Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

Nilai adalah sesuatu yang berharga,


bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia.Ketika dinyatakan
bahwa sesuatu itu bernilai, berarti
sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia. Nilai bisa dipilah
menjadi 2 macam. Pertama: nilai dasar
dan yang kedua: nilai instrumental
B. Ciri-Ciri Nilai

Menurut Bambang Daroeso (1986) adalah Sebagai


berikut.
1. Nilai itu suaturealitas abstrak dan ada dalam
kehidupan manusia. Nilai yang bersifat abstrak
tidak dapat diindera.
2. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai
mengandung harapan, cita-cita, dan suatu
keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das
sollen).
3. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator
dan manusia adalah pendukung nilai. Manusia
bertindakberdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan.
Dalam filsafat,nilai dibedakan dalam tiga
macam, yaitu
1. Nilai logika, yaitu: nilai benar salah.
2. Nilai estetika adalah nilai indah tidak indah.
3. Nilai etika/moral adalah nilai baik buruk.
Pancasila Sebagai Nilai Dasar
Fundamental Bagi Bangsa dan Negara
Indonesia

1. Pancasila merupakan suatu system filsafat maka


kelima sila bukan terpisah-pisah, dan memiliki
makna sendiri-sendiri melainkan memiliki esensi
makna yang utuh.
2. Pancasila sebagai filsafat bangsa dan Negara
Republik Indonesia mengandung makna bahwa
setiap aspek kebangsaan, kemasyarakatan , serta
kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai
keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan.
3. Negara yang didirikan oleh manusia itu
berdasarkan kodrat bahwa manusia sebagai warga
dari Negara sebagai persekutuan hidup
berkedudukan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
Nilai obyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)Rumusan sila-sila pancasila bersifat umum, universal dan abstrak
2)Inti nilai-nilai pancasila akan tetap ada sepanjang masa
3)Pancasila yang terkandung didalam pembukaan UUD 1945 telah
memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental bagi
Negara
Nilai subyektif pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut :
1)Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri
2)Pancasila diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan,
kebijakan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3) Nilai-nilai pancasila mengandung 7 nilai kerohanian yaitu :
Kebenaran, kebaikan, keadilan, kebijaksanaan, etis, estetis, religius
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ketuhanan yang maha esa ini meliputi dan menjiwai keempat
sila yang lainnya. Terkandung nilai bahwa Negara yang Indonesia
adalah pengejawantahan tujuan manusia se
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa Negara, HAM,
menjunjung tinggi harkat dari matrabat manusia sebagai makhluk
yang beradabbagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Sila Persatuan Indonesia
Dalam sila Persatu Indonesia terkandung nilai, Negara adalah
merupakan persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen
yang membentuk Negara ; Suku, Ras, Kelompok, golongan maupun
agama. Perbedaan diantaranya beranekaragam tetapi satu, Bhineka
Tunggal Ika.
4. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara
mutlak harus dilakukan dalam kehidupan bernegara. Nilai-nilai
demokrasi yang terkandung dalam sila keempat :
a. adanya perbedaan yang harus disertai tanggungjawab baik
terhadap masyarakat maupun secara moralterhadap Tuhan Ynag
Maha Esa.
b. menjunjung tinggi harkat dan martabat
c. menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuaan hidup
bersama
d. mengakui perbedaan individu, kelompok, ras, suku maupun
agama, karena perbedaan adalah bawaan kodrat manusia
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalm sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia didasari dan
dijiwai oleh sila pertama, kedua, ketiga sampai keempat. Dalam sila
tersebut terkandung niali yang merupakn jutuan Negara sebagai
tujuan dalam hidup bersama. Maka nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama adalah keadilan yang didasari
dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan.
pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjek sebagai
pelaku etika, yakni manusia. Oleh karena itu etika politik berkaitan erat
dengan bidang pembahasan moral. Hal ini berdasarkan kenyataan
bahwa pengertian moral senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai
subjek etika. Dapat disimpulkan bahwa dalam hubungannya dengan
masyarakat bangsa maupun negara, etika politik tetap meletakkan dasar
fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih meneguhkan akar
etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat
manusia sebagai makhluk beradab dan berbudaya.
Berdasarkan suatu kenyataan bahwa masyarakat, bangsa, maupun
negara bisa berkembang ke arah keadaan yang tidak baik dalam arti
moral. Misalnya suatu negara yang dikuasai oleh penguasa atau rezim
yang otoriter. Dalam suatu masyarakat negara yang demikian ini maka
seseorang yang baik secara moral kemanusiaan akan dipandang tidak
baik menurut negara serta masyarakat negara. Oleh karena itu
aktualisasi etika politik harus senantiasa mendasarkan kepada ukuran
harkat dan martabat manusia sebagai manusia (Suseno, 1987: 15).
Manusia dalam hidupnya tidak lepas dari manusia lain. Untuk
itu, manusia perlu hidup berkelompok (zoon politicon) yang
menampilkan insan berfikir sekaligus sebagai insan usaha
(homo economicus). Hal itu dilakukan selain sebagai
kodratnya, dimaksudkan untuk mencapai kesejahteraan
bersama. Bangsa Indonesia memilih bentuk (organisasi)
negara yang dinamakan Republik yang merupakan suatu pola
yang mengutamakan pencapaian kepentingan umum
(respublica) dan bukan kepentingan perseorangan atau
kepentingan golongan. Pada umumnya, kegiatan kenegaraan
kaitannya dengan hasil perjanjian bermasyarakat, orang
beranggapan bahwa kegiatan kenegaraan meliputi:
Membentuk hukum atau kewenangan legislatif.
Menerapkan hukum atau kewenangan eksekutif.
Menegakkan hukum atau kewenangan yudikatif

Anda mungkin juga menyukai