Anda di halaman 1dari 27

Kode Etik Profesi

Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (Yunani) yang
berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.
Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu
ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-
tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan
sebagainya) pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus

Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun tidak


setiap pekerjaan adalah profesi.
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menafkahi diri dan keluarganya dimana pekerjaan tersebut
tidak ada yang mengatur dan dia bebas karena tidak ada
etika yang mengatur.
Karakteristik Profesi
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis
Asosiasi profesional
Pendidikan yang ekstensif
Ujian kompetensi
Pelatihan institutional
Lisensi
Kode etik
Tujuan Kode Etik Profesi
a) Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
b) Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota.
c) Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
d) Untuk meningkatkan mutu profesi.
e) Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
f) Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g) Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
h) Menentukan baku standarnya sendiri.
Etika Profesi Analis Kesehatan
Etika profesi Analis Kesehatan memiliki tiga dimensi
utama, yaitu :
1) Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan
dalam asosiasi dan terlatih)
2) Keterampilan dalam komunikasi (baik verbal & non
verbal)
3) Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan
yang sebaiknya dilakukan)
Kewajiban sebagai analis
Kewajiban Terhadap Profesi
a) Menjunjung tinggi serta memelihara martabat, kehormatan,
profesi, menjaga integritas dan kejujuran serta dapat
dipercaya.
b) Meningkatkan keahlian dan pengetahuannya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c) Melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan standar
prosedur operasional, standar keselamatan kerja yang berlaku
dan kode etik profesi.
d) Menjaga profesionalisme dalam memenuhi panggilan tugas
dan kewajiban profesi.
Kewajiban Terhadap Pekerjaan
a) Bekerja dengan ikhlas dan rasa syukur
b) Amanah serta penuh integritas
c) Bekerja dengan tuntas dan penuh tanggung jawab
d) Penuh semangat dan pengabdian
e) Kreatif dan tekun
f) Menjaga harga diri dan jujur
g) Melayani dengan penuh kerendahan hati
Kewajiban Terhadap Rekan
a) Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-
batas norma yang berlaku
b) Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam
melaksanakan profesi.
c) Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling
menghormati dengan teman sejawat dan tenaga
profesional lainnya dengan tujuan utama untuk
menjamin pelayanan tetap berkualitas tinggi.
Kewajiban Terhadap Pasien
a) Bertanggung jawab dan menjaga kemampuannya
dalam memberikan pelayanan kepada pasien /
pemakai jasa secara profesional.
b) Menjaga kerahasiaan informasi dan hasil pemeriksaan
pasien / pemakai jasa, serta hanya memberikan
kepada pihak yang berhak.
c) Dapat berkonsultasi / merujuk kepada teman sejawat
atau pihak yang lebih ahli untuk mendapatkan hasil
yang akurat
Kewajiban Terhadap Masyarakat
a) Memiliki tanggung jawab untuk menyumbangkan
kemampuan profesionalnya kepada masyarakat luas
serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat.
b) Dalam melaksanakan pelayanan sesuai dengan
profesinya harus mengikuti peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku serta norma-norma yang
berkembang pada masyarakat.
c) Dapat menemukan penyimpangan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar norma yang berlaku pada
saat itu serta melakukan upaya untuk dapat
melindungi kepentingan masyarakat.
Kewajiban Analis Kesehatan
1) Mengembangkan prosedur untuk mengambil dan memproses
specimen
2) Melaksanakan uji analitik terhadap reagen maupun terhadap
spesimen, yang berkisar dari yang sederhana sampai dengan
yang kompleks.
3) Mengoperasikan dan memelihara peralatan laboratorium dari
yang sederhana sampai dengan yang canggih.
4) Mengevaluasi data laboratorium untuk memastikan
akurasi dan prosedur pengendalian mutu dan
mengembangkan pemecahan masalah yang berkaitan
dengan data hasil uji.
5) Mengevaluasi teknik, instrumen dan prosedur baru
untuk menentukan manfaat kepraktisannya.
6) Membantu klinisi dalam pemanfaatan yang benar
dari data laboratorium untuk memastikan seleksi
yang efektif dan efisien terhadap uji laboratorium
dalam menginterpretasi hasil uji.
7) Merencanakan, mengatur, melaksanakan dan
mengevaluasi kegiatan laboratorium.
8) Membimbing dan membina tenaga kesehatan lain
dalam bidang Teknik kelaboratoriuman.
9) Merancang dan melaksanakan penelitian dalam
bidang laboratorium kesehatan.
Kemampuan yang Harus Dimiliki Analis
Kesehatan
1) Ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan fungsinya
di laboratorium kesehatan.
2) Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan
spesimen, termasuk penyiapan pasien (bila
diperlukan), labeling, penanganan, pengawetan, atau
fiksasi, pemrosesan, penyimpanan dan pengiriman
spesimen.
3) Keterampilan dalam melaksanakan prosedur
laboratorium.
4) Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian
dan pemakaian alat dengan benar.
5) Keterampilan dalam melakukan perawatan dan
pemeliharaan alat, kalibrasi dan penanganan masalah
yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
6) Keterampilan dalam pembuatan uji kualitas media
dan reagen untuk pemeriksaan laboratorium.
7) Pengetahuan untuk melaksanakan kebijakan
pengendalian mutu dan prosedur laboratorium.
8) Kewaspadaan terhadap faktor yang mempengaruhi
hasil uji.
9) Keterampilan dalam mengakses dan menguji
keabsahan hasil uji melalui evaluasi mutu spesimen,
sebelum melaporkan hasil uji.
10) Keterampilan dalam menginterpretasi hasil uji.
11) Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium
sesuai dengan jenjangnya.
Standar Kompetensi Analis Kesehatan
1) Ilmu pengetahuan yang melatarbelakangi dan
berkaitan dengan fungsinya di laboratorium
kesehatan
2) Kemampuan untuk merancang proses teknik
operasional
o Dapat merancang alur kerja pengujian/pemeriksaan
mulai tahap pra analitik, analitik, sampai dengan paska
analitik.
o Membuat SOP, Manual Mutu, indikator kinerja dan
proses analisis yang akan digunakan.
3) Kemampuan melaksanakan proses teknik
operasional.
o Melakukan pengambilan spesimen :pengetahuan
persiapan pasien
o Penilaian terhadap spesimen (memenuhi syarat atau
tidak).
o Pelabelan, pengawetan, fiksasi, pemrosesan,
penyimpanan, pengiriman
o Dapat melakukan pemilihan alat, alat bantu, metode,
reagent untuk pemeriksaan atau analisa tertentu.
o Dapat mengerjakan prosedur laboratorium
o Dapat memahami cara kerja dan menggunakan
peralatan dalam proses teknis operasional
o Mengetahui cara-cara kalibrasi dan cara menguji
kelaikan alat
o Dapat memelihara alat dan menjaga kinerja alat tetap
baik
4) Kemampuan untuk memberikan penilaian
(judgement) hasil proses teknik operasioanl.
o Mampu menilai layak dan tidak hasil pemeriksaan,
pemantapan mutu yang akan digunakan untuk
pengambilan keputusan proses selanjutnya
o Mampu menilai proses pemeriksaan atau rangkaian
pemeriksaan. Diterima tidaknya suatu hasil atau rangkaian
hasil pemeriksaan
5) Kemampuan komunikasi dengan pelanggan atau
pemakai jasa, seperti pasien, klinisi, mitra kerja, dll.
6) Mampu mendeteksi secara dini :
o munculnya penyimpangan dalam proses operasional
o terjadinya kerusakan media, reagent alat yang
digunakan atau lingkungan pemeriksaan
o mampu menilai validitas (kesahihan) suatu hasil
pemeriksaan atau rangkaian hasil pemeriksaan
7) Kemampuan untuk melakukan koreksi atau
penyesaian terhadap masalah teknis operasional yang
muncul.
8) Kemampuan menjaga keselamatan kerja dan
lingkungan kerja
9) Kemampuan administrasi

Anda mungkin juga menyukai