Anda di halaman 1dari 47

Referat

Asuhan Persalinan Normal

Pembimbing :
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderwasih
dr. Fitri Ria Dini, Sp.OG
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura
Dipresentasikan oleh :
Tahun 2016
Erick Imbab
Landasan Teori

Definisi Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta
dari tubuh ibu.

Referat Asuhan Persalinan Normal 2


Landasan Teori
Persalinan dibagi dalam 3 kala, yaitu :

Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan


Kala I cervix menjadi lengkap.

Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi.


Kala II

Dimulai dari lahirnya bayi sampai lahirnya plasenta.


Kala III

Referat Asuhan Persalinan Normal 3


Landasan Teori
Teori Persalinan
Sebab-sebab dimulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Agaknya banyak
factor yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan ialah sebagai berikut :

Referat Asuhan Persalinan Normal 4


Landasan Teori

His persalinan merupakan kontraksi fisiologis otot-otot rahim. His persalinan


bersifat nyeri. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh anoksia dari sel-sel otot
sewaktu kontraksi.

Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak
keluar terutama adalah kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan
peninggian tekan intraabdominal

Referat Asuhan Persalinan Normal 5


Landasan Teori

Sejak kehamilan lanjut uterus dengan jelas terdiri dari 2 bagian, yaitu segmen
atas rahim yang dibentuk oleh corpus uteri dan segmen bawah rahim yang
terbentuk dari isthmus uteri.

Segmen atas memegang peran aktif arena berkontraksi, dindingnya bertambah


tebal dengan majunya persalinan.
Sebaliknya, segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis
seiring majunya persalinan

Referat Asuhan Persalinan Normal 6


Referat Asuhan Persalinan Normal 7
Landasan Teori

Pembukaan Cervix
Yang dimaksud dengan pembukaan cervix adalah pembesaran ostium externum
yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter beberapa milimeter. Menjadi
lubang yang dapat dilalui anak dengan diameter sekitar 10cm.

Referat Asuhan Persalinan Normal 8


Landasan Teori

Faktor-faktor yang menyebabkan pembukaan cervix, yaitu:


1. Kemungkinan otot-otot cervix tertarik pada pinggir ostium dan
membesarkannya.
2. Sewaktu kontraksi, segmen bawah rahim dan cervix diregang oleh isi rahim
terutama oleh air ketuban.
3. Sewaktu kontraksi, bagian selaput ketuban yang terdapat di atas canalis cervicis
uteri yang menonjol ke dalam canalis cervicis uteri dan membukanya.

Referat Asuhan Persalinan Normal 9


Gerakan janin pada persalinan

1. Turunnya kepala

Asinklitisme posterior
Pada saat kepala mencapai panggul os parietale posterior lebih rendah dari pada
os parietale anterior sehingga sutura sagitalis akan lebih dekat ke symphisis pubis
dari pada ke promontorium.
Dengan demikian, diameter biparietal kepala berada pada posisi miring
terhadap bidang pintu atas panggul

Referat Asuhan Persalinan Normal 10


Gerakan janin pada persalinan

Asinklitisme anterior
Pada keadaan otot-otot abdomen lemah dan perut gantung, uterus dan fetus
akan jatuh ke depan, kepala akan memasuki panggul pada keadaan asinklitisme
posterior.
Pada mekanisme ini, os parietale anterior turun lebih dulu sehingga sutura
sagitalis terletak lebih dekat ke sacrum daripada symphisis pubis.

Referat Asuhan Persalinan Normal 11


Gerakan janin pada persalinan

Referat Asuhan Persalinan Normal 12


Gerakan janin pada persalinan

2. Majunya kepala
Pada primigravida, majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke dalam
rongga panggul dan biasanya baru dimulai pada kala II. Pada multipara,
sebaliknya majunya kepala dan masuknya kepala ke dalam rongga panggul
terjadi bersamaan. Majunya kepala ini terjadi bersamaan dengan gerakan-
gerakan yang lain, yaitu fleksi, putaran paksi dalam, dan ekstensi.

Referat Asuhan Persalinan Normal 13


Gerakan janin pada persalinan

3. Fleksi
Dengan majunya kepala, biasanya fleksi bertambah sehingga ubun-ubun kecil
jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi
ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir; diameter suboccipito-
bergmatica (9,5cm) menggantikan diameter soboccipito-frontalis (11cm). fleksi ini
disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari
pinggir pintu atas panggul, cervix, dinding panggul, atau dasar panggul.

Referat Asuhan Persalinan Normal 14


Gerakan janin pada persalinan

4. Putaran paksi dalam


Pada presentasi belakang kepala, bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun
kecil dan bagian inilah yang akan memutar ke depan ke bawah symphisis.
Putaran paksi dalam mutlak diperlukan untuk kelahiran kepala karena putaran
paksi merupakan suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk
jalan lahir, khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul.

Referat Asuhan Persalinan Normal 15


Gerakan janin pada persalinan

5. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul, terjadilah
ekstensi atau defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir pada
pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya

Referat Asuhan Persalinan Normal 16


Referat Asuhan Persalinan Normal 17
Gerakan janin pada persalinan

6. Paksi Luar
Gerakan yang terakhir ini adalah putaran paksi luar yang sebenarnya, dan
disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisacromial) menempatkan diri dalam
diameter anteroposterior pintu bawah panggul.

7. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai di bawah symphisis dan menjadi
hipomoklion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul
dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir

Referat Asuhan Persalinan Normal 18


Gerakan janin pada persalinan

Referat Asuhan Persalinan Normal 19


Referat Asuhan Persalinan Normal 20
Tahapan persalinan

Kala I
His belum begitu kuat, datangnya setiap 10-15 menit dan tidak seberapa
mengganggu ibu, sehingga ibu seringkali masih dapat berjalan. Lambat laun
his bertambah kuat, interval menjadi lebih pendek, kontraksi juga menjadi
lebih kuat dan lebih lama. Lendir berdarah bertambah banyak.

Lamanya kala I untuk primigravida adalah 12 jam dan untuk multigravida 8 jam.

Referat Asuhan Persalinan Normal 21


Pimpinan Kala I

1. Memeriksa pasien
2. Anamnesa
3. Pemeriksaan dalam
4. Melakukan observasi
Tekanan darah, Nadi, Pernapasan dan Suhu diambil tiap 4 jam
DJJ pada akhir kontraksi

Referat Asuhan Persalinan Normal 22


Tahapan persalinan

Kala II
His menjadi lebih kuat, kontraksinya selama 50-100 detik, dan datangnya tiap 2-
3 menit.
Perineum menonjol, vulva menganga dan rectum terbuka.
Lamanya kala II pada primigravida 50 menit, sedangkan multigravida 20
menit.

Referat Asuhan Persalinan Normal 23


Pimpinan Kala II

Tanda-tanda kala II ialah sebagai berikut.


1. His lebih sering dan kuat
2. Pasien mulai mengejan
3. Pendarahan sedikit bertambah.
4. Ketuban pecah dan air ketuban mengalir ke luar.
5. Perineum menonjol dan anus mulai terbuka.

Referat Asuhan Persalinan Normal 24


Menyiapkan pertolongan persalinan
2. Pastikan kelengkapan peralatan, bahan,
dan obat-obatan :
Klem, gunting, benang tali pusat,
penghisap lendir steril/DTT siap pada
wadah.
Pakaian, handuk, selimut, dan kain.
Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan
thermometer.
Ampul oksitosin 10 unit dan spuit steril
sekali pakai dalam partus set.
Tempat datar, rata, bersih, kering dan
hangat, 3 handuk, kain bersih dan kering,
alat penghisap lendir, lampu sorot 60watt.
Referat Asuhan Persalinan Normal 25
3. Kenakan baju penutup atau celemek plastic bersih, sepatu kedap air, tutup
kepala, masker, dan kacamata.
4. Lepas semua perhiasan pada lengan dan tangan, cuci kedua tangan.
5. Pakai sarung tangan steril.
6. Ambil spuit dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin 10 unit
dan letakkan kembali spuit tersebut di partus set.

Referat Asuhan Persalinan Normal 26


Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
7. Bersihkan vulva dan perineum
8. Pemeriksaan dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah
lengkap.
9. Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan tangan yang masih
memakai sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%.
Cuci kedua tangan setelahnya.
10. Periksa DJJ setelah kontraksi berakhir untuk memastikan DJJ dalam batas
normal (120-160 kali/menit).

Referat Asuhan Persalinan Normal 27


Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan meneran.
11. Beritahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik.
12. Menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.

Referat Asuhan Persalinan Normal 28


Mempersiapkan pertolongan kelahiran bayi.
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6cm, letakkan
handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
16. Letakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
17. Perhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan.
18. Pakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

Referat Asuhan Persalinan Normal 29


Membantu lahirnya kepala.
19. Setelah tampak lahir kepala bayi dengan diameter 5-6cm, lindungi perineum
dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering, sementara tangan
yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala.
20. Periksa lilitan tali pusat dan lakukan tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi.
21. Tunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.

Referat Asuhan Persalinan Normal 30


Membantu lahirnya bahu.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.

Membantu lahirnya badan dan tungkai.


23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan yang berada di bagian bawah ke arah
perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
24. Setelah tubuh dan dengan lengan bayi lahir, lanjutkan penelusuran tangan
yang berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi.

Referat Asuhan Persalinan Normal 31


Penanganan bayi baru lahir.
25. Lakukan penilaian selintas untuk menilai apakah ada asfiksia.
26. Bila tidak ada asfiksia, lanjutkan manajemen bayi baru lahir normal. Keringkan
dan posisikan tubuh bayi di atas perut ibu.
27. Periksa kembali perut ibu untuk memastikan tidak ada bayi lain dalam
uterus.

Referat Asuhan Persalinan Normal 32


Tahapan persalinan

Kala III
Pada masa ini, uterus akan teraba sebagai tumor yang keras, segmen atas
melebar karena mengandung plasenta, dan fundus uteri teraba sedikit dibawah
pusat.

Referat Asuhan Persalinan Normal 33


Manajemen aktif kala III.
28. Beritahukan kepada ibu penolong akan menyuntikkan oksitosin untuk
membantu uterus berkontraksi baik.
29. 1 menit setelah bayi lahir, berikan oksitosin 10 unit IM
30. 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat pada sekitar 3cm dari pusat bayi.
Dari sisi luar klem penjepit, dorong isi tali pusat kea rah distal (ibu) dan
lakukan penjepitan kedua pada 2cm distal dari klem pertama.
31. Potong dan ikat tali pusat.
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kukit bayi.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan kering dan pasang topi pada
kepala bayi.
Referat Asuhan Persalinan Normal 34
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva.
35. Letakkan satu tangan di atas kain di perut ibu, tepat di tepi atas simfisis dan
tegangkan tali pusat dan klem dengan tangan yang lain.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus ke arah dorso-kranial secara hati-hati.
37. Lakukan penegangan dan dorongan dorso-kranial hingga plasenta terlepas
38. Saat plasenta terlihat di introitus vagina, lanjutkan kelahiran plasenta
dengan menggunakan kedua tangan.
39. Segera setelah plasenta lahir, masase uterus dengan gerakan melingkar
secara lembut hingga uterus berkontraksi (fundus teraba keras).

Referat Asuhan Persalinan Normal 35


Menilai perdarahan.
40. Periksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan
pastikan bahwa selaputnya lengkap dan utuh.
41. Evaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan penjahitan
bila laserasi menyebabkan perdarahan aktif.

Melakukan asuhan pasca persalinan (kala IV).


42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Mulai IMD dengan memberikan cukup waktu untuk melakukan kontak kulit
ibu-bayi.
Referat Asuhan Persalinan Normal 36
44. Setelah kontak kulit ibu-bayi dan IMD selesai:
Timbang dan ukur bayi.
Beri bayi salep atau tetes mata antibiotika profilaksis
Suntikkan vitamin K1 1mg di paha kiri anterolateral bayi.
Pastikan suhu tubuh bayi normal.
Berikan gelang pengenal pada bayi.
Pemeriksaan untuk melihat adanya cacat bawaan dan tanda-tanda bahaya
pada bayi.
45. 1 jam setelah pemberian vitamin K1, berikan suntikan imunisasi hepatitis B
di paha kanan anterolateral bayi.

Referat Asuhan Persalinan Normal 37


46. Lanjutkan pemantauan kontraksi dan pencegahan perdarahan pervaginam.
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Periksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih ibu setiap15 menit
selama 1 jam pertama pasca salin dan setiap 30 menit selama jam kedua
pascasalin.
50. Periksa kembali kondisi bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik (40-60 kali/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5c).

Referat Asuhan Persalinan Normal 38


51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi. Cuci dan bilas peralatan setelah dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Bersihkan badan ibu menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan ketuban,
lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
54. Pastikan ibu merasa nyaman.
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%.

Referat Asuhan Persalinan Normal 39


56. Celupkan sarung tangan yang kotor dalam larutan klorin 0,5%, balikkan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir kemudian keringkan
dengan tisu atau handuk yang kering dan bersih.
58. Lengkapi partograf, periksa tanda vital.

Referat Asuhan Persalinan Normal 40


Kesimpulan

Pembangunan sumber daya manusia tidak terlepas dari upaya kesehatan


khususnya upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Ibu
pada prinsipnya memiliki peran ganda yaitu sebagai pengasuh anak yang ikut
berperan menentukan generasi bangsa yang akan datang. Karena itu
pembangunan sumber daya manusia harus dimulai sejak dini, yakni pada saat
janin masih dalam kandungan ibu dan masa awal pertumbuhannya.

Referat Asuhan Persalinan Normal 41


Kesimpulan

Dengan demikian maka kesehatan bayi baru lahir menjadi sangat penting
karena akan menentukan apakah generasi yang akan datang dalam keadaan sehat
dan berkualitas serta mampu menghadapi tantangan globalisasi.

Referat Asuhan Persalinan Normal 42


Terima kasih

Referat Asuhan Persalinan Normal 43


Referensi

1. Martaadisoebrata, Wirakusumah dan Efendi. 2012. Obstetri Fisiologi, Edisi 3.


Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2. Cunningham, Leveno, Bloom, Dashe, Hoffman et al. 2014. Williams Obstetrics,
24th Edition. Chicago: McGraw-Hill.
3. POGI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan, Edisi Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
4. Wiknjosastro, Saifuddin dan Rachimhadhi. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
5. Llewellyn-Jones. 2001. Dasar-Dasar Obstetri dan Ginekologi, Edisi 6. Jakarta:
Hipokrates.

Referat Asuhan Persalinan Normal 44


Referat Asuhan Persalinan Normal 45
Referat Asuhan Persalinan Normal 46
Referat Asuhan Persalinan Normal 47

Anda mungkin juga menyukai