Anda di halaman 1dari 19

Bab 4

al-quran dan hadis adalah pedoman


hidup
Al-Quran
secara harfiah berarti bacaan yang mencapai
puncak kesempurnaan.
AL-Quran berarti bacaan yang maha sempurna
dan maha mulia.
Fungsi Al-Quran adalah petunjuk semua kisah
dalam Al-Quran yang berkaitan dengan sejarah
umat umat terdahulu merupakan realitas
yangbersifat pasti dan tidak diragukan lagi
kebenarannya.
Pengertian Al-Quran sebagai Petunjuk Umat
Islam
Al-Quran memberikan petunjuk,
mengarahkan, memerintahkan dan
mendorong
setiap orang. Semua yang ada didalamnya
yang terbaik. Baik itu yang terkait
denganakidah (ideologi), akhlak, perilaku,
politik, produksi dan sebagainya,
Al-Quran mengajarkan kita agar berprilaku
dengan akhlak karimah, seperti :
kesabaran, murah hati, memaafkan, etika yang
baik. Demikian yang terkait denganajaran
agama yang diajarkan dalam Al-Quran tidak
ada satu pun perbuatan yang lebihbaik dari
yang dianjurkan oleh Al-Quran dalam
kaedahnya bersifat umum.
Quran menjelaskan
sebagaimana Alla SWT berfirman :
Artinya :Tidaklah orang-orang kafir itu datang
kepadamu (membawa) sesuatu yangganjil,
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang
benar dan yang paling baik penjelasannya (Qs.
Al-Furqon:33)Sesungguhnya nilai dan keutamaan
Al-Quran tergantung pada nilai dan keutamaan
zatyang bersifati dengannya. Al-Quran adalah
kalam Allah dan sifatnya.
Bukti-bukti kebenaran Al-QuranBukti kebenaran Al-
Quran itudikemukakan dalam tantangan yang bersifat
bertahap. Ada empat tahapan yaitu
1.Menentang siapa pun yang meragukannya untuk
menyusun semacam Al-Quran secara keseluruhan.
2.Menentang mereka untuk menyusun seluruh surat
semacam Al-Quran
3.Menentang mereka untuk menyusun satu surat saja
semacam Al-Quran
4.Menentang mereka untuk menyusun sesuatu seperti
atau lebih kurang sama dengansatu surat dari Al-
Quran.
Dari celah celah redaksinya ditemukan tiga
bukti kebenarannya :
1.Keindahan, keserasian, dan keseimbangan
kata-katanya
2.Pemberitaan gaib yang diungkapkannya
3.Isyarat isyarat ilmiahnya sungguh
mengagumkan ilmuan masa kini.
Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan

Membahas hubungan Al-


Quran dan ilmu pengetahuan bukan dinilai
denganbanyaknya cabang-cabang ilmu
pengetahuan yang tersimpul didala mnya,
bukan pula dengan menunjukkan kebenaran
teori teori ilmiah
Membahas hubungan antara Al-Quran dan
ilmu pengetahuan bukan dengan
melihat, misalnya : adakah teori relavitas atau
bahasan tentang angkasa luar, ilmukomputer
tercantum dalam Al-Quran, tetapi yang lebih
utama adalah melihat adakah
jiwa aya- ayatnya menghalangi kemajuan ilmu
pengetahuan atau sebaliknya
.Kemajuan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas
dalam bidang bidangtersebut, tetapi tergantung pula
pada sekumpulan syarat
syarat psikologis dan socialyang mempunyai pengaruh
negative dan positif sehingga dapat menghambat
kemajuanilmu pengetahuan atau mendorongnya lebih
jauh. Ini menunjukkan bahwa kemajuanilmu
pengetahuan tidak hanya di nilai dengan apa yang
dipersembahkannya kepadamasyarakat, tetapi juga
diukur dengan wujudnya suatu iklim yang dapat
mendorongkemajuan ilmu pengetahuan itu.
Didalam Al-Quran tersimpul ayat ayat
yangmenganjurkan untuk mempergunakan
akal pikiran dalam mencapai hasil.Salah satu
faktor terpenting yang dapat menghalangi
perkembangan ilmupengetahuan terdapat
dalam diri manusia dalam menilai suatu ide
ide tersebut mempunyai hubungan yang sangat
erat denganpribadi Rasulullah SAW.Al-
Quran tidak menginginkan masyarakat baru yang
dibentuknya memandang
atau menilai suatu ide apapun coraknya hanya
terbatas sampai fase kedua saja. Untuk lebih
menekankan kepentingan ilmu pengetahuan
dalam masyarakat, Al-Quran memberikan
pertanyaan pertanyaan yang merupakan ujian
kepada mereka.
Hadist atau sunnah
Secara bahasa hadist berarti perkataan atau
ucapan. Menurut istilah hadist adalah segala
perkataan, perbuatan dan ketetapan (taqrir)
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.
Bagian-bagian hadis tersebut antara lain:
Sanad, yaitu sekelompok orang atau
seseorang yang menyampaikan hadis dari
rasulullah saw sampai kepada kita.
Matan yaitu isi atau materi hadis yang
disampaikan rasulullah saw.
Rawi yaitu orang yang meriwayatkan hadis.
Macam macam hadis
Hadis mutawatir adalah hadis yang diriwayatkan
oleh banyak perawi
Hadis masyhur adalah hadis yang diriwayatkan
oleh dua orang sahabat atau lebih yang tidak
mencapai derajat mutawattir
Hadis ahad adalah hadis yang hanya diriwayatkan
oleh satu atau dua orang perawi sehingga tidak
mencapai hadis mutawattir.hadis ahad dibagi
menjadi tiga yaitu:
Hadis sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh perawi
yang adil,kuat hafalanya,tajam penelitiannya,sanadnya
bersambung kepada rasulullah,tidak tercela, dan tidak
bertentangan dengan riwayat orang yang lebih
terpercaya.
Hadis hasan adalah hadis yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil,tetapi kurang hafalanya, sanadnya
bersambung.
Hadis daif adalah hadis tidak memenuhi kualitas hadis
sahih dan hadis hasan.
Hadis maudu aadalah hadi yang bukan bersumber
kepada rasulullah saw. Atau hadis palsu.
Ijtihad
Ijtihad adalah mencurahkan segenap tenaga dan
pikiran secara sungguh-sungguh dalam
menetapkan suatu hukum.
Syarat-syarat ijtihad adalah
Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam
Memiliki pemahaman mendalam tentang bahasa
arab,ilmu tafsir,usul fikih dan tarikh(sejarah)
Memahami cara merumuskan hukum
Memiliki keluruhan akhlak mulia
Bentuk-bentuk ijtihad
Ijma adalah kesepakatan para ulama ahli ijtihad
dalam memutuskan suatu perkara atau hukum.
Qiyas adalah mempersamakan atau
menganalogikan masalah baru yang tidak
terdapat dalam al-quran ataau hadis.
Maslahah mursalah adalah penetapan hukum
yang menitikberatkan pada kemanfaatan suatu
perbuatan dan tujuan hakiki- universal terhadap
syariat islam.
Hukum taklifi
Hukum taklifi terbeagi menjadi 5 yaitu:
Wajib(fardu) adalah aturan allah saw. Yang
harus di kerjakan, dengan konsikuensi jika
dikerjakan mendapat pahala
Sunnah
Haram
Makhruh
mubah

Anda mungkin juga menyukai