Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DASAR AKUNTANSI

KEPERILAKUAN
I. DEFINISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang


mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem akuntansi itu berada
dan diakui keberadaannya.
II. RUANG LINGKUP & DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN DARI STUDI
YANG TERKAIT DENGAN ILMU AKUNTANSI

RUANG LINGKUP AKT.KEPERILAKUAN


Berikut ini adalah ruang lingkup akuntansi keperilakuan :
1. Aplikasi ponsel ilmu keperilakuan/sosial terhadap desain serta
konstruksi sistem akuntansi.
2. Studi/pembelajaran atas efek terhadap format serta isi laporan akuntansi /
keuangan.
3. Bagaimana cara untuk mengolah / memproses informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan.
4. Pengembangan teknik laporan untuk mengkomunikasikan antara perilaku data
kepada user.
5. Mengembangkan strategi yang efektif untuk bisa memotivasi serta
mempengaruhi terhadap perilaku, aspirasi serta tujuan dari setiap personal yang
ada dalam organisasi.
Secara general, ada 3 kategori utama ruang lingkup keperilakuan, yaitu :
a. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan
penggunaan sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi.
b. Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku manusia.
c. Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk
mengubahnya.

DIMENSI AKT.KEPERILAKUAN DARI STUDI YG TERKAIT DENGAN ILMU


AKUNTANSI
Akuntansi pada dasarnya hanya fokus pada pelaporan informasi keuangan. Selama
beberapa decade terakhir, para manajer dan akuntan professional telah mengetahui secara
gambling kebutuhan informasi ekonomi yang memenuhi syarat bukan hanya disajikan dari
system akuntansi atau pelaporan pernyataan keuangan.

Seperti informasi ekonomi kuantitatif tambahan bagian dari non keuangan, informasi
kuantitatif dimaksudkan untuk melengkapi data keuangan yakni dalam wilayah akuntansi
tradisional.
III. APLIKASI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Manfaaat ekonomi dan terhadap manusia dari adanya aspek keperilakuan akuntansi sangat
banyak. Berikut beberapa situasi yang menggambarkan hal tersebut: penelitian menunjukkan
bahwa jika aspek keperilakuan sebagaimana keputusan yang diambil tidak diinvestigasi
sebelumnya, dan jika tidak segera diambil langkah koreksi ketika disfungsi sikap terjadi, maka
alternative ke dua adlah lebih kepada outcome atau keluaran.

Akuntan keperilakuan juga akan mengetahui sebab dari sikap dan perilaku serta kemungkinan
terhadap perilaku yang sama akan terulang dimasa akan datang. Sehingga akuntan
keperilakuan akan menyarankan strategi mengubah perilaku untuk membuatnya lebih cocok
dengan fungsi organisasi.
Untuk tujuan internal, akuntan keperilakuan menyediakan manajmen bukan
hanya untuk informasi tentang bagaimana kelakuan karyawan, tetapi juga
memberikan alas an mengapa manusia berperilaku sebagaimana yang mereka
lakukan dan memberikan rekomendasi untuk perubahan perilaku yang tidak
sesuai fungsinya.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa tujuan dari akuntansi keperilakuan adalah untuk
mengukur, dan megevaluasi factor-faktor perilaku yang relevan dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada pengambil keputusan internal dan
eksternal
IV. PERKEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak
dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset
akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.


Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran,
karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik
karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak.
Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan
Pada Juni 1951, Controllership Foundation of Amerika mensponsori suatu riset untuk
menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumalah penjelasan dan kesimpulan dari
hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam
banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.

Paradigma riset oleh Steardy (1960) dalam disetasinya telah menggali pengaruh anggaran
motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog.

Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta churcil dan pengaruh fungsi akuntansi
pada perilaku. Kemudian masih di teruskan dengan riset-riset dari Mock (1969-1973),
Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979).

Mulai tahun 1960-an sampai 1980-an jumlah artikle mengenai akuntansi keperilakuan
semakin meningkat. Artikel awal menggambarkan mengenai akuntansi keperilakuan
disusul selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuna keperilakuan
dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntanis dan
praktisnya.

Anda mungkin juga menyukai