ANAMNESIS PRIBADI
Nama : An. AR
Umur : 8 tahun 28/10/1
7
Jenis Kelamin : Pria
Pekerjaan : Pelajar
b. Riwayat alergi :
28/10/1
disangkal 7
Riwayat alergi :
disangkal
Sosial Ekonomi
STATUS PRESEN
Berat Badan : 20 kg
STATUS GENERALISATA
28/10/1
7
Resume
28/10/1
7
Anak laki- laki berusia 8 tahun datang ke IGD RS OB dengan keluhan utama
nyeri pada mata kanan yang dialami 30 menit SMRS. Nyeri dirasakan setelah
mata kanan pasien terkena pentalan batu saat pasien bermain dengan
temannya pada pagi hari ini. Kemudian disertai penglihatan kabur (+), mata
merah (+), mata berair(+), dan kelopak mata terasa bengkak(+). Pada os juga
dijumpai mual (+) dan muntah 2 kali berisi apa yang dimakan dan pusing. Pada
pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal. Dari status oftalmologi
orbita dekstra, didapatkan visus pasien dapat menghitung jari pemeriksa yaitu
3/60, gerakan bola mata full kesegala arah, palpebra superior didapatkan
blefarospasme, hiperemis dan edema. Palpebra inferior didapatkan hiperemis.
Tampak edema pada kornea. Didapatkan injeksi siliar dan injeksi konjungtiva
pada konjungtiva. Pada camera oculi anterior didapatkan darah. Pada pupil, iris
dan lensa , didapatkan peningkatan tekanan intra okuli per palpasi. Pada
pemeriksaan O.S dalam batas normal.
DIAGNOSIS
TERAPI :
Bed Rest +Elevasi kepala 30
C. Xytrol 6 x gtt 1 OD
Tropin 3 gtt 1 OD
Timolol 0,5% 2x 1gtt
Eye fresh 6x sehari
Mata ditutup verban
S: Mata kanan nyeri S: Mata kanan nyeri berkurang S: Mata kanan nyeri berkurang
O: O: O:
Kesadaran: compos mentis, Kesadaran: compos mentis, Kesadaran: compos mentis,
tampak sakit sedang. tampak sakit sedang. tampak sakit sedang.
Tanda vital: dalam batas Tanda vital: dalam batas Tanda vital: dalam batas
normal normal normal
Status oftalmologi: Status oftalmologi: Status oftalmologi:
OD: OD: OD: 28/10/1
Visus: 3/60 Visus: 3/60 Visus: 5/60 7
Gerakan bola mata: Baik Gerakan bola mata: Baik Gerakan bola mata: Baik
kesegala arah kesegala arah kesegala arah
palpebra superior : palpebra superior : palpebra superior :
Blefarospasme, hiperemis dan Blefarospasme, hiperemis dan Blefarospasme, hiperemis dan
edema. edema. edema.
Palpebra inferior : hiperemis. Palpebra inferior : hiperemis. Palpebra inferior : hiperemis.
TIO per palpasi : normal. TIO per palpasi : normal. TIO per palpasi : normal.
Konjungtiva: injeksi siliar (+) Konjungtiva: injeksi siliar (+) Konjungtiva: injeksi siliar (+)
,injeksi konjungtiva (+) ,injeksi konjungtiva (+) ,injeksi konjungtiva (+)
COA : 1/3 hifema coagulan COA : 1/3 hifema coagulan COA : 1/3 hifema coagulan
Pupil: RC sulit di nilai Pupil: RC sulit di nilai Pupil: RC sulit di nilai
Kornea: jernih Kornea: jernih Kornea: jernih
Iris : Iridodialisis di jam 3 Iris : Iridodialisis di jam 3 Iris : Iridodialisis di jam 3
Lensa : jernih Lensa : jernih Lensa : jernih
Corpus Vitreum: Media keruh Corpus Vitreum: Media keruh Corpus Vitreum: Media keruh
Fundus Oculi: Fundus Reflek Fundus Oculi: Fundus Reflek Fundus Oculi: Fundus Reflek
menurun menurun menurun
A: Hifema coagulan OD+ A: Hifema coagulan OD+ A: Hifema coagulan OD+
Glaukoma Sekunder+ Glaukoma Sekunder+ Glaukoma Sekunder+
Subconjunctival Bleeding + Subconjunctival Bleeding + Subconjunctival Bleeding +
Iridodialisis Iridodialisis Iridodialisis
28/10/1
P:
Bed Rest +Elevasi kepala 30
P: Terapi diteruskan 7
P : Acc rawat jalan (pasien
pulang)
boleh
C. Xytrol 6 x gtt 1 OD Terapi Lanjut
Tropin 3 gtt 1 OD Rencana: NCT
Timolol 0,5% 2x 1gtt
Eye fresh 6x sehari
Mata ditutup verban
28/10/1
7
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
FYI:
PEMASOK UTAMA ORBITA ADA
ARTERI OPHTALMICA,
YANG MERUPAKAN
CABANG BESAR PERTAMA
ARTERI KAROTIS INTERNA
BAGIAN INTRAKRANIAL.
GEJALA KLINIS
Terlihat adanya darah pada COA
Nyeri
Epifora
Blefarospasme
Penurunan visus
Terkadang terlihat Iridoplegia dan Iridodialisis
PENYEBAB ONSET DARAH VOLUME
YANG DARAH PADA
TERLIHAT COA
Hifema Hifema Makrohife Grade 1 (1/3-
Traumatika Primer ma 1/4)
Hifema Hifema Mikrohifem Grade 2 (1/3-
Tindakan Sekunder a 1/2)
Medis Grade 3
Hifema (>1/2)
Inflamasi Grade 4
Hifema (total) disebut
Kelainan 8 ball
sel/
pembuluh
darah
Hifema
Neoplasma
ETIOLOGI
KESALAHAN
TRAUMA TUMOR
PROSEDUR
TUMPUL MATA
OPERASI
INFLAMASI
KELAINAN PADA IRIS
PEMBULUH DAN BADAN
DARAH SILIAR
Tajam Lapang Pandang
Penglihatan
Menghindarkan perdarahan
Mengobati
sekunder
kelainan Mengontrol
penyerta yang
glaukoma
lain Menghentikan
sekunder & menghindari
perdarahan
Eliminasi
komplikasi
darah darl
JENIS PENATALAKSANAAN
IRIGASI COA
1. Perdarahan sekunder
2. Glaukoma sekunder
3. Hemosiderosis kornea
4. Sinekia posterior
5. Atrofi optic
PROGNOSIS