Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERATURAN KEPALA BADAN POM NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN
PREKURSOR FARMASI
PERATURAN KEPALA BADAN POM NOMOR HK.03.1.34.11.12.7542 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN
TEKNIS CARA DISTRIBUSI OBAT YANG BAIK
2. PENGERTIAN (1/2)
Narkotika:
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang tentang
Narkotika
Psikotropika:
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
Prekursor Farmasi:
Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan sebagai
bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri farmasi
atau produk antara, produk ruahan dan produk jadi yang mengandung
efedrin, pseudoefedrin, norefedrin/ fenilpropanolamin, ergotamin,
ergometrin, atau potasium permanganat
2. PENGERTIAN (2/2)
PERIZINAN
DAN
PENANGGUNG JAWAB
Simpul-Simpul Pengelolaan
NPP dan OOT
Pengadaan & Penyaluran
Penerimaan
Penyimpanan
Penyaluran
Pengembalian
Pemusnahan
Dokumentasi
Pencatatan
Pelaporan
PERIZINAN DAN
PENANGGUNG JAWAB
PBF Importir Psikotropika dan/atau Prekursor harus memiliki
izin sebagai Importir Terdaftar (IT) Psikotropika dan/atau
Prekursor
PBF Importir Narkotika harus memiliki izin khusus dari Menteri
Kesehatan
PBF yg menyalurkan Narkotika wajib memiliki izin khusus dari
Menteri Kesehatan
Setiap PBF wajib memiliki izin dari Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan
PBF Cabang wajib memperoleh pengakuan dari Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi di wilayah PBF Cabang berada
Penanggung Jawab PBF harus Apoteker yang telah memiliki:
STRA
SIPA
A. PENGADAAN & PENYALURAN (1/2)
IF PENGADAAN
Import (Pemilik NIE)
PENYALURAN
IFPD, PKM
PBF CABANG IFRS Pemerintah
Catatan: Narkotika & Psikotropika dapat diterima oleh Apoteker Pendamping / Tenaga Teknis Kefarmasian dengan
Surat Pendelegasian dari APJ (Juklak CDOB)
C. PENYIMPANAN (1/4)
tidak boleh dimasuki oleh orang lain tidak boleh dimasuki oleh orang lain
tanpa izin Apoteker penanggung jawab tanpa izin Apoteker penanggung jawab
/ Apt yang ditunjuk
Kunci dikuasai oleh Apoteker penanggung jawab dan pegawai lain yang
dikuasakan
C. PENYIMPANAN (3/4)
1. Nama, bentuk dan kekuatan sediaan Nama, bentuk dan kekuatan sediaan
7. Nomor bets dan kedaluwarsa setiap Nomor bets dan kedaluwarsa setiap
penerimaan atau penyerahan; dan penerimaan atau penyerahan; dan
8.
DokumenParaf atau identitas
pencatatan petugas
berupa yang ditunjuk.
kartu Nama produsen wajib
stok (manual/elektronik)
disimpan sekurang-kurangnya selama 3 (tiga) tahun
APJ dapat memberi kuasa penggunaan kunci Gudang/ Ruang khusus
penyimpanan Narkotika, Psikotropika, Prekursor kepada pegawai lain, bila
berhalangan.
C. PENYIMPANAN (4/4)
PBF lain
IFP
RS
KLINIK (IFK)
APOTEK
TO (OBT)
nama, jenis, kekuatan, isi
kemasan Dokumen lengkap & absah
Jumlah (SP/SPB/Faktur) TTD APJ &
No. Bets, ED Kep.Gudang
Kondisi kemasan, penandaan Alamat pengiriman sesuai SP
& label PBF bertanggungjawab atas
pengiriman
Catatan: PBF dilarang menyalurkan ke provinsi lain tanpa pengakuan dari Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi di wilayah PBF Cabang berada
D. PENYALURAN (2/2)
PENETAPAN SAKSI
PEMASTIAN
KEBENARAN
hari, tgl, bln, thn
PEMUSNAHAN tempat pemusnahan
nama PJ
nama saksi
nama, jumlah, btk
sediaan, ED, no.bets
kekuatan Psi, Pre & OOT
cara & alasan
BERITA ACARA pemusnahan
PEMUSNAHAN TT PJ, saksi & pihak ke-3
Saksi pemusnahan:
Balai POM setempat atau
Dinkes Provinsi
DOK. PENGADAAN
SP/Faktur/Surat Penolakan digabung dan
diarsipkan berdasarkan no. urut & tgl
DOK. PENYALURAN
SP/Faktur/Surat Penolakan digabung dan
diarsipkan berdasarkan no. urut & tgl
Pencatatan meliputi:
Nama, bentuk dan kekuatan sediaan
Jumlah persediaan awal & akhir
Tanggal, no. dokumen, sumber penerimaan/tujuan
penyaluran
Jumlah yang diterima/disalurkan
No. bets dan ED
Paraf petugas
I. PELAPORAN
PBF wajib membuat, menyimpan dan menyampaikan
laporan pemasukan dan penyaluran narkotika,
psikotropika & prekursor. Laporan disampaikan kepada:
Direktur Pengawasan Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif melalui e-napza (http://e-napza.pom.go.id)
Tembusan: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Balai
POM setempat
PBF Importir menyampaikan laporan realisasi impor
Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi kepada
Menteri Kesehatan tembusan Ka Badan melalui e-napza
Laporan setiap bulan paling lambat tanggal 10 pada
bulan berikutnya
Pelaporan realisasi impor diterima paling lambat 3 hari
untuk narkotika dan 7 hari untuk Psikotropika dan
Prekursor Farmasi sejak diterimanya Narkotika,
Psikotropika dan/atau Prekursor Farmasi oleh Importir.
SURAT PESANAN NARKOTIKA
Nomor : ............................