Undang-undang
UU no 13 tahun 1980
UU no 38 tahun 2004 : Klasifikasi jalan (sistem, fungsi, status)
Peraturan pemerintah
PP no. 26 tahun 1985 : pembagian wewenang
PP no. 43 tahun 1993 : pembagian kelas jalan
Keputusan Menteri (Menteri Perhubungan dan PU)
KLASIFIKASI JALAN
PERSIL
Hirarki Kota dan Peranan Ruas Jalan dalam Sistem Jaringan
Primer
Jalan lokal
Jalan Akses
Jalan kolektor
Jalan Arteri
Pembagian Fungsi Jalan
1 Jalan nasional - Jalan arteri primer dan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
Provinsi
- Jalan strategis nasional
- Menghubungkan antar negara
- Jalan tol
2 Jalan propinsi - Jalan dengan fungsi kolektor primer
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota Propinsi dengan ibukota
Kabupaten/ Kota,
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota Kabupaten/Kota,
- Jalan strategis propinsi
3 Jalan - Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota Kabupaten dgn ibukota Kecamatan,
kabupaten - Jalan lokal primer yang menghubungkan antar Ibukota Kecamatan,
- Jalan lokal primer yang menghubungkan Ibukota Kabupaten dengan PKL,
- Jalan lokal primer yang menghubungkan antar PKL,
- Jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah Kabupaten
- Jalan strategis Kabupaten
4 Jalan kota - Jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat pelayanan dalam kota,
- Jalan sekunder yang menghubungkan antara pusat pelayanan dengan persil,
- Jalan sekunder yang menghubungkan antar persil,
- Jalan sekunder yang menghubungkan antar pusat permukiman di dalam kota
5 Jalan desa - Jalan umum yang menghubungkan kawasan di dalam desa dan/atau antar
permukiman
- Jalan lingkungan,
PEMBAGIAN KELAS JALAN
(PP NO. 43 TAHUN 1993)
NO KELAS JALAN PENJELASAN
1 Jalan kelas I Jalan arteri yang dapat diialui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 10.000
mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan lebih besar dari 10 ton.
2 Jalan kelas II Jalan arteri yang dapat diialui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
mm dan muatan sumbu terberat diijinkan 10 ton.
3 Jalan kelas IIIA Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
4 Jalan kelas IIIB Jalan kolektor yang dapat diialui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi
12.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
5 Jalan kelas IIIC Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang tidak melebihi
9.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
JARINGAN JALAN NASIONAL
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA