Anda di halaman 1dari 28

DENTAL BLEACHING

Steffi Mifta (J2A013014)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SEMARANG
Latar belakang

Aesthetic dentistry merupakan bidang


ilmu dalam kedokteran gigi yang
bertujuan untuk memperbaiki estetik
didalam rongga mulut. Estetik dan
kosmetik dalam bidang kedokteran gigi
semakin berkembang akibat meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap
penampilan seseorang
Menurut hasil penelitian Alkhatib dkk.
(2004) menunjukkan 50% responden
penelitiannya mengalami perubahan warna
gigi dan sebanyak 54% dari kelompok
dengan perubahan warna yang parah
merasa tidak puas terhadap warna gigi
mereka. Salah satu hal yang mempengaruhi
penampilan seseorang adalah gigi baik dari
bentuk, posisi dan warna.
Perubahan warna gigi dapat menimbulkan suatu
masalah estetika pada penderitanya (Walton dan
Torabijenad, 1996). Penyebab perubahan warna
gigi dapat di kelompokkan menurut lokasi dari
stain menjadi perubahan pewarnaan ekstrinsik
atau intrinsik (Manual et al., 2010).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang kedokteran gigi telah menemukan teknik
dan bahan untuk merestorasi berbagai kelainan
atau kerusakan gigi khususnya berkaitan dengan
estetik (Syamsiah dan Aries, 2012).
Beberapa macam teknik yang tersedia untuk
mengembalikan penampilan estetik dari gigi seperti
bleaching, dental veneer, crown dan perawatan
endodontik (Inayati, 2008).
Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tentang tindakan dental estetik


khususnya perawatan bleaching
2. Untuk mengetahui bahan yang digunakan dalam
perawatan bleaching
3. Untuk mengetahui tahapan tindakan bleaching
PERUBAHAN WARNA GIGI

Warna gigi ditentukan oleh warna enamel dan


warna dentin.
Warna gigi dipengaruhi oleh kombinasi dari warna
intrinsik dan adanya stain ekstrinsik yang menempel
pada permukaan gigi.
PENYEBAB PERUBAHAN WARNA GIGI

1. Perubahan warna gigi ekstrinsik secara langsung


disebabkan oleh karena diet dan zat yang biasa
dimasukkan ke dalam mulut. Penyebab utama dari
perubahan warna gigi secara ekstrinsik pada gigi
adalah kromogen yang berasal dari sumber kopi, teh,
wortel, coklat dan dari tembakau.
2. Perubahan warna gigi intrinsik terjadi saat masa
pre-eruptive, perubahan warna gigi dapat terjadi
akibat perubahan kualitas dan kuantitas dari enamel
dan dentin. Faktor penyabab yang dapat memengaruhi
perubahan warna gigi selama masa pre-eruptive adalah
kelainan metabolisme, gangguan akibat kuman
patogen pada gigi, kelainan genetik, obat-obatan, dan
lingkungan.
BLEACHING

Bleaching atau pemutihan gigi adalah suatu


tindakan untuk mencerahkan atau menghilangkan
noda pada permukaan gigi secara kimiawi dengan
menggunakan aplikasi larutan peroksida yang kuat.
Teknik ini memiliki beberapa keuntungan,antara
lain lebih baik dari segi estetik, tidak mengambil
jaringan keras gigi dan teknik perawatan relatif lebih
mudah dibandingkan dengan pembuatan mahkota
tiruan.
BAHAN BLEACHING

Bahan yang biasa digunakan dalam perawatan


bleaching adalah :
1. hidrogen peroksida
2. karbamid peroksida
3. sodium perborate
4. kalsium peroksida.
Hidrogen peroksida (H2O2)

Hidrogen peroksida dikenal dengan sebutan


dihidrogen dioksida, hidrogen oksida dan peroksida.
Hidrogen peroksida merupakan oksidator yang kuat,
berbentuk cairan bening, tidak berwarna dan larut
dalam air
Karakteristik dari hidrogen peroksida adalah sangat
cepat dipecah menjadi air dan oksigen. Oksigen
murni yang dilepaskan tersebut sangat reaktif dan
dapat berperan pada proses pemutihan gigi.
Karbamid peroksida

Karbamid peroksida dikenal dengan sebutan urea


peroksida, hidrogen peroksida karbamid dan urea
hidrogen peroksida
Karbamid peroksida dapat berbentuk kristal putih
atau bubuk kristal, dapat larut dalam air dan dapat
terurai menjadi urea dan hidrogen peroksida.
Perbedaan penting dari hidrogen peroksida dan
karbamid peroksida adalah tingkat kecenderungan
melepas peroksida. Urea menstabilkan karbamid
peroksida sehingga lebih lambat terurai menjadi
peroksida daripada hidrogen peroksida.
Teknik
bleaching

Teknik Teknik
in-office home
bleaching bleaching
TEKNIK IN OFFICE BLEACHING

Teknik in office bleaching merupakan teknik


pertama yang dilakukan untuk mengubah warna gigi
menjadi lebih putih.
Teknik in office bleaching dapat mengubah warna
gigi secara cepat sehingga sering disebut dengan
istilah one hour bleaching.
Pada umumnya teknik in office bleaching
memerlukan satu hingga enam kali kunjungan untuk
mendapatkan efek yang memuaskan.
TEKNIK IN OFFICE BLEACHING

Indikasi in-office Kontraindikasi in-office


bleaching bleaching

Pasien dengan harapan yang


Generalized staining sangat tinggi
Pewarnaan karena usia Karies pada gigi
Terdapat lesi periapikal
Merokok dan diet Kehamilan
berwarna seperti teh Dentin sensitif
dan kopi Retak atau ada dentin yang
terbuka
Fluorosis dan Mahkota atau restorasi yang
besar pada daerah senyum
Pewarnaan tetrasiklin Pasien berusia lanjut dengan
resesi gingiva
TEKNIK HOME BLEACHING

Teknik home bleaching merupakan salah satu cara


pemutihan gigi vital yang cukup populer di
masyarakat.
Teknik home bleaching atau sering disebut juga
supervised home dental whitening atau nightguard
vital bleaching.
TEKNIK HOME BLEACHING

Bahan yang biasanya digunakan adalah karbamid


peroksida dengan konsentrasi 10% - 15% yang
berbentuk gel dalam tray selama 4-8 jam dan
dibawah pengawasan dokter gigi
Teknik home bleaching perubahan akan terlihat
setelah 2-3 minggu dan hasil akhir setelah 5-6
minggu.
Mekanisme bleaching

Mekanisme kerja bahan pemutih gigi merupakan


reaksi oksidasi dengan cara masuk melalui
perantara enamel ke tubuli dentin dan mengoksidasi
pigmen pada dentin, menyebabkan warna gigi
menjadi lebih muda.
Bahan pemutih hidrogen peroksida akan
menghasilkan HO2 (peryhydroxil) yang merupakan
radikal bebas kuat dan O sebagai radikal bebas
lemah.
Dalam bentuk cairan murni H2O2 merupakan asam
lemah yang menghasilkan lebih banyak radikal
bebas lemah yaitu O, sehingga untuk mendorong
pembentukan HO2 maka hidrogen peroksida harus
dibuat basa pada pH optimum 9,5 10,8.
Setelah terbentuk HO2 dalam jumlah besar maka
radikal bebas ini akan bereaksi dengan ikatan tidak
jenuh.
Tahapan Bleaching (Hands On Bleaching)

1. Anamnesis terhadap pasien.


2. Pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan objektif.
3. Pengaturan kecocokan derajat kecerahan warna
gigi pasien dengan menggunakan shade guide.
4. Penggunaan cheek retractor dan menggunakan
gigitan di bagian posterior.
5. Lalukan tindakan profilaksis dengan cara
pembersihan gigi menggunakan pumice dan
brush.
6. Isolasi daerah kerja, lalu keringkan gigi dan pasang gingiva
barrier. Pemasangan gingiva barrier dilakukan diseluruh
margin gingiva dengan lebar 3-5mm
7. Gunakan light cure selama 20 detik sampai gingiva barrier
agak keras.
8. Aplikasikan bahan bleaching, pada kegiatan hands on blok 24
ini menggunakan bahan pemutih gigi dengan kandungan
37,5% hidrogen peroksida. Aplikasi bahan pemutih gigi ke
seluruh gigi mulai dari rahang atas dan rahang bawah.
Diamkan selama 8-10 menit. Lakukan bleaching sebanyak 4
kali untuk hasil yang diinginkan
9. Bersihkan bahan pemutih gigi dengan menggunakan cotton
pellet yang sudah dibasahi dengan air atau bisa menggunakan
dengan suction khusus.
10. Keringkan dan cuci menggunakan air
11. Lalu aplikasi GC tooth mouse pada seeluruh
permukaan gigi
12. Lepas cheek retraktor
13. Instruksikan pasien agar tidak makan minimum 1
jam setelah perawatan bleaching, tidak makan
yang berwarna seperti teh, kopi, anggur.
Isolasi daerah kerja dan Pembersihan gigi dengan
pemasangan cheek retractor menggunakan brush dan bahan pumice

Pemilihan warna
menggunakan shade guide
Pemasangan gingiva barrier Pemasangan gingiva barrier

Light cure selama 20 detik Aplikasi bahan bleaching


BEFORE AFTER
DAFTAR PUSTAKA

Alkhatib, M.N., Holt, R., Bedi, R., 2004, Prevalence of self-assessed


tooth discolouration in the United Kingdom, Journal of
Dentistry, 32: 561-566.
Andang MA, Hidayat T. Bleaching dan direct composite veneer
pada gigi anterior yang mengalami perubahan warna. J
Kedokteran Gigi 2002;14(2):37-43.
Lawrence WJ. Safety Issue Relating to the use of Hydrogen
Peroxide in Dentistry. Ausir Dent J. 2000;45(4):257-69
Manual ST, Abhisek P, Kundabala M, Etiology of discoloration-a
review. Nig Dent J. 2010; 18(2): 56-63.
Watts A, Addy M, Tooth discoloration and staining: a review of the
literature. BDJ. 2001;190(6): 309-316.
Yahya NA, Lim KHD. Direct Veneer Restoration Using A Nano
Ceramic Composite Materil: A Clinical Report. Annal Dent
Univ Malaya 2008;15(2):89-93.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai