Anda di halaman 1dari 10

Audit Sektor Publik Pengawasan

dan Pemeriksaan APBD


Pengawasan dan Pemeriksaan APBD
Pengawasan (seminar Indhische Compslahiliteitwet, 1970) :
Segala kegiatan dan tindakan untuk menjamin
agar pelaksanaan suatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana, aturan dan tujuan yang telah di
tetapkan.
Pengawasan keuangan daerah:
Segala tindakan untuk menjamin agar
pengelolaan keuangan daerah berlangsung sesuai
rencana, aturan, dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengawasan APBD:
Adalah segala kegiatan untuk menjamin agar
pengumpulan pendapatan-pendapatan
daerah, dan pembelanjaan pengeluaran-
pengeluaran daerah berjalan sesuai dengan
rencana, aturan-aturan, dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Tujuan pengawasan: membandingkan antara
yang seharusnya terjadi dengan yang
sesungguhnya terjadi dalam mencapai tujuan
tertentu.
Tujuan pengawasan keuangan daerah:
1. Menjamin keamanan seluruh komponen
keuangan daerah.
2. Menjamin dipatuhinya berbagai aturan yang
terkait dengan pengelolaan keuangan
daerah.
3. Menjamin dilakukannya berbagai upaya
penghematan, efisiensi, dan efektifitas dalam
pengelolaan keuangan daerah.
Tujuan pengawasan APBD:
1. Memastikan APBD yang disusun benar-benar
sesuai dengan rencana strategik dan prioritas
program yang telah ditetapkan.
2. Memastikan bahwa pelaksanaan APBD tsb
benar-benar sesuai dengan anggaran, aturan-
aturan dan tujuan yang telah ditetapkan.
3. Memastikan bahwa pelaksanaan APBD yang
benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.
Pemeriksaan
Pemeriksaan internal: BPKP atau Itwil, lingkup
fungsi pengawasan Presiden atau Kepala
Daerah.

Pemeriksaan eksternal: BPK, lingkup amanat


konstitusi untuk memeriksa
pertanggungjawaban keuangan pemerintah
terhadap DPR dan masyarakat.
Jenis-jenis pengawasan APBD:
1. Berdasar obyek: pendapatan daerah dan
pengeluaran daerah.
2. Berdasar sifat: preventif (tahap penyusunan
APBD) dan detektif (tahap pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBD).
3. Berdasar metode: melekat (langsung oleh
atasan thd bawahan) dan fungsional (BPKP,
Itwil utk verifikasi dan membantu tugas yang
diawasi).
Pemeriksaan Operasional
Penilaian independen, selektif, dan analitis
terhadap program atau kegiatan dengan tujuan:
1. Menailai kehematan, efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya dan dana yang
tersedia.
2. Mengenali aspek-aspek yang perlu diperbaiki.
3. Mengevaluasi aspek-aspek tersebut secara
mendalam dan saran perbaikan yang diperlukan.
Langkah-langkah pemeriksaan
operasional:
1. Survey pendahuluan
2. Evaluasi sistem pengendalian internal
3. Pemeriksaa terinci
4. Penulisan laporan
Tindak Lanjut Pemeriksaan
Berada di Kepala Daerah, Pimpinan Unit.

Bentuk tindak lanjut:


1. Tindakan administratif (disiplin ASN)
2. Tindakan tuntutan atau gugatan perdata (ganti
rugi, setor kembali, denda, dll)
3. Tindakan pengajuan tindak pidana ke PN
4. Tindakan penyempurnaan aparatur pemerintah
di bidang kelembagaan, kepegawaian, dan
ketatalaksanaan.

Anda mungkin juga menyukai