JANGKA PENDEK :
Mengurangi pemakaian
Meningkatkan kemampuan klien utk menjalankan
fungsinya.
Meminimalkan komplikasi medis dan sosial
TERAPI FARMAKOLOGIS
Pemberian dibedakan pada kondisi :
- Intoksikasi/overdosis
- Kondisi putus zat
- Kondisi dual diagnosis baik fisik maupun
psikiatris
- Kondisi Rumatan/pemeliharaan
Terapi farmakologis yang efektif harus
ditunjang dengan terapi non farmakologis
GAWAT DARURAT
FISIK
PSIKIATRIK
TUJUAN
Pasien terbebas dari keadaan gawat
darurat, kembali stabil, berfungsi
dengan baik
Menciptakan lingkungan yang aman dan
stabil bagi pasien, jaga kemungkinan
pasien mencelakakan diri
TUJUAN
Melakukan observasi, coba menemukan
tanda/gejala yang mengancam hidup,
persiapkan bantuan darurat medik
Mengupayakan pasien tetap sadar atau
lebih sadar, kurangi kecemasan, beri
pengertian tentang medikasi
GAWAT DARURAT
Lakukan pendekatan dengan sikap
hangat, terbuka dan tidak menghakimi
pasien percaya terapis, tidak merasa
terancam
Nilai situasi:
Tentukan apakah pasien dalam keadaan
agitasi/stupor
Tentukan zat apa yang digunakan
Penentuan zat
Tanyakan pada pengantar
Lihat gejala klinis
Istilah, kode street drugs
Multidrugs
Pemakaian terakhir
Dosis
Gawat darurat karena zat
Pernafasan
Gaduh gelisah bantuan khusus
Keadaan yang mirip :
Koma diabetikum, renjatan insulin,
psikotik
Tanda-tanda yang mengancam hidup
Hilangnya kesadaran
Pernafasan sangat lambat, sulit dan
henti nafas
Demam tinggi
Frekuensi nadi > 140 x/menit
Muntah berulang
Kejang
Intervensi
Periksa tanda vital
Usahakan pernafasan lancar
Usahakan sirkulasi darah lancar
resusitasi
IVFD
Pemeriksaan kemungkinan adanya
trauma/perdarahan
Intervensi
Observasi kejang
Periksa darah rutin, gula darah, elektrolit,
analisa gas darah
Bila hipoglikemia 50 cc Dextrose 40% IV
EKG
Urinalisis
Bila zat sudah dapat dipastikan, berikan
antagonisnya
Intervensi
Kuras lambung hanya dilakukan bila zat
dipakai secara oral tidak lebih dari 6 jam
Pasien koma jaga keseimbangan cairan
dan elektrolit, perawatan mata,
pencegahan dekubitus, higiene mulut dan
tenggorokan
Pasien psikotik Serenace 3 x5 mg
Setelah kondisi kritis selesai, lengkapi data
INTOKSIKASI ALKOHOL
Metadon
Buprenorfin
TERAPI RUMATAN DENGAN
SUBTITUSI
Merupakan terapi jangka panjang > 6
bulan
Bertujuan untuk mengubah gaya hidup dan
perilaku klien lebih produktif
Umumnya berupa terapi pengganti
(subtitusi)
Jenis obat yang digunakan dapat berupa :
Antagonis (Naltrekson)
Partial agonist (Buprenorfin)
Agonist (Metadon, Oral Morfin)
TUJUAN TERAPI RUMATAN DENGAN
SUBTITUSI
Mengurangi risiko dan infeksi penularan
HIV
Menggiring penyalahguna dari pasar
gelap menjadi pengguna narkoba legal
Mengurangi risiko overdosis
Menggiring penyalahguna narkoba suntik
untuk memakai narkoba bukan suntikan
Mengurangi pemakaian narkoba yang
membahayakan
Tujuan Terapi Subtitusi
Menurunkan tindak kriminal yang biasa
dilakukan penyalahguna narkoba
Menjalin hubungan dengan pemakai
narkoba
Menyediakan bimbingan, rujukan, dan
perawatan
Menstabilkan kehidupan penyalahguna
BUPHRENORPHINE
Merupakan partial agonist (mempunyai sifat agonist dan
juga antagonist)
Dapat mencegah dan menghilangkan gejala putus zat
Mengurangi sugesti dan rasa sakit
Bisa digunakan sebagai short term, long term treatment
maupun transisi dari metadon ke naltrekson
Dosis tinggi efeknya lebih ringan dibanding golongan
agonist lain
Efek samping yang ditimbulkan : sulit b.a.b, pusing, mulut
kering, mual
Diberikan setelah 6 8 jam setelah pemakaian opiat terakhir
TERAPI RUMATAN METADON (1)
Metadon merupakan obat sintetik yang
mempunyai efek jangka panjang
Digunakan sebagai terapi rumatan,
khususnya di USA sejak tahun 1960
Merupakan agonist opiat efek sama
dengan golongan narkotika lain
Bila diberikan dengan dosis yang tepat
untuk terapi rumatan, metadon tidak
menimbulkan euforia, mengantuk atau efek
analgesik
Dosis yang adekuat sangat menentukan
Terapi Rumatan Metadon (2)