Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang
dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke
benda panas
Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika kedua
menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah
mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu reservoir pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum kedua
termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah; dengan
kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat
dibalikkan arahnya).
Mesin Pendingin
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip
kerjanya berkebalikan dengan mesin kalor. Pada mesin
pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir bersuhu
rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan melakukan
usaha pada sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas)
dan pendingin ruangan (AC). Bagan mesin pendingin
dapat dilihat pada gambar berikut.
Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya
guna merupakan hasil bagi kalor yang dipindahkan dari reservoir
bersuhu rendah Q2 terhadap usaha yang dibutuhkan W.
Dengan;
Kp = koefisien daya guna
W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)
Mesin Carnot
Siklus adalah suatu rangkaian proses yang dimulai dari suatu keadaan
awal dan berakhir pada keadaan itu lagi. Siklus Carnot merupakan
suatu siklus usaha yang dikemukakan oleh Sadi Carnot (1796-1832).
Siklus Carnot terdiri dari empat proses:
1. Proses pemuaian secara isotermik A ke B.
Pada proses ini sistem menyerap kalor Q1 dari
reservoir bersuhu tinggi T1 dan melakukan
usaha WAB.
2. Proses pemuaian secara adiabatik B ke C.
Selama proses ini berlangsung suhu sistem
turun dari T1 menjadi T2 sambil melakukan
usaha WBC.
3. Proses pemampatan secara isotermik C ke
D. Pada proses ini sistem menerima usaha WCD
dan melepas kalor Q2 ke reservoir bersuhu
rendah T2.
4. Proses pemampatan secara adiabatik D ke
A. Selama proses ini suhu sistem naik dari T2
menjadi T1 akibat menerima usaha WDA.
Mesin paling ideal dan mempunyai efisiensi maksimum adalah mesin
yang menggunakan siklus Carnot, kerja yang dilakukan mesin yang
menggunakan mesin Carnot, adalah:
Dengan;
S = Entropi
T = Suhu
Q = Perpindahan Kalor
Soal-soal
Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik.
Jika mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, berapa maka usaha
yang dihasilkan?
= ( 1 Tr / Tt ) x 100 %
Hilangkan saja 100% untuk memudahkan perhitungan :
= ( 1 400/600) = 1/3
= ( W / Q1 )
1/3 = W/600
W = 200 J
Suatu mesin Carnot, jika reservoir panasnya bersuhu 400 K akan mempunyai
efisiensi 40%. Jika reservoir panasnya bersuhu 640 K, efisiensinya.....%
Pembahasan
Data pertama:
= 40% = 4 / 10
Tt = 400 K
Cari terlebih dahulu suhu rendahnya (Tr) hilangkan 100 % untuk mempermudah
perhitungan:
= 1 (Tr/Tt)
4/ = 1 ( Tr/
Tr 10 6 400)
( /400) = / 10
Tr = 240 K
Data kedua :
Tt = 640 K
Tr = 240 K (dari hasil perhitungan pertama)
= ( 1 Tr/Tt) x 100%
= ( 1 240/640) x 100%
= ( 5 / 8 ) x 100% = 62,5%