Anda di halaman 1dari 22

PENDELEGASIAN

Egi Komara Yudha, S.Kp, MM


REFERENSI
Marquis BL & Huston CJ (1998). Management
Decision Making for Nurses. 124 Case
Studies. 3rd ed. Philadelphia: JB Lippincott
Rowland HS & Rowland BL (1997). Nursing
Administration Handbook. 4th ed. Maryland:
ASPEN Pub.
Vestal KW (1994). Nursing Management:
Control & Issues. 2nd ed. Philadelphia: JB
Lippincott.
Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Kapan delegasi diperlukan?
Mengapa pendelegasian seringkali
tidak efektif dalam penerapannya?
DEFINISI DELEGASI
Encarta Dictionary
Giving of responsibility to somebody else or condition of
being given responsibility
Oxford Dictionary
entrust (a task or responsibility) to another person
Webster Dictionary
The act of investing with authority to act for another
Marquis & Huston
Getting work done through others or directing the
performance of one or more people to accomplish
organizational goals.
KETIDAKEFEKTIFAN DELEGASI
UNDER DELEGASI pelimpahan terlalu sedikit
Manajer perawat sering berasumsi bahwa mereka
dapat melakukannya sendiri menjadi lebih baik &
lebih cepat porsi pelimpahan wewenang bagi staf
terbatas.
Adanya kekhawatiran yang berlebihan dari manajer
terhadap yang didelegasikan berakibat staf bosan,
malas, tidak efektif
Karena delegasi yg tepat dapat meningkatkan
kepuasan kerja & hubungan kondusif manajer-staf
KETIDAKEFEKTIFAN DELEGASI
OVER DELEGASI: Pemberian delegasi berlebihan
Berdampak penggunaan waktu yang sia-sia
Akibat keterbatasan manajer untuk memantau &
menghabiskan waktu dalam tugas organisasi.
Staf merasa terbebani & seringkali menyalahgunakan
wewenang.
Pernyataan, Saya tidak tahu apa yg manajer
harapkan atau Saya lebih senang bantuan supervisi
dari manajer terus-menerus.
KETIDAKEFEKTIFAN DELEGASI
PELIMPAHAN TIDAK TEPAT
Kesalahan dalam waktu, orang, dan alasan
delegasi karena hanya faktor senang/tidak
senang
Subjektivitas manajer muncul.
KONSEP DELEGASI
1. Tanggung jawab: suatu rasa tanggung
jawab terhadap penerimaan tugas.
2. Akuntabilitas: Kemampuan seseorang
dalam melaksanakan tugas limpah.
3. Wewenang: Pemberian hak dan
kekuasaan penerima tugas limpah u/
mengambil suatu keputusan terhadap
tugas yg dilimpahkan.
Konsep Delegasi (Vestal, 1994:91)

TANGGUNG
JAWAB KEMAMPUAN

OTORITAS
KONSEP DELEGASI
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF
Delegasi bukan suatu sistem u/ mengurangi tanggung
jawab, tetapi cara membuat tanggung jawab tersebut
menjadi bermakna. Misal: Dalam MPKP, perawat primer
memberikan tanggung jawab penuh kepada perawat
pelaksana dalam merawat klien.
Tanggung jawab & otoritas harus didelegasi secara
seimbang. Misal: Perawat primer menetapkan tujuan
asuhan kepada pasien, tanggung jawab untuk
melaksanakan tujuan tersebut dilimpahkan kepada staf.
Kemudian perawat primer memberikan wewenang
kepada staf untuk mengambil semua keputusan
menyangkut keadaan klien dalam mencapai tujuan.
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF

Pengkajian kebutuhan klien


Identifikasi tugas yg dapat dilaksanakan dg bantuan
orang lain
Mendidik & memberikan pelatihan supaya tugas dpt
dilaksanakan dg aman & kompeten
Proses menentukan kompetensi dlm membantu
seseorang
Ketersediaan supervisi yg cukup oleh RN/PP
Proses evaluasi terus menerus
Proses komunikasi ttg keadaan klien antara Ners &
penerima limpah
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF

Proses pelimpahan membuat seseorang


melaksanakan tanggung jawabnya,
mengembangkan wewenang dan kemampuan
dalam mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan
delegasi ditentukan oleh:
Intervensi keperawatan yg diperlukan
Siapa yg siap & sesuai dalam melaksanakan
tugas
Bantuan apa yg diperlukan
Hasil apa yg diharapkan.
KONSEP DASAR DELEGASI YG EFEKTIF

Konsep ttg dukungan perlu diberikan kepada


semua staf. Dukungan yg penting
menciptakan suasana yg asertif dg trust.
Melibatkan empowering yg meliputi pemberian
wewenang seseorang u/ melakukan tugas
secara kritis, otonomi, menciptakan kemudahan
dlm melaksanakan tugas, & membangun rasa
kebersamaan & hubungan yg serasi.
Penerima tugas limpah harus aktif dg
menganalisis otonomi yg dilimpahkan melalui
keterbukaan manajer-staf.
PEDOMAN PELIMPAHAN WEWENANG YG EFEKTIF

1. Tujuan spesifik
2. Target waktu
3. Identifikasi & petunjuk mengenai asuhan yg
tepat bagi klien tahap pengkajian & decision
making harus didiskusikan sebelum
memberikan asuhan.
MISAL:
Pelaksanaan tugas Kebersihan jalan napas
setiap 30 menit (informasi yg minimal
diperlukan dalam melaksanakan tugas)
PEDOMAN PELIMPAHAN WEWENANG YG EFEKTIF

Berikan rasional/alasan suara napas tambahan tidak


jelas, perlu terus diobservasi sampai 2 jam (Informasi
tambahan diperlukan u/ memberikan alasan thd tugas
yg dilimpahkan)
Jelaskan hasil yg diharapkan Hari ke-3 asuhan, klien
harus dapat bernapas normal sebelum hari ke-5
(Informasi diperlukan u/ delegasi tanggung jawab &
menciptakan kompetensi dlm mencapai tujuan)
Delegasi penuh Sewaktu suara napas klien normal,
lakukan latihan napas dalam & batuk (PP telah
melimpahkan wewenang kepada PA)
PRINSIP PENDELEGASIAN
1. Seleksi & susun tugas
a. Susun daftar tugas yg akan dilimpahkan secara
rasional
b. Siapkan laporan
c. Menjawab pertanyaan
d. Menyiapkan jadwal
e. Memesan alat
f. Presentasi pada komisi yg bertanggung jawab
g. Melaksanakan asuhan & tugas teknis lain
KRITERIA DAFTAR YG DISUSUN: Waktu & pentingnya
bagi institusi. TENTUKAN TUGAS LIMPAH &
WEWENANG SCR BERTAHAP u/ MENGHINDARI
PENYELEWENGAN.
PRINSIP PENDELEGASIAN
2. Seleksi orang yg tepat berdasarkan
kompetensi & persyaratan pendukung. Tepat
tidaknya memilih staf bergantung pada
kemampuan manajer menganalisis kinerja staf,
kelebihan & kelemahan, & perilaku staf.
3. Berikan arahan & motivasi staf.
4. Lakukan supervisi yg tepat
Overcontrol staf tidak akan memikul tanggung
jawab & hanya berfokus pada tugas yg tidak
didelegasikan
Undercontrol staf tidak produktif, pemborosan
waktu & anggaran
KAPAN & DIMANA PENDELEGASIAN?

Tugas rutin
Tugas yg tidak cukup waktu
Penyelesaian masalah menjadi tantangan staf.
Diperlukan perhatian & bimbingan khusus kepada
penerima limpah
Peningkatan kemampuan proses pembelajaran
Kapan tidak perlu didelegasikan
Disiplin dlm pemberian wewenang (mis. Deadline)
Bertanggung jawab thd pembinaan moral staf
Kontrol
Hindari kesalahan dlm penyampaian pendelegasian
KEGAGALAN DELEGASI & RESISTENSI STAF
(W. Umiker dikutip oleh Rowland & Rowland, 1997)

GAGAL?
Manajer perfeksionis
Ketakutan: delegasi gagal, akan lebih baik bila
dilakukan sendiri, penumpukan kerja
Tidak senang thd pendelegasian itu
Tidak berpikir bhw stafnya
siap/mengharapkan pendelegasian
Pengalaman buruk dg pendelegasian
Tidak tahu cara pendelegasian
KEGAGALAN DELEGASI & RESISTENSI STAF

RESISTEN?
Tidak punya kemampuan u/ mengerjakan
Upaya pertama pernah gagal
Aktivitasnya takut tidak disetujui manajer
Tidak punya waktu
Tidak senang thd apa yg didelegasikan
Tidak punya otonomi
Kurang confidence/pesimis supervisor akan
mendukungnya
Berpikir akan dimanipulasi/dikerjai oleh atasan
KEBERHASILAN DELEGASI
1. Komunikasi yg jelas & lengkap
2. Ketersediaan sumber & sarana
3. Monitoring PP menjadi konsultan &
problem solver
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah serta
melakukan tindak lanjut/memberi
masukan thd laporan itu.
STUDI KASUS
Saudara sebagai perawat primer melimpahkan tugas
tentang pemberian asuhan keperawatan 4 pasien
(dengan tingkat ketergantungan 2 parsial dan 2 total)
kepada perawat associate/pelaksana (D3 dan SPK). Pada
waktu saudara tidak ada, ada pasien baru heart attack
yang datang dengan kondisi kritis.
Q: Buat suatu pengelolaan pendelegasian yg tepat
berdasarkan skenario dg memerhatikan prinsip
responsibilty, accountability, & authority).
Lalu presentasikan dg pendekatan konsep manajemen
(pengumpulan data, identifikasi masalah SWOT
analysis, rencana strategik)

Anda mungkin juga menyukai