KEBEBASAN

OLEH:
Definisi Kebebasan K
E
Faktor Pendorong Bersikap Bebas B
E
Batasan Kebebasan
B
A
Dampak Kebebasan
S
Implementasi Kebebasan dalam Keagamaan
A
N
 Definisi Kebebasan

Menurut filsafat, Drs. Achmad Charris

Zubair mendefinisikan
Kebebasan adalah kata bebas :
kemampuan manusia
untuk menentukan apabila kemungkinan-
dirinya sendiri. kemungkinan untuk
bertindak tidak dibatasi
oleh suatu paksaan dari
atau keterikatan kepada
orang lain.
Seseorang dapat disebut bebas apabila:

Dapat menentukan sendiri tujuan-tujuannya dan apa yang

1 dilakukannya.

Dapat memilih antara kemungkinan-kemungkinan yang

2 tersedia baginya.

3 Tidak dipaksa atau terikat untuk membuat sesuatu yang

tidak akan dipilihnya sendiri ataupun dicegah dari berbuat
apa yang dipilihnya sendiri, oleh kehendak orang lain,
negara atau kekuasaan.
 Faktor Pendorong Sikap Bebas

1 3

Tidak adanya pengendalian Kebiasaan yang diartikan

hawa nafsu, emosi kuat dari cara tetap pelaksanaan
daya keinginan. perbuatan.

2 4
Ketakutan dan kekerasan. Adanya kesempatan.

5
Ketidaktahuan
Batasan Kebebasan

Jean-Paul Satre

Menganut aliran eksistensialisme yang

terkenal karena menonjolkan kebebasan.

Sartre menjadi seorang eksistensialisme

yang paling ekstrem dalam mendewa-
dewakan kebebasan.

Sartre mengatakan
We are condemned to be free
yang berarti
Kita dihukum untuk hidup bebas
atau
Kita ditakdirkan untuk bertindak bebas.
 Batasan Kebebasan Menurut Satre:
1 Faktor-faktor dari dalam
Kita dibatasi oleh faktor dari
dalam, baik psikis dan fisik.
2 Lingkungan
Kebebasan juga dibatasi
lingkungan, alamiah dan sosial.
3 Kebebasan Orang Lain
Kebebasan seseorang dibatas oleh
kebebasan orang lain.
4 Generasi Generasi Mendatang
Kebebasan dibatasi oleh masa
depan umat manusia atau
generasi sesudah kita.
Kebebasan yang dimaksud adalah
kebebasan menguasai dan
mengeksploitasi alam harus
dibatasi untuk dasar hidup
generasi mendatang
atau sustainable development.
 Dampak Kebebasan

Dampak Positif Dampak Negatif

Setiap orang dapat Perilaku yang terlalu bebas

mengekspresikan dirinya dapat menjadi tidak
dalam bentuk apapun terkendali dan
tanpa perlu merasa ada berpengaruh pada
lingkungan sekitar maupun
batasan dalam bertindak. dalam diri masing-masing
Mendapat informasi yang individu.
tak terbatas. Kebebasan dapat
menimbulkan perpecahan.
Adanya penyalahgunaan
terhadap kebebasan.
Implementasi Kebebasan dalam Keagamaan

Kebebasan setiap warga Negara untuk memilih agama atau

menentukan agama dan kepercayaan yang dipeluk, serta
1 kebebasan melaksanakan ibadah menurut agama dan
keyakinan masing-masing.

Kebebasan dan kemerdekaan menyebarkan agama,

menjalankan misi atau berdakwah dengan syarat semua
2 kegiatan penyebaran agama itu tidak menggunakan cara-
cara kekerasan maupun paksaan secara langsung maupun
tidak langsung.

Kebebasan beragama seharusnya mencakup pula kebebasan

3 untuk berpindah agama, artinya berpindah pilihan dari satu
agama tertentu ke agama lain.
 Kebebasan beragama hendaknya juga mencakup kebolehan
perkawinan antara dua orang yang berbeda agama atau
4 berbeda sekte atau berbeda faham keagamaan sepanjang
perkawinan itu tidak mengandung unsur pemaksaan dan
eksploitasi.

Kebebasan beragama hendaknya juga mencakup kebebasan

mempelajari ajaran agama manapun di lembaga-lembaga
5 pendidikan formal, termasuk lembaga pendidikan milik
pemerintah.

Kebebasan beragama memungkinkan Negara dapat

menerima kehadiran sekte, paham, dan aliran keagamaan
baru sepanjang tidak menggangu ketenteraman umum dan
6 tidak pula melakukan praktek-praktek yang melanggar
hukum, seperti perilaku kekerasan, penipuan atau
pembodohan warga dengan kedok agama.
 Kebebasan beragama mendorong lahirnya organisasi-
organisasi keagamaan untuk maksud meningkatkan
7 kesalehan warga, meningkatkan kualitas kecerdasan
emosional dan spiritual berdasarkan ajaran agama tertentu
selama tidak mengharuskan keimanan kepada suatu agama
atau keyakinan sebagai syarat.

Kebebasan beragama mengharuskan Negara bersikap dan

8 bertindak adil pada semua penganut agama dan kepercayaan
yang hidup di Negara ini.