Anda di halaman 1dari 15

Kepribadian dan Nilai

Yoeng Fera 3103015270


Anak Agung Sagung Nadya 3103015194
Shine Constella 3103015228
Idho Kurniawan 3103015213
KEPRIBADIAN
Kepribadian (personality) adalah jumlah total
cara-cara dimana seseorang individu beraksi
atas dan berinteraksi dengan orang lain.
Pengukuran kepribadian dalam proses perekrutan
penting dilakukan agar manajer dapat
memprediksi siapa yang terbaik untuk sebuah
pekerjaan.
Pembeda dari Kepribadian
Hereditas (heredity) adalah faktor yang
ditentukan saat konsepsi; biologis, fisik dan
pembentukan psikologis inheren.
Indikator Tipe Myers-Briggs (Myers-
Briggs Type Indicator [MBTI])
Indikator tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type Indicator [MBTI]) adalah
sebuah tes kepribadian yang mengelompkkan empat karakteristik dan
mengklasifikasikan orang dalam 1 dari 16 tipe pribadian.
Ekstrover(ekstrovered-E) versus Introver (Intraverted-I).
Seseorang yang memiliki tipe ekstrovert cenderung ramah, pandai
bergaul, pandai bersosialisasi dan percaya diri.
Sedangkan seseorang yang memiliki tipe introver cenderung tenang dan
pemalu.
Perasa (sensing - S) versus Intuitif (intuitive - N)
Seseorang yang memiliki tipe perasa cenderung praktis serta memilih
rutin dan urutan serta detail.
Sedangkan seseorang yang memiliki tipe intuitif bergantung pada proses
tidak sadar dan melihat pada gambaran besar.
Indikator Tipe Myers-Briggs (Myers-Briggs Type
Indicator [MBTI])

Pemikir (thinking - T) versus Perasa (feeling - F)


Seseorang yang memiliki tipe memikirkan biasanya menggunakan
penalaran dan logika untuk menangani masalah
Sedangkan seseorang yang memiliki tipe merasakan berpegang pada
nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.
Penilai (judging - J) versus Penerima (perceiving - P)
Seseorang memiliki tipe menilai menginginkan kendali dan memilih
urutan dan struktur
Sedangkan seseorang yang memiliki tipe menerima cenderung
fleksibel dan spontan.
Indikator Tipe Myers-Briggs (Myers-
Briggs Type Indicator [MBTI])
INTJ (Introver/Intuititif/Pemikir/Penilai) adalah visioner
dengan pikiran asli dan dorongan yang kuat. Mereka
skeptic, kritis, independen, berkemauan kuat, dan
sering kali sombong.
ESTJ (Ekstrover/Perasa/Pemikir/Penilai) adalah
pengatur. Mereka realistis, logis, analtis, dan pembuat
keputusan, cocok untuk bisnis atau mekanika.
ENTP (Ekstrover/Introver/Intuititif/Penerima) adalah
inovatif, individualistis, adaptis, dan tertarik pada tipe-
tipe kewirausahaan. Orang ini cenderung berbakat
dalam memecahkan masalah-masalah menentang
tetapi mungkin mengabaikan tugas-tugas rutin.
MODEL KEPRIBADIAN LIMA
BESAR(BIG FIVE MODEL)
Model Kepribadian Lima Besar (Big Five Model)
merupakan sebuah penelitian kepribadian yang
mencakup lima dimensi dasar

Ekstraversi.
Keramahan.
Kehati-hatian.
Stabilitas Emosional.
Keterbukaan pada pengalaman.
Model Sifat-Sifat Lima Besar Memengaruhi Kriteria
Perilaku Organisasi
PENGARUH FAKTOR LIMA BESAR KEPRIBADIAN
DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU DI TEMPAT KERJA
1. Stabilitas Emosional
Dari ke lima faktor besar dalam kepribadian, faktor yang
paling mempengaruhi kepuasan hidup, kepuasan kerja, dan
tingkat stress adalah stabilitas emosional
2. Ekstrover
Selanjutnya adalah faktor ekstrover. Seseorang yang
ekstrover cenderung ekspresif,memilki kepercayaan diri yang
tinggi, dan mampu bersosialisasi,sehingga mereka memilki
emosi- emosi positif dibandingkan orang yang introvert.
3. Terbuka pada pengalaman
Dalam hal kepemimpinan,dibutuhkan seorang pemimpin
yang terbuka pada pengalaman (memilki rasa ingin tahu dan
ingin beriovasi),seseorang yang terbuka terhadap pengalaman
memilki kreativitas yang lebih dalam berbagai hal.
PENGARUH FAKTOR LIMA BESAR KEPRIBADIAN
DALAM MEMPREDIKSI PERILAKU DI TEMPAT KERJA

4. Keramahan
Faktor keramahan juga memilki pengaruh yang
besar terhadap perilaku pekerja di tempat kerja
5. Kehati hatian
Seseorang yang memiliki tingkat kehati-hatian yang
tinggi memiliki kenerja dan mampu memimpin
dengan lebih baik,hal itu disebabkan mereka yang
memiki kehati-hatian yang tinggi cenderung
memilki usaha yang lebih dan persisten,kemudian
mereka memiliki kedisplinan dan motivasi yang
lebih,serta lebih teratur dan terencana.
DARK TRIAD
Faktor lima besar dalam kepribadian merupakan
faktor-faktor yang diinginkan dalam dunia
sosial,terdapat tiga faktor yang disebut Dark
Triad,yaitu faktor-faktor yang tidak disukai
dalam dunia sosial,faktor-faktor tersebut adalah
machiavellianisme, narsisme,dan psikopat.
DARK TRIAD
1. Machiavellanisme
Seorang individu yang memiliki kepribadian machiavellanisme
cenderung menggunakan cara-cara yang kurang tepat demi mencapai
hasil yang diinginkan, seorang yang termasuk kategori
machiavellanisme mempercayai bahwa tercapainya tujuan atau hasil
dapat membenarkan segala cara.
2. Narsisme
Narsisme ada suatu kepribadian seseorang dimana orang tersebut
memilki rasa berlebihan akan pentingnya diri, ingin dikagumi secara
lebih,dan cenderung angkuh
3. Psikopat
Dalam konteks perilaku organisasi,psikopat didefinisikan sebagai
perilaku kurang peduli terhadap orang lain,dan kurangnya rasa
bersalah atas perilakunya yang membahayakan orang lain.
PENDEKATAN-PENGHINDARAN
Kerangka kerja pendekatan-penghindaran menggunakan motivasi
sebagai karateristik kepribadian. Motivasi pendekatan dan
penghindaran merupakan reaksi dari adanya rangsangan atau
stimulus.

Kerangka pendekatan-penghindaran membantu memprediksi


perilaku kerja dan mencakup beragam motif kita saat bertindak.

Contohnya tekanan kompetitif memunculkan motivasi pendekatan


dan motivasi penghindaran, motivasi pendekatan berupa motivasi
untuk bekerja lebih keras untuk memenangkan
kompetisi,sedangkan motivasi penghindaran berupa pengalihan dan
hilangnya motivasi karena rasa takut untuk kalah. Kinerja seorang
individu dipengaruhi oleh motivasi yang mendominasi apakah
motivasi pendekatan atau motivasi penghindaran.
SIFAT KEPRIBADIAN LAINNYA YANG RELEVAN DENGAN
PERILAKU ORGANISASI
1. Evaluasi diri
Evaluasi inti diri adalah evaluasi individu terhadap kemampuan,kompetensi,dan nilai
mereka sebagai individu. Seseorang yang memilki evaluasi inti diri positif cenderung lebih
menyukai dirinya,memandang dirinya efektif,mampu, dan dalam kendali atas
lingkungannya. Sedangkan seseorang yang memilki evaluasi diri yang negatif cenderung
tidak menyukai dirinya,ragu terhadap kemampuannya, dan merasa tidak berdaya atas
lingkungannya.
2. Pengawasan Diri
Pengawasan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya terhadap
faktor-faktor situasional eksternal. Pengawasan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan
adaptasi yang baik,dapat menyesuaikan perilakunya terhadap perubahan situasi dan
tuntutan faktor eksternal.
3. Kepribadian Proaktif
Kepribadian proaktif adalah,ketika seseorang mengidentifikasi peluang,mengambil inisiatif
dan tindakan, serta mampu bertahan sampai adanya perubahan yang berarti. Orang-orang
yang memilki kepribadian proaktif lebih dibutuhkan oleh organisasi,karena mereka mampu
mengindentifikasi peluang,megambil tindakan atas adanya peluang tersebut,dan mampu
bertahan sampai adanya perubahan yang berarti.
KEPRIBADIAN DAN SITUASI

Semakin meningkat, kita mempelajari bahwa


efek sifat-sifat tertentu pada prilaku organisasi
tergantung pada situasi. Dua kerangka kerja
teoretis membantu menjelaskan bagaimana ini
bekerja, yaitu:
KEPRIBADIAN DAN SITUASI
Teori Kekuatan Situasi
Teori kekuatan situasi (situation-strength theory) mengindikasikan bahwa cara kepribadian
bertranslasi ke dalam prilaku bergantung pada kekuatan situasi.Para peneliti telah
menganalisis kekuatan situasi dalamorganisasi dari segi empat elemen, yaitu:
Kejelasan
Konsistensi
Batasan
Konsekuensi
Namun tidak berarti bahwa aturan selalu dinginkan oleh organisasi untuk menciptakan
situasi yang kuat bagi para pekerjanya, antara lain:
a Pekerja dengan aturan-aturan yang luar biasa banyak dan proses yang dikendalikan
sangat ketat bisa jadi membosankan dan menyebabkan penurunan motivasi.
b Setiap orang itu berbeda, pekerjan yang menurut orang itu baik mungkin terlihat buruk
bagi yang lainya.
c Situasi yang kuat mungkin menekan kreativitas, inisiatif, dan keleluasan yang disebabkan
oleh beberapa budaya.
d Pekerja semakin kompleks dan tekait secara global.

Teori aktivitas sifat


Teori aktivitas sifat (trait activation theory [TAT]) memprediksi bahwa beberapa situasi,
pristiwa, atau intervensi mengaktivasikan sebuah sifat lebih dariyang lain.

Anda mungkin juga menyukai