Anda di halaman 1dari 31

UNSUR GOLONGAN UTAMA

VIIA dan VIII A

Disusun Oleh:
Aji Masruri
Muhamad Basarudin
Nur Hamid
Lanov Ardiyanto
Kelas : XII IPA 3

SMA NEGERI 1 SAPURAN


Terakreditasi : A
Jln. Purworejo Km. 20 Sapuran Wonosobo 56373
Telp. (0286) 611173
Website: http://www.sma1sapuran.sch.id
E-mail : sma1sapuran@yahoo.co.id
2013
Halogen adalah unsur-unsur golongan VIIA atau sekarang lebih dikenal
dengan golongan 17 dalam tabel sistem periodik unsur, yang mempunyai
elektron valensi 7 pada subkulit nsnp. Istilah halogen berasal dari
istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani, yaitu halo genes yang artinya pembentuk garam karena unsur-unsur
tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Adapun sifat-sifat yang yang dimiliki
unsur halogen dapat di
kelompokan sebagaisifat fisik dan sifat
kimia ;
Wujud halogen

Wujud Halogen Pada suhu kamar, flourin dan klorin berupa gas, bromin berupa

zat cair yangmudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah

menyublim.Pemanasan iodin padat pada tekanan atmosfer tidak membuat unsur

itu meleleh, tetapilangsung menyublim. Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin

padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm.

Titik cair dan titik didih

Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut. Molekul halogen (X2) bersifat nonpolar, dengan demikian gaya

tarik-menarik antarmolekul halogen merupakan gaya dispersi. Sebagaimana

diketahui, gaya dispersi bertambah besar sesuai dengan pertambahan massa

molekul (Mr ). Itulahsebabnya mengapa titik leleh dan titik didih halogen

meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik unsur.


Warna dan aroma
Warna dan Aroma HalogenHalogen mempunyai warna dan aroma
tertentu. Flourin berwarna kuningmuda, klorin berwarna hijau
muda, bromin berwarna merah tua, iodin padat berwarnahitam,
sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau
rangsang danmenusuk, serta bersifat racun.

Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai yod dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut dalam air juga mengalami reaksi.
a. Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin
reaktif unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron.
Kereaktifan halogen juga di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin
kecil energi ikatan halogen, semakin mudah di putuskan ikatan tersebut
sehingga semakin reaktif halogen.
b. Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah
semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di
bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin
kuat.
c. Membentuk molekul diatomik

Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik


yang sangat reaktif terhadap unsur logam maupun
nonlogam.
1. Fluorine
Fluor Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada
tahun 1670 dan baru padatahun 1886 Maisson berhasil
mengisolasinya. Merupakan unsur paling
elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas
merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna
kuning muda dan bersifat sangat korosif. Serbuk logam,
glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan
nyala terang. Adanya komponen fluorin dalam air minum
melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman
pada gigi.
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6,
dan fluorapatitCa(PO4)3F. dengan penambahan asam
sulfat ke dalam fluorspar maka akan diperoleh HF dan
garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di
elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Klor Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy
pada tahun1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi
sebagai gas Cl2, senyawadan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas
klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah
bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar
kulit.
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa
klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang
terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air
laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan
unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine)
akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada
katode.
3. Bromin

Brom Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair
berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap pada
temperature kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak
dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan.
Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan berwarna
merah, bersifa tkurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih
reaktif dari iodium.

Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga


ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan
di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-
garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
4. Iodine

Iodium Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur


nonlogam.Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada
temperature biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak
(perih). Di alam ditemukandalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur
halogen ini larut baik dalam CHCl3,CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut
dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanyasatu yang stabil yaitu 127I yang
ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lendir.

Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam


jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah
di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh
iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat pereduksi natrium
bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :

2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O


5. Astatine

Astatin Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai


hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa
tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal
ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)mempunyai waktu
paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbandingiodium.
Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar
halogen (AtI,AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At
dapat membentuk molekul diatomseperti unsur halogen lainnya.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt danCH 3At.6

Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.


Klor (Cl)
Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2
pada anode dan NaOH pada katode.

Brom (Br)
Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br(aq) > 2 Cl(aq) + Br2(aq)

Iodium (I)
Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3(aq) + 5 HSO3 (aq) >3 HSO4 (aq) +2 SO42(aq) + H2O(l) + I2(aq)
Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam
singkiran. Garam-garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian
diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya menghablur,
sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge).
Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan
reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan
penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua,
memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.
a. Unsur Klor
Klor digunakan dalam industri kertas dan
industri tekstil sebagai pengelantang, sebagai
pemusnah kuman, dan untuk pembuatan
kapur klor, brom, dan zat warna organik.

b. Senyawa Asam Klorida


Asam klorida (HCl) digunakan untuk
membersihkan logam-logam dan untuk
membuat garam-garam klorida dan gas klor.
HCl murni yang tidak mengandung air banyak
digunakan dalam pembuatan zat warna
organik.
c. Garam Hipoklorit dan Garam Klorat
Garam klorat yang penting adalah kalium
klorat (KClO3) yang digunakan untuk kepala
batang korek api, petasan, dan dipakai
sebagai obat kumur.

d. Unsur Brom
Larutan brom dalam air (aqua bromata)
digunakan sebagai pengoksidasi. Kurang lebih
90% brom dipakai sebagai bahan membuat
garam-garam bromida. AgBr dipergunakan
dalam pemotretan. NaBr dan KBr
dipergunakan dalam obat-obatan. Beberapa
garam bromida lainnya digunakan dalam
pembuatan zat-zat warna.
e. Unsur Iod
Larutan iod dalam alkohol dinamakan iodtinktur dan
digunakan sebagai pemusnah hama. Iod juga
mudah larut dalam karbon disulfida dan kloroform.
Iod digunakan dalam obat-obatan sebagai kalium
iodida (KI) dan iodoform (CHI3).

f. Senyawa Asam Fluorida


Dalam bentuk cair atau gas, HF dapat memakan
kaca yang dinamakan mengets menurut reaksi
seperti berikut.

SiO2(s) + 4HF(g) 2H2O(l) + SiF4(s)


Asam fluorida digunakan untuk pemucatan penjalin.
Adapun senyawa-senyawa organik fluor digunakan
untuk pendingin dalam lemari es dan untuk
mematikan kutu-kutu dalam kain
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik.
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi).
Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari gas mulia.
kestabilan gas mulia tersebut disebabkan konfigurasi elektronnya yang terisi
penuh, yaitu konfigurasi oktet (duplet untuk Helium). Kestabilan gas mulia
dicerminkan oleh energi ionisasinya yang sangat besar, dan afinitas
elektronnya yang sangat rendah (bertanda positif)
Gas mulia adalah gas yang mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah
bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia banyak digunakan dalam sektor
perindustrian. Berikut adalah gas-gas mulia:
Helium
Neon
Argon
Kripton
Xenon
Radon
Sifat-sifat Fisis Gas Mulia
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn

Nomor atom 2 10 18 36 54 86

Elektron
2 8 8 8 8 8
Valensi

Jari-jari atom
0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
(A)

Titik leleh (oC) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71

Titik didih (oC) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62

Energi
Pengionan (kJ 2640 2080 1520 1350 1170 1040
mol-1)
Afinitas
elektron (kJ 21 29 35 39 41 41
mol-1)

Densitas (g L-1) 0.178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73


Seperti tampak pada Tabel, gas mulia mempunyai titik leleh serta titik
didih yang sangat rendah. Titik didih helium mendekati nol absolut (0 K).
Titik didih gas mulia hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya.
Rendahnya titik didih gas mulia dapat diterangkan sebagai berikut. Seperti
telah diketahui, gas mulia terdapat molekul monoatomik. Gaya tarik-menarik
antarmolekulnya hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh
karena itu, gas mulia hanya akan mencair atau menjadi padat jika energi
molekul-molekulnya menjadi sangat dilemahkan, yaitu pada suhu yang sangat
rendah. Dari atas ke bawah, seiring dengan bertambahnya massa atom
relatif, gaya dispersi semakin besar dan titik leleh serta titik didihnya juga
meningkat.
Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut:

Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.

Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2,


maka gas mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.

Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)

Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar


bereaksi dengan unsur lainnya.

Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah,
namun baik titik leleh maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai
dengan semakin besarnya massa atom gas mulia.
Dunia kimia seperti terguncang ketika pada tahun 1962, Bartlett
berhasil membuat senyawa stabil dari xenon, yaitu XePtF6. Penemuan itu
telah mendobrak kegaiban gas mulia. Tidak lama kemudian, ahli riset
lainnya dapat membuat berbagai senyawa dari xenon, radon, kripton.
Radon ternyata dapat bereaksi spontan dengan fluorin, sedangkan xenon
memerlukan pemanasan atau penyinaran untuk memulai reaksi. Kripton
lebih sukar, hanya bereaksi dengan fluorin jika disinari atau jika diberi
loncatan muatan listrik. Sementara helium, neon, dan argon, ternyata
lebih sukar lagi bereaksi dan belum berhasil dibuat suatu senyawa dari
ketiga unsur itu.

Kereaktifan gas mulia bertambah besar sesuai dengan pertambahan jari-


jari atomnya, yaitu dari atas ke bawah. Pertambahan jari-jari atom
mengakibatkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang,
sehingga elektronnya semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun
senyawa gas mulia telah berhasil dibuat, namun tetap harus diakui
bahwa unsur gas mulia lebih stabil dari semua golongan lainnya. Unsur
gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat
elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara
cair. Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:

a. Penambangan

B. Pemekatan biji logam

C. Pengubahan mineral menjadi senyawa

d. Pengubahan senyawa menjadi logam

e. Pemurnian logam

F. Pembuatan paduan logam

Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas
seperti hydrogen, nitrogen, dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan
menggunakan metode distilasi bertingkat udara cair.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon
(Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat
sedikit kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan
kandungan gas mulia sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang
lain karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit
jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah
menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang
sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling sedikit
adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek ( 4 hari )
dan meluruh menjadi unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh dengan
cara destilasi bertingkat udara cair.
Sedangkan radon hanya dapat diperoleh dari peluruhan radioaktif
unsure radium, berdasarkan reaksi inti berikut :

88Ra 86Rn + 2He


226 222 4

Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang


diproses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung
helium. Secara spektoskopik helium telah terdeteksi keberadaanya di
bintang-bintang, terutama di bintang yang panas ( seperti matahari).
Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi protonproton
dan siklus karbon yang merupakan bahan bakar matahari dan bintang

lainnya.
1) He
a. Pendingin reaktor nuklir
b. Pengisi balon udara
c. Campuran udara bagi penyelam
2) Ne
a. Pengisi bola lampu neon
b. Penangkal petir
c. Indikator tegangan tinggi
3) Ar
a. Pembuatan roket
b. Las stainless steel
c. Las titanium
d. Pengisi bohlam pijar
e. Tempat penyimpanan logam
4) Kr
a. Pengisi lampu fluoresen tegangan rendah
b. Alat fotografi kecepatan tinggi
5) Xe
a. Pembuatan lampu baktenisida
b. Pembuatan tabung elektron
c. Penghilang rasa sakit
d. Obat bius
6) Rn
a. Terapi kanker
b. Sistem peringatan gempa
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/08/kegunaan-
manfaat-unsur-golongan-viia-7a-halogen.html

http://handinurdiansyah.blogspot.com/2013/01/makalah-
halogen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia
http://la-randy.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-
unsur.html
http://rudyanshory.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia-
unsur.html
http://chypom1005.wordpress.com/2012/03/31/gas-mulia/

Anda mungkin juga menyukai