SUPERIMPOSED PREEKLAMPSIA
DISUSUN OLEH :
R I Z K I N O V I TA
PEMBIMBING :
D R . N E N Y D W I A N G G R A E N I , S P. O G
Nama : Ny. M
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Komyos Sudarso, Gg. Mangga II No.
5/13
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Masuk RS : 08 Agustus 2017
No RM : 072713
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA :
Pasien dengan tekanan darah tinggi
(Pasien dari poli kandungan RSUD Sultan Syarif Muhammad
Alkadrie Pontianak)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Disangkal adanya :
Pasien G2P1A0M1 hamil 17-18 x Nyeri kepala
minggu datang dari poli x Nyeri ulu hati
kebidanan pukul 11.00 WIB x Penglihatan kedua mata kabur
dengan hipertensi. Tungkai x Mual
bengkak sejak 1 bulan yang x Muntah
lalu. x Keluar darah lendir
x Keluar air-air
RIWAYAT HAID
Haid pertama usia 11 tahun, siklus
teratur
RIWAYAT PERKAWINAN
His (-)
Darah lendir (-)
Rasa mengejan
(-)
Ketuban (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Berat badan : 75 kg
Tinggi badan : 150 cm
Keadan umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
Tanda vital :
Tekanan darah: 180/130 mmHg
Nadi : 100 x/m
Pernapasan : 24 x/m
Suhu : 36,5 0C
DJJ : 146 x/m
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan luar
Abdomen
Inspeksi : Linea mediana hiperpigmentasi, striae
gravidarum (+), sikatrik (-)
Palpasi :
Leopold 1 : TFU teraba 2 jari di bawah pusat.
Leopold 2 : Tahanan terbesar di tengah perut di bawah pusat.
Leopold 3 : Teraba lunak, belum dapat ditentukan apakah
kepala atau bokong
Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
Auskultasi DJJ : 146 x/menit (reguler)
URINE
Protein : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KIMIA DARAH
GDS : 160 mg/dl
Urea : 14,1 mg/dl
Creatinine : 0,61 mg/dl
SGOT : 18,0 U/L
SGPT : 24,0 U/L
BT : 130
CT : 1030
TINDAKAN/TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Inj. MgSO4 4 gr iv pelan (10 menit),
lanjut drip MgSO4 6 gr
Inj. Deksametason 2 x 1 mg (4x)
Po Nifedipine 1 x 5 mg
Po Dopamet 1 x 250 mg
Pasang folley catheter
09/08/2017
Keluhan: Pusing (-), nyeri ulu harti (-), pandangan kabur (-)
ASESSMENT
G2P1A0M1 Usia kehamilan 17-18
minggu dengan superimposed
preeklampsia
TINDAKAN/TERAPI
IVFD RL 20 tpm
Inj. MgSO4 4 gr iv pelan (10 menit),
lanjut drip MgSO4 6 gr
Inj. Dexamethasone 2 x 1 mg (4x)
Po Nifedipine 1 x 5 mg
Po Dopamet 1 x 250 mg
STUDI KASUS
PERMASALAHAN
1. Bagaimana penegakkan diagnosis pada pasien?
2. Apa saja faktor risiko preeklampsia pada pasien?
3. Bagaimana tatalaksana pada pasien ini?
4. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada pasien?
5. Bagaimana dampak jangka panjang terhadap bayi
yang dilahirkan dari ibu dengan superimposed
eklampsia?
6. Bagaimana prognosis pasien ini?
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi
kronik
Hipertensi kronik disertai tanda tanda preeklampsia atau
superimpos hipertensi kronik disertai proteinuria
ed
preeklampsi
a
Angsar D.M.,
2010
BAGAIMANA TATALAKSANA PADA PASIEN
INI?
Penanganan superimposed preeclampsia
sendiri dapat dibedakan menjadi
perawatan konservatif dan perawatan aktif.
Perawatan konservatif
Indikasi: umur kehamilan preterm (<37
minggu) dan tanpa adanya tanda-tanda
impending eklampsia serta janin dalam
keadaan baik.
Wiknjosastro H, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Pertama. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: 2007.
Perawatan aktif
Indikasi:
Ibu: umur kehamilan >37 minggu, terdapat tanda-
tanda impending eklampsia, atau gagal
pengobatan konservatif.
Janin: apabila terdapat gawat janin, atau terdapat
intrauterine growth retardation (IUGR)
Laboratorik: adanya sindroma HELLP (hemolytic,
elevated liver enzymes, dan low platelet count)
Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSU Prof. R.D. Kandou. Buku Pedoman Diagnosis dan Terapi
Obstetri-Ginekologi. FK Universitas Sam Ratulangi. Manado: 2006.
INDIKASI PEMBERIAN MgSO 4 pada
superimposed preeclamsia
For women with chronic hypertension and superimposed
preeclampsia with severe features, the task force
recommends the administrations of intrapartum-postpartum
parenteral magnesium sulphate to prevent eclampsia.
In the absence of data that specifically address superimposed
preeclampsia without any severe features, the collective
opinion of the task force is against the use of magnesium
sulphate for seizures prophylaxis during labor and delivery in
this subgroup.
However, signs and symptoms that have traditionally been
considered premonitory to eclampsia (eg, neurologic
symptoms, clonus, and right upper quadrant pain), as
well as worsening clinical course to severe disease, should be
considered in the decision to initiate magnesium during labor
and delivery.
The American College of Obstetricians and Gynecologists. 2013. Hypertension in Pregnancy: Chronic Hypertension in Pregnancy and Supe
Preeclampsia. Washington. page. 63.
MGSO4
Angsar D.M.,
2010
Sibai, 2005
OBAT ANTIHIPERTENSI PADA IBU HAMIL
OBAT ANTIHIPERTENSI ORAL PADA IBU
HAMIL
Pasien diberikan obat antihipertensi
Nifedipine 5 mg (golongan CCB) dan
dopamet (metildopa) 250 mg
CCB bekerja pada otot polos arteriolar
vasodilatasi dengan menghambat
masuknya kalsium ke dalam sel.
ES maternal takikardia, palpitasi, sakit
kepala, flushing, dan edema tungkai
akibat efek lokal mikrovaskular serta
retensi cairan.
Metildopa (agonis reseptor ) bekerja di SPP
ES pada ibu letargi, mulut kering, mengantuk,
depresi, hipertensi postural, anemia hemolitik
dan drug-induced hepatitis."
Metildopa biasanya dimulai pada dosis 250-500
mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan dosis
maksimum 3 g per hari. Efek obat maksimal
dicapai 4-6 jam setelah obat masuk dan
menetap selama 10-12 jam sebelum
diekskresikan lewat ginjal.
Alternatif lain penggunaan metildopa adalah IV
250-500 mg tiap 6 jam sampai maksimum 1 g
tiap 6 jam untuk krisis hipertensi.
pemberian kortikosteroid
direkomendasikan untuk membantu
pematangan paru janin1mengurangi 40%
kematian neonatal2 Inj. Dexamethasone 2 x
1 mg (4 kali)
JE,et al. Neonatal survival 1.4 million neonatal death:when?where?why? The Lancet.2005: 365(9462):8
ican College of Obstetricians and Gynecologist
Kematian neonatal berkurang bermakna jika kortikosteroid diberikan
pada bayi yang lahir < 36 mgg, namun tidak bermakna apabila
diberikan < 28 mgg
pada janin yang diberikan kortikosteroid lahir < 24 jam setelah dosis
pertama dan < 48 jam, namun tidak bermakna jika lahir > 7 hari
dosis pertama
RDS berkurang bermakna jika kortikosteroid diberikan pada
Bayi yang lahir < 36 mgg, namun tidak bermakna apabila diberikan <
28 mgg.
Jika persalinan terjadi < 48 jam dan antara 1-7 hari setelah dosis
pertama, namun tidak bermakna jika persalinan terjadi < 24 jam dan
> 7 hari.
Belum inpartu:
Dilakukan induksi persalinan dengan cara amniotomi dan oksitosin drip
dengan syarat skor Bishop >5.
Seksio sesarea dilakukan apabila syarat oksitosin drip tidak terpenuhi,
atau adanya kontraindikasi oksitosin drip, atau pada 12 jam sejak
dimulainya oksitosin drip belum masuk fase aktif.
Sudah inpartu
Kala I, fase laten dilakukan amniotomi dan oksitosin drip, sekurang-
kurangnya 15 menit setelah pengobatan medisinal.
Seksio sesarea dilakukan apabila setelah 5 jam setelah amniotomi
belum terjadi pembukaan lengkap.
Kala II, pada persalinan pervaginam diselesaikan dengan partus buatan.
KOMPLIKASI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Impending eklampsia atau eklampsia.
Solusio plasenta.
Perdarahan otak.
Kelainan mata.
Edema paru.
Nekrosis hati.
Sindroma HELLP
Kelainan ginjal.
Prematuritas, dismaturitas, dan kematian janin intrauterin.
Kematian ibu dan janin.
Wiknjosastro H, editor. Ilmu Kebidanan. Edisi Pertama. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta: 2007.
DAMPAK JANGKA PANJANG TERHADAP BAYI YANG
DILAHIRKAN DARI IBU DENGAN PREEKLAMPSIA
BBLR akibat persalinan prematur atau mengalami
pertumbuhan janin terhambat1
Autism2
BAGAIMANA PROGNOSIS PASIEN INI?
Rekuren preeklampsia 10%, jika < 30 minggu
rekuren 40%