KELOMPOK 3
SKENARIO 3
Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke rumah sakit dengan
keluhan berdebar-debar. Keluhan ini sudah lama dirasakan dan kadang-kadang
disertai rasa pusing. Akhir-akhir ini kalau melakukan kegiatan debarannya bertambah
disertai rasa sesak dan cepat lelah. Pada pemeriksaan fisis TD 100/60 mmHg,
Denyut Jantung 120x/menit irregular, laju napas 28x/menit and temperatur badan
37 C. Terdapat bising presistolik derajat 2/4 dengan S1 yang keras di ruang
interkostal-4 kiri dekat sternum dan bising holosistolik derajat 3/6 di perpotongan
sela iga-5 kiri dan garis axillaris anterior kiri. Pada pemeriksaan foto thoraks
ditemukan adanya pinggang jantung yang menghilang dan disertai gambaran double
contour.
KATA SULIT
Presistolik : Suara bising jantung yang dimulai atau sesudah S2 dan berakhir sebelum S1.
Pinggang Jantung : Batas antara atrium kiri ke ventrikel kiri yang dilihat dari luar atau
depan.
Holosistol : Suara bising jantung yang di akibatkan karena terjadi perubahan dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Double Contour : Gambar radiologi dari jantung yang mengalami pembesaran atrium
yang tampak seperti bayangan ganda pada batas jantung.
KATA KUNCI
Perempuan 24 tahun
Berdebar-debar dan pusing
Sesak dan cepat lelah
Terbangun tengah malam karena sesak
CONT.
MASALAH OBAT-OBATAN
MENINGKATN PENYAKIT
DALAM KONDISI
FAKTOR LUAR YA FAKTOR LUAR
TUBUH - Pseudoefedrin FISIOLOGIS
ADRENALIN - Atherosclerosis
(flu)
- Caffeine -- Penyakit
Caffeine
- Abnormalita - Albuterol - Hamil
- Asap rokok - Sakit - jantung bawaan
Asao rokok (asma)
s elektrolit -- Kelainan - Haid
- Alkohol - Stress Alkoholkatup - Golongan
(K, Ca, Mg) jantung - Menopause
narkotik lainnya
- Anemia
2. JELASKAN MEKANISME BERDEBAR-DEBAR
Sekresi epinefrin
Palpitasi
Pada Keadaan Patologis
Penurunan CO2
Baroreseptor terstimulasi
Medulla oblongata
Saraf simpatis
Meningkatkan curah
Vasokontriksi
jantung
Referensi : Setiawan, F. 2014. Stenosis Mitral. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
7. APA DD DARI SKENARIO TERSEBUT?
Demam Rematik
ETIOLOGI
Kongenital, Kalsifikasi, Myxoma
PATOGENESIS
Demam Rematik menyerang katup mitral
Mitral Stenosis
MANIFESTASI KLINIS TANDA KLINIS
Riwayat Demam Rematik Opening snap
DOE Bunyi S1 keras
Dispneu Murmur diastol
PND Edema Paru
Orthopneu Denyut nadi lemah
Hemoptysis
Atrial Fibrilasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ELEKTROKARDIOGRAFI
1. Atrial Fibrilasi = pada usia >60 tahun, laki-laki lebih sering daripada
perempuan. Gejala palpitasi dan dyspnea.
2. Supraventricular takikardia (SVT) = asimptomatis dan timbul secara tiba-
tiba, heart rate >150 kali/menit
3. Atrial Takikardi
4. Takikardi Atrium Multifocal = takikardi maligna, pada orang tua yang
menderita penyakit paru-paru, gagal jantung, laju atrium berkisar antara
100 200 kali/menit
5. Takikardi Supraventrikular Paroksimal (PSVT) = aritmia maligna, dan
timbul mendadak
GEJALA
Gejala klinis yang muncul yaitu tingginya laju jantung dan lamanya serangan.
Yang ringan dapat berupa palpitasi atau serangan angina. Sedangkan yang berat
dapat menyebabkan sincope atau syok.
BLOK
1. Blok Nodus SA
Pada penyakit ini sebenarnya serabut sinus normal, hanya gelombang depolarisasi yang dicetuskan nodus
SA terhambat pada perinodal zone sebelum mencapai atrium.
2. Blok AV
Semua hambatan konduksi yang terjadi diantara nodus SA sampai pada berkasi his disebut blok SA.
3. Blok Infranodal
Sistem konduksi infranodal terdiri dari berkas his ditambah tiga cabang berkas intra-ventrikular yaitu : 1
RBB dan 2 LBB yaitu fasikulus anterior/superior dan fasikulus posterior/inferior
TATALAKSANA
1. Non-farmakologik : vagal maneuver (dengan carotid sinus message, valsalva menuver, gagging atau
merendam muka dalam air dingin)
2. Farmakologik
a. Kelas 1
- Golongan 1a : menghambat penjakan potensial aksi dengan meningkatkan nilai ambang eksitasi. Obat :
diisopiramid, prokainamid
- Golongan 1b : menghambat penanjakan potensial aksi namun memperpendek durasi potensial aksi.
Obat : lignokain, fenitoin, tokainid
- Golongan 1c : memperpanjang interval PR dan QRS. Obat: enkainid, flekainid, lorkainid, propafenon.
b. Kelas 2
Obat-obat yang memperlambat konduksi dan masa refrakter di nodus AV.
Termasuk di dalam golongan ini adalah obat-obat beta-blockers seperti atenolol,
metoprolol, bisoprosol, propanolol.
C. Kelas 3
Obat-obat yang memperpanjang durasi potensial aksi atau masa refrakter efektif
)menghambat kanal K+ sehingga memperpanjang interval QT, namun tidak
mempengaruhi penanjakan, amplitudo danpotensial aksi istirahat. Obat :
amiodaron, sotalol, dofetilide, ibutilide, drone-darone.
D. Kelas 4
Obat-obat ini memperpanjang konduksi dan masa refrakter nodus AV sehingga
memperpanjang interval PR. Obat: verapamil dan diltiazem.
8. JELASKAN LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS!
ANAMNESIS
Gleadle, Jonathan, dkk. 2002. At Glance Anamnesia dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta : Erlangga
9. JIKA ADA PEMERIKSAAN EKG YANG DILAKUKAN MAKA
BAGAIMANA HASIL YANG AKAN MUNCUL JIKA PASIEN
BERDEBAR-DEBAR?
Pada mitral stenosis, gambaran EKGnya sering terlihat normal.
Referensi : Rasmussen, Hakon. 2013. The electrocardiogram in Mitral Stenosis with special Regard to its Development
10. JELASKAN PENANGANAN AWAL YANG DIBERIKAN
UNTUK MERINGANKAN GEJALA!