Anda di halaman 1dari 31

GINEKOMASTIA

Oleh:
Novia Fajarwati,S.Ked
Neva Alfira, S.Ked
Rully Syahrizal A., S.Ked

Pembimbing: dr. Budianto, Sp.B(K)-Onk

UPF Ilmu Bedah RSUD Ulin


FK Unlam Banjarmasin
Latar Belakang

Pada payudara dan kedua jenis kelamin memiliki


gambaran histologis yang sama saat lahir

proliferasi sementara duktus dan jaringan mesenkim


sekitar terjadi saat masa pematangan seksual, yang
kemudian diikuti involusi dan atrofi duktus

duktus payudara dan jaringan periduktal pada wanita


terus membesar dan membentuk terminal acini, yang
memerlukan estrogen dan progesteron karena
stimulasi estrogen terhadap jaringan payudara
dilawan dengan efek androgen
PAYUDARA
Definisi
Ginekomastia berasal dari bahasa Yunani,
gynec, yang berarti perempuan dan
mastos yang berarti payudara

Ginekomastia adalah pembesaran jinak


dari payudara laki-laki yang merupakan
hasil proliferasi dari komponen kelenjar
payudara akibat ketidakseimbangan
hormon.
True Pseudo
Ginekomastia: ginekomastia:
Proliferasi jaringan deposisi lemak sub
lemak dan kelanjar areoler berupa
payudara berupa massa lunak tanpa
massa kenyal yang proliferasi kelenjar
tumbuh konsentris payudara. Terjadi
thd puting, sering pada laki laki yang
bilateral, dapat gemuk.
juga unilateral.
Ginekomastia
Primer Sekunder
Idiopatik Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
pe produksi
Bayi &/ aktivitas
androgen

pe produksi
Remaja &/ aktivitas
estrogen

Orang tua
Epidemiologi
Terjadi pada 3 kelompok usia :
1. Bayi dan neonatus :
60-90% terjadi sementara karena estrogen maternal
yang tinggi. Normal regresi dalam waktu 2 minggu.
2. Usia pubertas :
Berkisar antara 4-69%. Onset pada usia 10-12 th dan
tersering usia 13-14 th. Normal regresi dalam 18 bulan.
Persisten jika sampai usia lebih dari 17 th.
3. Usia tua :
24-65% dengan prevalensi tertinggi pada usia 50-80
th
Etiologi
PATOFISIOLOGI

Peningkatan Konsentrasi Estrogen

Penurunan Konsentrasi Androgen

Masalah Reseptor Androgen


Patofisiologi

Peningkatan rasio estrogen (estradiol)


dibandingkan dengan androgen (testosteron),
produksi maupun peningkatan aromatisasi
testosteron untuk dikonversi menjadi estrogen di
perifer.
Disebabkan oleh proses stimulasi estrogen atau
inhibisi androgen
Dapat pula diakibatkan oleh peningkatan
sensitifitas jaringan payudara terhadap paparan
estrogen
Blokade reseptor androgen dan peningkatan binding dari
androgen pada sex-hormone binding globulin (SHBG),
mis: sirosis hepatis
Obat obatan dengan efek Estrogen-like atau
antiandrogen
Penurunan sekresi androgen dari adrenal dan testis
Peningkatan aromatisasi androgen menjadi estrogen
pada chronic liver disease, hipertiroidisme, adrenal
tumor dan malnutrisi
Sindroma defisiensi 5-reduktase
Klasifikasi
Grade I : Membesar dalam diameter dan sedikit
menonjol, terbatas pada daerah areola
Grade II : Moderate Hypertrophy pada seluruh
struktur komponen payudara, dengan Nipple Area
Complex (NAC) berada diatas lekukan
inframammary
Grade III : Hipertrofi payudara yang lebih besar,
glandular ptosis dan NAC berada sama tinggi
atau hingga 1 cm dibawah inframammary
Grade IV : Hipertrofi payudara yang lebih besar,
dengan kelebihan jaringan kulit, ptosis berat dan
NAC berada lebih dari 1 cm dibawah lipatan
inframammary
GEJALA KLINIS
Simetris /
pembesaran asimetris
payudara Bilateral /
unilateral
Teraba massa
yang kenyal
atau keras dan
berbatas tegas
Diagnosa
Anamnesa
Perhatikan usia dan onset
Perubahan ukuran puting susu
Riwayat penyakit dan penggunaan obat-obatan
Pemeriksaan fisis
Dapat ditemukan benjolan yang kenyal, berbatas
tegas dan berada di tengah dari puting susu
Pemeriksaan Penunjang
Lab. ; darah, kadar hormon.
Radiologis; mammografi
Biopsi jika curiga suatu tu. payudara
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan payudara (enlargement, nyeri,
konsistensi, simetrisasi)
Periksa adanya tanda tanda gangguan fungsi liver
(ikterus, edema, asites, tanda sirosis)
Evaluasi struma, kemungkinan hipertiroidisme
(penurunan BB, takikardia, resting tremor, atau
exophthalmos)
Cari tanda tanda hipogonadisme (Impotensi,
penurunan libido, perubahan ukuran testis.
Evaluasi adanya tumor abdomen dan tumor testis.
PENATALAKSANAAN

Observasi

Medikamentosa

Operasi
Pasien yang mendapat
terapi obat-obatan stop
obat 1 bln dan dievaluasi.

Observasi Pasien dgn ginekomastia


fisiologis pasien usia
pubertas dengan
pemeriksaan fisis dan testis
yang normal, dievaluasi
selama 6 bulan.
Anti estrogen, misalnya Clomiphene,
50-100 mg setiap hari selama 6
bulan.

Antagonis estrogen, misalnya


Tamoxifen, 10-20 mg 2x1 selama 3
bln.
Medikamentosa
Testosterone sintetik, misalnya
Danazol, 200 mg 2x1.

Aromatisasi inhibitor, misalnya


Testolactone, 450 mg sehari selama
6 bulan.
Surgical Resection
(subcutaneous
mastectomy)
Operasi
Liposuctio-
Assisted
mastectomy
Liposuction
Dimulai tahun 1980
an, konvensional dg
sharp-tip canule
Dilakukan pada
ginekomastia tipe
glandular simon
grade 1-2a dengan
konsisitensi non-solid
Saat ini dengan
Ultrasonic Liposuction
Surgical Resection (subcutaneous
mastectomy)
Insisi Insisi yg
intra- diperlua
areolar s ke
Webster medial &
lateral
Insisi Insisi triple-V, Reseksi
transversal menghasilkan transposisi
pada nipple- ekspos teknik
areolar. jaringan yang Letterman.
Dapat luas.
digunakan Sangat jarang
untuk ekspos digunakan
jaringan yang saat ini.
minimal.
Prognosis
Prognosis dari ginekomastia baik untuk
semua etiologi. Suatu studi menunjukkan
90% pasien ginekomastia fisiologis
membaik dalam 2 tahun. Pasien
ginekomastia akibat keadaan patologik
dapat membaik dengan terapi obat dan
pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai