PERNAPASAN
PETA KONSEP
SISTEM
PERNAPASAN
MANUSIA HEWAN
Porifera Ikan
Coelenterat
Hidung Katak
a
Laring
Trakea Cacing Reptil
Bronkus
Paru-Paru Serangga Burung
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
2.FARING (TEKAK)
7.PULMO (PARU-PARU)
1. HIDUNG
Merupakan bagian teratas dari alat pernapasan
1. Usia
Bayi dan balita memiliki frekuensi bernapas lebih banyak
dibanding orang dewasa karena volume paru-paru yang
relatif kecil dan sel-sel tubuh sedang berkembang
sehingga membutuhkan banyak oksigen
3. Aktivitas
Orang yang sedang beraktivitas membutuhkan energi
lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang sedang
beristirahat. Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang
yang sedang beraktivitas lebih besar dari orang yang
sedang beristirahat
4. Posisi tubuh
Mempengaruhi frekuensi pernapasan karena berkaitan
dengan beban yang harus ditanggung oleh organ tubuh.
Oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang yang
sedang berdiri lebih besar dari orang yang duduk atau
berbaring.
5. Suhu tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh semakin besar frekuensi
pernapasannya karena semakin cepat metabolismenya
sehingga diperlukan peningkatan O2 yang masuk ke
dalam tubuh dan pengeluaran CO2 dari tubuh
Mekanisme Pertukaran O2 dan CO2
Pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi
melalui proses difusi
Faringitis
Merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri saat menelan makanan
ataupun kerongkongan terasa kering
Pneumonia
Merupakan peradangan paru-paru dimana biasanya berisi cairan dan eritrosit yang
berlebihan akibat infeksi dalam alveolus
Emfisema paru-paru
Ialah jumlah udara yang berlebihan dalam paru-paru akibat menghisap tembakau pada
rokok
Asma
Ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran
bernapas. Biasanya disebabkan oleh hipersensitivitas bronkiolus terhadap benda asing
di udara
Dipteri
Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Corynebacterium diptherial yang
dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis) atau laring (laringitis)
oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut
Kelainan & Penyakit Sistem Pernapasan
Asfiksi
Ialah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang disebabkan
terganggunya fungsi paru-paru , pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh
TBC
Merupakann penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri
mycobacterium tuberculose
Hipoksia
Ialah kekurangan oksigen dalam jaringan yang dapat menyebabkan
kematian sel
Asidosis
Disebabkan meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat
dalam darah yang menyebabkan terganggunya pernapasan
Sianosis
Ialah kebiruan pada kult yang diebabkan karena jumlah hemoglobin
deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah kulit, terutama
kapiler
Sistem Pernapasan Hewan
1. Sistem pernapasan Porifera
2. Sistem pernapasan Coelenterata
3. Sistem pernapasan Cacing
4. Sistem pernapasan Serangga
5. Sistem pernapasan Ikan
6. Sistem pernapasan Katak
7. Sistem pernapasan Reptil
8. Sistem pernapasan Burung
Sistem pernapasan Porifera
Pada porifera, pernapasan masih sangat sederhana
Air yang mengandung oksigen terlarut masuk melalui
pori-pori
Lalu oksigen yang terlarut dalam air masuk melalui sel-sel
permukaan tubuhnya yaitu koanosit secara difusi
Di dalam mitokondria pada sel koanosit , oksigen
digunakan untuk mengurai molekul organik menjadi
molekul anorganik yang disertai pelepasan CO2.
Lalu molekul-molekul CO2 yang terlarut dalam air akan
bergerak berlawanan arah menuju membran sel dan
keluar menuju spongosol
Air dalam spongosol digerakkan oleh flagelum sel
koanosit dan mengalur keluar melalui oskulum
Sistem pernapasan Coelenterata
Coelenterata tersusun dari dua lapisan sel, yaitu lapisan
luar berasal dari ektoderm dan lapisan dalam berasal dari
endoderm.
Lapisal sel yang berasal dari ektoderm disebut epidermis,
dan lapisal sel yang berasal dari endoderm disebut
gastrodermis
Pertukaran gas terjadi secara difusi pada sel di luar
permukaan tubuh yang bersentuhan dengan air
Pada pernapasannya, Coelenterata memiliki alat bantu
berupa lekukan jaringan yang terdapat pada gastrodermis
disebut sifonoglifa
Sistem pernapasan Cacing
Cacing belum memiliki alat pernapasan khusus.
Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang terdaat
pada kulit melalui permukaan kulit yang lembab
Oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang terkandung
dalam darah cacing untuk diedarkan ke seluruh tubuh
Gas hasil respirasi yaitu CO2 dikeluarkan dari tubuh juga
melalui permukaan kulitnya.
Karena pernapasan cacing dilakukan melalui permukaan
tubuhnyam pernapasan cacing disebut pernapasan
integumenter
Sistem pernapasan Serangga
Pada serangga, pertukaran gas dari jaringan dengan
udara di lingkungan dilakukan menggunakan trakea
(anyaman tabung-tabung yang berisi udara), sehingga
disebut sistem pembuluh trakea
Sistem pernapasan ini terdiri dari suatu sistem tabung
udara (trakea) yang bercabang-cabang (trakeola) dan
setiap cabang akan bercabang lagi sehingga dapat
menjangkau hampir semua bagian tubuh,
Pertukaran udara dilakukan melalui lubang-lubang
pernapasan yang disebut spirakel atau stigma
Sistem pernapasan Ikan
Ikan bernapas menggunakan insang. Meskipun
mekanisme pernapasan terjadi melalui inspirasi dan
ekspirasi, tetapi pertukaran gas oksigen dan karbon
dioksida berlangsung saat ekspirasi
Sistem pernapasan Katak
Katak bernapas dengan insang ketika masih berupa
berudu
Katak dewasa bernapas dengan paru-paru saat berada di
darat dan menggunakan kulit saat berada di air
Sistem pernapasan Reptil
Reptil bernapas dengan paru-paru.
Paru-paru reptil terdapat di dalam rongga dada yang
sudah dilindungi oleh tulang rusuk
Sistem pernapasan Burung
Paru-paru burung tidak memiliki alveolus
Sebagai gantinya adalah pembuluh-pembuluh udara yang
disebut parabronki.
Mekanisme respirasi burung pada saat terbang yaitu
menggunakan kantung udara
Sedangkan pada waktu burung sedang istirahat
menggunakan paru-paru.