Anda di halaman 1dari 11

Elektrofil dapat mengadisi ke posisi

yang sudah tersubstitusi, proses ini


dikenal sebagai reaksi ipso.
Secara teoritis, ada kemungkinan serangan o, -m, -p, pada 6 5
oleh suatu elektrofil yang terjadi pada atom karbon cincin dimana
gugus ganti Y telah terikat.

Jika reaksi melibatkan lebih daripada sekedar pembentukan suatu zat


antara yang dapat balik, akan ada pemindahan (oleh ).
Serangan elektrofil
Penggantigugusan ipso semakin menarik karena mudahnya
pembentukan , dan diperkirakan terjadi pemindahan gugusganti
alkil sekunder dan tersier oleh kemantapan nisbi karbokation
yang dihasilkan.
Gugus lain selain alkil dapat juga dipindahkan
(misalnya nitrodehalogenasi)
Kebsnyakan penggantigugusan ipso yang telah diamati adalah
nitrasi, tetapi hal ini juga terjadi pada serangan oleh elektrofil lain,
misalnya bromodealkilasi.
Keterkaitan Kendali Kinetika Terhadap Kendali
Termodinamika

Keadaan ini muncul apabila produk alternatifnya dapat saling


terubah satu sama lain pada kondisi reaksi yang sama, baik lewat
isomerisasi langsung maupun dengan pembalikan reaksi membentuk
bahan awal yang kemudian mengalami serangan baru yang
menghasilkan isomer lebih mantap secara termodinamika.
Bila m-dimetilbenzena dipanaskan pada suhu 82 dengan HF sejumlah
katalis 3 , maka proporsi ketiga isomer dimetilbenzena produk akan
cocok dengan apa yang dihitung secara termodinamika.

Namun, jika 3 yang digunakan berlebih, maka produknya akan


mengandung >97% m-dimetilbenzena.
Oleh karena itu m-dimetilbenzena dapat diubah menjadi garam yang
bersangkutan
Penggantigugusan Elektrofil Pada
Jenis-jenis Aromatik Lain

Dalam naftalena, penggantigugusan elektrofil (misalnya nitrasi) cenderung untuk


berlangsung pada posisi-1 (-) daripada posisi-2 (-).
Piridina (62), sebagaimana benzena, memiliki enam elektron (satu
berasal dari nitrogen) pada orbital yang terdelokalisasi, tetapi
tidak sama dengan benzena, orbital-orbital ini dapat merusak
bentuknya karena tertarik ke atom nitrogen akibat lebih
elektronegatifnya nitrogen daripada karbon. Hal ini tercermin
dalam dwikutub piridina yang berujung negatif pada arah N,
sedangkan yang positif yaitu pada intinya).

Oleh karenanya, piridina disebut heterosiklik tuna elektron , sesuai


dengan cincin benzena yang tergantigugus oleh penarik elektron
misalnya 2 .
Terjadi sifat analog dengan serangan m pada nitrobenzena.

Piridina jauh lebih sukar tergantigugus daripada yang terdahulu. Oleh


karenanya, reaksi-reaksi nitrasi, klorinasi, brominasi, dan Friedel-Crafts
sebenarnya tak dapat berlangsung secara berhasilguna.
Kesulitan serangan elektrofil sebagian merupakan akibat dimilikinya
pasangan elektron pada nitrogen piridina sehingga dapat memprotonasi
(66) atau berantaraksi dengan elektrofil (67).

Anda mungkin juga menyukai