Motto
APB TOPS
Andal, Proaktif, Bersih, Transparent, Outstanding, Performance, Safety
2 -Spv
SPV
3 -Man Unit
M APB DM MKSA
GM MS
KDIV
Pelaporan
Konfirmasi
Koordinasi
Terjadi perubahan peran tiap propinsi dalam perekomian Indonesia di Tahun 2017* dibandingkan 2010.
Peningkatan peran yang terjadi berada pada range 0,01% hingga 1,87%, dimana peningkatan paling kecil
terjadi di Propinsi Sulawesi Utara & Maluku Utara, & yang terbesar terjadi di DKI Jakarta.
Selain DKI Jakarta, ada 8 propinsi yang juga mengalami peningkatan peran lebih dari 0,10% yaitu Sulawesi
Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sumatera Utara, Bali, Banten, Kalimantan Tengah, & Lampung.
Sedangkan penurunan peran berada pada range -0,03% hingga 1,16%, dimana penurunan paling kecil terjadi
di Propinsi Sumatera Selatan & yang terbesar terjadi di Kalimantan Timur.
Selain Kalimantan Timur, ada 10 propinsi yang juga mengalami penurunan peran lebih dari -0,10% yaitu Riau,
Jawa Tengah, Aceh, Papua, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Papua Barat, DI
Yogyakarta, & Sumatera Selatan.
Sumber: enciety Desk Research (eDR), Bank Indonesia.
Keterangan: *PDB Tahun 2017 hingga Triwulan I.
Terdapat 8 propinsi yang ekonominya ditopang oleh sektor Industri Pengolahan, yaitu Kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, & Papua Barat.
Dari 8 propinsi tersebut, hanya di Kepulauan Riau & Banten yang sektor Pengadaan Listrik & Gas-nya
memiliki peran 1,00% - 2,50% terhadap perekonomian di wilayah tersebut.
Sektor Pengadaan Listrik & Gas berperan antara 0,10% - 1,99% terhadap ekonomi Propinsi Bangka Belitung,
Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, & Jawa Timur.
Sedangkan di Papua Barat, sektor tersebut hanya berperan sebesar 0,04%.
5,24%
16,43%
9,16%
8,75%
9,83%
5,09%
4,43%
49,57%