Anda di halaman 1dari 54

.

Vulnus

Pembimbing:
Pembimbing:
dr. Winoto, Sp.B
Dr. Winoto H. Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH RSIJ-CP


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2013
Definisi

Cedera(injury) atau rudapaksa(trauma) yang


terjadi pada setiap jaringan tubuh,yang
berakibat terputusnya / discontinuity jaringan

Kehilangan kontuinitas kulit atau mukosa


yang disebabkan oleh trauma, kimia,
listrik, radiasi, dan bisa juga disertai
dengan kerusakan jaringan lunak dan
tulang.
Etiologi

Trauma benda
Perubahan suhu Zat kimia
tajam atau tumpul

Sengatan listrik Gigitan hewan


tergesek, terpotong, terpukul, tertusuk,
Trauma mekanis terbentur, terjepit.

listrik dan petir


Trauma elektris

panas dan dingin.


Trauma termis

zat kimia yang bersifat asam dan basa


Trauma kimia serta zat iritatif dan korosif lainnya.

Trauma biologis, sengatan lebah, gigitan serangga, gigitan


ular dan gigitan binatang.
LUKA

Kedalaman
Tingkat Waktu
Dan Luasnya
Kontaminasi Penyembuhan
Luka

Luka Bersih Stadium I Luka Akut

Luka Bersih
Stadium II Luka Kronis
Terkontaminasi

Luka
Stadium III
Terkontaminasi

Luka Kotor
Stadium IV
Atau Infeksi
Tingkat Kontaminasi
luka tak terinfeksi, dimana tidak terjadi proses peradangan
Luka bersih (Clean Wounds) (inflamasi) dan infeksi, dan kulit disekitar luka tampak bersih
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% 5%

Luka bersih terkontaminasi luka dalam kondisi terkontrol, tidak ada material kontamin
(Clean-contamined dalam luka
Wounds) Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% 11%

Luka terbuka kurang dari empat jam, dengan tanda inflamasi


Luka terkontaminasi non-purulen
(Contamined Wounds) Kemungkinan infeksi luka 10% 17%

luka terbuka lebih dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit
Luka kotor atau infeksi sekitar luka, terlihat pus dan jaringan nekrotik
(Dirty or Infected Wounds) Kemungkinan infeksi luka 40%
Kedalaman Dan Luasnya Luka
Waktu

Luka Akut Luka Kronis

Penyembuhan yang terjadi Luka yang mengalami


dalam jangka waktu 2-3 kegagalan dalam proses
minggu penyembuhan
luka dengan masa dapat karena faktor
penyembuhan sesuai eksogen dan endogen
dengan konsep tidak tanda-tanda untuk
penyembuhan yang telah sembuh dalam jangka lebih
disepakati atau diharapkan. dari 4-6 minggu.
Klasifikasi

Luka tertutup luka memar (vulnus contusum),Vulnus


traumaticum

Vulnus excoriatio (luka lecet)


Vulnus scissum (luka sayat)
Vulnus laceratum (luka robek)
Vulnus punctum (luka tusuk)
Luka Terbuka

Vulnus caesum (luka potong)
Vulnus sclopetorum (luka tembak)
Vulnus morsum (luka gigit)
Vulnus traumaticum (luka memar)
Vulnus combutio (luka bakar)
a. Excoriasi (luka lecet)

Terjadi kerusakan sebahagian tebal kulit biasanya


disebabkan oleh tergores benda tajam atau
tumpul, tergores aspal.

Biasanya luka dangkal dan sedikit berdarah luka


yang superfisial terbatas hanya pada lapisan kulit
yang paling luar / epidermis

terjadi akibat pukulan,terjatuh, kecelakaan lalu


lintas, terseret, cakaran dengan kuku, gigitan,dll
b. Vulnus scisum/incised wound (luka
sayat)

Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda


tajam atau jarum merupakan luka terbuka akibat
dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif

Terjadinya sayatan pada kulit bahkan bisa


menembus otot, biasanya disebabkan oleh benda
tajam seperti pisau, kaca dan lain sebagainya.

Biasanya lukanya bersifat bersih, pinggir rata,


dasar kecil. tepi luka tajam dan licin.
c. Vulnus Laceratum (luka robek)

Biasanya disebabkan oleh trauma tumpul,


kecelakaan. Dan pinggir luka compang camping,
dinding tidak rata, dasar kotor/tidak teratur dan
terjadi hematom/edem disekitar luka tersebut.

Luka terbuka akibat trauma benda tumpul yang


menyebabkan kulit teregang ke satu arah

Bila batas elastisitas kulit terlampaui robekan


pada kulit
Ciri-ciri luka robek

Umumnya tidak beraturan


Tepi atau dinding tidak rata
Tampak jembatan jaringan yang menghubungkan kedua
tepi luka
Bentuk dasar luka tidak beraturan
Ujung luka tidak runcing
Akar rambut tampak hancur atau tercabut
Sering didapatkan luka lecet atau memar di sisi luka
d. Vulnus punctum (luka tusuk)

Adalah luka kecil dengan dasar yang sukar


dilihat.disebabkan oleh tertususuk paku atau benda
yang runcing, lukanya kecil, dasar sukar dilihat,
pada luka ini kuman tetanus gampang masuk.

Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu


yang masuk ke dalam kulit, merupakan luka terbuka
dari luar tampak kecil tapi didalam mungkin rusak
berat, jika yang mengenai abdomen/thorax disebut
vulnus penetrosum (luka tembus).
e. Vulnus Sclopectum (luka tembak)

Luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru atau


persentuhan peluru dengan tubuh

Klasifikasi
Luka Tembak

Luka tembak Luka tembak Luka tembak


tempel jarak dekat jarak jauh
Luka Tembak Tempel (Contact Wounds)

Mulut senjata ditekan pada tubuh korban dan ditembakkan

Umumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim lecet yang sama
lebarnya pada setiap bagian
Di sekeliling luka tampak daerah yang bewarna merah atau merah coklat
(Jejas Laras)

Rambut dan kulit di sekitar luka dapat hangus terbakar

Saluran luka akan bewarna hitam dan tepi luka merah (COHb)
Bentuk luka tembak tempel sangat dipengaruhi oleh keadaan / densitas
jaringan yang berada di bawahnya, dengan demikian dapat dibedakan :

CIRI
-Luka berbentuk bintang
daerah dahi -Terdapat jejak laras

-Luka berbentuk bundar


daerah pelipis - Terdapat jejas laras

-Luka berbentuk bundar


daerah perut - Kemungkinan besar tidak
terdapat jejas laras
Luka Tembak Jarak Dekat (Close Range Wounds)

jarak antara mulut senjata dengan tubuh korban masih dalam jangkauan butir-butir mesiu

Luka berbentuk bundar atau oval tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat
bintik-bintik hitam (kelim tato) dan atau jelaga (kelim jelaga).

Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang bewarna merah atau hangus terbakar.

kelim tato berarti jarak antara mulut senjata dengan korban sekitar 60 cm (50-60 cm)

kelim jelaga, jaraknya sekitar 30 cm (25-30 cm)

kelim api maka jarak antara mulut senjata dengan korban sekitar 15 cm
Luka Tembak Jarak Jauh (Long Range Wound)

jarak antara mulut senjata dengan tubuh korban di luar


jangkauan

Luka berbentuk bundar atau oval dengan disertai adanya


kelim lecet

Bila senjata sering dirawat (diberi minyak) maka pada kelim


lecet dapat dilihat pengotoran bewarna hitam berminyak
Akibat Luka Tembak

Akibat anak peluru (bullet effect): luka terbuka


Akibat butir-butir mesiu (gunpowder effect):
tattoo, stipling
Akibat asap (smoke effect): jelaga
Akibat api (flame effect): luka bakar
Akibat partikel logam (metal effect): fouling
Akibat mulut senjata (muzzle effect): jejas laras
Pemeriksaan Pada Luka Tembak

Jarak tembakan.
Efek gas, bubuk mesiu, dan proyektil terhadap target dapat digunakan
dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari
tembakan dilepaskan.

Arah tembakan.
Membentuk lubang yang sirkuler serta perubahan warna pada kulit,
panjang luka
f. Vulnus morsum (luka gigit)

Luka gigitan ular: luka tusuk kecil atau luka compang camping yg luas
dan berat
ULAR TIDAK BERBISA ULAR BERBISA

Bentuk
Kepala
Segi-empat panjang segitiga

Gigi Taring
Gigi kecil Dua gigi taring besar di rahang atas

Bekas Gigitan
Luka halus disepanjang lengkungan Dua luka gigitan utama akibat gigi
bekas gigitan taring yg berbisa
LUKA GIGITAN ULAR

Bisa ular Gejala

polipeptida
1. Rasa kesemutan
2. Lemas
destruksi jaringan lokal, toksik 3. Mual
terhadap saraf, menyebabkan 4. Salivasi
5. muntah
hemolisis, reaksi anafilaksis
Penggolongan Keparahan Keracunan Bisa Ular
Derajat 0 Tidak ada bisa racun
Satu atau lebih tanda gigitan < 3 cm
nyeri minimal, dikelilingi edema.
Derajat I Keracunan bisa minimal
nyeri sedang sampai berat disekitar tanda gigitan dgn luas
3-12 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama setelah
gigitan.
Derajat II Keracunan bisa sedang
Nyeri hebat pd daerah gigitan seluas 12-25 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama setelah
gigitan.
Mulai tampak tanda-tanda sistemik.
Derajat Keracunan bisa parah
III Nyeri hebat pd daerah gigitan > 25 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama
setelah gigitan.
Tanda-tanda kelainan sistemik serta petekie
generalisata & ekimosis
Derajat Keracunan bisa sangat parah
IV Edema lokal dapat meluas sampai ke ekstremitas
dan permukaan ipsi lateral.
Selalu ada tanda-tanda kelainan sistemik, dapat
berupa gagal ginjal, sekret bcampur darah, koma &
kematian.
Penanganan

Membuang bisa dengan menoreh lubang bekas masuknya taring


Infus
ularNaCl, plasma,&atau darahcm

Pengobatan suportif
sepanjang sedalam

penghisapan mekanis
Vasopresor

eksisi jaringan

Fibrinogen
Menghambat absorbsi

Kortikosteroid
Menetralisir bisa ular
Luka Akibat Gigitan Serangga

Gigitan atau sengatan serangga adalah gigitan yang


diakibatkan karena serangga yang menyengat atau
menggigit seseorang.
Kemerahan
Sungut yang masih Bengkak
Daerah sengatan
menempel dicari & dibersihkan dengan air
dicabut & sabun
Gatal di sekitar
Nyerikadang area gigitanAntibiotik
lidokain; atau
diperlukan sedatif sengatan
BilaReaksi
terlihat tanda
alergi dapat diberikan
Anafilaksis
antihistamin
Luka Akibat Gigitan Anjing

Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan
peradangan otak dan medulla spinalis.
Penyebab : Virus Rabies

Gejala Klinik
Melalui saraf Melalui saraf
Tempat masuk
Kelumpuhan pada menuju medulla menuju kelenjar
virus
tungkai bawah spinalis dan otak liur
Keresahan Depresi Demam
yang menjalar ke
seluruh tubuh
Penanganan

Daerah yang digigit dibersihkan dengan sabun, tusukan yang dalam


disemprot dengan air sabun.

Jika belum pernah mendapatkan imunisasi dengan vaksin rabies


diberikan suntikan immunoglobulin rabies, dimana separuh dari
dosisnya disuntikkan di tempat gigitan.

Pencegahan : Vaksin
g. Vulnus Combustio (Luka Bakar)

cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan kimia


maupun arus listrik.
PENYEBAB

listrik, petir
Api Air panas Bahan Kimia
dan radiasi

Sengatan sinar Tungku/udara


Ledakan bom
matahari panas
Fase Luka bakar

Fase akut / fase syok / fase awal


mengalami ancaman dan gangguan airway (jalan napas), breathing
(mekanisme bernafas) dan gangguan circulation (sirkulasi)
Fase subakut
Proses inflamasi atau infeksi.
Problem penutupan luka
Keadaan hipermetabolisme
Fase lanjut
Timbul penyulit berupa parut yang hipertrofik, keloid, gangguan pigmentasi,
deformitas dan timbulnya kontraktur
Derajat Luka bakar

Derajat I Derajat II
Hanya mengenai epidermis Superfisial
Mengenai seluruh epidermis : kemerahan
Sifat luka: eritema, dan blister
kerusakan jaringan, edema Komplikasi jarang terjadi
minimum penyembuhan 10-14 hari
Keluhan: nyeri 2-3 hari Profunda
membaik Mengenai stratum germinatium dan
korium, warna merah/merah muda
Bisa sembuh pada 5-10 hari Penyembuhan terjadi 25-35 hari
Derajat III Derajat IV
Seluruh lapisan kulit mati, kulit Luka bakar mengenai otot
kering serta berwarna coklat, bahkan hingga tulang
putih, merah atau hitam
Terjadi anastesi karena
kerusakan reseptor nyeri
Luas Luka Bakar
RULE OF NINE
Kepala dan leher 9%
Lengan 18 %
Badan Depan 18 %
Badan Belakang 18 %
Tungkai 36 %
Genitalia/perineum 1 %
Modifikasi Lund and Brower Total 100 %
Kriteria Berat Luka

Luka Bakar Ringan Luka bakar sedang Luka bakar berat

Luka bakar derajat II <15 % Luka bakar derajat II 15-25 % Luka bakar derajat II 25 %
Luka bakar derajat II < 10 % pada orang dewas atau lebih pada orang dewasa
pada anak anak Luka bakar II 10 20 % pada Luka bakar derajat II 20 %
Luka bakar derajat III < 2 % anak anak atau lebih pada anak anak.
Luka bakar derajat III < 10 % Luka bakar derajat III 10 %
atau lebih
Luka bakar mengenai tangan,
wajah, telinga, mata, kaki dan
genitalia/perineum.
Luka bakar dengan cedera
inhalasi, listrik, disertai
trauma lain.
Penatalaksanaan
Evaluasi Pertama (Triage)
Pertahankan airway, breathing, circulation, kalau diperlukan
segera lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infus
Pemeriksaan fisik keseluruhan, bebaskan penderita dari baju
yang terbakar, penderita luka bakar dapat mengalami trauma lain,
misalnya trauma abdomen dengan nternal bleeding atau mengalami
patah tulang punggung
Anamnesis, apakah penderita terjebak dalam ruang tertutup
sehingga kecurigaan adanya trauma inhalasi yang dapat
menimbulkan obstruksi jalan napas
Pemeriksaan luka bakar
Tentukan luas luka bakar
Tentukan derajat kedalaman
ESUSITASI CAIRAN
BAXTER formula FORMULA EVANS
Hari Pertama :
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat Dalam 24 jam I
badan x % luas luka bakar per 24 Koloid= 1 x BB x % luka bakar
jam RL= 1 x BB x % luka bakar
Anak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : D5%= 2000 ml (untuk penggantian
3 insensible water loss)
2 cc x berat badan x % luas luka
ditambah kebutuhan faal
Kebutuhan faal :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1 3 Tahun : berat badan x 75 cc
3 5 Tahun : berat badan x 50 cc
Formula Brooke Komplikasi
Infeksi berikan
antibiotika kombinasi
Dalam 24 jam I Curlings Ulcer
Koloid= 0,5 x BB x % luka bakar antasida
RL= 1,5 x BB x % luka bakar Gangguan jalan nafas
D5%= 2000 ml bersihkan jalan nafas
24 jam II Konvulsi
Koloid= 0,25 x BB x % luka bakar
Timbul kontraktur dan
RL= 0,75 x BB x % luka bakar
gangguan kosmetik
D5%= 2000 ml
Penilaian luka

Bed Luka
(penilaian jar.nekrotik non
Sekeliling kulit (warna, vital)
kelembapan, fleksibilitas)
Jar.granulasi,fibrin,eksudat
kolonisasi bakteri

Tepi luka (penilaian tepi


luka, perlekatan ke dasar Ukuran dan dalam luka
luka)
Proses Penyembuhan Luka
Vascular response
Sesaat setelah terjadinya luka pada tipe Infmamasi
apapun, respon tubuh dengan penyempitan Bagian luka akan menjadi hangat
pembuluh darah (konstriksi) untuk
menghambat perdarahan dan mengurangi
dan merah karena aprose
pajanan terhadap bakteri. Pada saat yang fagositosis. Fase inflamasi terjadi
sama, protein membentuk jaringan fibrosa 4-6 hari seteah injury
untuk menutup luka

Proliferasi/resolusi
penumpukan deposit kolagen pada luka, Maturasi/rekontruksi
angiogenesis (pembentukan pembuluh
darah baru), proliferasi dan pengecilan
fase terakhir penyembuhan
lebar luka. Fase ini berhenti 2 mgg setelah dengan remodelling scaryang
terjadinya luka, tetapi tetap berlangsung terjadi
lambat 1- 2 tahun
Hemostasis Dan Inflamasi

Hemostasis Inflamasi
Agregasi platelet - Vasodilatasi
Intrinsic and extrinsic - peningkatan Permeabilitas
coagulation cascade vaskular
Vasokonstriksi - Chemotaxis
- Respon seluler
Proliferasi
disebut juga fase fibroplasia
Proliferasi
Migrasi
Deposit jaringan matriks
Kontraksi luka
Epitelisasi
- fibroblast mengeluarkan keratinocyte growth factor (KGF) yang
berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal
Remodelling
Tujuan
menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan
berkualitas
Sintesa Kolagen
ENYEMBUHAN LUKA DI JARINGAN TERTENTU

Inflamasi
KULIT Formasi jaringan baru
Remodelling

inflamasi
TULANG reparasi tulang
remodelling
ANGGUAN PENYEMBUHAN LUKA

Endogen gangguan koagulasi (koagulopati


gangguan sistem imun

penyinaran sinar ionisasi


Pemberian sitostatik

Eksogen

obat penekan imun
Pengaruh setempat seperti infeksi,
hematom, benda asing, serta jaringan
mati seperti sekuester dan nekrosis
Manajemen Luka
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9%
Disinfektan sekitar luka dengan povidoniodine
Suntik anestesise tempat
Lindungi dengan kain steril
Jika luka dalam dan kotor, bersihkan lagi dengan perihidrolNaCl
0,9%
Lakukan debridement jika ada jaringan yang mati
Jika luka terbuka Lakukan penjahitan
Tutup dengan kasa steril
Suntikan tetanus : anti tetanus serum dan vaksin tetanus toxoid.
Indikasi:
Luka cukup besar (dalam>1 cm)
Luka berasal dari benda kotor dan berkara
Luka gigitan hewan dan manusia
Luka tembak dan luka bakar
Luka terkontaminasi > 6jam tdk ditangani / < 6 jam namun terpapar
banyak kontaminasi
Vulnmus ictum
ENUTUPAN LUKA

Tujuan : mengembalikan integritas kulit sehingga mengurangi


Penutupan
resiko Luka infeksi, scar dan penurunan fungsi
terjadinya

Primer

Sekunder

primer tertunda (Intensi


Tersier)
Penatalaksanaan

Pembedahan Imunisasi tetanus

Immobilisasi Terapi antibiotik


Komplikasi Luka
1. Infeksi (Infiltrat, Abses, Gangren)
2. Fistula: biasanya disebabkan oleh benang jahit yang
tidak diserap.
3. Hematoma: penumpukkan bekuan darah dalam
jaringan. Penyebab proses hemostatik yang tidak baik.
4. Seroma: pengumpulan cairan serosa dibawah luka,
karena yangdijahit kulit atasnya saja
5. Dehissensi: luka yang menganga karena jaringan tidak
menyambung
6. Parut hipertropi (hipertropic scar): karena
penyembuhan luka yang lama, biasanya scar
menghilang dalam 6 bulan, tapi pada keadaan ini
menetap
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai