Anda di halaman 1dari 11

ANALGETIK DAN

ANTIPIRETIK

BY
YOGILLVERD WIERSON
APA ITU ANALGETIK DAN ANTIPIRETIK??????
Analgetik berasal dari bahasa yunani yaitu ALGOS yang
artinya sakit dan diberikan awalan AN didepannya yang
berarti tanpa. Sehingga jika disatukan menjadi kata
analgesik yang artinya tanpa rasa sakit dengan kata lain
analgetik adalah zat zat yang mengurangi atau
menghalau rasa sakit atau nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran penderita
Antipiretik adalah obat yang berkhasiat menurunkan suhu
tubuh dari suhu yang tinggi menjadi kembali normal, obat
ini juga menekan gejala yang menyertai demam seperti
kedinginan, nyeri kepala,dll
Mekanisme kerja antipiretik yaitu menghambat produksi
prostaglandin E2 di hipotalamus anterior ( yang
meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen )
Nyeri adalah pengalaman sensorik/motorik yang tidak
menyenangkan, berhubung dengan adanya potensi
kerusakan jaringan. Ada nyeri akut ( datang secara tiba
tiba ) dan kronik ( berlangsung dalam keadaan lama ).
Reseptor opioid :
1. reseptor mu ( efek analgesik, euforia dan
bradikardia / menurunnya frekuensi jantung )
2. reseptor delta ( menimbulkan efek analgesik
dan ketergantungan ( adiksi )
3. reseptor kappa ( menimbulkan efek tenang atau
sedasi )
PENGGOLONGAN OBAT ANALGETIK
BERDASARKAN KERJA FARMAKOLOGI
Analgetik narkotik ( opioid )
MK : mengaktivasi reseptor opioid dalam sistem saraf
pusat untuk menurunkan sensasi nyeri
Menyebabkan ketergantungan dan digunakan untuk nyeri
yang hebat
A. Agonis kuat
MK : mengaktivasi reseptor Mu dengan afinitas tinggi,
reseptor delta dan kappa dengan afinitas rendah
menyebabkan hiperpolarisasi sel
Contoh: morfin, kodein, fentanil, tramadol, miperidin
B. Antagonis Reseptor opioid
MK : Berinteraksi dengan reseptor opioid namun tidak
memberikan efek
Contoh : naloxon dan naltrexon

C. Campuran agonis kuat dan antagonis reseptor opioid


..MK : - melawan reseptor mu dan agonis parsial
pada reseptor delta dan kappa
- agonis parsial terhadap reseptor delta dan
kappa
Contoh : pentazosin, siklozosin, buprenorfin
B. ANALGETIK NON NARKOTIK / PERIFER
MK : menghambat enzim ciclooxygenase ( COX )
sehingga konversi asam arakidonat menjadi mediator
nyeri yaitu prostaglandin terganggu / terhambat.
Mekanisme golongan obat ini tidak berbeda jauh dengan
AINS dan COX-2 inhibitors
Tidak menyebabkan adanya ketergantungan
Efek samping : gangguan lambung usus, kerusakan
darah, hati dan ginjal serta reaksi alergi terhadap kulit
GOLONGAN OBAT ANALGETIK NON NARKOTIK
1. para amino fenol
Mk: menghambat prostaglandin yang lemah pada
jaringan perifer dan tidak memilki efek antiinflamasi
yang bermakna. Obat ini berguna untuk nyeri ringan
sampai sedang seperti nyeri kepala, nyeri pasca
persalinan.
Contoh : acetaminophen dan fenasetin
2. Piranzolam dan derivatnya
contoh : dipiron, fenilbutazon, oksifenilbutazon,
antipirin dan aminopirin
3. AINS ( Anti Inflamasi Non Steroid )
1. berdasarkan MK
A. AINS non selektif
MK : menghambat enzim COX-1 dan COX-2
contoh : aspirin, indometazin, piroxicam,
ibuprofen, asam mefenamat, naproxen
B. AINS COX-2 prefensial
MK : menghambat lebih banyak enzim COX-2
contoh : meloxicam, nabumeton, nimezulid
dan diclofenac
C. AINS COX-2 Selektif
MK : selektif menghambat enzim COX-2
contoh : celecoxib, rofecoxib, valdecoxib,
parecokxib
2. BERDASARKAN STRUKTUR
A. Asam karboksilat dan derivatnya
1. Asam asetat dan derivatnya
a. Asam fenilasetat
contoh : diklofenak dan fenklofenak
b. Asam asetat
Contoh : indometazin dan tolmitin
2. Asam mefenamat
Contoh : asam mefenamat dan asam
meklofenamat
3. Asam propionat dan turunannya
contoh : ibuprofen dan keterolac
4. Asam salisilat dan turunannya
contoh : salisilat, asam asetilsalisilat
B. ENOLAT DAN DERIVATNYA
A. Oxicam dan derivatnya
Contoh : piroxicam
meloxicam
B. Tirasoksi dan derivatnya
contoh : fenilbutazon
asam propazol

Anda mungkin juga menyukai