Anastesi PPT Besok
Anastesi PPT Besok
PENDAHULUAN
Anatomi Hidung
Definisis Polip Nasi
Anamnesis
Didapatkan keluhan :hidung tersumbat, rinorea, hiposmia
atau anosmia. Gejala skunder seperti bernafas melalui
mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan
gangguan aktifitas.
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan masa
pucat yang berasal dari meatus media dan mudah
digerakkan.
Pemeriksaan Penunjang
Naso-endoskopi
Pemeriksaan Radiologi
Penatalaksanaan
Kortikosteroid
A. Penilaian Preoperatif
Tujuan:
Mengetahui status fisik pasien praoperatif
Mengetahui dan menganalisis jenis operasi
Memilih jenis atau teknik anestesia yang sesuai
Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan atau
pascabedah
Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit yang
diramalka
Persiapan Pre- Anastesi sebelum operasi
Pemeriksaan
Anamnesis Fisik
Pemeriksaan Klasifikasi
Laboratorium Status Fisik
Preoperatif
ASA 2 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemikringan sampai
sedang
ASA 3 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat yang
ASA 4 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat yang secara
ASA 5 pasien penyakit bedah dengan disertai dengan penyakit sistemik berat yang sudah
tidak mungkin ditolong lagi, dioperasi ataupun tidak dalam24 jam pasien meninggal.
ASA 6 pasien mati batang otak yang akan menjalani transplantasi organ untuk donor.
(Misal, 2E)
Persiapan Preoperatif
Puasakan Pasien
Terapi Cairan
Premedikasi
Meredakan kecemasan dan ketakutan
Memperlancar induksi anestesi
Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
Meminimalkan jumlah obat anestetik
Mengurangi mual muntah pasca bedah
Menciptakan amnesia
Mengurangi isi cairan lambung
Mengurangi reflek yang membahayakan
Contoh: Metoclopramide. Ranitidine, diazepam, petidine
PREMEDIKASI
Induksi inhalasi
Teknik ini menggunakan halotan atau
sevoflurens merupakan pilihan bila jalan
napas pasien sulit ditangani. Induksi inhalasi
hanya dapat dilakukan apabila jalan napas
bersih sehingga obat anestesi dapat masuk.
Induksi inhalasi juga digunakan untuk anak-
anak yang takut pada jarum.
Durante Operasi
A. Persiapan Pasien
B. Pemakaian Obat Anestesi
C. Terapi Cairan
D. Monitor
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Sugiono
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Siringo-ringo Gg Sepakat
No.6
Pekerjaan : Pensiun PNS
Status Perkawinan : Menikah
No RM : 26 47 36
ANAMNESA
Fungsi Ginjal
Ureum : 25 mg/dl
Kreatinin : 1,53 mg/dl
Resume
1. B1 (Breath) 4. B4 (Bladder)
Airway : Clear Urine Output : -
RR : 24x/menit Kateter : tidak terpasang
SP : Vesikuler ka=ki
ST : Ronchi (-), 5. B5 (Bowel)
Wheezing (-/-) Abdomen : Soepel
2. B2 (Blood) Peristaltik : Normal (+)
Akral : Mual/Muntah : (-)/(-)
Hangat/Merah/Lembab
TD : 120/70 mmHg 6. B6 (Bone)
HR : 82x/menit Oedem : (-)
3. B3 (Brain)
Sensorium : Compos Mentis,
GCS= 15
Pupil : Isokor,
ka=ki 3mm/3mm
RC : (+)/(+)
PERSIAPAN OBAT GA-ETT
Premedikasi Pernapasan
Midazolam 3 mg O2 : 4 L/menit
Fentanyl 100 mcg
N2O :-
Medikasi Sevoflurane : pemberian
Propofol : 150 mg awal 1,5% dan dilanjutkan
Atracurium : 40 mg dengan dosis 1%
Sebelum tindakan
ekstubasi Jumlah Cairan
Prostigmin + Atropine (3:3)
PO : RL 200 cc
15 menit setelah operasi
DO : RL 500 cc
selesai
Ketorolac 30 mg
Ranitidin 50 mg
POST OPERASI PERAWATAN POST
OPERASI