Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 6B

Irsyadut tawab ( 1101173326 )


Nur raafi hidayah (
Glenn felix sinaga (1101174034 )
Dewi humeira amriah (
SUPERPOSISI GETARAN
HARMONIK
KALIBRASI OSILOSKOP DAN OSILATOR
A. Tujuan :
1. Mengukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik yang ditampilkan
osiloskop
2. Memahami superposisi getaran harmonik yang sejajar melalui osiloskop
3. Memahami superposisi getaran harmonik yang tegak lurus melalui osiloskop
Kalibrasi
Kalibrasi adalah suatu cara untuk
menentukan kebenaran konvensional nilai yang
ditunjukkan pada alat inspeksi, alat pengukuran
dan pengujian.
B. LANDASAR TEORI
OSILOSKOP
OSILOSKOP ADALAH ALAT
UKUR ELEKTRONIKA YANG
DIGUNAKAN UNTUK
MEMPROYEKSIKAN BENTUK TAMPILAN
GELOMBANG YANG DIHASILKAN OLEH
SUMBER GELOMBANG.
Generator Audio
Generator audio adalah alat
tes elektronik yang berfungsi
sebagai pembangkit sinyal.
Kabel Probe
Kabel probe adalah
kabel penghubung yang
ujungnya diberi penjepit,
dengan penghantar
kerkualitas, dapat meredam
sinyal-sinyal gangguan,
seperti sinyal radio atau
noise yang kuat.
C. PENGOLAHAN DATA

Amplitudo ( A ) Frekuensi ( F )
Percobaan
Osilator Osiloskop Osilator Osiloskop
1. 0,8 Vpp 0,5 Vpp 400 Hz 416,6 Hz

2. 1 Vpp 0,9 Vpp 500 Hz 526,31 Hz

3. 1,2 Vpp 1,2 Vpp 600 Hz 625 Hz

4. 1,2 Vpp 1,5 Vpp 700 Hz 714,28 Hz


D. ANALISIS
Pada percobaan yang telah kelompok kami lakukan diperoleh amplitude dan frekuensi
yang dihasilkan osilator berbeda dengan amplitude dan frekuensi yang tertera pada
osiloskop.karena seperti pada hambatan kabel dll. Jadi, hasil tingkat ketelitian
amplitudo 79% dan frekuensi 68%
Kelompok kami juga membandingkan dengan kelompok lain dan mendapatkan tingkat
ketelitian yang sama. Dikarenakan kelompok A bekerja bersamaan dengan kami
penyebabnya alat yang mereka gunakan rusak
Pada praktikum ini kelompok A dan kelompok B dari segi data ,amplitudo,dan
frekuensi sama.
E. KESIMPULAN

Suatu gelombang dipengaruhi frekuensi dan amplitudo. Cara kerja osiloskop


dimana tegangan listrik ketika dipasang secara vertikal akan menggerakkan titik
terang ke atas atau kebawah sesuai harga pada saat tegangan dimasukkan.
SUPERPOSISI GETARAN HARMONIK
SEJAJAR

A. Tujuan :
1. Mengukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik yang ditampilkan
osiloskop
2. Memahami superposisi getaran harmonik yang sejajar melalui osiloskop
3. Memahami superposisi getaran harmonik yang tegak lurus melalui osiloskop
B. DASAR TEORI

Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua atau lebih getaran harmonik yang
dapat melintasi ruang yang sama tanpa adanya keterkaitan antara gelombang-gelombang.
Superposisi 2 getaran harmonik sejajar dibagi menjadi dua.yaitu gelombang pelayangan
dan gelombang kompleks.
Superposisi Getaran Harmonik Sejajar:

Gelombang Pelayangan:
Gelombang Kompleks:
C. PENGOLAHAN DATA
z
D. Analisis

Dari data yang diperoleh, gelombang pelayangan dan


gelobang kompleks merupakan gabungan dari dua
gelombang yang memiliki selisih frekuensi/perbedaan
amplitudo sebelum digunakan.maka dari itu, kita harus
kalibrasikan terlebih dahulu pada 2 vpp;10kHz

Kelompok kami dan kelompok A mendapatkan data yang


sama yaitu semakin besar vpp-nya maka semakin tinggi
pula gelombangnya. Kedua, jika frekuensi semakin besar
maka gelombangnya semakin rapat.

Gelombang kompleks terjadi jika f1 dan f2 memiliki


perbedaan yang besar.
E. KESIMPULAN

Pada percobaan ini kelompok kami


menyimpulkan bahwa semakin besar amplitudo
maka semakin tinggi gelombangnya. Begitu juga
untuk frekuensi,semakin besar frekuensi maka
semakin rapat gelombangnya.
Superposisi getaran harmonik
tegak lurus
A. Tujuan
1. Mengukur frekuensi dan amplitudo getaran harmonik yang ditampilkan
osiloskop
2. Memahami superposisi getaran harmonik yang sejajar melalui osiloskop
3. Memahami superposisi getaran harmonik yang tegak lurus melalui
osiloskop
B. DASAR TEORI

Superposisi getaran harmonik adalah penjumlahan dua atau lebih getaran harmonik yang
dapat melintasi ruang yang sama tanpa adanya keterkaitan antara gelombang-gelombang.
Faktor yang mempengaruhi superposisi getaran harmonik yaitu amplitude masing-masing
amplitudo dan beda fase antara gelombang yang disuperposisikan. Berdasarkan arah
getarnya, SGH dibedakan menjadi sejajar dan tegak lurus.

Untuk frekuensi kedua getaran harmonic berbeda, kalau F1 tidak sama dengan F2 maka
diperoleh gambar yang sangat rumit, kecuali apabila F1/F2 berupa perbandingan
sederhana seperti 1/1, , 1/3, 2/3 dll.
C. PENGOLAHAN DATA
D. analisis
Pada percobaan atau praktikum ini kelompom kami memperoleh
bahwa hasil yang didapat di osiloskop merupakan gambar
bergerak sedangkan dengan penggambaran manual kita bisa tahu
perubahan yang terjadi pada setiap sudutnya.
Untuk perbandingan dengan kelompok lain,data-data nya sama
karena pola-pola nya yang berada pada gelombang lissajous sama
dan melakukan praktikumnya juga bersama-sama.
bisa kita lihat ketika perbandingan antara frekuensi sumbu x dan
frekuensi sumbu y makin besar selisihnya, maka gelombang
lissajous makin kompleks. Contoh pada perbandingan 1:1 terdapat
satu lingkaran, pada 1:2 terdapat 2 lingkaran yang menyatu, pada
1:3 terdapat 3 lingkaran yang menyatu.
E. Kesimpulan

Dapat kita simpulkan bahwa,perbandingan dua gelombang


mempengaruhi gambar lissajous yang terbentuk. Makin besar
perbandingan frekuensi gambar lissajous akan makin rumit dan
terbentuk banyak gelombang didalamnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai