Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN IV

(PATOLOGI)
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas

Laily Himawati, S.ST


Akademi Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru
DETEKSI DINI NIFAS
Semua ibu memerlukan pengamatan yang cermat dan
penilaian awal pasca persalinan. Proses
penatalaksanaan kebidanan selalu dipakai
untuk:
1.Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
2.Memberikan konseling untuk ibu dan keluarga
mengenai cara pencegahan perdarahan, mengenali
tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik,
serta mempraktekkan kebersihan yang aman
3.Memfasilitasi hubungan dan ikatan batin ibu
dan bayi
4.Memulai dan mendorong pemberian ASI
1. 2-6 Jam Pertama
Sebelum ibu dipulangkan, bidan harus
mengumpulkan data untuk memastikan
keadaan ibu sudah stabil. Komponen
pemeriksaan fisik dan penilaian:
1.Keadaan umum : bagaimana perasaan ibu
2.Tanda-tanda vital
3.Fundus uteri
4.Lokia
5.Kandung kemih
2. 6-8 Jam setelah persalinan
1.Mencegah perdarahan masa nifas karena
atonia uteri
2.Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut
3.Memberikan konseling pada ibu /keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri
4.Pemberian ASI awal
5.Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir untuk 2 jam pertama, atau sampai
ibu dan bayi stabil.
3. 6 hari setelah persalinan
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal:
- uterus berkontraksi
- fundus dibawah umbilicus
- tidak ada perdarahan abnormal
- tidak ada bau
1. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal
2. Memastikan ibu cukup makanan, cairan dan istirahat
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit
4. Memberikan konseling pada ibu mengenai:
- asuhan pada bayi
- perawatan tali pusat
- menjaga bayi tetap hangat
- perawatan bayi sehari-hari
4. 2 minggu setelah persalinan
Penatalaksanaanya sama dengan saat
kunjungan 6 hari setelah persalinan
5. 6 minggu setelah persalinan
Menanyakan pada ibu tentang penyulit
yang ibu dan bayi alami
Memberikan konseling KB secara dini
Hubungan seksual.
2 Jam Postpartum
1. Hemoragi Postpartum
2. Rasa sakit waktu berkemih
3. Eklamsia Postpartum
6 Jam Postpartum
1. Nekrosis pars anterior hipofisis postpartum
(syok setelah perdarahan)
tanda gejala : amenorea, gejala2 insufisiensi
pada alat2 lain yg fxnya dipengaruhi oleh
hormon2 pars anterior hipofisis (glandula
tireodea, glandula suprarenalis)
2. Peritonitis
Tanda gejala: nyeri perut bag bwh, menggigil,
peningkatan nadi, peningkatan suhu, nyeri saat
BAK, Distensi abdomen dan nyeri abdomen,
pucat
3. Endometritis, tanda gejala : peningkatan denyut
nadi, peningkatan suhu, menggigil, perpanjangan
rasa nyeri setelah melahirkan, sub involusi
uterus, distensi uterus, distensi abdominal,
peningkatan jumlah lochea, uterus sedikit
membesar, lembek dan nyeri saat diraba. Dx
Endometritis terkadang membingungkan,
karena terdapat kesamaan dengan infeksi
kandung kemih.
4. Bendungan Payudara, Tanda gejala : nyeri pada
payudara, payudara bengkak dan tegang,
6 hari Postpartum
1. Mastitis (infeksi payudara bakteri
Staphylococcus Aureus) yg msk dlm putting
susu ibu,
Sumber bakteri: hidung, tenggorokan bayi,
tangan ibu, biasany terjadi pd minggu pertama
PP
Tanda gejala: peningkatan suhu dan nadi, nyeri
pd daerah payudara, kemerahan dan nyeri
raba pd payudara, gejala seperti flu (nyeri otot,
batuk, sakit kepala),
2. Thrombhoplebitis
Pelvio thromboplebitis (mengenai vena2 dinding uterus
dan ligamentum latum), tanda gejala : nyeri perut bag
bwh/smping,
Penderita nampak sakit berat dgn gambrn sbb:
menggigil berulang kali dgn interval hanya beberapa
jam kdg2 3 hari
suhu tubuh naik turun secara tajam
cenderung terbentuk pus, yg menjalar keman2, terutama
paru2
penyakit dpt blangsung selama 1-3 jam
Gambrn darah : terdpt leukositosis
Komplikasi : pd paru (infark, abses, pnemonia), pd ginjal
(nyeri mendadak diikuti protein uria dan hematuria),
Thromboplebitis femoral (mengenai vena2 pd tungkai,
mis vena femoralis), sering terjadi pd hr ke 6-20 yg
ditandai dgn peningkatan suhu dan nyeri tungkai,
tanda gejala :
Suhu tubuh meningkat
Pada kaki sedikit fleksi, rotasi keluar serta sukar
bergerak, lebih panas dibandingkan dgn kaki lainnya
Seluruh bagian dari salah satu vena pd kaki terasa
tegang dan keras pd paha bag atas,
Nyeri hebat pd lipatan paha dan daerah paha
Kaki bengkak, tegang, putih, nyeri dan dingin,
Oedema
Nyeri pada betis yg terjadi secara spontan atau
dengan memijat betis
6 minggu PP
1. Sub involusi uterus
Merupakan terganggunya proses kembalinya uterus
ke kondisi sblm hamil, penyebab : sisa plasenta,
endometritis, mioma uteri.
Tanda gejala : kadng2 tjd prdarahan, bimanual ->
uterus lebih besar dan lembek dr pd seharusnya
karena lamanya masa nifas.
2. Perdarahan Postpartum Sekunder (24 jam-6
minggu PP), penyebab : sub involusi uterus,
kelainan kongenital uterus, involusi uterus, mioma
uteri,
Tanda Bahaya Kala IV
Tanda bahaya :
Demam infeksi,
Perdarahan aktif retensio plac, atonia uteri
Bekuan darah banyak.
Bau busuk dari vagina infeksi
Pusing eklamsi
Lemas luar biasa HPP, anemia,
Kesulitan dalam menyusui gangg. Psikologis
Deteksi dini komplikasi masa nifas
Anemia
1. Risiko ini terjadi bila ibu mengalami perdarahan
yang banyak, apalagi bila sudah sejak masa kehamilan
kekurangan darah terjadi. Di masa nifas, anemia bisa
menyebabkan rahim susah berkontraksi. Ini karena
darah tak cukup memberikan oksigen ke rahim.
Eklampsia dan preeklampsia
Selama masa nifas di hari ke-1 sampai 28, ibu harus
mewaspadai munculnya gejala preeklampsia. Jika
keadaannya bertambah berat bisa terjadi eklampsia,
dimana kesadaran hilang dan tekanan darah
meningkat tinggi sekali. Akibatnya, pembuluh darah
otak bisa pecah, terjadi oedema pada paru-paru yang
memicu batuk berdarah. Semuanya ini bisa
menyebabkan kematian.
Infeksi masa nifas
1.Pada saat nifas, adanya darah yang keluar
merupakan proses pembersihan rahim dari sel-sel
sisa jaringan, darah, lekosit, dan lainnya.
2.Gejala infeksi nifas tergantung pada bagian tubuh
yang diserang. Pada minggu-minggu pertama, gejala
yang terjadi akibat perluasan infeksi biasanya belum
terlihat. Setelah infeksi berkembang lebih lanjut,
barulah gejala berikut mulai terlihat.
3.Bila infeksi terjadi pada daerah antara lubang vagina
dan anus, bagian luar alat kelamin, vagina atau
mulut rahim , biasanya timbul gejala, yakni:
- Rasa nyeri dan panas pada tempat yang terinfeksi.
- Kadang-kadang, rasa perih muncul ketika buang air
kecil.
- Sering juga disertai demam.

Anda mungkin juga menyukai