Anda di halaman 1dari 15

ARSITEKTUR PERKOTAAN

Pengertian perumahan kumuh di kawasan kota Surabaya, Jawa timur

Kawasan Perumahan Semolowaru


DOSEN :
Ir. Titi Pudjiastuti, MT

MAHASISWA :
Naman Sagisolo
1441502048

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SURABAYA 1945


Lokasi
Nginden Jangkungan Sukolilo kota Surabaya, Jawa Timur 60118
Lingkungan Kawasan Perumahan nginden-II- Surabaya

Lingkungan di kawasan ini tidak tertata dengan baik dimana kondisinya tidak sesuai
dengan standar perda dan IMB. Bisa dilihat dari kondisi lingkungan yang ada di
kawasan tersebut dimana penataan pengelompokan ruang tidak tertata dengan baik.
PERMUKIMAN KUMUH : Permukiman yang tidak layak huni karena ketidak teraturan bangunan,
tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, kualitas bangunan, sarana dan
prasarana yang tidak memenuhi syarat.
PERUMAHAN KUMUH : Perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat
hunian.
Perkembangan dan Pertumbuhan kawasan kumuh di kota Surabaya
Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan
tingginya arus urbanisasi menjadi salah satu faktor
Urbanisasi utama penyebab terjadinya fenomena terjadinya
Penduduk suatu kawasan yang tuidak layak huni dalam
artian kumuh.
Lahan Kepadatan meningkatnya jumlah penduduk. Akibatnya,
nonperm Jumlah dengan kepadatan penduduk yang melebihi
ukiuman Penduduk
kapasitas, mengakomodir fenomena yaitu tidak
meratanya penyediaan infrastruktur perkotaan
dan permukiman penduduk.
Akibatnya harga lahan di Kota Surabaya
Mencari
lahan
Kebutuhan melambung tinggi akibat permintaan yang besar.
Tempat
untuk
tinggal
Kawasan permukiman padat tersebut akhirnya
dihuni berkembang menjadi kawasan permukiman tidak
layak huni atau sering kita sebut sebagai
permukiman kumuh.
Masalah-masalah yang Timbul Akibat Permukiman Kumuh
1. ukuran bangunan yang sangat sempit, tidak memenuhi standard untuk bangunan layak huni
2. rumah yang berhimpitan satu sama lain membuat wilayah permukiman rawan akan bahaya
kebakaran
3. sarana jalan yang sempit dan tidak memadai
4. tidak tersedianya jaringan drainase
5. kurangnya suplai air bersih
6. jaringan listrik yang semrawut
7. fasilitas MCK yang tidak memadai
Tata Guna Lahan (Land Use)
Dalam tata guna lahan pada wilayah nginden II terdapat banyak pertokohan, tempat penginapan,
rumah kos dan perkantoran sehingga kawasan tersebut dapat di fungsikan sebagai sektor
perekonomian di surabaya sehingga terdapat perbedaan kapasitas (besaran) dan pengaturan dalam
penataan ruang kota.
Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing)
Bentuk dan massa bangunan ditentukan oleh tinggi dan besarnya bangunan, KDB, KLB,
sempadan, skala, material, warna, dan sebagainya

Maasa bangunan pada kawaan nginden sangat bervariasi dari skala besaran bangunan dan material
yang di gunakan dalam bangunan
Sirkulasi dan Perparkiran
Penyediaan ruang parkir yang paling sedikit memberi efek visual yang merupakan suatu usaha yang sukses
dalam perancangan kota.

Karena tidak adanya lahan parkir yang mewadahi serta tidak adanya area open space di tambah
lagi tingginya sirkulasi kendaraan yang melintas mengakibatkan kepadatan dan kemacetan
kendaraan yang hendak melintas pada jalan kawasan nginden
Ruang Terbuka (Open Space)

Untuk area open space kawasan nginden


tidak memliki lahan area hijau, taman,
lapangan bermain dsb yang berguna
sebagai sarana bermain atau berkumpul
bagi warga yang berada di kawasan
tersebut.
Jalur pejalan kaki (Pedestrian ways)

Tidak ada jalur khusus bagi pejalan kaki perlu adanya perubahan-perubahan rasio penggunaan
jalan raya yang dapat mengimbangi dan meningkatkan arus pejalan kaki dapat dilakukan dengan
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
- Pendukung aktivitas di sepanjang jalan, adanya sarana komersial.
- Street furniture
Pendukung Aktivitas
Kurang adamya fasilitas pendukung t antara
lain taman kota, taman rekreasi, pusat
perbelanjaan, taman budaya, perpustakaan,
pusat perkantoran, kawasan PKL dan
pedestrian, dan sebagainya.
Penandangan

Banyak penandangan yang tidak


diatur perletakannya sehingga dapat
menutupi fasad bangunan di
belakang.nya.
Preservasi

Kawasan nginden memliki chiri khas dimana kawasan tersebut dekat dengan perkantoran,
pertokohan dan dekat dengan kampus universitas. Sehingga dapat memberi poin lebih bagi
peningkatan nilai lahan dan identitas kawasan perkotaan.
solusi

Anda mungkin juga menyukai