Vulnus
Pembimbing:
Pembimbing:
dr. Winoto, Sp.B
Dr. Winoto H. Sp.B
Trauma benda
Perubahan suhu Zat kimia
tajam atau tumpul
Kedalaman
Tingkat Waktu
Dan Luasnya
Kontaminasi Penyembuhan
Luka
Luka Bersih
Stadium II Luka Kronis
Terkontaminasi
Luka
Stadium III
Terkontaminasi
Luka Kotor
Stadium IV
Atau Infeksi
Tingkat Kontaminasi
luka tak terinfeksi, dimana tidak terjadi proses peradangan
Luka bersih (Clean Wounds) (inflamasi) dan infeksi, dan kulit disekitar luka tampak bersih
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% 5%
Luka bersih terkontaminasi luka dalam kondisi terkontrol, tidak ada material kontamin
(Clean-contamined dalam luka
Wounds) Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% 11%
luka terbuka lebih dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit
Luka kotor atau infeksi sekitar luka, terlihat pus dan jaringan nekrotik
(Dirty or Infected Wounds) Kemungkinan infeksi luka 40%
Kedalaman Dan Luasnya Luka
Waktu
Klasifikasi
Luka Tembak
Umumnya luka berbentuk bundar yang dikelilingi kelim lecet yang sama
lebarnya pada setiap bagian
Di sekeliling luka tampak daerah yang bewarna merah atau merah coklat
(Jejas Laras)
Saluran luka akan bewarna hitam dan tepi luka merah (COHb)
Bentuk luka tembak tempel sangat dipengaruhi oleh keadaan / densitas
jaringan yang berada di bawahnya, dengan demikian dapat dibedakan :
CIRI
-Luka berbentuk bintang
daerah dahi -Terdapat jejak laras
jarak antara mulut senjata dengan tubuh korban masih dalam jangkauan butir-butir mesiu
Luka berbentuk bundar atau oval tergantung sudut masuknya peluru, dengan di sekitarnya terdapat
bintik-bintik hitam (kelim tato) dan atau jelaga (kelim jelaga).
Di sekitar luka dapat ditemukan daerah yang bewarna merah atau hangus terbakar.
kelim tato berarti jarak antara mulut senjata dengan korban sekitar 60 cm (50-60 cm)
kelim api maka jarak antara mulut senjata dengan korban sekitar 15 cm
Luka Tembak Jarak Jauh (Long Range Wound)
Jarak tembakan.
Efek gas, bubuk mesiu, dan proyektil terhadap target dapat digunakan
dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari
tembakan dilepaskan.
Arah tembakan.
Membentuk lubang yang sirkuler serta perubahan warna pada kulit,
panjang luka
f. Vulnus morsum (luka gigit)
Luka gigitan ular: luka tusuk kecil atau luka compang camping yg luas
dan berat
ULAR TIDAK BERBISA ULAR BERBISA
Bentuk
Kepala
Segi-empat panjang segitiga
Gigi Taring
Gigi kecil Dua gigi taring besar di rahang atas
Bekas Gigitan
Luka halus disepanjang lengkungan Dua luka gigitan utama akibat gigi
bekas gigitan taring yg berbisa
LUKA GIGITAN ULAR
polipeptida
1. Rasa kesemutan
2. Lemas
destruksi jaringan lokal, toksik 3. Mual
terhadap saraf, menyebabkan 4. Salivasi
5. muntah
hemolisis, reaksi anafilaksis
Penggolongan Keparahan Keracunan Bisa Ular
Derajat 0 Tidak ada bisa racun
Satu atau lebih tanda gigitan < 3 cm
nyeri minimal, dikelilingi edema.
Derajat I Keracunan bisa minimal
nyeri sedang sampai berat disekitar tanda gigitan dgn luas
3-12 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama setelah
gigitan.
Derajat II Keracunan bisa sedang
Nyeri hebat pd daerah gigitan seluas 12-25 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama setelah
gigitan.
Mulai tampak tanda-tanda sistemik.
Derajat Keracunan bisa parah
III Nyeri hebat pd daerah gigitan > 25 cm.
Dikelilingi edema & eritema pd 12 jam pertama
setelah gigitan.
Tanda-tanda kelainan sistemik serta petekie
generalisata & ekimosis
Derajat Keracunan bisa sangat parah
IV Edema lokal dapat meluas sampai ke ekstremitas
dan permukaan ipsi lateral.
Selalu ada tanda-tanda kelainan sistemik, dapat
berupa gagal ginjal, sekret bcampur darah, koma &
kematian.
Penanganan
Pengobatan suportif
sepanjang sedalam
penghisapan mekanis
Vasopresor
eksisi jaringan
Fibrinogen
Menghambat absorbsi
Kortikosteroid
Menetralisir bisa ular
Luka Akibat Gigitan Serangga
Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan
peradangan otak dan medulla spinalis.
Penyebab : Virus Rabies
Gejala Klinik
Melalui saraf Melalui saraf
Tempat masuk
Kelumpuhan pada menuju medulla menuju kelenjar
virus
tungkai bawah spinalis dan otak liur
Keresahan Depresi Demam
yang menjalar ke
seluruh tubuh
Penanganan
Pencegahan : Vaksin
g. Vulnus Combustio (Luka Bakar)
listrik, petir
Api Air panas Bahan Kimia
dan radiasi
Derajat I Derajat II
Hanya mengenai epidermis Superfisial
Mengenai seluruh epidermis : kemerahan
Sifat luka: eritema, dan blister
kerusakan jaringan, edema Komplikasi jarang terjadi
minimum penyembuhan 10-14 hari
Keluhan: nyeri 2-3 hari Profunda
membaik Mengenai stratum germinatium dan
korium, warna merah/merah muda
Bisa sembuh pada 5-10 hari Penyembuhan terjadi 25-35 hari
Derajat III Derajat IV
Seluruh lapisan kulit mati, kulit Luka bakar mengenai otot
kering serta berwarna coklat, bahkan hingga tulang
putih, merah atau hitam
Terjadi anastesi karena
kerusakan reseptor nyeri
Luas Luka Bakar
RULE OF NINE
Kepala dan leher 9%
Lengan 18 %
Badan Depan 18 %
Badan Belakang 18 %
Tungkai 36 %
Genitalia/perineum 1 %
Modifikasi Lund and Brower Total 100 %
Kriteria Berat Luka
Luka bakar derajat II <15 % Luka bakar derajat II 15-25 % Luka bakar derajat II 25 %
Luka bakar derajat II < 10 % pada orang dewas atau lebih pada orang dewasa
pada anak anak Luka bakar II 10 20 % pada Luka bakar derajat II 20 %
Luka bakar derajat III < 2 % anak anak atau lebih pada anak anak.
Luka bakar derajat III < 10 % Luka bakar derajat III 10 %
atau lebih
Luka bakar mengenai tangan,
wajah, telinga, mata, kaki dan
genitalia/perineum.
Luka bakar dengan cedera
inhalasi, listrik, disertai
trauma lain.
Penatalaksanaan
Evaluasi Pertama (Triage)
Pertahankan airway, breathing, circulation, kalau diperlukan
segera lakukan intubasi endotrakeal, pemasangan infus
Pemeriksaan fisik keseluruhan, bebaskan penderita dari baju
yang terbakar, penderita luka bakar dapat mengalami trauma lain,
misalnya trauma abdomen dengan nternal bleeding atau mengalami
patah tulang punggung
Anamnesis, apakah penderita terjebak dalam ruang tertutup
sehingga kecurigaan adanya trauma inhalasi yang dapat
menimbulkan obstruksi jalan napas
Pemeriksaan luka bakar
Tentukan luas luka bakar
Tentukan derajat kedalaman
ESUSITASI CAIRAN
BAXTER formula FORMULA EVANS
Hari Pertama :
Dewasa : Ringer Laktat 4 cc x berat Dalam 24 jam I
badan x % luas luka bakar per 24 Koloid= 1 x BB x % luka bakar
jam RL= 1 x BB x % luka bakar
Anak : Ringer Laktat: Dextran = 17 : D5%= 2000 ml (untuk penggantian
3 insensible water loss)
2 cc x berat badan x % luas luka
ditambah kebutuhan faal
Kebutuhan faal :
< 1 Tahun : berat badan x 100 cc
1 3 Tahun : berat badan x 75 cc
3 5 Tahun : berat badan x 50 cc
Formula Brooke Komplikasi
Infeksi berikan
antibiotika kombinasi
Dalam 24 jam I Curlings Ulcer
Koloid= 0,5 x BB x % luka bakar antasida
RL= 1,5 x BB x % luka bakar Gangguan jalan nafas
D5%= 2000 ml bersihkan jalan nafas
24 jam II Konvulsi
Koloid= 0,25 x BB x % luka bakar
Timbul kontraktur dan
RL= 0,75 x BB x % luka bakar
gangguan kosmetik
D5%= 2000 ml
Penilaian luka
Bed Luka
(penilaian jar.nekrotik non
Sekeliling kulit (warna, vital)
kelembapan, fleksibilitas)
Jar.granulasi,fibrin,eksudat
kolonisasi bakteri
Proliferasi/resolusi
penumpukan deposit kolagen pada luka, Maturasi/rekontruksi
angiogenesis (pembentukan pembuluh
darah baru), proliferasi dan pengecilan
fase terakhir penyembuhan
lebar luka. Fase ini berhenti 2 mgg setelah dengan remodelling scaryang
terjadinya luka, tetapi tetap berlangsung terjadi
lambat 1- 2 tahun
Hemostasis Dan Inflamasi
Hemostasis Inflamasi
Agregasi platelet - Vasodilatasi
Intrinsic and extrinsic - peningkatan Permeabilitas
coagulation cascade vaskular
Vasokonstriksi - Chemotaxis
- Respon seluler
Proliferasi
disebut juga fase fibroplasia
Proliferasi
Migrasi
Deposit jaringan matriks
Kontraksi luka
Epitelisasi
- fibroblast mengeluarkan keratinocyte growth factor (KGF) yang
berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal
Remodelling
Tujuan
menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan
berkualitas
Sintesa Kolagen
ENYEMBUHAN LUKA DI JARINGAN TERTENTU
Inflamasi
KULIT Formasi jaringan baru
Remodelling
inflamasi
TULANG reparasi tulang
remodelling
ANGGUAN PENYEMBUHAN LUKA
Eksogen
obat penekan imun
Pengaruh setempat seperti infeksi,
hematom, benda asing, serta jaringan
mati seperti sekuester dan nekrosis
Manajemen Luka
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9%
Disinfektan sekitar luka dengan povidoniodine
Suntik anestesise tempat
Lindungi dengan kain steril
Jika luka dalam dan kotor, bersihkan lagi dengan perihidrolNaCl
0,9%
Lakukan debridement jika ada jaringan yang mati
Jika luka terbuka Lakukan penjahitan
Tutup dengan kasa steril
Suntikan tetanus : anti tetanus serum dan vaksin tetanus toxoid.
Indikasi:
Luka cukup besar (dalam>1 cm)
Luka berasal dari benda kotor dan berkara
Luka gigitan hewan dan manusia
Luka tembak dan luka bakar
Luka terkontaminasi > 6jam tdk ditangani / < 6 jam namun terpapar
banyak kontaminasi
Vulnmus ictum
ENUTUPAN LUKA
Primer
Sekunder