Permenkes
Surat Edaran
Alur Klaim JKN
Coded:
Diagnosis: Primary
Secondary INA-CBG
Procedure: Primary
Secondary Contoh : INA-CBGs (Rawat Inap) Prosedur Payudarah
NO Kode INA-CBG Deskripsi
1 L-1-50-I Prosedur pada payudara ringan
2 L-1-50-II Prosedur pada payudara sedang
3 L-1-50-III Prosedur pada payudara berat
PMK No.76 Tahun 2016
Bab II.c
RS Khusus
EPISODE PERAWATAN
Radioterapi
Pelayanan Gigi
Rehab Medik
Rehab Psikososial
d. Pasien yang datang ke rumah sakit
mendapatkan pelayanan rawat jalan pada
satu atau lebih klinik spesialis pada hari
yang sama, terdiri dari satu atau lebih
diagnosis, dimana diagnosis berhubungan
atau tidak berhubungan, dihitung sebagai
satu episode
2. Episode Rawat Inap
a. Perlayanan rawat inap menjadi kelanjutan dari proses
perawatan di rawat jalan atau gawat darurat, maka pelayanan
tersebur sudah termasuk satu episode rawat inap
Ketentuan
tambahan b. Pelayanan IGD lebih dari 6 jam, telah mendapatkan
terkait pelayanan rawat inap dan secara administrasi telah menjadi
pasien rawat inap termasuk episode rawat inap
episode
rawat inap
c. Dalam hal pasien telah mendapatkan pelayanan
rawat inap yang lama perawatan kurang dari 6 jam
dan pasien meninggal termasuk episode rawat inap
2. Ketentuan batal operasi
a. Pasien batal operasi atas alasan medis dan harus dilakukan
rawat inap atas kondisi tersebut maka ditagihkan sebagai
rawat inap dengan diagnosa yang menyebab bata operasi
Pasien
b. Pasien batal operasi atas alasan medis namun dapat
rawat yang dilakukan terapi rawat jalan atau pulang dapat diklaimkan
batal sebagai rawat dengan menggunakan kode Z53,-
operasi
c. Pasien batal operasi atas alasan kurangnya
persiapan operasi oleh FKRTL maka tidak dapat
ditagihkan
PMK No.52 Tahun 2016
Pasal 14
Ayat (1)
S Drug
S Invesigasi
Top-up S Prosedur
Spesial CMG
Kronik
S Prostesis
Sub Akut
Bagaimana kalau pasien peserta JKN naik
kelas perawatan...............?
Tarif INA-CBG adalah Tarif dasar tidak termasuk tarif Top-up
PMK No.4 Tahun 2017
Pasal 1
Ayat (2)
Contoh pasien naik kelas dari
kls 2 ke VIP
PMK No.4 Tahun 2017
Poli Ekskutif
Pasal 1
Ayat (1)
Poli Reguler ke Executive
PMK No.4 Tahun 2017
Pasal 1
Ayat (6)
DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis sekunder apabila ada sesuai
dengan ICD 10 serta menulis seluruh prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan
membuat resume medis pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di rumah
sakit.
KODER
melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang diisi oleh dokter yang
merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk diagnosa dan ICD 9 CM Up-date 2010 untuk
prosedur/tindakan
Standar Coding INA-CBG
ICD10 ICD9CM Review hasil
Entry data atau pengkodean
Kode Prosedur Utama
import data Kode Diagnosis Utama dan
yang berhubungan
dari data sesuai resume dengan dengan Diagnosis Grouping
warehouse memenuhi aturan coding, Utama dilanjutkan INA CBG
kemudian kode diagnosis dengan mengkode
sekunder prosedur-prosedur
lainnya.
Contoh 4
Du : COPD
Ds : Ackut exaserbasi
Ds : pneumonia
Dikoding : J44.1 + J18.9
Sub-group ke-2 menunjukkan tipe kasus (1-9 )
2010
Eksisi adalah suatu tindakan
pengangkatan massa tumor dan
jaringan sehat di sekitarnya .
TARIF INA-CBG =
Hospital Base rate x Cost Weight x Adjusment Factor
Re-Klasifikasi
Indonesian Struktur Tarif
Grouper INA-CBG
Update Tarif INA-CBG &
Develop INA-Grouper
2018-2019 :
2017-2018 : Finalization
other MDCs & Trial
2016 :
MDC 12 : EYE & ADNEXA
MDC 13 : ENT & MOUTH Tantangan :
MDC 14 : RESPIRATORY
MDC 29 : PSYCHIATRY o Perbedaan persepsi dengan dokter
o Data yang adekuat
Alur Proses Re-Klasifikasi INA-CBG
ANATOMI DRG
CMG M Algoritma MusculoSkeletal
INA-CBG Existing (1)
CMG M
CMG M Algoritma MusculoSkeletal
CMG M INA-CBG Existing (2)
Algoritma
Musculoskeletal
System &
Connect. Tissue
Thai DRG
[Surgical Part-1]
Benchmark Jumlah PDC & DC
MDC 08 / CMG M
Musculoskeletal System & Connective Tissue
Medical Surgical
Jenis DRG
PDC DC PDC DC
THAI-DRG 17 24 30 34
INA-CBG (exist.) 12 36 (DRG) 13 39 (DRG)
INA-CBG (next) ? ? ? ?
EXPERT PANEL MEETING
dalam Reklasifikasi INA-CBG
Pertemuan antara Perwakilan Organisasi Profesi dgn
Tim Teknis INA-CBG Kementerian Kesehatan RI
1.Mengidentifikasi daftar Diagnosis dari ICD-10 (versi 2010) dan Prosedur dari
ICD-9-CM (versi 2010) yang termasuk ke dalam MDC terkait
2.Melakukan tahapan Mapping & Partitioning ICD untuk menentukan kategori
Surgikal atau Medikal, serta cakupan Rawat Jalan dam/atau Rawat Inap
kepada semua diagnosis dan prosedur
3.Mengidentifikasi Diagnosis atau Prosedur yang beririsan dengan profesi lain
untuk menjadi bahan diskusi bersama selanjutnya
4.Membuat usulan daftar diagnosis/prosedur yang belum ada di ICD dgn kriteria :
Tidak bisa disetarakan dengan kode ICD yang telah ada
Jumlah kasus dan tarif pelayanan RS dapat dilaporkan
Bukan alat dari perkembangan teknologi
5.Membuat daftar PDC (Procedure or Diagnosis Cluster) atau Pengelompokan
Diagnosis atau Prosedur, serta daftar Diagnosis atau Prosedur yang termasuk
dalam setiap PDC
6.Menyusun alur logic sesuai hasil reklasifikasi untuk dijadikan dasar dalam
pembuatan INA-Grouper
Output
Expert Panel Meeting
1. Daftar kode ICD-10 (diagnosis) & ICD-9-CM
(prosedur) yg masuk dalam Disease & Disorder of
The Musculoskeletal System & Connective Tissue
2. Daftar hasil mapping kode ICD :
Rawat Jalan / Rawat Inap / Rawat Jalan & Inap
3. Daftar PDC (Procedure Cluster & Diagnosis Cluster)
4. Daftar hasil Partitioning kode ICD ke setiap PDC
(dalam template excell)
5. Algoritma pengklasifikasian (acuan logic grouper)
Eye & Adnexa
10 ERCP
JAMINAN
KESEHATAN
NASIONAL
110