PEMBIMBING
Dr. dessy darmayani harianja Sp.F
Perubahan tersebut dapat timbul
Kematian adalah suatu proses dini pada saat meninggal atau
yang dapat dikenal secara beberapa menit kemudian,
klinis pada seseorang berupa misalnya kerja jantung dan
tanda kematian, yaitu peredaran darah berhenti,
perubahan yang terjadi pada pernafasan berhenti, refleks cahaya
tubuh mayat dan refleks kornea mata hilang,
kulit pucat dan relaksasi otot
Batang
Suri
Otak
Mati
Seluler Serebral
Hilangnya semua respon terhadap sekitarnya (respon terhadap
komando/perintah, taktil, dan sebagainya).
Tidak ada gerakan otot serta postur, dengan catatan pasien tidak sedang
berada dibawah pengaruh obat-obatan curare.
Tidak ada reflex pupil
Tidak ada reflex kornea
Tidak ada respon motorik dari saraf cranial terhadap rangsangan.
Tidak ada reflex menelan atau batuk ketika tuba endotrakeal didorong
kedalam.
Tidak ada reflex vestibulookularis terhadap rangsangan air es yang dimasukkan
ke dalam lubang telinga.
Tidak ada nafas spontan ketika respirator dilepas untuk waktu yang cukup lama
walaupun pCO2 sudah melampaui nilai ambang rangsangan nafas (50 torr).
TANDA KEMATIAN
Kontaraksi
muskulus Ciliaris
Rigor Mortis
Initial flaccidity
Resolusi
Kaku mayat Kadaverik spasme
Lebam mayat mulai tampak 15 20 menit setelah kematian yang pada awalnya berupa
bercak. Dalam waktu sekitar 4 jam, bercak ini semakin meluas yang pada akhirnya akan
membuat warna kulit menjadi gelap.
Posisi mayat ini juga penting untuk menentukan apakah kematian disebabkan
karena pembunuhan atau bunuh diri.Setelah kematian klinis maka eritrosit akan
menempati tempatterbawah akibat gaya tarik bumi, mengisi vena dan venula,
membentuk bercak warna merah ungu ( livide ) pada bagian terbawah tubuh,
kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas keras.
PATOMEKANISME LIVOR MORTIS
Orang Meninggal
Tidak teratur
Sama Merah seluruh
Warna Merah Tubuh bagian
organ
terendah
Eksudat
Tidak ada ada
Peradangan
Penurunan Suhu disebabkan oleh adanya proses radiasi konduksi, dan pancaran panas.
Proses penurunan suhu pada mayat ini biasa disebut algor mortis. Algor mortis merupakan
salah satu perubahan yang dapat kita temukan pada mayat yangsudah berada pada fase
lanjut post mortem.
Pada beberapa jam pertama, penurunan suhu terjadi sangat lambat dengan
bentuk sigmoid. Hal ini disebabkan ada 2 faktor, yaitu :
Pengukuran dilakukan per rectal dengan menggunakan termometer kimia (long chemical
termometer). Terdapat dua hal yang mempengaruhi cepatnya penurunan suhu mayat ini yakni:
Faktor internal.
Faktor Eksternal.
4. PEMBUSUKAN
-Pembusukan adalah suatu keadaan dimana bahan-bahan organik tubuh
mengalami dekomposisi baik yang disebabkan oleh karena adanya
aktivitas bakteri maupun karena autolisis.
Pembusukan
membengkak
yang dapat
diperiksa
Bola Mata
Distensi dinding
menonjol
abdomen
keluar
Pembentukan
gas-gas Marbling
pembusukan
Jaringan cepat membusuk :
Laring,Trakea,Otak (terutama anak), Lambung,Usus
halus, Hati,Limpa
Syarat
terjadinya
susunan anatomi Mumifikasi Udara harus
alat-alat tubuh
masih baik kering
Hal-hal lain yang ditemukan baik pada pemeriksaan di tempat kejadian maupun pada
waktu melakukan otopsi yang dapat ditemukan pada pemeriksaan ditempat kejadian :
Pemeriksaan setempat dalam ruangan
Tanggal pada surat pos atau surat kabar
Keadaan sisa makanan yang ditemukan, apakah masih baik atau sudah membusuk
Derajat koagulasi susu dalam botol2
Yang dapat ditemukan
pada waktu otopsi