Anda di halaman 1dari 36

SISTEM

PERNAPASAN
PETA KONSEP
SISTEM
PERNAPASAN

MANUSIA HEWAN

Porifera Ikan

Coelenterat
Hidung Katak
a
Laring
Trakea Cacing Reptil
Bronkus
Paru-Paru Serangga Burung
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

Respirasi/Pernapasan ialah oksidasi makanan yang bertujuan


untuk menghasilkan energi (ATP) dengan menghirup O2 dan
mengeluarkan CO2
ALAT PERNAPASAN PADA MANUSIA
1.HIDUNG

2.FARING (TEKAK)

3.LARING (PANGKAL TENGGOROKAN)

4.TRAKEA (BATANG TENGGOROKAN)

5.BRONKUS (CABANG BATANG


TENGGOROKAN)

6.BRONKIOLUS (CABANG BRONKUS)

7.PULMO (PARU-PARU)
1. HIDUNG
Merupakan bagian teratas dari alat pernapasan

Terdapat rambut halus (menyaring udara yang masuk)


selaput lendir ( melembapkan udara dan mengubah suhu udara
agar sesuai dengan suhu tubuh )
saraf penciuman (mendeteksi bau)

Lubang hidung kanan dan kiri dibatasi oleh sekat hidung

Rongga hidung berhubungan dengan rongga mulut

Rongga hidung dibedakan menjadi 3 daerah:


1.) Vestibulum ; berada tepat di belakang lubang hidung. Permukaannya
ditutupi jaringan epitel yang terdapat rambut dan kelenjar yang terdapat
pada kulit
2.) Daerah ujung saraf penciuman ; berada di bagian atas rongga hidung
3.) Daerah pernapasan ; daerah terbesar dari rongga hidung dimana
banyak menghasilkan lendir
2. Tekak (Faring)
Ialah saluran yang panjangnya
12-14 cm

Tempat terjadinya persimpangan


antara saluran pernapasan
dengan saluran pencernaan

Dibawah tekak terdapat pangkal


tenggorokan yang disebut laring
3. Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring ialah struktur kompleks berbentuk kerucut terbalik
yang tersusun atas 9 tulang rawan dan sejumlah besar otot
Panjangnya sekitar 3-4 cm
Tulang rawan yang terdapat pada pintu masuk laring
disebut epiglotis
Epiglotis ialah suatu klep yang bertugas mengatur
pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan
pada persimpangan tersebut.
Pada laring juga terdapat glotis dan pita suara. Ada
beberapa otot yang mengatur ketegangan pita-pita suara
sehingga bergetar dan timbul suara
4. Trakea (Batang Tenggorokan)
Merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 11 cm dan
terletak di depan esofagus

Dinding trakea terdiri atas 3 lapis, yaitu:

1. Lapisan luar jaringan ikat

2. Lapisan tengah otot polos & cincin tulang rawan

3. Lapisan terdalam jaringan epitel bersilia yang


menghasilkan lendir untuk
menangkap benda-benda asing
yang akan masuk ke paru-paru.
5. Bronkus
Ialah bagian yang menghubungkan paru-paru dengan
trakea
Tiap bronkus terdiri dari lempengan tulang rawan dan
dindingnya terdiri dari otot halus
6. Bronkiolus
Bronkiolus ialah cabang-cabang dari bronkus
Bronkiolus mempunyai saluran yang lebih kecil dan
dinding yang lebih tipis daripada bronkus
Cincin tulang rawannya juga semakin tipis dan berubah
menjadi sisik epitel
7. Alveolus
Merupakan saluran akhir dari alat pernapasan
Dindingnya tipis , lembap, dan berlekatan erat dengan
kapiler darah
Pada alveolus ini terjadi pertukaran O2 dari udara bebas
ke sel-sel darah dengan CO2 dari sel-sel darah ke udara
bebas
Mekanisme Pernapasan
Dalam pernapasan terjadi 2 siklus , yaitu inspirasi dan
ekspirasi
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi
serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan 2
mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut
Inspirasi Pernapasan Dada
1. Diawali dengan berkontraksinya muskulus interkostalis
sehingga tulang rusuk terangkat
2. Keadaan ini menyebabkan terangkatnya tulang rusuk
dan rongga dada membesar dan paru-paru
mengembang
3. Paru-paru mengembang menyebabkan tekanan udara
rongga paru-paru menjadi lebih rendah dari tekanan
udara luar
4. Dengan demikian, udara dari luar masuk ke dalam
paru-paru
Ekspirasi Pernapasan Dada
1. Berlangsung saat muskulus interkostalis berelaksasi
sehinngga tulang rusuk menyempit dan paru-paru
mengecil
2. Paru paru menyecil menyebabkan tekanan udara
dalam rongga paru-paru menjadi lebih tinggi dari
tekanan udara luar
3. Sehingga udara keluar dari paru-paru
Inspirasi Pernapasan Perut
1. Diawali dengan berkontraksinya otot diafragma ,
sehingga diafragma yang semula melengkung berubah
menjadi datar
2. Keadaan diafragma mendatar mengakibatkan rongga
dada dan paru-paru mengembang
3. Tekanan udara yang rendah dalam paru-paru
menyebabkan udara dari luar masuk ke dalam paru-paru
Ekspirasi Pernapasan Perut
1. Proses ekspirasi terjadi saat otot diafragma
berelaksasi, sehingga diafragma kembali melengkung
2. Keadaan melengkungnya diafragma mengakibatkan
rongga dada dan paru-paru mengecil
3. Sehingga tekanan udara dalam paru-paru naik dan
udara keluar dari paru-paru
Volume Pernapasan pada Paru-paru
Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda
Faktor faktor yang menyebabkan bervariasinya bolume udara
yang dipernapaskan oleh paru-paru yaitu:
1. Cara seseorang melakukan pernapasan
2. Kekuatan bernapas
3. Posisi badan seseorang yang melakukan
pernapasan
1. Udara Pernapasan (UP) / Udara yang keluar masuk paru-paru sebagai
udara tidal akibat pernapasan biasa, volumenya +- 500
cc

2. Udara Komplementer (UK) Udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam


paru-paru secara maksimal setelah melakukan
inspirasi normal, volumenya +- 1.500 cc

3. Udara Cadangan (UC) Udara yang masih dapat dikeluarkan secara


maksimal setelah melakukan ekspirasi normal ,
volumenya +- 1.500 cc
4. Udara Residu (UR) udara yang masih tersisa di dalam paru-paru
setelah melakukan ekspirasi maksimal,
volumenya +- 1.500 cc

5. Kapasitas Vital Paru-Paru udara yang dapat dihembuskan semaksimal


(KV) mungkin setelah melakukan inspirasi secara
maksimal.
KV = UP + UK + UC

6. Volume Total Paru-Paru volume udara yang dapat tertampung secara


maksimal . Jadi volume total adalah jumlah
kapasitas vital ditambah udara residu atau
volume total = KV + UR
KAPASITAS VITAL

UDARA PERNAPASAN 500 CC

UDARA KOMPLEMENTER 1.500 CC

UDARA CADANGAN 1.500 CC

UDARA RESIDU 1.000 CC


Frekuensi Pernapasan
Gerakan Pernapasan diatur oleh pusat pernapasan
yang terdapat di otak dan aktivitas saraf pernapasan
terjadi karena adanya rangsangan dari kadar CO2
dalam darah.

Pada umumnya manusia bernapas 15-18 kali per


menit. Akan tetapi cepat atau lambatnya bernapas
pada setiap orang berbeda-beda.
Faktor yang mempengaruhi
cepat atau lambatnya bernapas

1. Usia
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak
dibanding orang dewasa karena volume paru-paru yang
relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang
sehingga membutuhkan banyak oksigen

Orang tua juga memiliki frekuensi napas lebih banyak


karena kontraksi otot-otot dada dan diafragma tidak
sebaik saat masih muda, sehingga udara pernapasan
lebih sedikit.
2. Jenis Kelamin
Frekuensi pernapasan wanita pada umumnya lebih
banyak daripada laki-laki. Hal ini disebabkan wanita pada
umumnya memiliki volume paru-paru lebih kecil dari laki-
laki sehingga frekuensi bernapasnya lebih banyak.

3. Aktivitas
Orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi
lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang
beristirahat. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang
yang sedang beraktivitas lebih besar dari orang yang
sedang beristirahat
4. Posisi tubuh
Mempengaruhi frekuensi pernapasan karena berkaitan
dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh.
Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang yang
sedang berdiri lebih besar dari orang yang duduk atau
berbaring.

5. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh semakin besar frekuensi
pernapasannya karena semakin cepat metabolismenya
sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke
dalam tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi
melalui proses difusi

Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya


dengan gerakan molekul-molekul secara bebas
melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau
tekanan tinggi ke konsentrasi rendah atau tekanan
rendah

Oksigen berdifusi masuk ke dalam sel. Oksigen ini


digunakan untuk proses respirasi dalam mitokondria.
Hasil respirasi berupa CO2. Karbon dioksida dari sel
kemudian berdifusi ke dalam kapiler darah lalu
dibawa ke paru-paru.
Kelainan & Penyakit Sistem Pernapasan

Faringitis
Merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa kering

Pneumonia
Merupakan peradangan paru-paru dimana biasanya berisi cairan dan eritrosit yang
berlebihan akibat infeksi dalam alveolus

Emfisema paru-paru
Ialah jumlah udara yang berlebihan dalam paru-paru akibat menghisap tembakau pada
rokok

Asma
Ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran
bernapas. Biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda asing
di udara

Dipteri
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corynebacterium diptherial yang
dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) atau laring (laringitis)
oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut
Kelainan & Penyakit Sistem Pernapasan

Asfiksi
Ialah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru , pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh

TBC
Merupakann penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculose

Hipoksia
Ialah kekurangan oksigen dalam jaringan yang dapat menyebabkan
kematian sel

Asidosis
Disebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan

Sianosis
Ialah kebiruan pada kult yang diebabkan karena jumlah hemoglobin
deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah kulit, terutama
kapiler
Sistem Pernapasan Hewan
1. Sistem pernapasan Porifera
2. Sistem pernapasan Coelenterata
3. Sistem pernapasan Cacing
4. Sistem pernapasan Serangga
5. Sistem pernapasan Ikan
6. Sistem pernapasan Katak
7. Sistem pernapasan Reptil
8. Sistem pernapasan Burung
Sistem pernapasan Porifera
Pada porifera, pernapasan masih sangat sederhana
Air yang mengandung oksigen terlarut masuk melalui
pori-pori
Lalu oksigen yang terlarut dalam air masuk melalui sel-sel
permukaan tubuhnya yaitu koanosit secara difusi
Di dalam mitokondria pada sel koanosit , oksigen
digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi
molekul anorganik yang disertai pelepasan CO2.
Lalu molekul-molekul CO2 yang terlarut dalam air akan
bergerak berlawanan arah menuju membran sel dan
keluar menuju spongosol
Air dalam spongosol digerakkan oleh flagelum sel
koanosit dan mengalur keluar melalui oskulum
Sistem pernapasan Coelenterata
Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel, yaitu lapisan
luar berasal dari ektoderm dan lapisan dalam berasal dari
endoderm.
Lapisal sel yang berasal dari ektoderm disebut epidermis,
dan lapisal sel yang berasal dari endoderm disebut
gastrodermis
Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel di luar
permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air
Pada pernapasannya, Coelenterata memiliki alat bantu
berupa lekukan jaringan yang terdapat pada gastrodermis
disebut sifonoglifa
Sistem pernapasan Cacing
Cacing belum memiliki alat pernapasan khusus.
Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang terdaat
pada kulit melalui permukaan kulit yang lembab
Oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang terkandung
dalam darah cacing untuk diedarkan ke seluruh tubuh
Gas hasil respirasi yaitu CO2 dikeluarkan dari tubuh juga
melalui permukaan kulitnya.
Karena pernapasan cacing dilakukan melalui permukaan
tubuhnyam pernapasan cacing disebut pernapasan
integumenter
Sistem pernapasan Serangga
Pada serangga, pertukaran gas dari jaringan dengan
udara di lingkungan dilakukan menggunakan trakea
(anyaman tabung-tabung yang berisi udara), sehingga
disebut sistem pembuluh trakea
Sistem pernapasan ini terdiri dari suatu sistem tabung
udara (trakea) yang bercabang-cabang (trakeola) dan
setiap cabang akan bercabang lagi sehingga dapat
menjangkau hampir semua bagian tubuh,
Pertukaran udara dilakukan melalui lubang-lubang
pernapasan yang disebut spirakel atau stigma
Sistem pernapasan Ikan
Ikan bernapas menggunakan insang. Meskipun
mekanisme pernapasan terjadi melalui inspirasi dan
ekspirasi, tetapi pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida berlangsung saat ekspirasi
Sistem pernapasan Katak
Katak bernapas dengan insang ketika masih berupa
berudu
Katak dewasa bernapas dengan paru-paru saat berada di
darat dan menggunakan kulit saat berada di air
Sistem pernapasan Reptil
Reptil bernapas dengan paru-paru.
Paru-paru reptil terdapat di dalam rongga dada yang
sudah dilindungi oleh tulang rusuk
Sistem pernapasan Burung
Paru-paru burung tidak memiliki alveolus
Sebagai gantinya adalah pembuluh-pembuluh udara yang
disebut parabronki.
Mekanisme respirasi burung pada saat terbang yaitu
menggunakan kantung udara
Sedangkan pada waktu burung sedang istirahat
menggunakan paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai