FTIR (NON-DISPERSIF)
digerus digerus
Di campur
Di press
Pellet transparan
Mull atau suspensi dibuat dengan cara
menggerus sampel sampai halus dan
ditambah satu atau dua tetes minyak
hidrokarbon/parafin cair sehingga
membentuk lumpuran. Suspensi tersebut
diletakkan diantara plat natrium
clorida.kemudian ditekan sehingga
merupakan lapisan tipis dan rata diantara dua
lempeng tersebut
Lapisan tipis padatan cuplikan pada lempeng
natrium klorida dapat diperoleh dengan
meneteskan larutan cuplikan pada
permukaan lempeng natrium klorida. Karena
pelarutnya mudah menguap, maka akan
didapatkan lapisan tipis pada lempeng
natrium klorida
Sel: senyawa ionik
KBr : 4000 400 cm-1, lebih mahal
NaCl : 4000 650 cm-1, lebih murah
Sampel cair
Neat: dijepit diantara dua cakram KBr atau NaCl
Sampel padat
KBr pellet (digerus dan dikempa bersama KBr)
Nujol mull (digerus dengan minyak mineral,
kemudian dijepit diantara dua cakram garam.
Larutan (biasanya dalam CCl4)
Pembuatan pelet KBr dengan alat sederhana
Alat pengempa hidrolik
Mortir agat dan alat pengempa
Cakram NaCl
Panjang gelombang serapan gugus-gugus
fungsi dapat dilihat pada peta korelasi.
Daerah 4000 1400 cm-1 menunjukkan
absorpsi modus uluran, merupakan daerah
yang berguna untuk identifikasi gugus
fungsi.
Daerah sebelah kanan 1400 cm-1 rumit
karena modus uluran dan tekukan
menyebabkan serapan di daerah ini. Disebut
daerah sidik jari, berguna untuk identifikasi
senyawa.
C=O str C-O str
OH dan NH str
C=N str C-N str
CH str C=C str C-C str
C N str N-H bend
C-H bend
O-H bend
cm-1 3500 3000 2500 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800
C-C sp3 : lemah, kurang bermanfaat.
C=C sp2 : 1700 1600 cm-1
C-C aril : 1600 1450 cm-1
CC sp : 2250 2100 cm-1
C-H sp3 : 3000 2800 cm-1
C-H sp2 : 3300 3000 cm-1
C-H sp : sekitar 3300 cm-1
Gem-dimetil: 1385 1360 (dua puncak,
tidak selalu terlihat)
Haloalkana
C-X ulur: 1430 500 cm-1
Alkohol dan amina
O-H atau N-H : 3700 - 3000 cm-1
(-NH2: dua puncak)
serapan OH lebih intensif dibanding NH
C-O atau C-N : 1300 900 cm-1
Pengaruh ikatan hidrogen:
puncak lebar
Alkohol
Amina primer
Amina sekunder
Amina tersier
Eter
C-O ulur : serapan kuat pada 1260-1050 cm-1
Senyawa karbonil
Serapan C=O ulur (kuat) : 1820 1640 cm-1
Aldehida, RCHO : 1740 1720 cm-1
Keton, RCOR : 1750 1705 cm-1
Asam karboksilat, RCOOH : 1725 1700 cm-1
Ester, RCOOR : 1750 1735 cm-1
Keton
Aldehida
Ikatan H-C karbonil: 2 puncak lemah pada 2900 2820 cm-1 dan
2780 2700 cm-1
Asam karboksilat
Serapan O-H ulur lebar mulai 3300 cm-1 miring ke kanan
Ester
1. Perhatikan pita-pita absorbsi yang menonjol.
Abaikan dulu pita-pita daerah sidik jari
(1300-900cm-1 ) dan pita absorbsi dekat
300cm-1 (C-H)
2. Apakah ada gugus karbonil C=O?
absorbsi kuat pada daerah 1850-1540cm-1 .
Biasanya berupa pita dengan intensitas
paling kuat dan lebar cukup
3. jika terdapat gugus karbonil
(C=O)cek hal-hal sebagai berikut:
a. Asam karboksilat : apakah ada OH?
absorbsi lebar dekat 3400-2400cm-1
sering terganggu dengan absorbsi C-
H
b. Amida : apakah ada N-H?
absorbsi medium dekat 3500cm-1
sering berupa puncak rangkap
sebesar separuh OH
c. Ester : apakah ada C-O?
Absorbsi dengan intensitas kuat pada 1300-
1000cm-1
d. Anhidrida : Dua absorbsi C=O dekat 1810
dan 1760cm-1
e.Aldehida : apakah ada C-H aldehid?
dua absorbsi lemah dekat 2850 dan 2750cm-
1 jadi terdapat disebelah kanan absorbsi C-H
Keton : Jika pilihan a-e kosong semua
4. Jika tidak ada C=O, cek hal-hal berikut
a. Alkohol : cek adanya OH
absorbsi lebar dekat 3400-2400cm-1
sering terganggu dengan absorbsi C-H
b.Fenol : cek adanya aromatik (no:5) dan
OH aromatik ditunjukkan oleh absorbsi
lebar dekat 3600-3300cm-1 . Pastikan
ada C-O, absorbsi dengan intensitas
kuat pada 1300-1000cm-1
c. amina : cek untuk N-H
absorbsi medium antara 3500-3300 cm-1
.amina primer mempunyai dua pita, amina
sekunder 1 pita. Untuk amin alifatik sekunder
pita lemah, sedangkan amin aromatik
sekunder pita kuat. Amin tersier tidak
mempunyai vibrasi NH. Tentukan amina
primer menhasilkan pita lebar pada jangkauan
1640-1360cm-1 .amina primer menghasilkan
pita lebar pada jangkauan 1640-1360cm-1
.amina sekunder mengadsorbsi dekata
1500cm-1
d. eter : cek C-O (1300-1000cm-1 ) dan
tanpa O-H. vinil dan fenil kuat pada pita
sebaran. Alifatik hanya 1300cm-1
5. Ikatan rangkap atau cincin aromatik
Pita C=C berupa absorbsi lemah didekat
1650cm-1 sering merupakan pita dibawah
3000cm-1 , maka bukan aromatik,
sedangkan jika ada absorbsi C-H
menunjukkan pita di atas 3000cm-1 , maka
merupkan senyawa aromatik
6. ikatan rangkap tiga
a. -CN, absorbsi tajam yang medium dekat
2250 cm-1
b).-CC, absorbsi tajam yang
C-H asetilenic dekat 3300 cm-1.
7. Gugus nitro (NO2)
Dua absorbsi kuat dekat 1600-1500cm-1 dan
1390-1300cm-1
8. hidrokarbon
Jika semua yg disebut di atas tidak ada .
Absorbsi yang pokok hanya C-H dekat
3000cm-1 . Spektrum sangat sederhana
hanya absorbsi dekat 1450 dan 1375cm-1