Anda di halaman 1dari 27

TITLE

ANAMNESIS PRIBADI

Nama : An. AR
Umur : 8 tahun 28/10/1
7
Jenis Kelamin : Pria

Pekerjaan : Pelajar

Alamat : Kebun Sayur TG.Riau

No. MR. : 00.34.06.39

Tgl. Masuk : 27 Mei 2017


ANAMNESIS PENYAKIT
Keluhan Utama : Nyeri mata kanan
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 30 menit SMRS setelah
terkena pentalan batu saat pasien bermain dengan temannya pada pagi hari28/10/1
ini. Kemudian disertai penglihatan kabur (+), mata merah (+), mata 7
berair(+), dan kelopak mata terasa bengkak(+). Pada os juga dijumpai mual
(+) dan muntah 2 kali berisi apa yang dimakan dan pusing. Riwayat mata
terpapar debu (-), mata gatal (-), riwayat mengucek mata (-), riwayat
memakai kacamata (-), riwayat penggunaan obat tetes mata tidak dijumpai.
Riwayat Penyakit Dahulu :

a. Riwayat keluhan sama : disangkal

b. Riwayat alergi :
28/10/1
disangkal 7

c. Riwayat trauma pada sekitar mata : baru 1 kali ini

D. Riwayat operasi pada mata : disangkal

Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal

Riwayat diabetes mellitus : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal

Riwayat diabetes mellitus : disangkal

Riwayat alergi :
disangkal
Sosial Ekonomi

Pasien berobat dengan BPJS.

STATUS PRESEN

Sensorium : Compos mentis Anemis : (-) 28/10/1


Tekanan Darah : 120/80mmHg Ikterik : (-) 7

Frekuensi Nadi : 88 x/menit Dyspnoe : (-)

Frekuensi Nafas : 18 x/menit Sianosis : (-)

Temperatur : : 36,6C Edema : (-)

Berat Badan : 20 kg

STATUS GENERALISATA

Kepala : Mata : Pada status optalmikus

Hidung : Tidak dijumpai kelainan

Leher : Tidak dijumpai kelainan

Thorax : Tidak dijumpai kelainan

Abdomen : Tidak dijumpai kelainan


PEMERIKSAAN OCULI DEXTRA OCULI SINISTRA
Visus 3/60 6/6
Posisi Ortoforia Ortoforia
Gerakan Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Palpebra Superior Blefarospasme (+), Hiperemis (+), Dalam batas normal
oedem (+) 28/10/1
7
Palpebra Inferior Hiperemis Dalam batas normal
Conj. Tars. Superior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Conj. Tars. Inferior Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Conj. Bulbi Injeksi Konjungtiva(+), Injeksi Injeksi Konjungtiva(-),
Siliar(+) Injeksi Siliar (-)
Cornea jernih Jernih
COA Terdapat 1/3 hifema koagulan Sedang
Pupil Bulat, RC sulit di nilai Bulat, RC (+), 3 mm
Iris Iridodialisis jam 10-11 Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
Corpus Vitreum Media keruh Media jernih
Fundus Oculi Reflek Fundus Menurun Dalam Batas normal
Gambar
Gambar mata pasien

28/10/1
7
Resume

28/10/1
7
Anak laki- laki berusia 8 tahun datang ke IGD RS OB dengan keluhan utama
nyeri pada mata kanan yang dialami 30 menit SMRS. Nyeri dirasakan setelah
mata kanan pasien terkena pentalan batu saat pasien bermain dengan
temannya pada pagi hari ini. Kemudian disertai penglihatan kabur (+), mata
merah (+), mata berair(+), dan kelopak mata terasa bengkak(+). Pada os juga
dijumpai mual (+) dan muntah 2 kali berisi apa yang dimakan dan pusing. Pada
pemeriksaan fisik dan tanda vital dalam batas normal. Dari status oftalmologi
orbita dekstra, didapatkan visus pasien dapat menghitung jari pemeriksa yaitu
3/60, gerakan bola mata full kesegala arah, palpebra superior didapatkan
blefarospasme, hiperemis dan edema. Palpebra inferior didapatkan hiperemis.
Tampak edema pada kornea. Didapatkan injeksi siliar dan injeksi konjungtiva
pada konjungtiva. Pada camera oculi anterior didapatkan darah. Pada pupil, iris
dan lensa , didapatkan peningkatan tekanan intra okuli per palpasi. Pada
pemeriksaan O.S dalam batas normal.
DIAGNOSIS

: Hifema et coagulan OD + Glaukoma Sekunder + Iridodialisis


+Subconjunctival Bleeding
28/10/1
7
ANJURAN

-Menjaga kebersihan mata(tidak mengucek-ngucek mata)

TERAPI :
Bed Rest +Elevasi kepala 30
C. Xytrol 6 x gtt 1 OD
Tropin 3 gtt 1 OD
Timolol 0,5% 2x 1gtt
Eye fresh 6x sehari
Mata ditutup verban
S: Mata kanan nyeri S: Mata kanan nyeri berkurang S: Mata kanan nyeri berkurang
O: O: O:
Kesadaran: compos mentis, Kesadaran: compos mentis, Kesadaran: compos mentis,
tampak sakit sedang. tampak sakit sedang. tampak sakit sedang.
Tanda vital: dalam batas Tanda vital: dalam batas Tanda vital: dalam batas
normal normal normal
Status oftalmologi: Status oftalmologi: Status oftalmologi:
OD: OD: OD: 28/10/1
Visus: 3/60 Visus: 3/60 Visus: 5/60 7
Gerakan bola mata: Baik Gerakan bola mata: Baik Gerakan bola mata: Baik
kesegala arah kesegala arah kesegala arah
palpebra superior : palpebra superior : palpebra superior :
Blefarospasme, hiperemis dan Blefarospasme, hiperemis dan Blefarospasme, hiperemis dan
edema. edema. edema.
Palpebra inferior : hiperemis. Palpebra inferior : hiperemis. Palpebra inferior : hiperemis.
TIO per palpasi : normal. TIO per palpasi : normal. TIO per palpasi : normal.
Konjungtiva: injeksi siliar (+) Konjungtiva: injeksi siliar (+) Konjungtiva: injeksi siliar (+)
,injeksi konjungtiva (+) ,injeksi konjungtiva (+) ,injeksi konjungtiva (+)
COA : 1/3 hifema coagulan COA : 1/3 hifema coagulan COA : 1/3 hifema coagulan
Pupil: RC sulit di nilai Pupil: RC sulit di nilai Pupil: RC sulit di nilai
Kornea: jernih Kornea: jernih Kornea: jernih
Iris : Iridodialisis di jam 3 Iris : Iridodialisis di jam 3 Iris : Iridodialisis di jam 3
Lensa : jernih Lensa : jernih Lensa : jernih
Corpus Vitreum: Media keruh Corpus Vitreum: Media keruh Corpus Vitreum: Media keruh
Fundus Oculi: Fundus Reflek Fundus Oculi: Fundus Reflek Fundus Oculi: Fundus Reflek
menurun menurun menurun
A: Hifema coagulan OD+ A: Hifema coagulan OD+ A: Hifema coagulan OD+
Glaukoma Sekunder+ Glaukoma Sekunder+ Glaukoma Sekunder+
Subconjunctival Bleeding + Subconjunctival Bleeding + Subconjunctival Bleeding +
Iridodialisis Iridodialisis Iridodialisis
28/10/1
P:
Bed Rest +Elevasi kepala 30
P: Terapi diteruskan 7
P : Acc rawat jalan (pasien
pulang)
boleh
C. Xytrol 6 x gtt 1 OD Terapi Lanjut
Tropin 3 gtt 1 OD Rencana: NCT
Timolol 0,5% 2x 1gtt
Eye fresh 6x sehari
Mata ditutup verban
28/10/1
7

TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN

Trauma okuli merupakan salah satu


penyebab yang sering menyebabkan
kebutaan unilateral pada anak dan
dewasa muda.

Hifema merupakan keadaan dimana


terjadi perdarahan pada bilik mata
depan, dapat terjadi akibat trauma
tumpul pada mata.
ANATOMI BOLA MATA

DIBAGI MENJADI TIGA


LAPISAN:
TUNICA FIBROSA
LAMINA VASCULOSA
TUNICA SENSORIA
TRAUMA TUMPUL

KENAPA BISA BERDARA


DARI MANA ASALNYA??
VASKULARISASI BOLA MATA

FYI:
PEMASOK UTAMA ORBITA ADA
ARTERI OPHTALMICA,
YANG MERUPAKAN
CABANG BESAR PERTAMA
ARTERI KAROTIS INTERNA
BAGIAN INTRAKRANIAL.
GEJALA KLINIS
Terlihat adanya darah pada COA
Nyeri
Epifora
Blefarospasme
Penurunan visus
Terkadang terlihat Iridoplegia dan Iridodialisis
PENYEBAB ONSET DARAH VOLUME
YANG DARAH PADA
TERLIHAT COA
Hifema Hifema Makrohife Grade 1 (1/3-
Traumatika Primer ma 1/4)
Hifema Hifema Mikrohifem Grade 2 (1/3-
Tindakan Sekunder a 1/2)
Medis Grade 3
Hifema (>1/2)
Inflamasi Grade 4
Hifema (total) disebut
Kelainan 8 ball
sel/
pembuluh
darah
Hifema
Neoplasma
ETIOLOGI

KESALAHAN
TRAUMA TUMOR
PROSEDUR
TUMPUL MATA
OPERASI

INFLAMASI
KELAINAN PADA IRIS
PEMBULUH DAN BADAN
DARAH SILIAR
Tajam Lapang Pandang
Penglihatan

Tonografi Slit Lamp


Biomicroscopy

Oftalmoskop Tes Provokatif


PRINSIP PENATALAKSANAAN

Menghindarkan perdarahan
Mengobati
sekunder
kelainan Mengontrol
penyerta yang
glaukoma
lain Menghentikan
sekunder & menghindari
perdarahan
Eliminasi
komplikasi
darah darl
JENIS PENATALAKSANAAN
IRIGASI COA

KONSERVATIF MEDIKAMENTOSA OPERASI

- OCULAR HYPOTENSIVE DRUG- KOAGULANSIA


TIRAH BARING BEBAT MATA PARASENTESIS
- KORTIKOSTEROID &ANTIBIOTIKA
- MIDRIATIKA MIOTIKA
KOMPLIKASI

1. Perdarahan sekunder
2. Glaukoma sekunder
3. Hemosiderosis kornea
4. Sinekia posterior
5. Atrofi optic
PROGNOSIS

Jika darah sedikit dan tanpa disertai


glaukoma, prognosisnya baik (bonam).
Jika hifema telah disertai glaukoma,
tergantung besar pengaruh dari glaukoma
terhadap visus. Makin jelek visus karena
glaukoma, prognosis makin buruk (malam).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai