Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PENYAKIT


MENULAR SEKSUAL
Oleh Kelompok 7
Silma Vanessa S (P1337420615030)
Yuni Devi Lestari (P1337420615033)
Elvera Dwi Andini (P1337420615034)
Diah Ayu (P1337420615035)
Pengertian
Penyakit menular seksual adalah penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit menular seksual akan lebih berisiko
apabila melakukan hubungan seksual dengan
berganti ganti pasangan baik melalui vagina,
oral maupun anal (Sjaiful, 2007).
Bahaya Penyakit Menular Seksual
(PMS)
Penyakit menular seksual menyebabkan
infeksi saluran reproduksi yang harus dianggap
serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi
dapat menjalar dan menyebabkan
penderitaan, sakit perkepanjangan,
kemandulan dan kematia (Sjaiful, 2007).
TANDA DAN GEJALA
Menurut Sjaiful (2007) tanda dan gejala dari PMS antara lain
a. Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual.
b. Rasa nyeri pada perut bagian bawah.
c. Pengeluaran lender pada vagina/alat kelamin.
d. Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal
dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya.
e. Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal.
f. Timbul becak-bercak darah setelah berhubungan seks.
g. Bintil bintil berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin.
Beberapa Penyakit Menular Seksual
(PMS)
1. Gonorea/kencing nanah
Tipe : Bakterial (Neisseria gonnorhoeae)
Cara penularan : Hubungan seks vaginal, anal dan
oral.
Gejala : Walaupun beberapa kasus tidak
menunjukkan gejala, jika gejala muncul, sering
hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah
terpapar.
Pengobatan : Infeksi dapat disembuhkan dengan
antibiotik.
2. Sifilis/Raja Singa

Tipe : Bakterial (Treponema pallidum)


Cara Penularan: Cara penularan yang paling umum
adalah hubungan seks vaginal, anal atau oral.
Gejala-gejala : berlangsung 3-4 minggu, terkadang
sampai 13 minggu. Setelah itu akan timbul benjolan di
sekitar alat kelamin, kadang disertai pusing dan nyeri
tulang seperti flu serta hilang sendiri tanpa diobati.
Bercak kemerahan pada tubuh juga akan muncul
sekitar 6-12 minggu setelah berhubungan seks.
Pengobatan : Penyakit ini dapat diobati dengan
penisilin; namun, kerusakan pada organ tubuh yang
telah terjadi tidak dapat diperbaiki.
3. Trikonomiasis
Penyebab : Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis.
Prevalensi : Trikomoniasis adalah PMS yang dapat diobati yang
paling banyak terjadi pada perempuan mudadan aktif seksual.
Cara Penularan : Trikomoniasis menular melalui kontak
seksual.
Gejala-gejala : Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang
banyak, berbusa, dan berwarna kuning-hijau. Kesulitan atau rasa
sakit pada saat buang air kecil dan atau saat berhubungan seksual
juga sering terjadi. Mungkin terdapat juga nyeri vagina dan gatal
atau mungkin tidak ada gejala sama sekali. Pada laki-laki mungkin
akan terjadi radang pada saluran kencing, kelenjar, atau kulup dan
atau luka pada penis, namun pada laki-laki umumnya tidak ada
gejala.
Pengobatan : Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga
harus diobati.
4. Ulkus Mole (Chancroid)

Tipe : Bakterial (Hemophilus ducreyi)


Gejala-gejala : Luka lebih dari diameter 2 cm,
cekung, pinggirnya tidak teratur, keluar nanah
dan rasa nyeri; Biasanya hanya pada salah satusisi
alat kelamin. Sering (50%) disertai pembengkakan
kelenjar getah beningdi lipat paha berwarna
kemerahan (bubo) yang bila pecah akan
bernanah dan nyeri.
Komplikasi yang mungkin terjadi :
kematian janin pada ibu hamil yang tertular,
memudahkan penularan infeksi HIV.
5. Klamidia

Tipe : Bakterial (Chlamydia trachomatis)


Cara Penularan : Hubungan seks vaginal dan anal.
Gejala : Sampai 75% kasus pada perempuan dan 25% kasus pada
laki-laki tidak menunjukkan gejala. Gejala yang ada meliputi
keputihan yang abnormal, dan rasa nyeri saat kencing baik pada
laki-laki maupun perempuan. Perempuan juga dapat mengalami
rasa nyeri pada perut bagian bawah atau nyeri saat hubungan
seksual, pada laki-laki mungkin akan mengalami pembengkakan
atau nyeri pada testis.Nyeri di rongga panggul; Perdarahan setelah
hubungan seksual.
Pengobatan : Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun
pengobatan tersebut tidak dapat menghilangkan kerusakan yang
timbul sebelum pengobatan dilakukan.
6. HIV-AIDS

Tipe : Viral (Human Immunodeficiency Virus)


Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan
khususnya anal; darah atau produk darah yang
terinfeksi; memakai jarum suntik bergantian pada
pengguna narkoba; dan dari ibu yang terinfeksi kepada
janin dalam kandungannya, saat persalinan, atau saat
menyusui.
Gejala-gejala : Beberapa orang tidak mengalami gejala
saat terinfeksi pertama kali. Sementara yang
lainnyamengalami gejala-gejala seperti flu, termasuk
demam, kehilangan nafsu makan, berat badan turun,
lemah danpembengkakan saluran getah bening.
7. Herpes

Tipe : Viral (virus Varicella zoster dan herpes simplex virus )


Cara Penularan : Herpes menyebarmelalui kontak seksual antar kulit
dengan bagian-bagian tubuh yang terinfeksi saat melakukan
hubungan seks vaginal, anal atau oral, Juga melalui seperti : alat-
alat tidur , pakaian, handuk, dll, secara bergantia.
Gejala-gejala : Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin
meliputi rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau
daerah kelamin; atau keputihan. Bintil-bintil berair atau luka
terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi, biasanya di daerah
kelamin, pantat, anus dan paha, walaupun dapat juga terjadi di
bagian tubuh yang lain. Luka-luka tersebut akan sembuh dalam
beberapa minggu tetapi dapat muncul kembali.
Pengobatan : Belum ada pengobatan untuk penyakit ini. Obatanti
virus biasanya efektif dalam mengurangi frekuensi dan durasi
(lamanya) timbul gejala karena infeksi HSV-2.
8. Kutil Genitalis (Kondiloma
Akuminata)
Tipe : Viral (Human Papiloma Virus)
Cara Penularan : Hubungan seksual vaginal, anal
atau oral.
Gejala-gejala : Tonjolan yang tidak sakit, kutil
yang menyerupai bunga kol tumbuh di dalam
atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.
Pengobatan : Tidak ada pengobatan untuk
penyakit ini. Kutil dapat dihilangkan dengan cara-
cara kimia, pembekuan, terapi laser atau bedah.
9. Hepatitis B (HBV)

Tipe : Viral
Cara Penularan : Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal;
memakai jarum suntik bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat
medis dan kedokteran gigi; melalui transfusi darah.
Gejala : Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala.
Gejala yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot,
lemah, kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Gejala-gejala
yang ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing
berwarna gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
Pengobatan : Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih
dengan sendirinya dalam 4-8 minggu. Beberapa orang menjadi
terinfeksi secara kronis.
AKIBAT YANG DISEBABKAN OLEH PMS
Kemandulan pada pria maupun wanita yang disebabkan oleh
penyebaran infeksi pada alat kelamin bagian dalam seperti gonore,
klamidia.
Menyebabkan kematian, seperti: sifilis, hepatitis B/C, dan AIDS
Menyebabkan penyakit kanker (kanker leher rahim) dan penyakit
yang selalu kambuh, seperrti: herpes genitalis, kondiloma
akuminata (jengger ayam)
Khusus pada wanita hamil yang mengidap IMS tertentu bisa
menularkan pada bayi yang RSS Beatrice Ruth Batubara - AtomRSS
Beatrice Ruth Batubara - RSSRSS Beatrice Ruth Batubara - AtomRSS
Beatrice Ruth Batubara - Atompreviousmengakibatkan lahir cacat,
lahir muda, dan lahir mati.
METODE PENULARAN PMS
1. Seks tanpa pelindung
2. Berganti-ganti pasangan
3. Mulai aktif secara seksual pada usia dini
4. Pengggunaan alkohol
5. Penyalahgunaan obat
6. Seks untuk uang/obat
7. Hidup di masyarakat yang prevalensi PMS-nya tinggi
8. Monogami serial
9. Sudah terkena suatu PMS
10. Cuma pakai pil KB untuk kontrasepsi
Prinsip utama dari pengendalian
Penyakit Menular Seksual
Ada 2 prinsip yaitu
Memutuskan rantai penularan infeksiPMS
Mencegah berkembangnya PMS serta
komplikasi-komplikasinya.
Gejala Awal pertanda PMS
benjolan atau lecet di sekitar alat kelamin
gatal atau sakit di sekitar alat kelamin
bengkak atau merah di sekitar lat kelamin
rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
buang air kecil lebih sering dari biasanya
demam, lemah, kulit menguning danrasa nyeri sekujur
tubuh
kehilangan berat badan, diare dan keringat malam hari
keluar cairan dari alat vital yang tidak biasa, berbau dan
gatal
pada wanita keluar darah di luar masa menstruasi dll
Pencegahan
Tidak melakukan hubungan seks tidak berganti-ganti
pasangan menggunakan kondom setiap hubungan seks
Menghindari transfusi darah dengan donor yang tidak jelas
asal-usulnya
Kebiasaan menggunakan alat kedokteran maupun non medis
yang steril Yang lebih penting dari semua itu adalah menjaga
nilai-nilai moral, agama, nilai etika dan norma kehidupan
bermasyarakat karena dengan moral dan etika yang baik kita
akan terhindar dari gangguan atau penyakit yang akan
membawa kita dalam masalah serius.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai