TRAKTUS RESPIRATORIUS
Traktus respiratorius
Atas Bawah
VEP1: 80% KV
VENTILASI P ARU: udara yang dihirup dan
dihembuskan dalam satu menit pada kondisi
istirahat
Ventilasi paru= volume tidal x laju pernafasan
31
Faktor2 yg mempengaruhi kecepatan
difusi Gas melalui Membran Pernafasan.
Ketebalan Membran( edema, fibrosis, ketebalan>>)
Luas permukaan membran (lobektomi, emfisema)
Koefisien difusi gas
Perbedaan tekanan antara kedua sisi membran
(perbedaan tekanan parsial gas dalam alveoli dg
tekanan dalam darah).
TRANSPORTASI GAS
Oksigen yang diserap oleh darah di paru harus diangkut ke
jaringan untuk digunakan oleh sel. Sebaliknya CO2 yang
diproduksi di tingkat sel harus diaangkut keparu untuk di
keluarkan
Trasportasi gas oksigen:
Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)
Tiap gram Hb bisa berikatan dengan 1.34 ml oksigen
Normalnya dalam 100 cc darah mengandung sekitar 15 gram
hemoglobin
100 cc darah mengandung 15x1.34 atau 20.1 ml oksigen dalam
bentuk oxyhemoglobin
Larut dlm plasma (3%)
Transport karbondioksida:
Larut dlm plasma (10%)
Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%
Sebagai HCO3 (60%)
Peredaran Darah Paru Paru
2 sumber suplai darah Arteria bronkhialis dan arteria
pulmonalis
Sirkulasi bronkhial untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan paru paru
Sirkulasi pulmonal membawa hasil metabolisme kembali
ke jantung
Sirkulasi paru paru bertekanan rendah (25/10 mmHg) dan
resistensi rendah dibanding sirkulasi sistemik (120/80 mmHg)
beban kerja ventrikel kanan lebih kecil, pada saat
aktivitas fisik maka aliran darah pulmonal dapat
ditingkatkan tanpa kenaikan tekanan darah pulmonal
yang berarti
Kontrol terhadap Pernafasan
Pusat kontrol pernafasan
Medula oblongata bersifat automatic/spontan. Ada 2
kelompok neuron: dorsal respiratory group (DRG) yang
terdiri dari neuron-neuron inspiratorik dimana serat
desendennya berakhir di neuron motorik yang
mensyarafi otot inspirasi dan ventral Respiratory group
(VRG) terdiri dari neuron-neuron inspiratorik dan neuron
ekspiratorik keduanya tetap inaktif selama bernafaas
normal tenang.
Pons pusat apneutik dan pusat pneumotaksis
Kendali kimia
Kemoreseptor pusat dirangsang oleh peningkatan
PaCO2 dalam arteri, cairan cerebrospinal, pH darah
Kemoreseptor perifer terdapat dalam badan karotis
percabangan karotis komunis dan badan aorta pada
lengkung aorta. Peka thd penurunan PaO2 dalam arteri.
Kendali non kimia
Baroreseptor berada di sinus kortikus, arkus aorta
atrium, ventrikel dan PD besar
Peningkatan suhu tubuh
Hormon epineprin meningkatkan rangsangan simpatis
Refleks hering breuer refleks hambatan inspirasi dan
ekspirasi untuk mencegah overinflasi paru paru saat
aktivitas berat
38