Anda di halaman 1dari 57

Case Report

Session

CKD Stage IV + Sindrom Nefrotik

Oleh
Kelvin Aidil Fitra
1310070100109

PRESEPTOR
dr. Boy Hutaperi Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD SOLOK
CKD
(Chronic Kidney Disease)
DEFINISI CKD
- Kelainan Struktural
>3
atau Fungsional
Bulan
dengan atau Tanpa
Penurunan LFG

- LFG
CKD <60ml/menit/1,73
m2 dengan atau
tanpa kerusakan
Ginjal

3
Klasifikasi DM
Etiologi

Dikelompokkan pada Penyebab Gagal Ginjal


sebab lain yang Menjalani
diantaranya
Hemodialis di
Indonesia Tahun 2000
yang terbanyak adalah
nefritis lupus,
akibat
nefropati urat,
intoksikasi obat, glomerulonefritis
penyakit ginjal sebanyak 46,39 %.
bawaan, tumor
ginjal, dan
penyebab yang
tidak diketahui.
PATOFISIOLOGI
Secara umum terdapat tiga
mekanisme patogenesis terjadinya CKD
yaitu:
glomerulosklerosis
parut tubulointerstisial
sklerosis vascular.

7
DIAGNOSIS

Gambaran klinis
sesuai dengan penyakit yang mendasari,
sindroma uremia dan gejala
komplikasinya.
Gambaran laboratorium
Gambaran radiologi
Biopsi dan pemeriksaan histopatologi
ginjal
8
Penatalaksanaan
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya

Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid (comorbid


condition)

Memperlambat pemburukan (progression) fungsi ginjal

Pencegahan dan terapi terhadap penyakit kardiovaskular

Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi

Terapi pengganti fungsi ginjal berupa dialisis atau transplantasi ginjal


Rencana Tatalaksana Penyakit Ginjal Kronik
Sesuai dengan Derajatnya

10
SINDROM NEFROTIK
DEFINISI
Proteinuri Massif > 3,5 g/hr
Hipoalbuminemia < 3,5 g/hr
Edema Anasarka
Hiperlipidemia
Lipiduria & Hiperkoagulitas

SN
ETIOLOGI
SN Merupakan diagnosis klinis yang memiliki
etiologi primer maupun sekunder.

Lebih dari 50 %
Pd dewasa disebabkan
oleh penyebab sekunder
Patofisiologi
Sindrom nefrotik dapat terjadi karena
perubahan struktur glomerulus yang
dapat terjadi karena kerusakan
permukaan endotel, kerusakan
membrana basalis dan atau kerusakan
podosit oleh beberapa faktor yang
disebutkan diatas. Satu atau lebih
mekanisme ini akan terjadi pada salah
satu tipe SN.
Manifestasi Klinik

1. Proteinuri >3.5 g/ hari pada


dewasa atau 0.05 g/ kg BB/ hari
pada anak-anak.
2. Hipoalbuminemia < 30 g/ l
Gejala
3. Edema generalisata, edema
Utama terutama jelas dikaki, namun
dapat ditemukan edema muka,
ascites dan efusi pleura.
4. Hiperlipidemia. umumnya
ditemukan hiperkolesterolemia.
5. Hiperkoagulabilitas; yang akan
meningkatkan risiko trombosis
vena dan arteri.
KOMPLIKASI
A. Keseimbangan Nitrogen
B. Hiperlipidemia dan lipiduri
C. Hiperkoagulasi
D. Metabolism kalsium dan tulang
E. Infeksi
F. Gangguan fungsi ginjal
Diagnosa
Anamnesis: Bengkak seluruh tubuh
& buang air kecil warna keruh
Pemeriksaan fisik: edema anasarka &
asites
Laboratorium: proteinuri masif,
hiperlipidemia, hipoalbuminemia,
(<3.5 gr/ l) lipiduria,
hiperkoagulabilitas.
Pemeriksaan penunjang
- Urinalisis, ureum, creatinin, tes
fungsi hati, profil lipid, elektrolit.
- Gula darah, hemostasis,
pemeriksaan imunologi, biopsi
ginjal,proteiun urin kuantitatif
DIAGNOSA BANDING
Sembab non-renal : gagal jantung
kongestif, gangguan nutrisi, edema
hepatal, edema Quincke.
Glomerulonefritis akut
Lupus sistemik eritematosus.
PENATALAKSAAN
1. Tatalaksana Farmakologis
Komplikasi Diuretik : Loop diuretic dan tiazid.
Penghambat ACE atau ARB sebagai antipro
teinuria
Statin untuk hiperlipidemia
2. Tata Laksana Nonfarmakologis
Diet. Pola makan yang dianjurkan
untuk pasien SN adalah rendah garam,
rendah lemak jenuh serta rendah
kolestrol.
Asupan protein 0.8 g/KgBB/hari
ditambah dengan ekspresi protein
dalam urin selama 24 jam.
Restriksi cairan untuk mengurangi
edema.
Hindari obat-obatan yang nefrotoksik
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki Laki
Umur : 35 Tahun
Status perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Koto Hilalang
Pekerjaan : Buruh bangunan
Tanggal Masuk : 7 juli 2017

23
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Kaki Bengkak (edema) yang hilang timbul
setelah di obati sejak 1 bulan yang lalu sebelum
masuk rumah sakit.

24
RPS
Kaki bengkak (edema) yang hilang timbul setelah
di obati sejak 1 bulan yang lalu sebelum masuk
rumah sakit. Bengkak juga terjadi di daerah
wajah. Kaki terasa padat ketika berjalan.
Bengkak terjadi bergantian pada kedua sisi kaki.
Pasien juga merasakan pegal pegal pada tubuh,
letih dan lesu. Selain itu pasien juga
mengeluhkan adanya muntah sejak 1 minggu
yang lalu dan mual sejak 1 bulan yang lalu.
Pasien merasakan kembung setelah makan dan
Buang air besar pasien juga encer.
RPD
Pasien belum pernah dirawat sebelumnya
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat diabetes mellitus disangkal
Riwayat trauma disangkal
Pernah berobat ke puskesmas dan bengkak hilang
setelah meminum obat, namun bengkak kambuh lagi
setelah obat habis.
RPK
Riwayat hipertensi dalam keluarga disangkal
Riwayat DM dalam keluarga disangkal
Riwayat Penyakit Ginjal dalam keluarga disangkal
Riwayat penyakit jantung dikeluarga disangkal
Riwayat penyakit paru keluarga disangkal
RIWAYAT PSIKOSIAL
Pasien seorang laki laki berumur 35 tahun
bekerja sebagai seorang buruh bangunan.
Pasien memiliki riwayata merokok dan minum
minuman energi (penambah stamina)
III. PEMERIKSAAN UMUM

Kesadaran : Compos Mentis Cooperatif


Keadaan Umum : Sakit sedang
Vital Sign
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Frekuensi Nadi : 63 x/i reguler
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,1 C

29
Status Gizi :
Berat Badan : 58 kg
Tinggi Badan : 165 cm
BMI : 20,3 (normal)

30
Status Generalisata
Kulit : Normal,tidak kering, tidak
ada sianosis
Kelenjar getah bening : Tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
submandimula, sepanjang
M.Sternocleidomastoideus, supra/infraclavikula
kiri dan kanan, axilla kiri dan kanan, serta inguinal
kiri dan kanan.
Kepala :
Bentuk : Normochepal
Rambut : Hitam, mudah rontok (-),
mudah dicabut (-)
Wajah : Edem (+) ,Konjungtiva
anemis, sklera tidak ikhterik
Telinga : Dalam Batas Normal
Hidung : Dalam Batas Normal
Mulut : mukosa mulut pucat, tidak
ada gusi berdarah
Leher :
JVP 5-2 cmH2O
Benjolan massa (-)
Paru-paru :
Inspeksi: Dinding simetris kiri dan kanan dalam
keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus sama kanan dan kiri
Perkusi : Sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler,rhonki (-), wheezing (-)

33
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus kordis teraba linea midclavicula RIC 5,
kuat angkat (-)
Perkusi :
Batas jantung
Batas jantung kanan di RIC 4 linea sternal dextra
Batas jantung kiri di RIC 5 linea midclavicularis sinistra
Batas atas jantung di RIC 2 linea sternalis sinistra
Batas pinggang jantung di RIC 3 linea midclavicularis sinistra

Auskultasi : S1-S2 Normal reguler, murmur(-)

34
Abdomen :
Inspeksi: Cembung, umbilikus tidak
menonjol, venektasi(-), sikatrik (-)
Palpasi :Dinding perut supel, nyeri tekan
(-) di Epigastrium, nyeri lepas (-)
Hepar : Sulit dinilai, Stood Palpasi
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Bimanual (-), ballottement (-),
nyeri ketok CVA (-)
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas
Superior
inspeksi : edema (-), sianosis (-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi
arteri radialis kuat angkat.
Inferior :
Inspeksi : edema (+/+),sianosis (-/-)
Palpasi : Perabaan hangat, pulsasi
A.Femoralis, A.Dorsalis pedis,
A.Tibialis posterior, dan A. Poplitea
kuat angkat
IV. LABORATORIUM
Darah Rutin (7-7-2017)
-Hb : 9.7 g/dl (rendah)
-Ht : 28.1 % (rendah)
-Trombosit : 377000 IU (Normal )
-leukosit : 900000 IU (Normal)
-Ureum : 55 mg/dL ( tinggi )
-Creatinin : 4.6 mg/dL ( tinggi )
-GDR : 100 mg% ( normal )

37
Pemeriksaan faal hati (7-7-2017)
-Total Protein : 3.53 g/dl (rendah)
-Albumin : 1.11 g/dl (rendah)
-Globulin : 2.42 g/dl (Normal)

Pemeriksaan lab urinalisa (8-7-2017)


Urinalisa Protein : +++
Urinalisa Blood : ++
Urinalisa Glukosa : ++
FOTO THORAKS PA

RADIOLOGI
Telah dilakukan foto thorax PA,
dengan hasil sbb :
Kesan :

Suspek Efusi Pleura kiri minimal


USG WHOLE ABDOMEN

RADIOLOGI
Telah dilakukan foto USG
WHOLE ABDOMEN, dengan
hasil sbb :
Kesan :

Suspek Chronic Parenchymal Renal


Disease
Ascites
Efusi Pleura Kiri minimal
Diagnosa Kerja :

CKD Stage IV + Sindrom Nefrotik

Diagnosa Banding :

Gagal Ginjal Akut


PENATALAKSANAAN

Umum
Bed rest
Diet Rendah garam dengan protein 1-1,2 gr/kgBB/
Hari

44
TERAPI KHUSUS

IVFD Nacl 0.9 % = 12J / kolf


Captopril 3 x 12,5 mg
Prednison 1-1,5 mg/ kgBB / haro
Cefixim 200mg 2x/ hari
Asam folat 1 x 1
Domperidon 2 x 1
Furosemid 2 x 1
45
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaaan urinalisa
Faal ginjal lengkap
Faal Hati lengkap
Pemeriksaan EKG
Foto Rontgen Thorax PA
USG Whole Abdoment
Biopsi ginjal
CT Scan
MRI
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
Edukasi

harus menjaga pola makan, istirahat yang cukup dan


kembali konsul ke poli interne.

48
Follow up
Tanggal Subjektif Objektif Assesment Planing
13/07/2 - Bengka KU : Sedang CKD + SN Captopril 12,5 2x1
017 k di Kes : CMC Prednison 3x1
kedua TD:130/80 Transfusi Albumin
tungkai mmHG 20% 50 cc
kaki Nadi : 82 Cefixim 2x1
- Kembun P : 20 s : 36.5
g setelah
makan
KESIMPULAN
Telah dilaporkan seorang pasien
Laki laki umur 35 tahun dirawat di RSUD
solok masuk bangsal penyakit dalam
wanita pada tanggal 7 juli 2017 dengan
diagnosa CKD + SN. Diagnosis,
ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari anamnesis didapatkan keluhan kaki
bengkak yang hilang timbul meskiou telah di
obati sejak 1 bulan yang lalu. Bengkak juga
terjadi di daerah wajah. Kaki terasa padat ketika
berjalan. Bengkak terjadi bergantian pada dua
sisi kaki. Pasien juga merasakan pegal pegal pada
tubuh, letih, dan lesu. Setelah itu pasien juga
mengeluhkan adanya muntah sejak 1 minggu
yang lalu dan mual sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
merasakan kembung setelah makan dan buang
air pasien juga encer.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
bahwa tanda tanda vital Tn A yaitu
Keadaan Umum Sakit sedang, kesadaran
compos mentis, tekanan darah 140/90
mmHG, frekuensi nadi 63x/menit reguler,
frekuensi nafas 20x/menit dan suhu 36,1
oC. Pasien mempunyai BMI normal dengan

tinggi badan 165 cm dengan berat 58 kg.


Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum sedang dengan kesadaran
composmentis, Tekanan Darah : 100/70
mmHg, Frekuensi Nadi: 92x/ menit,
Frekuensi Napas: 24 x/menit, Suhu: 37,7
C, ronki basah nyaring (+).
Pada pemeriksaan laboratorium
di dapatkan Hb : 9.7 g/dl (rendah), Ht
: 28.1 % (rendah), Trombosit: 377000
IU (Normal ), leukosit: 900000 IU
(Normal), Ureum : 55 mg/dL (tinggi
),Creatinin : 4.6 mg/dL ( tinggi ), GDR:
100 mg% ( normal ) Total Protein : 3.53
g/dl (rendah), Albumin : 1.11 g/dl
(rendah),
Globulin:2.42g/dl(Normal),Urinalisa
Protein : +++, Urinalisa Blood: ++,
Urinalisa Glukosa: ++
Diagnosa pada pasien didapatkan dari
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
penunjang. Dari keseluruhan dapat
didiagnosa bahwa pasien menderita
Chronic Kidney Disease e.c. Sindrom
Nefrotik.
Untuk penatalaksanaan diberikan obat
untuk menghilangkan keluhan yang dialami
pasien IVFD Nacl 0.9 % = 12J / kolf,
Captopril 3 x 12,5 mg, Prednison 1-1,5
mg/ kgBB / haro, Cefixim 200mg 2x/ hari,
Asam folat 1 x 1, Domperidon 2 x 1,
Furosemid 2 x 1, dan pasien di anjurkan
untuk bed rest dan Diet Rendah garam
dengan protein 1-1,2 gr / kgBB / Hari.
Selanjutnya pasien dibolehkan pulang
dengan edukasi harus menjaga pola
makan, istirahat yang cukup dan kembali
konsul ke poli interne.

Anda mungkin juga menyukai