alasan apapun sebelum buah kehamilan dapat bertahan hidup di luar kandungan ibunya. 2. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu) atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan (berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu). Faktor Pendorong Aborsi Pembagian Aborsi Menurut Ilmu Ditinjau dari Aspek Kedokteran: Hukum:
o Aborsi Spontanus oAbotus buatan legal
atau ilmiah (Abortus provocatus o Aborsi Provokatus therapcutius) oAbortus buatan illegal Tingkat Aborsi di Indonesia Menurut Parawansa (2000), menyatakan bahwa jumlah aborsi di Indonesia dilakukan oleh 2 juta orang tiap tahun, dari jumlah itu, 70.000 dilakukan oleh remaja putri yang belum menikah. Menurut Azwar,A (2000) menyatakan bahwa jumlah aborsi pertahun di Indonesia sekitar 2,3 juta. Utomo B, melaporkan hasil penelitian yang dilakukan di 10 kota besar dan 6 kabupaten di Indonesia tahun 2000, menyimpulkan bahwa di Indonesia terjadi 43 aborsi per 100 kelahiran hidup. Hukum yang Mengatur Aborsi
KUHP Bab XIX pasal 346 s/d 349 tindakan
pengguguran kandungan yang disengaja digolongkan ke dalam kejahatan terhadap nyawa. UU No. 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan pasal 15 ayat (1) dinyatakan bahwa dalam keadaaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil atau janinnya dapat dilakukan tindakan medis tertentu. Tinjauan Aborsi Dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia Dari Segi Si Wanita: Dari Segi Si Janin:
oUU No 36 Tahun 2009 oUUD 1945 Pasal 28A
Tentang Kesehatan Pasal tentang Hak Hidup 72 memuat ketentuan oHak untuk terus hidup dan mengenai jaminan setiap berkembang orang untuk melakukan reproduksi. oUU No. 39 Tahun 1999 pasal 53 Setiap anak sejak dalam kandungan, berhak untuk oHak wanita atas tubuh hidup, mempertahankan yang dimilikinya. hidup, dan meningkatkan taraf kehidupannya Terimakasih Harapan dapat mengalahkan rasa takut jika kita percaya Susilo Bambang Yudhoyono