hidup Al-Quran secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. AL-Quran berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Fungsi Al-Quran adalah petunjuk semua kisah dalam Al-Quran yang berkaitan dengan sejarah umat umat terdahulu merupakan realitas yangbersifat pasti dan tidak diragukan lagi kebenarannya. Pengertian Al-Quran sebagai Petunjuk Umat Islam Al-Quran memberikan petunjuk, mengarahkan, memerintahkan dan mendorong setiap orang. Semua yang ada didalamnya yang terbaik. Baik itu yang terkait denganakidah (ideologi), akhlak, perilaku, politik, produksi dan sebagainya, Al-Quran mengajarkan kita agar berprilaku dengan akhlak karimah, seperti : kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang baik. Demikian yang terkait denganajaran agama yang diajarkan dalam Al-Quran tidak ada satu pun perbuatan yang lebihbaik dari yang dianjurkan oleh Al-Quran dalam kaedahnya bersifat umum. Quran menjelaskan sebagaimana Alla SWT berfirman : Artinya :Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yangganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya (Qs. Al-Furqon:33)Sesungguhnya nilai dan keutamaan Al-Quran tergantung pada nilai dan keutamaan zatyang bersifati dengannya. Al-Quran adalah kalam Allah dan sifatnya. Bukti-bukti kebenaran Al-QuranBukti kebenaran Al- Quran itudikemukakan dalam tantangan yang bersifat bertahap. Ada empat tahapan yaitu 1.Menentang siapa pun yang meragukannya untuk menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan. 2.Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat semacam Al-Quran 3.Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam Al-Quran 4.Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih kurang sama dengansatu surat dari Al- Quran. Dari celah celah redaksinya ditemukan tiga bukti kebenarannya : 1.Keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya 2.Pemberitaan gaib yang diungkapkannya 3.Isyarat isyarat ilmiahnya sungguh mengagumkan ilmuan masa kini. Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan
Membahas hubungan Al-
Quran dan ilmu pengetahuan bukan dinilai denganbanyaknya cabang-cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didala mnya, bukan pula dengan menunjukkan kebenaran teori teori ilmiah Membahas hubungan antara Al-Quran dan ilmu pengetahuan bukan dengan melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau bahasan tentang angkasa luar, ilmukomputer tercantum dalam Al-Quran, tetapi yang lebih utama adalah melihat adakah jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan atau sebaliknya .Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dalam bidang bidangtersebut, tetapi tergantung pula pada sekumpulan syarat syarat psikologis dan socialyang mempunyai pengaruh negative dan positif sehingga dapat menghambat kemajuanilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih jauh. Ini menunjukkan bahwa kemajuanilmu pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang dipersembahkannya kepadamasyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat mendorongkemajuan ilmu pengetahuan itu. Didalam Al-Quran tersimpul ayat ayat yangmenganjurkan untuk mempergunakan akal pikiran dalam mencapai hasil.Salah satu faktor terpenting yang dapat menghalangi perkembangan ilmupengetahuan terdapat dalam diri manusia dalam menilai suatu ide ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat denganpribadi Rasulullah SAW.Al- Quran tidak menginginkan masyarakat baru yang dibentuknya memandang atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih menekankan kepentingan ilmu pengetahuan dalam masyarakat, Al-Quran memberikan pertanyaan pertanyaan yang merupakan ujian kepada mereka. Hadist atau sunnah Secara bahasa hadist berarti perkataan atau ucapan. Menurut istilah hadist adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan (taqrir) yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Bagian-bagian hadis tersebut antara lain: Sanad, yaitu sekelompok orang atau seseorang yang menyampaikan hadis dari rasulullah saw sampai kepada kita. Matan yaitu isi atau materi hadis yang disampaikan rasulullah saw. Rawi yaitu orang yang meriwayatkan hadis. Macam macam hadis Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih yang tidak mencapai derajat mutawattir Hadis ahad adalah hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu atau dua orang perawi sehingga tidak mencapai hadis mutawattir.hadis ahad dibagi menjadi tiga yaitu: Hadis sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil,kuat hafalanya,tajam penelitiannya,sanadnya bersambung kepada rasulullah,tidak tercela, dan tidak bertentangan dengan riwayat orang yang lebih terpercaya. Hadis hasan adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil,tetapi kurang hafalanya, sanadnya bersambung. Hadis daif adalah hadis tidak memenuhi kualitas hadis sahih dan hadis hasan. Hadis maudu aadalah hadi yang bukan bersumber kepada rasulullah saw. Atau hadis palsu. Ijtihad Ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-sungguh dalam menetapkan suatu hukum. Syarat-syarat ijtihad adalah Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa arab,ilmu tafsir,usul fikih dan tarikh(sejarah) Memahami cara merumuskan hukum Memiliki keluruhan akhlak mulia Bentuk-bentuk ijtihad Ijma adalah kesepakatan para ulama ahli ijtihad dalam memutuskan suatu perkara atau hukum. Qiyas adalah mempersamakan atau menganalogikan masalah baru yang tidak terdapat dalam al-quran ataau hadis. Maslahah mursalah adalah penetapan hukum yang menitikberatkan pada kemanfaatan suatu perbuatan dan tujuan hakiki- universal terhadap syariat islam. Hukum taklifi Hukum taklifi terbeagi menjadi 5 yaitu: Wajib(fardu) adalah aturan allah saw. Yang harus di kerjakan, dengan konsikuensi jika dikerjakan mendapat pahala Sunnah Haram Makhruh mubah