Anda di halaman 1dari 16

AHMAD RAMADHAN A.

145060407111024
ANDIKA ZUHDI R. 145060407111011
DEA ROZAN AQIL P. 145060401111024
ERDANDRA RIANKO 145060400111017
FATHINUN NAJIB 145060400111027
HANS IVAN 145060407111008
IRFAN NURDIANSYAH
145060407111026
NACI SEVIM K.
145060401111013
WADUK
Dari sudut ekologi, waduk dan danau merupakan ekosistem
yang terdiri dari unsur air, kehidupan akuatik dan daratan
yang dipengaruhi tinggi rendahnya muka air.
Sedangkan ditinjau dari sudut keseimbangan tata air, waduk
dan danau berperan sebagai reservoir yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan irigasi dan perikanan, sumber
air baku, pengendalian banjir, serta penyuplai air tanah.
Dalam melestarikan waduk sebagai sarana pemanfaatan
sumber air,masalah berat yang dihadapi adalah masalah erosi
dan sedimentasi yang memenuhi seluruh tampungan waduk
sehingga dikhawatirkan tidak akan mencapai umur waduk
yang direncanakan.
EROSI & SEDIMENTASI
Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-
bagian tanah dari suatu tempatyang diangkut oleh media
alami ketempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan
atas tanah. Tanah yang terangkut tersebut akan diendapkan
ditempat lain didalam sungai, waduk, danau, saluran irigasi
dan sebagainya.
Sedimentasi merupakan permasalahan yang sangat penting
dalam perencanaan umur waduk, dimana umur waduk
ditentukan oleh berapa lamanya volume tampungan mati
terisi endapan material sedimen.
METODE PENANGGULANGAN
SEDIMEN

Mengambil sedime waduk secara mekanis (atau


PENGERUKAN hidrolis, atau mekanis-hidrolis) dan lalu
memindahkan atau membuangnya ke lokasi lain.

MAINTENANCE Menggunakan kapal sedimen dibor dan dialirkan


DREDGING ke tepi waduk atau ke downstream area.
TAHAPAN METODE PENGERUKAN

Memisahkan dan mengambil material dari dasar menggunakan :

Erosion, Jetting, Cutting, Suction, Breaking, Grabbing

Mengangkut material dengan menggunakan :

Barges, Hoppers, Floating Pipeline, Conveyor Belt, Truck

Pembuangan material tersebut dengan menggunakan:


Pipeline discharge, Crane, Membuka pintu di bawah kapal yang didesain secara
khusus
MAINTENANCE DREDGING

Kapal Keruk Penghisap (Suction Dredgers)

Trailing
TSHD menyeret pipa penghisap ketika bekerja, dan mengisi material yang diisap tersebut ke
Suction satu atau beberapa penampung (hopper) di dalam kapal. Ketika penampung suda penuh,TSHD
Hopper akan berlayar ke lokasi pembuangan dan membuang material tersebut melalui pintu yang ada
di bawah kapal atau dapat pula memompa material tersebut ke luar kapal.
Dredger

Cutter Dalam CSD, tabung penghisap memiliki kepala pemotong di pintu masuk penghisap. Pemotong
Suction dapat pula digunakan untuk material keras seperti kerikil atau batu. Material yang dikeruk
Dredger biasanya diisap oleh pompa pengisap sentrifugal dan dikeluarkan melalui pipa atau ke tongkang.
TSHD & CSD
Data Yang Dibutuhkan
Data Primer
Wawancara dengan instansi terkait yang menangani
waduk sengguruh dan peninjauan secara langsung diwaduk
Data Sekunder (Data sedimen, data pengerukan,data
PLTA)
Kapasitas Waduk
Sisa Umur Efektif Waduk
Efisiensi Metode
Dalam pekerjaan pengerukan, sebelum dimulai harus diadakan
suatu penelitian, agar pekerjaan pengerukan betul-betul berdaya
guna dan seekonomis mungkin. Penelitian tersebut diantaranya:
Survey Penampang
Survey Keadaan Tanah
Penelitian Tempat Pembuangan
Lain-Lain
Survey Penampang
Survey ini dilakukan untuk mengetahui keadaan profil
sungai pada saat sebelum diadakan pengerukan, juga untuk
mengetahui besar volume pengerukan yang nanti akan
dikerjakan. Survey penampang bias dilakukan dengan
beberapa cara, salah satunya dengan cara Echo Sounding.
Echo Soundingyakni suatu cara pengukuran kedalaman
dengan menggunakan alat dengan getaran suara.
Survey keadaan tanah
Agar pemakaian jenis kapal keruk yang betul-betul tepat,
maka harus dilakukan penyelidikan tentang jenis tanah
pada tempat-tempat yang bersangkutan. Metode
penyelidikan tanah biasa dilakukan antara lain:
a. Pengeboran
b. Jet Boring
Dari metode diatas didapatkan data-data tanah yang
diantaranya adalah jenis klasifikasi tanah, jenis butiran,
kadar kelembaban, tebal lapisan tanah, tebal lapisan
lumpur,dll.
Penelitian tempat pembuangan
Agar diadapatkan suatu daerah pembuangan yang
ekonomis dengan memperhatikan beberapa faktor, maka
perlu diteliti tempat untuk membuang hasil pengerukan.
Luas daerah pembuangan, kondisi topografi dan
mengalirnya kembali air sungai harus benar-benar
diperhatikan.
Lain-lain
Selain hal-hal yang telah disebut sebelumnya, masih ada
hal-hal yang perlu mendapat perhatian antara lain:
Rintangan-rintangan yang ada, jembatan dan lain-lain yang
akan menghambat operasi kapal keruk.
Kedalaman air untuk operasi dan pemindahan kapal keruk.
Impact Pada Waduk
Manfaat Pengerukan sedimen pada waduk dapat
menangani sedimen yang dilakukan pada waduk
berupa flushing dan dredging secara signifikan
mampu meningkatkan energi yang dihasilkan PLTA.
Sedimen flushing Waduk biasanya dilakukan untuk
menjaga penggunaan sumber daya air dan layanan
ekosistem, namun mungkin memiliki dampak yang
buruk pada komunitas ikan.
Impact Pada Waduk
Berdasarkan Artikel BUMN, Pada saat pelaksanaan flushing,
sedimen langsung tergelontor ke hilir sehingga dapat menghemat
biaya pengerukan, namun upaya ini menyebabkan operasi
pembangkitan listrik dan suplai air untuk irigasi terhenti beberapa
saat (jam). Kegiatan flushing sangat berperan dalam pembersihan
sedimen/sampah yang ada di depan intake PLTA Wlingi dan Lodoyo.

Untuk di PLTA Wlingi hal tersebut sangat penting untuk


mengoptimalkan beban pembangkitan. Keuntungan lain yang
diperoleh adalah PJT I tidak perlu menyediakan spoilbank sebagai
tempat pembuangan sedimen. Di samping itu, sedimen yang
digelontor diharapkan dapat mengurangi degradasi dasar sungai,
khususnya di Kali Brantas bagian tengah dan hilir yang saat ini
mengalami penurunan dari dasar sungai rencana.
Kesimpulan
Danau/waduk merupakan komponen yang sangat penting dalam
keseimbangan sistem tanah, air, udara dan sumberdaya alam lainnya. Dalam
melestarikan waduk sebagai sarana pemanfaatan sumber air, masalah berat
yang dihadapi adalah masalah erosi dan sedimentasi yang memenuhi seluruh
tampungan waduk sehingga dikhawatirkan tidak akan mencapai umur waduk
yang direncanakan.

Untuk menanggulangi masalah tersebut maka bisa menggunakan metode


pengerukan yang dilakukan melalui tiga tahapan yaitu memisahkan dan
mengambil material, mengangkut material, dan membuang material.
Selain itu metode yang digunakan yaitu metode Kapal keruk penghisap
/ Suction dredgers yang beroperasi dengan menghisap material melalui pipa
panjang seperti vacuum cleaner.
Dari kedua metode tersebut dapat disimpulkan bahwa Suction dredgers
merupakan metode yang sangat bagus dan efisien tetapi metode tersebut
memerlukan biaya yang cukup besar, memerlukan alat yang cukup rumit
pengoprasiannya, dan memerlukan tenaga ahli.

Anda mungkin juga menyukai