Tahun : <<2008>>
Manajemen Risiko
Pertemuan XI
Reference :
Rudi Suardi . 2005. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Edisi I. PPM. Jakarta (Bab 5, Halaman 69 109)
1
PENGERTIAN
2
BAGAN MANAJEMEN RISIKO
Klasifikasi Aktifitas
Kerja
3
LANGKAH PENGELOLAAN RISIKO
Langkah 1:
Langkah 5: Identifikasi Bahaya
Pemantauan dan Adakah peraturan/standar
Tinjauan Yang harus diidentifikasi
Langkah 4: Tidak
Menerapkan Langkah 2:
Pengendalian Identifikasi Bahaya
Ya
Ikuti informasi
Yang ditentukan
Langkah 3:
Menetapakan
Pengendalian
4
1. Identifikasi Bahaya
1.1 Pertimbangan :
Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan bahaya
Jenis kecelakaan yang mungkin dapat terjadi
5
1. Identifikasi Bahaya
6
2. MENILAI RISIKO DAN SELEKSI
PRIORITAS
Pengertian
Merupakan proses untuk menentukan prioritas
pengendalian terhadap tingkat risiko kecelakaan
akibat kerja. Tujuannya, menentukan prioritas
untuk tindak lanjut karena tidak semua aspek
bahaya potensial dapat ditindak lanjuti.
7
2. MENILAI RISIKO DAN SELEKSI
PRIORITAS
8
2. MENILAI RISIKO DAN SELEKSI
PRIORITAS
2.1 Menentukan Peluang
9
2. MENILAI RISIKO DAN SELEKSI
PRIORITAS
2.2 Menentukan Konsekuensi
Faktor yang mempengaruhi konsekuensi :
Potensi pada reaksi berantai
Konsentrasi substansi
Volume material
Kecepatan proyektil dan pergerakkan bagiannya
Ketinggian benda
Jarak pekerja dari bahaya potensial
Berat pekerja
Tingkat gaya dan energi
10
3. MENETAPKAN PENGENDALIAN
Pengertian
Perencanaan penglolaan dan pengendalian kegiatan-
kegiatan, produk barang dan jasa yang dapat
menimbulkan resiko kecelakaan.
Metode Pengendalian Risiko
1. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi,
subtitusi, isolasi, ventilasi, higiene dan sanitasi
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Pembangunan kesadaran motivasi
4. Evaluasi melalui internal audit
5. Penegakan hukum
11
3. MENETAPKAN PENGENDALIAN
Menghilangkan
Penggantian
Engineering/rekayasa
Administrasi
12
4. PENERAPAN LANGKAH
PENGENDALIAN
13
5. MONITOR dan TINJAUAN
14
PEMBUATAN SASARAN K3
Sasaran
Organisasi harus menetapkan dan memelihara dokumen
sasaran K3 di setiap fungsi dan level yang relevan dalam
organisasi.
Tujuan
Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja harus dikonsultasikan dengan wakil tenaga
kerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak-pihak lain yang terkait.
15
MENENTUKAN SKALA PRIORITAS PENETAPAN
SASARAN K3
16
MENENTUKAN SKALA PRIORITAS
PENETAPAN SASARAN K3
Seleksi Prioritas
Pertimbangan:
1. Keberadaan peraturan, persyaratan dan perundang-
undangan.
2. Pengendalian risiko yang ada
18
Risiko dalam Kegiatan Produksi
Kecelakaan kendaraan
Terjatuh
Keracunan cairan kimia
Tertimpa
Kebakaran dan Terbakar
Keracunan gas kimia
Dan masih banyak lagi
19
Menurut sumber National Safety Council, indikasi rata
rata resiko pekerjaan dalam beberapa tipe industri
adalah sebagai berikut :
Manufak Transport
Agrikultur Mining Konstruksi Trade Finance Services Total
turing asi
Total 6.1 1.7 7.0 255.2 13.4 25.2 8.3 51.3 368.3
20
Cara Mengurangi Risiko dalam
Kegiatan Manufaktur
21
5. Menyiapkan perlengkapan keselamatan
kerja yang sesuai dengan standar.
6. Melatih para operator.
7. Membuat Standar Operating Procedure
( SOP ) yang baik.
8. Membuat peraturan khusus mengenai
keselamatan kerja.
22
TERIMA KASIH
23