Anda di halaman 1dari 46

Matriks dan Transformasi

Linier

Dra. Dwi Achadiani, M.Kom


Vektor
Definisi:
Vektor adalah besaran yang mempunyai arah
dan besar, contoh: kecepatan, gaya, percepatan.
Titik awal
Titik ujung

besar arah

Lambang :
a : vektor a
Operasi vektor dalam bidang
Operasi penjumlahan dua vektor
Definisi:
Jika a dan b dua vektor dengan titik awal yang sama,
maka jumlah a dan b ( a + b ) adalah vektor yang
merupakan diagonal jajaran genjang .

a
a+b

b
Sifat penjumlahan vektor

1.aR2,bR2, (a b)R2
2.(a b) c a (b c).(Hukum assosiatif )
3.a 0 a
4. a a b 0,maka b adalah invers dari a
5.a b b a.(hukum komutatif)

Operasi perkalian vektor dengan bil riel


Sifat perkalian vektor dengan bil riel
1R,a R 2, a R 2
2. (a) a
3.1.a a
4. (a b) a b
5. ( )a a b
6. 0a 0;0 0
7. (1)a a
8. a 0, maka 0
9. a (1)b a b
Kombinasi Linier
Definisi:
Jika a ,a ,a ,........an adalah vektor-vektor
1 2 3
di R(atau di R3 ), maka: a a .......... ... n a n
11 2 2
dinamakan kombinasi linier dari a ,a ,a ,........, an
1 2 3
Panjang Vektor (Norm)
Definisi:
Panjang vektor di R n didefinisikan :
x x 2 x 2 ......... xn2
1 2
Sudut antara dua vektor
Sudut antara dua vektor x dan y di R, jika
memenuhi persamaan berikut:
xy
cos , dengan
x y
n
x y x y
i1 i i
Perkalian Silang
Definisi:
Jika a dan b 2 vektor di R3 , maka:
axb absin

axb a i a j a k x b i b j b k
1 2 3 1 2 3
maka :

axb a b a b i a b a b j a b a b k
2 3 3 2 3 1 1 3 1 2 2 1
i panjangnya 1 unit dan searah sumbu x
j panjangnya 1 unit dan searah sumbu y
k panjangnya 1 unit dan searah sumbu z
z

k x
j i
y

Maka vektor dapat ditulis menjadi a a i a j a k


x y z
Jarak dua titik yang berada pada dua ujung
vektor z
d A (a , a , a )
1 2 3

B(b , b , b )
1 2 3

Maka jarak antara titik A ke titik B adalah d, dengan:


2 2 2
d b a b a b a
1 1 2 2 3 3
Bergantung Linier dan Bebas Linier

Vektor- vektor : a ,a ,a ,..................,an , apabila


1 2 3
n
a 0 dengan i tidak semua berharga
i1 i i
nol, maka vektor disebut bergantung linier,
sedangkan apabila semua berharga nol
i
maka vektor disebut bebas linier.
Vektor pembentuk ruang vektor
Definisi:
suatu himpunan vektor-vektor {u , u ,..., u }
1 2 m

disebut sistem pembentuk ruang vektor V, ditulis


V= L{u , u bila
1
,..., usetiap
2 m
} vV
dapat ditulis sbg kombinasi linier dari {u , u ,..., u }
1 2 m
Dimensi dan Basis

Dimensi
Definisi:
suatu vektor V dikatakan berdimensi n bila dapat
diketemukan suatu himpunan n vektor-vektor
V yang bebas linier
Atau : maksimum banyaknya vektor-vektor V
yang bebas linier .
Basis
Definisi:
Setiap sistem pembentuk yang bebas linier
disebut basis ruang vektor tersebut.
MATRIKS
Definisi:
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang
disusun dalam sebuah empat persegi panjang,
secara teratur, di dalam baris-baris dan kolom-
kolom. a a ...... a

11 12 1n

a a ...... a
21 22 2n

.......... .......... .......
a a ...... a mn

m1 m2

Matriks di atas disebut matriks ukuran m x n


Operasi Matriks
1. Operasi Kesamaan
Dua matriks A dan B disebut sama, jika:
a) A dan B sejenis
b) Setiap unsur yang seletak sama.

A 1

2 , B
1 2
,C
1 2

3 1





3 1



3 1

A = B, A C, B C
2. Penjumlahan dua matriks
Definisi:
Jumlah dua matriks A dan B yang sejenis adalah
sebuah matriks C yang sejenis pula dengan
unsur-unsur cij , dimana terdapat hubungan:

c a b . A a ,B b ,C c












ij ij ij
ij


ij


ij

2 4 2 5

A 0 1

, B

,C

2 4
1 5

1 9

0 1 2 4 - 2 5
A B

2 4 1 5 1 9

0 1 2 5 - 2 6
A C

2 4 1 9 3 13

Sifat-sifat penjumlahan:
Komutatif : A + B = B + A
Assosiatif : A + (B + C) = (A + B) + C

3. Perkalian dengan skalar ( )


Perkalian sebuah matriks dengan skalar ()
maka setiap unsur matriks tersebut terkalikan
dengan skalar ( ).

A a , maka A = a


.




ij




ij
Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar
1. (A + B) = A + B
2. ( + ) A = A + A
3. ( A) = A
4. Perkalian dua matriks
Definisi:
Dua matriks A (m x n), dan B (p x q) didefinisikan
hasil kalinya, jika n = p , maka hasilkali adalah
matriks C (m x q) dengan unsur-unsur:
c a b a b a b ....... a b
ij i1 1j i2 2 j i3 3 j in nj
n
c a b
ij k1 ik kj
Catatan:
Perkalian 2 matriks AB dapat didefinisikan, jika
banyaknya kolom matriks A = banyaknya baris
matriks B.
Hasil kali dua matriks AB adalah suatu matriks
dengan banyaknya baris = banyaknya baris matriks
A
dan banyaknya kolom = banyaknya kolom matriks B.
Pada umumnya AB BA
Contoh:
2

A 1 2 3, B 3 , C A x B 20

4

1x3 3x1 1x1
2 3 5
2 3
A , B 0 0 1
5 10
4

5 9
2 3 5
2 3
C A x B 0

0 1 tdk terdefinis i
5 10
4 5 9
2x2 3x3
Macam-macam matriks
1. Matriks bujursangkar
Definisi: matriks bujursangkar adalah matriks
dimana banyaknya baris = banyaknya kolom
2 3 5
2 3
A , B 0 0 1
5 10 4
5 9

2. Matrik satuan/ matriks identitas
Matriks bujur sangkar
Setiap unsurnya nol, kecuali didiagonal utama = 1
Contoh :
1 0 0
1 0
I , I 0 1 0
0 1 3 0 1
2
0
A.I = I.A
I.I = I
3. Matriks segitiga
Matriks bujursangkar
Unsur di atas/di bawah diagonal utama adalah nol
Contoh :

1 2 3
1 0
A 0 4 7 , B
0 0 9 7 8

4. Matriks Tranpose
Tidak perlu bujursangkar
Setiap baris ditukar tempat dengan kolom
Contoh :
1
~
A 2 , A 1 2 3
3

4 2
~ 4 5 0
B 5 7 , B
0 1 2 7 1

Sifat-sifat matriks transfose

1.(A B) A B T T T

2.(A ) A
T T

3.(A ) AT T

4.(AB) B A T T T
Contoh
1
2 1 2
A ,B 2
3 0 1 0

4
AB (AB) 4 T
3
3
2 3

A 1 0 ,B 1 2
T T
0
2 1

2 3

B A
T T
1 2 0 1 0 4 3
2 1

(AB) B AT T T
5. Matriks simetris
~
Matriks A disebut simetris apabila A A
Matriks Bujur sangkar
Contoh

1 2 0
1 2
, 2 3 7
2 3 0
7 8
6. Matriks skew simetris
~
Matriks A disebut matriks skew simetri jika A A
Bujur sangkar
Contoh

0 2 0
0 2
, 2 0 7
2 0
0 7 0
~ , maka a
Matriks Skew simetris A A a
ij ji
Untuk I = j maka a a 2a 0
ii ii ii
Jadi diagonal utama matriks skew simetris = 0
7. Matriks Diagonal
Matriks bujursangkar
Semua unsur nol, kecuali didiagonal utama

1 0 0

0 3 0
0 5
0
9. Matriks Nol
Tidak perlu matriks bujur sangkar
Semua unsurnya nol

0 0 0

0 0 0

A.0 =0
A+0=A
A.B = 0, apakah A = 0 ?atau B = 0? atau kedua-
duanya nol
0 2
2 4 - 3
A ,B 0 2
0 0 0 0
4
0 2
2 4 - 3 0 0
AxB 0 2
0 0 0 0 0
0 4
Dalil:
Sembarang matriks bujur sangkar dapat ditulis
sebagai jumlahan dua matriks yang satu simetris
yang lain skew simetris
Bukti:
~ ~
A A A A
A
2 2 2 2
~ ~
A A A A
P ,Q
2 2 2 2

~
P A A , P A A A A
A A 1 ~ ~ 1 ~ ~ 1 ~
2 2 2 2 2
~
P P, P simetris
1
2
2

Q A A , Q A A A A
~ ~ 1 ~ ~ 1 ~
2
~
Q Q Q skew simetris
1 02 1 0 1

A 0 1 A 2 3 3
3
1 3 0 0 1 0

1 / 2 1
0 1 / 2 0 1/ 2
A A
P 0 3 / 2 1 / 2 1 3/ 2 3 / 2
2 2 1 / 2 3 / 2 0 0
1/ 2 0
1 1 1 / 2

1 3 2 Matriks Simetris
1 / 2 0
2
1 / 2 1 0 1 / 2 0 1/ 2

Q 0 3 / 2 1 / 2 1 3 / 2 3 / 2
1 / 2 3/ 2 0 0
1 / 2 0
0 1 1 / 2

1 0 1 Matriks Skew Simetris
1 / 2
1 0
Cek

1 1 1 / 2 0 1 1 / 2

P Q 1 3 2 1 0 1
1 / 2 0 1 / 2 0
2 1
1 2 0

0 0 1 A
1 0
3
Transformasi (operasi) Elementer pada Baris
dan Kolom Matriks

Transformasi Elamenter pada matriks adalah:


Penukaran tempat baris ke i dan ke j (baris ke i dijadikan
baris ke j dan baris ke j dijadikan baris ke i), ditulis Hij (A)
Penukaran tempat kolom ke i dan kolom ke j (kolom ke i
dijadikan kolom ke j atau sebaliknya), ditulis Kij (A)
Memperkalikan baris ke i dengan skalar 0, ditulis
()
H i (A)
Memperkalikan kolom ke i dengan 0, ditulis K i (A)
()

Menambah baris ke i dengan kali baris ke j, ditulis


H ()(A)
ij
Menambah kolom ke i dengan kali kolom ke j,ditulis
()
K ij (A)

Kadang untuk operasi (1) dan (3) dapat dilakukan dalam


satu langkah : Menambah 1 kali baris ke i dengan 2
( ) ( )
kali baris ke j, ditulis H i1
j 2
(A)
Demikian pula untuk untuk operasi (2) dan (4)
Bila menggunakan operasi baris maka disebut operasi
baris elementer (OBE)
Contoh:
3 1 2 1

A 4 1 0 2 , carilah matrik B yang dihasilkan
1 3 0 1

(-1) (2)
sederetan transformasi elementer H ,H ,H ,
31 2 12
(1) (2)
K ,K . Carilah B tersebut.
41 3
3 1 2 1 H ( 1 ) 3 1 2 1 H 8 2 0 4
31 12
4 1 0 2 ( 2 )
8 2 0 4 3 1 2 1
1 3 0 1 H2 - 2 2 - 2 0 - 2 2 - 2 0

K (1) 8 2 0 12
41
3 1 4 4
K (2)
3 - 2 2 - 4 - 2
Invers Suatu Transformasi Linier

Jika suatu transformasi elementer adalah:


A = H -1(B) = H ij (B)
ij

A = K ij -1(B) = K ij (B)

()-1 1/
A=H (B) = H i (B)
i
() -1 1/
A=K i (B) = K i (B)

()-1 ( ) ()-1 ( )
A =H (B) = H (B) A = K ij (B) = K ij (B)
ij ij
Contoh
2 2 1 2

B 6 0 4 2 , diperoleh dari A dengan sederetan
1 2 3 1

(1) (2)
transformasi elementer berturut - turut : H ,H ,K ,K .Carilah A.
12 31 13 2

2 2 1 2 K (1/2) 2 1 1 2 K 1 1 2 2
2 13
6 0 4 2 6 0 4 2 4 0 6 2
1 2 3 1 1 1 3 1 3 1 1 1

H ( 1)1 1 2 2 H 4 0 6 2
31 12
4 0 6 2 1 1 2 2 A
2 0 1 1 2 0 1 1

Penggunaan OBE

Mencari Rank Matriks


Adalah jumlah maksimum baris/kolom yang
bebas linier ( tidak semua unsur dalam suatu
baris/kolom nol)
Mecari invers matriks

OBE
-1
( A:I ) ( I:A )
Contoh

2 3 1 ( 1)
H21
1.Cari rank matriks dari A 2 1 2
( 2)
4 4
3 H31
2 3 1 ( 2) (1) 2 3 1 (1) ( 2)
H3 2 H 2
0 - 2 2 0 - 2 2 3
0 1 3
0 0 4
2 3 1

0 - 2 2 Maka rank matriks A = 2
0 0
0
2. Carilah invers dari matriks
1 0 2

2 -1 3
4 1 8

-1
bentuk (A : I) (I : A )
1 0 2: 1 0 0
H21( 2)
2 -1 3: 0 1 0
H32( 4)
4 1 8 : 0 0 1

1 0 2 : 1 0 0 ( 2) 1 0 2 : 1 0 0
H21
2 - 1 3 : 0 1 0 H ( 4) 0 - 1 1 : - 2 1 0
4 1 8 : 0 0 1 32 0 1 0 : - 4 0 1

1 0 2 : 1 0 0 ( 1) 1 0 0 : 11 2 2
(1) H23
H32 0 - 1 1 : - 2 1 0 (2) 0 - 1 0 : 4 0 - 1
H13
0 0 -1 : - 6 1 1 0 0 -1 : - 6 1 1

1 0 0 : 11 2 2 11 2 2
H3 ( 1)
1

(-1)
0 1 0: 4 0 1 , A 4 0 1
H2
0 0 1 : 6 1 1 6 1 1

Anda mungkin juga menyukai