Anda di halaman 1dari 15

BUDAYA DALAM LINGKUP

KERJA PERAWAT

LOGO
Budaya Kerja

Budaya Kerja
Schein (1992) mendefinisikan budaya
kerja sebagai kebiasaan orang bekerja
dalam suatu kelompok, nilai, filosofi dan
aturan-aturan dalam kelompok yang
membuat mereka bisa bekerjasama.
Budaya merupakan suatu kecenderungan
pada saat nilai-nilai bersama tidak selaras
dengan efektivitas

Budaya berguna bagi organisasi dan


karyawan. Budaya mendorong terciptanya
komitmen organisasi dan meningkatkan
konsistensi sikap karyawan
Budaya Kerja

Berdasarkan tipenya, budaya kerja dibedakan


menjadi 3, yaitu: budaya yang konstruktif, pasif-
defensif, dan agresif-defensif.
1. Budaya yang konstruktif mengutamakan
interaksi antar individu dalam organisasi, saling
membantu, memiliki norma afiliasi, bisa
mencapai tujuannya atau memenuhi kebutuhan
organisasi, bisa mengaktualisasi diri,
humanistik, dan saling mendorong untuk
menjadi lebih baik.
Budaya Kerja

2. Individu dalam lingkungan organisasi yang


berbudaya pasif-defensif akan saling
berinteraksi dengan cara yang tidak
mengancam dirinya sendiri. Umumnya
konvensional, menghindari masalah, dan
cenderung mudah menyetujui keputusan pihak
lain.
3. Individu dengan budaya kerja yang agresif-
defensif akan memaksakan kehendaknya untuk
melindungi statusnya, bersikap oposisi,
mengutamakan kekuasaan, sangat kompetitif
dan perfeksionis.
BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

Budaya keselamatan pasien yang ada dirumah


sakit memiliki hubungan langsung terhadap
pelaksanaan pelayanan yang bertujuan untuk
menjamin keselamatan pasien. Kemudian
budaya keselamatan pasien itu sendiri juga
dipengaruhi olek kepemimpinan
transformasional dalam organisasi tersebut (Mc
Fadden et al, 2009).
Penerapan budaya dalam sebuah organisasi
tidak terlepas dari peran aktif atasan dalam hal
ini supervisor ataupun manajer dalam
mempromosikan nilai-nilai yang dianut dengan
melakukan tindakan-tindakan terkait yang
mampu mendukung proses penanaman nilai
yang dimaksudkan.
Staf yang adekuat juga menjadi faktor penentu
dalam penerapan budaya keselamatan pasien.
Kurangnya jumlah maupun kualitas tenaga
perawatan berdampak pada tingginya beban
kerja perawat yang merupakan faktor kontribusi
terbesar sebagai penyebab human error dalam
pelayanan keperawatan.
Sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan
jumlah staf yang adekuat untuk meningkatkan
keselamatan pasien (J Bryan et al, 2000).
Budaya organisasi (Robbbins, 2005) merupakan
suatu sistem dari makna/arti bersama yang dianut
oleh para anggotanya yang membedakan
organisasi dari organisasi lainnya,
Menurut Kreitner & Kinicki (2007) budaya organisasi
adalah nilai dan keyakinan bersama yang
mendasari identitas organisasi;
Menurut Fred Luthans (2007) budaya organisasi
adalah tata nilai & norma yang menuntun perilaku
Budaya jajaran organisasi
Organisasi
Karakteristik budaya organisasi

1. Inisiatif individual
2. Toleransi terhadap tindakan berisiko
3. Arah
4. Integrasi
5. Dukungan dari manajemen
6. Kontrol
7. Identitas
8. Sistem imbalan
9. Toleransi terhadap konflik
10.Pola-pola komunikasi
Dimensi Budaya Organisasi

Menurut Stephen P. Robbins


Ada 7 dimensi budaya menurut Robbins, yaitu:
1. Inovasi dan Pengambilan Resiko (Innovation
and Risk Taking)
Tingkat seberapa jauh para anggota organisasi
didorong menjadi inovatif dan pengambilan
resiko guna terwujudnya visi.
2. Perhatian pada Detil (Attention to Detail)
Tingkat seberapa jauh para anggota organisasi
diharapkan untuk memperlihatkan presisi,
analisis dan perhatian untuk detil
3. Orientasi Hasil (Outcome Orientation)
Tingkat seberapa jauh manajemen fokus pada
hasil daripada teknik dan proses yang dipakai
untuk mencapai hasil-hasilnya.
4. Orientasi kepada Para Individu (People
Orientation)
Tingkat seberapa jauh keputusan manajemen
memperhitungkan dampaknya pada para
individu di dalam organisasi.
5. Orientasi Tim (Team Orientation)
Tingkat seberapa jauh aktivitas pekerjaan
diorganisasikan kepada tim daripada individual.
6. Keagresifan (Aggressiveness)
Tingkat seberapa jauh para individu agresif dan
kompetitif dari pada easy going.
7. Stabilitas (Stability)
Tingkat sejauh mana kegiatan organisasi
menekankan posisi status quo daripada
perubahan organisasi.
SEMOGA
BERMANFAAT

LOGO

Anda mungkin juga menyukai