Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KASUS

MINI CEX OBSTETRI


ANEMIA PADA KEHAMILAN
Disusun oleh :
Umi Nurrahmah, S.Ked

Pembimbing :
dr. Vidia Sari, Sp.OG
Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri Ginekologi
RSUD Sultan Syarif Mohammad Alkadri
Fakultas Kedokteran Untan
Pontianak
2017
Identitas Pasien
Nama : Ny. Anjarsari
Usia : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Komyos Sudarso Gg.
Kayu Manis I
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal kunjungan : 16 Agustus 2017
No.RM : 042756
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Mual dan
Pasien datang dengan muntah
keluhan mules. Pasien G2P0A1
datang dari poli Nyeri Kepala
kandungan jam
10.20 WIB. Badan terasa
Pasien datang lemah, lesu dan
cepat lelah
Pasien datang dari keluhan mules
Poli Kandungan dan badan Keluar lendir
RSSSMA terasa lemah. dari vagina
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Usia kehamilan 38 minggu
Pasien G2P0A1datang dari Poli Kandungan RSSSMA.
Saat ini pasien sedang hamil anak kedua, dengan hari
pertama haid terakhirnya 14 November 2016. Mual
kadang-kadang (+), muntah (-), nyeri perut (-),
pengeluaran darah / cairan dari vagina (-)

I. Hamil 3 bulan / Abortus / Kuretase / Dokter


/2015
II. Hamil ini
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga

Alergi makanan Alergi makanan

Alergi obat-obatan Alergi obat-obatan

Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus

Hipertensi Hipertensi

Anemia Anemia

Infeksi Infeksi

Penyakit kronis Penyakit kronis


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :Tampak baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tek. Darah : 110/70 mmHg
Frek. Nadi : 80 x/menit
Frek. Nafas : 20 x/menit
Suhu tubuh : 36,4 C (aksila)
Berat badan : 69 kg
Tinggi badan : 147,2 cm
Status Generalis
Kepala dan rambut: normosefal, tidak mudah rontok, pola
persebaran rambut dbn
Wajah : kumis (-), tidak ada pertumbuhan rambut
berlebih
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor (3mm/3mm), refleks cahaya +/+
THT : tidak ditemukan kelainan
Leher : tidak ditemukan kelainan
Jantung : dalam batas normal
Paru : dalam batas normal
Ekstremitas : Edema(-)
Status Obstetrik
Pemeriksaan luar
Abdomen
Inspeksi :Linea mediana hiperpigmentasi, striae gravidarum (+),
Sikatrik (-)
Auskultasi: BU (+) 8x/m
Perkusi: Timpani (+), distensi (-)
Palpasi :
Leopold 1 : TFU 32 cm, bagian teratas teraba keras, kesan kepala.
Taksiran berat badan janin: 3.100 gr.
Leopold 2 : Tahanan terbesar di kanan. Bagian-bagian kecil di kiri
(punggung kanan).
Leopold 3 : Teraba lunak, kesan bokong
Leopold 4 : Bagian terbawah janin belum masuk PAP
Auskultasi DJJ : 146 x/menit (reguler)
Status Obstetrik

Pemeriksaan dalam :
Palpasi serviks : teraba tebal lunak, pembukaan 1
cm, effacement 40-50%, posisi di belakang,
penurunan kepala Hodge 2 (Score Bishop 4)
USG

USG : Tampak janin


tunggal, presbo
murni, biometri
sesuai usia
kehamilan 38
minggu 4 hari. Tbj
3365 gram,
plasenta difundus
grade 2, air ketuban
cukup.
Pemeriksaan Penunjang
DARAH RUTIN tanggal 14 Agustus 2017 :
Leukosit : 6,68 x 103/uL
Eritrosit : 3,55 x 106/uL
Hemoglobin : 7,9 g/dL
Hematokrit : 24,6 %
MCV : 69,3 fL
MCH : 22,3 pg
MCHC : 32,1 g/dL
Trombosit : 363 x 103/uL
Pemeriksaan Penunjang
KIMIA DARAH
GDS : 81 mg/dl
Urea : 10,5 mg/dl
Creatinine : 0,49 mg/dl
Diagnosis Sementara

G2P0A1 hamil aterm (38 minggu) a/i


presbo + anemia sedang
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan DJJ
Rencana transfusi PRC 3 kantong (750 cc) s/d Hb 10
g/dL
Sedia darah WB 1 kantong post-sc
Rencana SC elektif Infus NaCl ketika darah datang
Darah datang
IVFD NaCl 100 cc guyur, Inj Dexametason
Transfusi kolf-1 (250 cc )
Transfusi selesai
IVFD RL 20 tpm
BC/ 6 jam
17 Agustus 2017
S :Keluhan (-)
O : KU : Baik
TandaVital
TD ; 120/80 mmHg RR : 20x/menit
HR : 82 x/menit T : 36 C

DJJ : 137
His (-)

A : G2P0A1 hamil aterm (38 minggu) a/i presbo +


anemia sedang
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan DJJ
Rencana transfusi PRC 3 kantong (750 cc) s/d Hb 10
g/dL
Sedia darah WB 1 kantong post-sc
Rencana SC elektif
IVFD Nacl 100 cc, Inj Dexametason
Transfusi kolf-2 (250 cc) 20 tpm 40 tpm
Transfusi selesai
IVFD Nacl guyur 100 cc
IVFD RL 20 tpm
BC: + 326, UO : 133 CC/jam
18 Agustus 2017
S : Pasien mengatakan ada pengeluaran air (08.30)
O : KU : Baik
TandaVital
TD ; 120/80 mmHg RR : 21x/menit
HR : 84 x/menit T : 36,5 C

DJJ : 137
His (-)

A : G2P0A1 hamil aterm (38 minggu) a/i presbo +


anemia sedang
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan DJJ
Rencana transfusi PRC 3 kantong (750 cc) s/d Hb 10
g/dL
Sedia darah WB 1 kantong post-sc
Rencana SC elektif
IVFD Nacl 100 cc, Inj Dexametason
Transfusi kolf-3 (250 cc) 20 tpm 40 tpm
Transfusi selesai
IVFD RL 20 tpm
TINDAKAN/TERAPI
SC Cito
Inj Cefotaxime 1 gr (IV)
Inj Ranitidin 25mg/2ml (IV)
Inj Ondancentron 4 mg (IV)
Sedia darah WB 1 kantong post-sc
Pasang DC (+)
Cukur (+)
TINDAKAN/TERAPI
Post SC Cito
Infus RL : D5% : NaCl 0,90% (1:2:1) 30 tpm
Inj Cefotaxime 3x1 gr (IV)
Inj Ranitidin 2x1 amp (IV)
Drip Ketorolac 30 mg/ 500 cc cairan infus (4x)
Drip Tramadol / 500 cc cairan infus (4x)
Drip Oxytosin 10 iu/ 500 cc cairan infus (4x)
Cek Lab Post Operasi
BC/6 jam s/d 24 jam post SC
DATA BAYI
Identitas Bayi
Nama : By. Ny. As
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Lahir : 18 Agustus 2017 jam
10.53
BBL : 3910 gr
PB / LK / LD / LL : 47 / 36 / 37,5 / 12,5
A/S : 9/10
Hasil Lab Post SC Cito
DARAH RUTIN tanggal 18 Agustus 2017 :
Leukosit : 17,6 x 103/uL
Eritrosit : 4,88 x 106/uL
Hemoglobin : 11,5, g/dL
Hematokrit : 35,3 %
MCV : 72,3 fL
MCH : 23,6 pg
MCHC : 32,6 g/dL
Trombosit : 310 x 103/uL
19 Agustus 2017
S : Kembung (+), BAB cair 3x (pagi-siang)
O : KU : Baik
TandaVital
TD : 100/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 70 x/menit T : 36,6 C

TFU 2 jari pusat


Perdarahan normal

A : Post SC + Insersi IUD a/i presbo G2P0A1


+ Anemia sedang H1
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan perdarahan
Infus habis diaff pertahankan venflon
Aff kateter
Asam mefenamat 3x500 mg (oral)
Obivit 1x1 (oral)
BC/6 jam : +238, UO : 50 cc/jam
BC/24 jam : +296
Injeksi Cefotaxime 3x1 gr (6x)
Injeksi Ranitidin 2x1 (4x)
New Diatab 4x2 (8tab)
20 Agustus 2017

S : BAB cair 2x, ampas (+)


O : KU : Baik
TandaVital
TD : 120/80 mmHg RR : 20x/menit
HR : 84 x/menit T : 36,5 C

Kontraksi uterus keras


TFU 2 jari pusat
Perdarahan normal
A : Post SC + Insersi IUD a/i presbo G2P0A1
+ Anemia sedang H2
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan perdarahan
Injeksi Cefotaxime 3x1 gr (6x)
Injeksi Ranitidin 2x1 (4x)
Asam mefenamat 3x500 mg (oral)
Obivit 1x1 (oral)
Cefixime 2x100 mg
New Diatab 4x2 (8tab)
Besok di GV
21 Agustus 2017

S : Keluhan (-)
O : KU : Baik
TandaVital
TD : 120/70 mmHg RR : 20x/menit
HR : 88 x/menit T : 36,5 C

Kontraksi uterus keras


TFU 2 jari pusat
Perdarahan normal
A : Post SC + Insersi IUD a/i presbo G2P0A1 +
Anemia sedang H3
TINDAKAN/TERAPI
Observasi TTV dan perdarahan
Aff venflon
Asam mefenamat 3x500 mg (oral)
Obivit 1x1 (oral)
Cefixime 2x100 mg
GV (+)
BLPL
Kontrol 2 minggu lagi
STUDI KASUS
Permasalahan
1. Bagaimana penegakan diagnosis anemia pada
kehamilan?
2. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
3. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada
kasus?
PENGANTAR
ANEMIA

Masalah medik yang paling sering di jumpai di klinik diseluruh


dunia, disamping sebagai masalah kesehatan utama masyarakat,
terutama di negara berkembang.
Secara fungsional, anemia didefinisikan sebagai
penurunan jumlah massa eritrosit (red cell mass) sehingga
tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa
oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer
(penurunan oxygen carrying capacity)
Anemia pada kehamilan : kondisi ibu hamil dengan
kadar Hb < 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar Hb
< 10,5 gr% pada trimester 2
Sudoyo AW, Setiyohati B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EdisiV. Jilid 2.Interna Publishing. Jakarta : 2009
Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
PARAMETER ( Massa Eritrosit)

Hemoglobin Hematokrit Hitung Eritrosit

Tabel 1. Kriteria Anemia Menurut WHO


Kelompok Kriteria Anemia (Hb)
Laki-laki dewasa < 13g/dl
Wanita dewasa tidak hamil < 12 g/dl
Wanita hamil < 11 g/dl

Tabel 2. Kriteria Anemia Menurut WHO

1. Anemia Ringan Hb 10-10,9 g/dl


2. Anemia Sedang Hb 7-9,9 g/dl
3. Anemia Berat Hb < 7 g/dl
4. Anemia Sangat Berat Hb < 4 g/dl

Sudoyo AW, Setiyohati B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. EdisiV. Jilid 2.Interna Publishing. Jakarta : 2009
Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in Pregnancy : an overview. International Journal of Pharmacy & Pharmaceutical Research. Nepal : Oct 2015
Vol.4
Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil

WHO. The global anaemia prevalence in 2011. Geneva: World Health Organization : 2015
Gejala Anemia Sindrom anemia terdiri dari rasa lemah, lesu, cepat
lelah, telinga mendenging (tinnitus), mata
berkunang-kunang, kaki terasa dingin, sesak nafas
Gejala umum anemia dan dispepsia.
Anemia defisiensi besi : disfagia, atrofi papil lidah,
stomatitis angularis dan kuku sendok (koilonychia)
Anemia megaloblastik : glositis, gangguan neurologik
Gejala khas masing- pada defisiensi vitamin B12
masing anemia Anemia hemolitik : ikterus, splenomegali dan
hepatomegali
Anemia aplastik : perdarahan dan tanda-tanda infeksi

Gejala yang timbul akibat penyakit dasar yang


menyebabkan anemia sangat bervariasi tergantung
Gejala penyakit dasar dari penyebab dasar yang menyebabkan anemia
tersebut. Pada kasus tertentu sering gejala penyakit
dasar lebih dominan, seperti misalnya pada anemia
akibat penyakit kronik oleh karena artritis
reumatoid.

Sudoyo AW, Setiyohati B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jilid 2.Interna Publishing. Jakarta : 2009
Gejala dan Tanda Anemia pada kehamilan
GEJALA
Cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang, nafsu makan turun,
konsentrasi hilang, nafas pendek dan
keluhan mual muntah lebih hebat pada
kehamilan muda.

TANDA
pe kecepatan denyut jantung, pe
kecepatan pernafasan, mual, penurunan
kualitas rambut dan kulit.

Soebroto I. 2009. Cara Mudah Mengatasi Anemia.Yogyakarta: Bangkit


Bagaimana penegakan diagnosis
anemia pada kehamilan?
Tahap-tahap dalam diagnosis anemia :
Menentukan adanya anemia
Menentukan jenis anemia
Menentukan etiologi atau penyakit dasar anemia
Menentukan ada atau tidaknya penyakit penyerta
yang akan mempengaruhi hasil pengobatan
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang

Sudoyo AW, Setiyohati B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jilid 2.Interna Publishing. Jakarta : 2009
Bagaimana penegakan diagnosis
anemia pada kehamilan?

Chowdhury S, Rahman M, Mpniruddin ABM. Anemia in Pregnancy. Medicine Today : 2014


Volume 26 Number. 01
Bagaimana penegakan diagnosis
anemia pada kehamilan?
Terdapat bermacam-macam cara pendekatan
diagnosis anemia, antara lain adalah:
1.Pendekatan tradisional
2.Pendekatan morfologi
3.Pendekatan fungsional
4.Pendekatan probabilistik
5.Pendekatan klinis

Sudoyo AW, Setiyohati B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V.
Jilid 2.Interna Publishing. Jakarta : 2009
Bagaimana penegakan diagnosis
anemia pada kehamilan?
Klasifikasi anemia pada kehamilan :
1. Fisiologis dalam kehamilan Selama kehamilan terdapat
2. Patologis dalam kehamilan ketidakseimbangan dengan terjadinya
peningkatan volume plasma 50%,
massa RBC 33% dan Hb 18-20%.
a. Anemia Defisiensi : Defisiensi Selain itu ditandai dengan penambahan
Zat besi, Asam Folat, Vit.B 12, kebutuhan zat besi terutama pada
Protein, trimester 2.
b. Perdarahan Jadi, anemia fisiologi disebabkan oleh
Perdarahan akut kombinasi efek hemodilusi dan
Perdarahan kronik ketidakseimbangan dari zat besi

Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in Pregnancy : an overview. International Journal of


Pharmacy & Pharmaceutical Research. Nepal : Oct 2015 Vol.4
Gejala dan Tanda Klinis
Anemia pada kehamilan bisa bersifat asimtomatis dan
mungkin diagnosanya memerlukan screening rutin.
Tanda dan gejala sering tidak spesifik yang pada
umumnya ditandai dengan kelelahan. Wanita mungkin
juga mengeluhkan lemah, sakit kepala, palpitasi,
pusing, dispnue dan rambut rontok. Tanda dari anemia
biasanya dilihat dari penurunan kadar Hb.

Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in Pregnancy : an overview. International Journal of


Pharmacy & Pharmaceutical Research. Nepal : Oct 2015 Vol.4
Penyebab Anemia pada Kehamilan
Penyebab anemia tersering pada ibu hamil adalah
defisiensi zat-zat nutrisi.
1. Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan
oleh defisiensi besi.
2. Penyebab tersering kedua adalah anemia
megaloblastik yang dapat disebabkan oleh defisiensi
asam folat dan vitamin B12
3. Penyebab lainnya yang jarang ditemui antara lain
adalah hemoglobinopati, proses inflamasi, toksisitas
zat kimia dan keganasan.
Wiknjosastro H. 2009. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi ditandai dengan adanya
ketidakseimbangan sintesis hemoglobin, sehingga terjadi
penurunan sel darah merah (mikrositik) dan penurunan
jumlah hemoglobin (hipokromik)
Tanda dan gejala anemia defisiensi besi diantarnya yaitu
disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis dan kuku
sendok (koilonychia)
Kebutuhan zat besi selama kehamilan yaitu berkisar
1.190 mg dari konsepsi sampai melahirkan.
Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in Pregnancy : an overview. International Journal of Pharmacy &
Pharmaceutical Research. Nepal : Oct 2015 Vol.4
Kozuma S. Approaches to Anemia in Pregnancy. Journal of the Japan Medical Association. Japan : Augt 2009. Vol.52
Zat besi diperlukan 1000 mg lebih:
- 300 mg untuk janin dan plasenta
- 500 mg untuk peningkatan Hb ibu
- 200 mg untuk mengkompensasi terjadinya eksresi
Kebutuhan zat besi meningkat secara bertahap saat
mulai gestasi dari 0,8 mg/hari pada trimester 1 sampai
7,5 mg/hari pada trimester 3.
Kebutuhan rata-rata zat besi berkisar : 4,4 mg/hari.

Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in Pregnancy : an overview. International Journal of Pharmacy &
Pharmaceutical Research. Nepal : Oct 2015 Vol.4
Kozuma S. Approaches to Anemia in Pregnancy. Journal of the Japan Medical Association. Japan : Augt 2009.
Vol.52
Anemia Megaloblastik
A. Anemia Defisiensi Asam Folat
Kehamilan dan menyusui akan mengakibatkan peningkatan
kebutuhan asam folat.
Angka kejadian anemia defisiensi asam folat relatif tinggi : 0,5-
26% dan biasanya ditemukan pada multiparitas berusia diatas
30 tahun.
Anemia defisiensi asam folat ditandai dengan glossitis,
gingivitis dan diare dan ditambah simptom anemia pada
umumnya.
Didiagnosis berdasarkan penemuan peningkatan megaloblast
pada darah tepi dan sumsum tulang yang dikenal sebagai
anemia hiperkromik makrositik.
Kozuma S. Approaches to Anemia in Pregnancy. Journal of the Japan Medical Association. Japan : Augt 2009.
Vol.52
B. Anemia DefisiensiVitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk perkembangan saraf
bayi. Defisiensi Vitamin B12 yang tak terdiagnosa pada ibu
mungkin dapat menyebabkan kerusakan neurologik yang
irreversibel pada bayi yang disusui. Meskipun defisiensi
vitamin B12 jarang ditemukan pada ibu, kebanyakan wanita
dengan defisiensi vitamin B12 menunjukkan gejala yang
asimtomatik.

South Autralian Perinatal Practice Guidlines. Policy Clinical Guideline Anaemia in Pregnancy.
Goverment of South Australia : 2016
Anemia dari tipe lainnya
Anemia anaplastik dan anemia hemolitik juga bisa terjadi
pada kehamilan.
Seorang wanita yang menderita anemia, misalnya berbagai
jenis anemia hemolitik herediter atau yang diperoleh seperti
anemia karena malaria, cacing tambang, penyakit ginjal
menahun, penyakit hati, tuberculosis, sifilis, tumor ganas dan
sebagainya dapat menjadi hamil.
Dalam hal ini anemianya menjadi lebih berat dan mempunyai
pengaruh tidak baik terhadap ibu dalam masa kehamilan,
persalinan, nifas dan bagi anak dalam kandungannya.

Kozuma S. Approaches to Anemia in Pregnancy. Journal of the Japan Medical Association. Japan :
Augt 2009.Vol.52
Bagaimana tatalaksana pada kasus?
Terlepas dari ada tidaknya anemia dalam kehamilan,
suplementasi oral diberikan setiap hari dengan 30 60 mg
zat besi dan 400 g asam folat direkomendasikan saat
kehamilan.
Pada kasus ini dicurigai Anemia Defisiensi Besi
Jadi untuk tatalaksananya adalah:
Dapat diberikan senyawa besi sederhana seperti Sulfate ferrous,
fumarate atau gloconate yang akan menyediakan 200 mg elemen
besi per hari.
Jika seorang wanita tidak bisa atau tidak mau minum sediaan zat
besi secara oral, terapi parenteral dapat diberikan.
Cunningham, Leveno et al. 24rd edition Williams Obstetric. Mc Graw-Hill Companies. United States.
2014
Oral Iron
Pada Anemia Defisiensi Besi, dosis oral besi harus diberikan
100-200 mg elemen besi per hari.
Pada defisiensi zat besi yang non-anemia dosis besi dapat
diberikan dengan dosis diturunkan yaitu 20-80 mg per hari
mungkin dapat dipertimbangkan dan dapat ditoleransi
daripada dosis yang tinggi.
Respon terhadap terapi harus dipantau dan tidak mencukupi,
zat besi secara parenteral dapat digunakan.

South Autralian Perinatal Practice Guidlines. Policy Clinical Guideline Anaemia in Pregnancy.
Goverment of South Australia : 2016
South Autralian Perinatal Practice
Guidlines. Policy Clinical
Guideline Anaemia in Pregnancy.
Goverment of South Australia :
2016
Apa saja komplikasi yang dapat terjadi
pada kasus?
Pada Ibu Pada Janin
1. Kematian pada Janin
Risiko kematian meningkat 2-3 kali
lipat pada ibu dengan Hb < 8 g/dl
Risiko kematian meningkat 8-10
kali lipat pada ibu dengan Hb < 5
g/dl
2. BBLR
Yakash S, Pradav K. Maternal Anemia in
Pregnancy : an overview. International Journal of
Pharmacy & Pharmaceutical Research. Nepal :
Oct 2015Vol.4

Chowdhury S, Rahman M, Mpniruddin ABM. Anemia in Pregnancy. Medicine Today : 2014 Volume
26 Number. 01
Kesimpulan
Anemia pada ibu merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang sangat serius di Negara-Negara berkembang terutama
selama kehamilan. Anemia dapat berakibat menurunnya
kapasitas kerja. Sebagian besar kasus anemia pada kehamilan
adalah anemia defisiensi besi, defisiensi asam folat atau
keduanya. Untuk pengobatan yang dapat diberikan dalam
anemia defisiensi besi yaitu zat besi secara oral, parenteral
maupun transfusi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai