fit atau seizure.
Manifestasi yang berbeda-beda ini disebabkan
morfologi dan organisasi dari korteks serebri yang belum
terbentuk sempurna pada neonatus (Froeman, 1975).
Demikian pula pembentukan dendrit, synopsis dan
mielinasasi. Susunan syaraf pusat pada neonatus terutama
berfungsi pada medulla spinalis dan batang orak. Kelainan
lokal pada neuron tidak disalurkan kepada jaringan
berikutnya sehingga kejang umum jarang terjadi.
3. Pembagian Kejang
Volve (1977)membagi kejang pada bayi baru lahir sebagai berikut :
1. Bentuk kejang yang hampir tidak terlihat (Subtle) yang sering tidak di
insafi sebagai kejang
2. Kejang klonik multifokal (miogratory)
Gerakan klonik berpindah-pindah dari satu anggota gerak ke yang lain
secara tidak teratur, kadang-kadang kejang yang satu dengan yang lain
dapat menyerupai kejang umum.
3. Kejang tonik
Ekstensi kedua tungkai, kadang-kadang dengan flexi kedua lengan
menyerupai dekortikasi
4. Kejang miokolik
Berupa gerakan flexi seketika seluruh tubuh, jarang terlihat pada
neonatus
5. Kejang umum
Kejang seluruh badan, sianosis, kesadaran menurun
6. Kejang fokal
Gerakan ritmik 2-3 x/detik. Sentakan yang dimulai dari salah satu kaki,
tangan atau muka (gerakan mata yang berputar-putar, menguap, mata
berkedip-kedip, nistagmus, tangis dengan nada tinggi).
4. Diagnosis
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium

5. Prognosis
tergantung dari cepat lambatnya timbul kejang (makin dini
timbulnya kejang, makin tinggi angka kematian dan gejala
usia) beratnya penyakit, fasilitas laboratorium, cepat
lambatnya mendapat pengobatan yang adekuat dan baik
tidaknya perawatan.
6. Etiologi
1. Metabolik :
- Hipoglikemia
- Hipokalsemia
- Hipomagnesemia
- Hiponatremia dan hipernatremia
- Defisiensi pirodiksin dan dependensi piridoksisn
- Asfiksia
- Perdarahan intrakranial
- Infeksi
2. Genetik/kelainan bawaan
3. Penyebab lain
- Polisikemia
- Kejang idiopatik
- Toksin Ekstrogen
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
TERHADAP BAYI Ny. M
DENGAN KEJANG

PENGUMPULAN DATA DASAR


Anamnesa, ada tanggal 19 November 2007
A. Identitas
Nama Bayi : By. Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : I (pertama)
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. Anto
Umur : 23 Tahun Umur : 26 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat: Jl. Teratai Alamat : Jl. Teratai
B. Keluhan Utama
Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam, dengan keluhan kejang, bayi tampak kejang, mata
berputar-putar, sianosis, ektremitas kaku, tremor, bayi mengalami asfiksia ringan, sulit bernafas,
suhu tubuh 36oC, apgar score 5/8. BB : 2800 gr, PB : 50 cm, denyut jantung : 98 x/menit
C. Riwayat Persalinan
1. Persalinan ditolong oleh : Bidan
2. Jenis persalinan : Spontan pervaginam
3. Tempat persalinan : RB Kasih Ibu
4. Lama persalinan :
Kala I : 10 jam 30 menit
Kala II : 30 menit
Kala III : 30 menit
Kala IV : 2 jam
5. Masalah yang terjadi selama persalinan : tidak ada
6. Keadaan air ketuban : jernih
7. Keadaan umum bayi : kelahiran tunggal, usia kehamilan
saat melahirkan + 40 minggu
D. Pemeriksaan Fisik
1. Nilai apgar
2. Atropometri
Berat badan : 2800 gr
Panjang badan : 49 cm
Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar dada : 30
Lila : 9,5 cm
Reflek
Moro : tidak ada
Tonic neak : tidak ada
Palmargrap : tidak ada
Menangis : tidak menangis spontan, bayi manangis saat dirangsang
Tanda vital-vital
Nadi : 110 x/menit
Suhu : 36oC
Pernafasan : 32 x/menit
Kepala
Simetris : tidak ada kelainan yang dialami
Ubun-ubun besar : cembung
Ubun-ubun kecil : tidak ada
Caput succedenum : tidak ada
Chepal hematoma : tidak ada
Sutura : tidak ada moulage
Luka kepala : tidak ada
Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan
7. Mata
Posisi : simetris kanan dan kiri, tampak berputar-putar
Kotoran :tidak terdapat kotoran
Perdarahan : tidak terdapat perdarahan
Konjungtiva : pucat
sclera : ikterik

8. Hidung
Lubang hidung : terdapat 2 lubang kanan dan kiri
Cuping hidung : ada, simetris kanan dan kiri
Keluaran : tidak ada

9. Mulut
Simetris : atas dan bawah
Palatum : tidak ada celah
Saliva : tidak ada hipersaliva
Bibir : tidak ada labia skizis
Gusi : merah, tidak ada laserasi
Lidah bintik putih : tidak ada

10. Telinga
Simetris : kanan dan kiri
Daun telinga : ada kanan dan kiri
Lubang telinga : ada kanan dan kiri berlubang
Keluhan : tidak ada
11. Leher
Kelainan : tidak ada kelainan
Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri
12. Dada
Simetris : simetris akan dan kiri
Pengeraakan : bergerak waktu bernafas
Bunyi nafas : nafas lambat, teratur
Bunyi jantung : dangkal, cepat, tidak teratur, 98 x/menit
13. Perut
Bentuk : simetris, tidak ada kelainan
Bising usus : teratur
Kelainan : tidak ada kelainan

14. Tali pusat


Pembuluh darah : 2 arteri 1 vena
Perdarahan : tidak ada perdarahan
Kelainan : tidak ada kelainan
15. Kulit
Warna : kebiruan
Turgor : (+) ada
Lanugo : ada
Vernik kaseosa : ada
Kalainan : tidak ada kelainan
16. Punggung
Bentuk : lurus
Kelainan : tidak ada kelainan

17. Ekstremitas\
Tangan : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru
Kaki : simetris kanan dan kiri, kulit tampak biru
Pergerakan : kaku
Kuku : lengkap, warna kebiruan
Bentuk kaki : lurus
Bentuk tangan : lurus
Kelainan : tidak ada kelainan

18. Genetalia : jenis kelamin perempuan


II. INTERPRESTASI DATA DASAR

a. Diagnosa
Bayi Ny. Rina lahir spontan pervaginam cukup bulan dengan kejang.
Dasar: Bayi kejang seluruh tubuh, suhu tubuh 36oC, apgar score 5/8 berat
badan: 2800 gr, tinggi badan : 49 cm, denyut jantung 98 x/menit,
ekstremitas kaku dan mata berputar-putar.
b. Masalah
1)Kejang
Dasar:
Ektremitas bayi pergerakannya kaku
Mata berputar-putar
Seluruh tubuh bayi kejang
Gangguan O2
Dasar: Terdapat lendir pada jalan nafas bayi

2)Gangguan cairan dan nutrisi


Dasar: bayi belum mau menyusu

3)Hipotermi
Dasar:
Esktrimitas bayi biru
Bayi teraba dingin
Suhu 36oC
C. Kebutuhan
Atasi kejang
Pasang infus
Perbaiki jalan nafas bayi
Perbaiki suhu
Perawatan tali pusat
Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan
Dasar:
Ektremitas bayi pergerakannya kaku
Mata berputar-putar
Seluruh tubuh bayi kejang
Terdapat lendir pada jalan nafas bayi
Apgar 5/8
Bayi susah bernafas
Suhu 360C
Tali pusat masih basah
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis
Akan terjadi kecacatan syaraf dan kemunduran mental karena kurang
tersuplainya oksigen ke otak
Infeksi tali pusat karena tali pusat masih basah
Perdarahan otak

IV. IDENTIFIKASI MASALAH DAN KEBUTUHAN YANG


MEMERLUKAN PENANGANAN DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter jika terjadi komplikasi dan kelainan

V. PERENCANAAN
1. Atasi kejang
Beri bayi obat anti kejang dengan memberikan obat diazepam dengan dosis
0,1-0,3 mg/kg BB IV.
Pasang infus intravena dipembuluh darah periver dengan cairan dextrose
10%
2. Lakukan pembebasan jalan nafas
Bebas jalan nafas
Letakkan bayi pada posisi yang benar
Lakukan slim zuinger
3. Lakukan ransangan taktil
Usap-usap punggung bayi
Atau sentil

4. Pertahankan suhu badan bayi


Membungkus bayi
Menghidupkan radian warmer

5. Lakukan perawatan tali pusat


Jepit tali pusat dengan 2 klem
Potong tali pusat dengan kasa steril
Bungkus tali pusat dengan kasa steril
Ajarkan ibu untuk perawatan tali pusat

6. Anjurkan pada ibu untuk perawatan tali pusat secara teratur


Evaluasi kemampuan ibu untuk mengulang
Lakukan penilaian bayi
Perhatikan dan nilai nafas bayi
Hitung frekuensi/denyut jantung bayi
Nilai warna kulit bayi

7. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI Ekslusif


8. Anjurkan ibu untuk mengkomsumsi sayuran hijau
VI. PELAKSANAAN
Pada tanggal 19 November 2007
1. Mengobati kejang
Pasang infus intravena di pembuluh darah perifer, di tangan, kaki
atau kepala jika bayi di duga dilahirkan oleh ibu yang berpenyakit
diabetes melitus pemasangan infus melalui vana umbilikostik
Beri obat anti kejang yaitu : diazepam 0,5/kg, supositoria IM sampai
kejang teratasi
Bila kejang sudah teratasi, beri cairan dextrose 10% dengan kecepatan
60 ml/kg BB/hari
2. Melakukan pembebasan jalan nafas
Membersihkan jalan nafas dengan cara membersihkan mata, hidung
dan mulut bayi secara zig-zag dengan kasa steril segera setalah lahir
Melakukan bayi terlentang atau miring dengan leher agak ekstensi
atau tengadah dengan meletakkan selimut atau handuk yang
digulung ke bawah bahu sehingga bahu terangkat 2-3 cm
Membersihkan jalan nafas dengan menghisap cairan amnion dan
lendir dari mulut dan hidung menggunakan slim zuinger. Bila air
ketuban bercampur mekonium. Maka penghisapan dari trakea
diperlukan untuk mencegah aspirasi mekonium. Hisap dari mulut
terlebih dahulu kemudian hisap dari hidung
3. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Membungkus bayi dengan handuk kering dan bersih yang ada
di atas perut ibu bila tali pusat panjang, mengeringkan tubuh
dan kepala bayi dengan handuk untuk mengihilangkan air
ketuban dan mencegah kehilangan suhu tubuh melalui
evaporasi
Menghidupkan radio warmer untuk menghangatkan bagian
dada bayi dengan meletakkan bayi telentang di bawah alat
pemancar panas. Alat pemancar panas perlu disiapkan
sebelumnya agar kasur tempat diletakkan bayi juga hangat.

4. Melakukan perawatan tali pusat


Menjepit tali pusat dengan 2 buah klem
Memotong tali pusat dengan gunting tali pusat dan
mengikatnya
Membungkus tali pusat dengan kasa steril
Mengajarkan pada ibu untuk perawatan tali pusat
Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat
5. Melakukan rangsangan taktil
Usap-usap punggung bayi kearah atas
Menyentil telapak kaki bayi untuk memberikan rangsangan yang
dapat menimbulkan atau mempertahankan pernafasan

6. Melakukan penilaian bayi


Memperhatikan dan menilai pernafasan bayi
Menilai warna kulit bayi

7. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI ekslusif bagi


bayi selama 6 bulan

8. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat

9. Melibatkan suami dan keluarga untuk mendukung kegiatan ibu


dalam merawat bayinya

10.Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi sayuran hijau


seperti bayam, daun katu, daun singkong, serta kacang-kacang.
VII. EVALUASI
Pada tanggal 19 November 2007
1. Pemberian obat anti kejang telah dilakukan
Pemasangan infus intravena
Memberi obat anti kejang yaitu diazepam 0,5/kg sampai kejang teratasi
2. Pembebasan jalan nafas telah dilakukan
Mata, hidung, dan mulut telah di bersihkan
Bayi telah diposisikan dengan benar
Jalan nafas telah dibersihkan
3. Suhu tubuh bayi telah dipertahankan
Bayi telah dibungkus dengan handuk kering dan bersih
Tubuh dan kepala bayi telah dikeringkan dengan handuk
Radian wamer telah melakukan pembesan jalan nafas
4. Rangsangan taktil telah dilakukan dan punggung telah diusap ke arah atas
5. Perawatan tali pusat telah dilakukan
Kejang telah teratasi, memberikan cairan dextrose 10% dengan kecepatan 60
ml/kgBB/hari
6. Bayi telah bernafas spontan
7. Ibu mengerti akan pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan
8. Ibu mengerti cara merawat tali pusat bayi
9. Suami dan keluarga bersedia membantu ibu dalam merawat bayinya
10. Ibu mengerti dan tersedia mengkonsumsi sayuran hijau, seperti : bayam,
daun katu, daun sinkong, serta kacang-kacang
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-2
Tanggal 20 November 2007
S:
Ibu menyatakan sudah melakukan apa yang dianjurkan kepadanya
Ibu menyatakan sudah memberi ASI pada bayinya
Ibu mengatakan bayinya BAB 3x\
Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang
Ibu mengatakan bayinya sudah mandi lap dan di bedong
Ibu mengatakan bayinya sudah tidak kejang lagi

O :
Keadaan umum ibu baik
Tanda-tanda vital :
RR : 34 x/menit BB : 2800 gr
Suhu o
: 37 C TB : 49 gr
Nadi : 125 x/menit
Refleks :
Moro : ada
Tonic neak : ada
Palmargrap : ada
Ektremitas ekstermitas sudah mulai aktif
Warna kulit sudah mulai kemerahan
Tali pusat terawat baik dan masih basah
Perut bayi tidak kembung
Eliminasi
BAB : 3 x/hari
BAK : 8 x/hari
Bayi sudah mau menyusu pada ibu. Bayi menyusu tiap 4 jam sekali
A :
1. Diagnosa
Bayi baru lahir umur 1 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
2. Masalah : tidak ada
3. Kebutuhan
Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi\
Perawatan tali pusat
Perawatan pada ibu dan keluarga tentang
Personal hygiene bayi
Pemberian ASI ekslusif
Pertahankan suhu tubuh bayi
Perawatan bayi sehari-hari

P :
1. Memandikan bayi dengan cara mandi lap 2 x sehari. Pagi dan sore
2. Merawat tali pusat
3. Berikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :
Personal hygiene bayi
Pemberian ASI ekslusif
Pertahankan suhu bayi
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-4
Tanggal 22 November 2007
S :
Ibu mengatakan bayi tidur + 16 jam
Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja atau pada saat bayi lapar
Ibu mengatakan bayinya BAB 3 x/hari, BAK + 7-8 x/hari

O :
Keadaan umum ibu baik
Tanda-tanda vital :
RR : 25 x/menit BB : 2800 gr
Suhu : 37oC TB : 49 gr
Nadi : 128 x/menit Refleks : (+) ada/baik
Warna kulit kemerahan
Bayi menangis pada saat haus dan lapar
Tali pusat masih basah
Ektremitas pergerakannya aktif

A :
Diagnosa
Bayi baru normal umur 4 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
Masalah : tidak ada
Kebutuhan
Perawatan bayi sehari-hari
Pemberian ASI ekslusif

P :
Lakukan perawatan bayi sehari-hari
Berikan ASI kepada bayi setiap 4 jam atau pada saat bayi haus dan lapar untuk memenuhi kebutuhan bayi
CATATAN PERKEMBAGAN
Hari ke-7
Tanggal 27 November 2007
S :
Ibu mengatakan bayi telah menyusu dengan baik dan akan
dilanjutkan sampai 6 bulan yang akan datang
Ibu mengatakan bayi menangis pada saat haus dan lapar juga pada
saat popoknya basah pada saat BAK atau BAB
Ibu mengatakan akan menjaga bayinya agar tetap hangat dan
mengganti popok bila basah

O :
Keadaan umum ibu baik
Refleks hisap bayi baik
Bayi telah menangis kuat
Gerakan ekstremitas bayi aktif \
Tanda-tanda vital :
Suhu : 37oC BB : 2800 gr
Nadi : 128 x/menit TB : 49 gr
Warna kulit kemerahan
Tali pusat mulai kering
A :
Diagnosa
Bayi lahir cukup bulan dengan umur 7 hari
Dasar : Bayi lahir spontan tanggal 19 November 2007
Masalah : tidak ada
Kebutuhan
Perawatan bayi sehari-hari
Pemberian ASI ekslusif
Anjurkan pada ibu dan keluarga dan suami untuk membantu semua
kegiatan ibu dalam merawat bayinya

P :
Lakukan perawatan bayi sehari-hari
Berikan ASI kepada bayi selama 4 jam atau pada saat bayi merasa haus dan
lapar untuk memenuhi kebutuhan bayi
Menganjurkan kepada suami dan keluarga untuk membantu perawatan
bayi seperti :
Personal hygiene
Pertahankan suhu tubuh bayi
Menganjurkan pada suami dan keluarga untuk membawa bayi mereka
kembali ke bidan jika ditemukan kelainan pada bayi. Seperti : panas yang
berlebihan atau panas tinggi selama berhari-hari atau ditemukannya
kembali tanda-tanda kejang seperti : badan bagi tremor, ekstremitas bayi
kaku, mata bayi berputar-putar, kulit kebiruan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai